NovelToon NovelToon
Apocalypse (Bertahan Di Hari Terakhir Umat Manusia)

Apocalypse (Bertahan Di Hari Terakhir Umat Manusia)

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Zombie / Epik Petualangan / Perperangan / Anime / Penyelamat
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Baby samuel

Samuel adalah seorang mantan atlet bela diri profesional, selain itu ia juga bekerja paruh waktu sebagai kurir makanan, namun semuanya berubah saat kiamat zombie yang belum di ketahui muncul dari mana asalnya membawa bencana bagi kota kota di dunia.
Akankah Samuel bertahan dari kiamat itu dan menemukan petunjuk asal usul dari mana datangnya zombie zombie tersebut?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Majulah ! Misi pertama tim G7

Pagi hari di pos perlindungan, suasana sibuk terasa lebih intens dari biasanya. Para Guardian yang baru saja direkrut bersiap-siap di dekat gerbang utama. Samuel dan Darius, bersama Scrappy yang setia, berjalan mendekat ke arah kerumunan para Guardian. Anjing kecil berbulu pendek ini tampak penuh energi, seolah-olah ikut memahami pentingnya misi yang akan dijalani.

Seorang penjaga gerbang menatap Samuel dengan alis terangkat, tak bisa menyembunyikan rasa herannya. “Kenapa kau bawa anjing ini? Tempat di luar sana bukanlah taman bermain. Bahkan yang kuat sekalipun bisa menjadi korban,” kata penjaga itu serius.

Samuel tersenyum tipis, menepuk kepala Scrappy. “Scrappy ini bukan hanya anjing biasa. Ia adalah pendengar yang baik dan punya naluri yang kuat. Di luar sana, kami akan membutuhkan indra tajamnya untuk mendeteksi keberadaan zombie sebelum mereka mendekati kami.” Samuel berhenti sejenak, menatap lurus ke arah penjaga gerbang. “Selain itu, Scrappy tahu cara bersembunyi dan tenang dalam kondisi berbahaya. Dia telah membantu kami bertahan sejauh ini, dan aku percaya ia bisa melakukan hal yang sama untuk tim kami.”

Penjaga gerbang terdiam sejenak, kemudian mengangguk. “Baiklah. Tapi jika dia membuat masalah atau menarik perhatian lebih dari yang dibutuhkan, jangan salahkan kami,” katanya setengah bercanda, kemudian melambaikan tangan memberi izin. Samuel mengangguk, bersyukur bahwa penjelasannya diterima.

Di tengah kerumunan Guardian lainnya, kelompok Samuel dan Darius diumumkan sebagai Tim 7, dengan kode “G7.” Bersama mereka, lima orang lainnya yang tergabung dalam Tim 7 memperkenalkan diri satu per satu.

Jack adalah seorang pria berperawakan besar namun berwajah ramah. Senyumannya yang cerah membuat suasana sedikit lebih ringan. Jack adalah orang yang lucu, naif, namun memiliki kekuatan fisik yang cukup besar. “Aku di sini bukan hanya untuk melawan zombie, tapi juga untuk menghibur kalian yang pasti ketakutan setengah mati!” candanya.

Daniel, sosok kurus dengan mata yang tajam, memiliki karakter sensitif dan cemas. Meski sering terlihat takut, ia ternyata punya keberanian tersembunyi. “Aku mungkin penakut,” ucapnya dengan suara sedikit gemetar, “tapi kalau zombie datang, kalian bisa mengandalkan aku untuk jadi mata kalian.”

Kemudian ada Bob, yang selalu terlihat tenang dan tidak banyak bicara. Ia dikenal sebagai orang yang jeli dan sangat ahli dalam mencari peralatan dan obat-obatan. “Aku lebih suka bicara lewat tindakanku,” katanya datar, lalu menambahkan, “kalau butuh peralatan, serahkan saja padaku.”

Lucas, pria yang sedikit kekanak-kanakan namun baik hati, memperkenalkan dirinya dengan penuh semangat. Ia mengaku memiliki insting tajam terhadap ancaman dan bisa membaca situasi dengan cepat. “Aku ini bak radar hidup! Kalau ada bahaya, aku bisa merasakannya,” katanya sambil berkedip jahil.

Terakhir, Rock, pria kekar dengan wajah penuh ketulusan. Ia sosok yang penyayang dan tidak kenal menyerah. “Aku tidak akan meninggalkan satu pun dari kalian di belakang,” ucapnya tegas.

Setelah perkenalan, mereka semua diarahkan ke tempat persenjataan. Para penjaga gerbang menunjukkan deretan senjata yang tersedia untuk para Guardian, namun tak ada satupun senjata api di antara mereka. Salah satu dari anggota Guardian bertanya, “Kenapa tidak ada senjata api?”

Penjaga gerbang menjawab tegas, “Suara dari senjata api akan menarik lebih banyak zombie daripada yang bisa kalian hadapi. Di luar sana, kalian harus mengandalkan kemampuan senyap. Jangan sampai satu ledakan atau suara tembakan membuat kalian dikerumuni lebih banyak zombie dari yang bisa kalian tangani.”

Samuel mengangguk paham dan memilih pedang besar yang lebih berat dari tubuhnya sendiri. Tapi, berkat kekuatannya yang telah berkembang pesat, ia mengangkat pedang itu dengan satu tangan dan memasangnya di punggungnya dengan mudah. Darius memilih tameng baja besar dan sebuah palu gada berduri. Senjata yang ia pilih seolah cocok untuk pertarungan jarak dekat dan melindungi rekan-rekannya dari serangan zombie.

Anggota tim lainnya juga memilih senjata sesuai kepribadian dan kemampuan masing-masing. Jack, dengan kekuatannya, memilih kapak besar; Daniel memilih belati kecil, ideal untuk mengintai dan menusuk musuh secara diam-diam; Bob mengambil rangkaian peralatan medis dan tali-tali pengikat untuk situasi darurat; Lucas memilih tombak ringan, bagus untuk mempertahankan jarak aman; sedangkan Rock, si tangguh, membawa gada kayu besar yang kuat.

Setelah semua siap, mereka juga mengemas perbekalan pangan yang cukup untuk bertahan beberapa hari, beberapa peralatan survival, dan air secukupnya. Persiapan mereka lengkap, dan tidak lama kemudian, penjaga gerbang mulai memanggil setiap tim yang telah terbentuk untuk bersiap di titik keberangkatan.

Tim 7 berdiri bersama. Mereka memutuskan untuk menentukan pemimpin melalui undian koin. Jika koin jatuh di sisi kepala, maka Samuel akan menjadi pemimpin. Jika ekor, mereka akan membicarakan pemimpin lain. Koin dilempar, dan ketