Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Akhirnya setelah Clara bekerja seharian, ia bisa istirahat di dalam kost nya.
"Cape banget rasa nya ini badan," Gumam Clara.
Clara berbaring di kasur nya yang kurang empuk itu, perut nya merasa lapar, namun ia teringat kalo di kulkas nya tidak ada persediaan makanan mentah.
"Sekali-kali aja lah makan diluar," Gumam Clara, ia sadar kalo ia terlalu mengirit, karena uang gaji nya kalo ada sisa selalu Clara tabungin.
Clara bersiap-siap, ia memakai dress kecintaan nya yang berwarna pink.
Clara menatap diri nya di cermin, lalu ia keluar rumah akan mencari tempat makan terdekat, mengingat ini sudah larut malam.
Akhirnya setelah ia melihat-lihat, ada rumah makan.
"Bang, nasi goreng udang," Ucap Clara.
"Ditunggu ya kak," Kata sang pelayan.
Clara tersenyum, ia menunggu pesanan makanan nya, sambil membuka ponsel nya.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya makanan yang di pesan Clara sudah jadi.
Clara menikmati setiap sendok makanan yang masuk kedalam mulut nya, nasi goreng udang adalah makanan favorit nya.
Namun saat Clara sedang menikmati makanan nya, ia melihat laki-laki yang sangat ia benci, mantan kekasih nya dulu.
"Ck lagi enak makan jadi ga selera," Gumam Clara.
Mantan kekasih Clara berjalan mendekati Clara.
"Ngapain dia berjalan kesini, perasaan kursi masih banyak yang kosong," Gumam Clara dalam hati.
"Boleh kan aku duduk disini," Tanya laki laki itu, Refan.
"Mata mu buta atau bagaimana, jelas jelas masih banyak kursi yang masih kosong, malah duduk di depan ku, nafsu makan ku jadi kurang,"Gerutu Clara.
" Kau masih saja sensi saat bertemu dengan ku, kenapa, masih gak terima aku putusin?"Ucap Refan dengan percaya diri nya.
Uhuk
Sontak saja membuat Clara keselek saat mendengar ucapan mantan kekasih nya itu.
"Kau terlalu percaya diri Refan,"Cibir Clara.
" Bukti nya kamu belum memiliki kekasih setelah putus dengan ku,"Kata Refan.
"Aku tidak mau lagi berpacaran dengan binatang," Sindir Clara.
"Maksud mu apa, hah!" Bentak Refan.
"Fikir aja sendiri," Ucap Clara, lalu ia meninggalkan Refan.
Clara membayar makanan nya tadi, lalu ia bergegas pergi, ia sudah muak dengan mantan kekasih nya itu.
"Clar, tunggu," Panggil Refan.
"Ck, laki-laki itu mengejar ku," Gumam Clara, ia mempercepat jalan nya agar tidak bisa di susul oleh Refan.
Namun Refan berhasil mengejar Clara, ia menahan tangan nya Clara.
"Lepas," Ucap Clara.
"Kalo tidak mau, kamu mau bagaimana?" Tanya Refan dengan nada mengejek.
"Mau mu apa? lo yang memutuskan hubungan kita dulu, tapi lo juga yang ngejar gua!" Bentak Clara.
"Mau kita balikan lagi," Jawab Refan dengan enteng nya.
"Gak sudi, gua udah tahu lo itu banyak cewek nya," Kata Clara yang memang baru tahu semenjak ia putus dengan Refan.
"Tapi hanya kamu yang aku mau," Ujar Refan.
"Gak sudi, lepas gak tangan gua," Bentak Clara.
"Gak, sebelum kamu menjawab ucapan ku tadi," Kata Refan keras kepala.
"Kan udah gua jawab, gak sudi," Jawab Clara.
"Bukan itu yang aku mau jawaban nya," Kata Refan.
Bugh..
Clara menonjok perut Refan dengan sangat kuat, karena ia sudah muak dengan omongan Refan.
"Aw.."Rintih Refan, ia memegang perut nya yang sakit karena ditonjok Clara.
Karena Clara tidak puas hanya menonjok saja, ia menendang lagi Refan dengan sangat kuat.
" Jangan bikin gua emosi, kalo lo gak mau kaya gini lagi, jangan karena gua pakai dress jadi menurut lo gak bisa berantem,"Kata Clara memberi peringatan kepada mantan kekasih nya itu.
Setelah Clara menendang perut Refan, ia meninggalkan Refan seorang diri, ia gak sudi menong Refan.
"Tadi nya mau mencari angin segar, malah ketemu tu orang, bikin kesal aja," Gumam Clara dalam hati.
Tanpa Clara sadari, sedari tadi ada melihat yang Clara lakukan, ia cukup kagum dengan wanita yang mempunyai bakat bela diri.
Lorenzo, laki-laki itu tidak sengaja melihat aksi bela diri Clara, ia mengingat ngingat, seperti pernah bertemu dengan Clara.
Lalu Lorenzo mengikuti sampai kedepan kost Clara. Clara yang tidak menyadari langsung masuk kedalam kost nya.
"Menarik, lex cari tahu siapa dia," Titah Lorenzo.
"Baik tuan," Jawab Alex.
"Kita sedang berdua, panggil biasa aja," Kata Lorenzo.
Namun tidak butuh waktu lama, Alex sudah mendapatkan identitas asli Clara, Alex memang paling unggul kalo masalah mencari identitas milik orang lain, Alex terkenal dengan raja hacker di negara tersebut.
Lorenzo membaca identitas Clara.
Clara Aurletta Sydney. Nama yang cantik, persis seperti orang nya, namun dia hidup sebagang kara, cukup kuat juga.
Pantas dia menjadi wanita pemberani, karena mungkin ia harus melindungi diri nya dari kejahatan orang lain.
"Jangan bilang kau tertarik dengan wanita itu," Kata Alex yang sudah bisa menebak teman nya itu.
"Kalo memang iya kenapa?" Ujar Lorenzo.
"Kita kesini dengan satu misi, bukan mencari pasangan," Kata Alex.
"Menyelam sambil meminum air, kau tahu kan bahasa itu,"Kata Lorenzo.
" Terserah kau saja, jangan membuat aku pusing dengan pekerjaan mu,"Kata Alex.
"Kau kan asisten ku, kalo mau gak kerja, terus untuk apa aku meng-gaji dirimu," Ujar Lorenzo.
Alex hanya tersenyum masam melihat kearah bos sekaligus teman nya itu.
Saat mereka sedang berdua seperti ini, mereka selalu bersikap seperti anak kecil yang bersahabat, berbeda saat mereka sedang berhadapan dengan musuh.
***
Tring..
Alarm membangun kan Clara yang sedang tertidur nyenyak, mau tidak mau, ia harus bangun pagi untuk bekerja.
"Waktu nya berjuang untuk menafkahi diri sendiri," Gumam Clara.
Clara memasuki toilet, membersihkan badan nya sebelum ia pergi bekerja, Clara tipe wanita yang selalu mengutamakan kebersihan dan kerapihan.
Setelah Clara keluar dati toilet, ia memilih baju yang akan ia gunakan untuk pergi bekerja, outfit menjadi nomor satu dalam kamus hidup Clara.
Clara selalu tampil cantik dan juga wangi, karena ia sangat menyukai keindahan.
Clara sedang menunggu kendaraan umum yang sering ia gunakan kala berangkat bekerja, namun saat ia duduk menunggu kendaraan umum itu.
Clara melihat seorang laki-laki yang tidak begitu asing menurut nya.
"Kendaraan umum yang sering kau gunakan itu tidak akan ada," Ucap laki-laki itu, Lorenzo.
"Ayok masuk," Titah Lorenzo.
"Takut banget," Kata Clara.
"Saya tidak akan menyakiti kamu, dari pada kamu telat masuk kerja," Ujar Lorenzo.
Namun setelah di ingat-ingat iya juga, ia akan telat kalo tidak berangkat sekarang.
"Ini terpaksa ya," Ucap Clara memasuki mobil mewah itu, baru kali ini Clara memasuki mobil mewah.
Mobil itu melaju sangat kencang, ada rasa takut dalam benak Clara, namun ia bersikap biasa saja, seolah tidak ada rasa takut dalam diri nya.
"Kamu tidak takut kalo kita akan kecelakaan," Tanya Lorenzo.
"Gak, yang aku takuti kemiskinan, saat kita dibawah, selalu ada aja orang yang merendahkan kita," Jawab Clara.
"Yaudah kamu diatas saya aja, biar enak " Ucap Lorenzo, sontak membuat Clara membulat kan mata nya.
"Dasar om mesum, ingat umur," Kata Clara.
"Tapi tampan kan," Sahut Lorenzo.
***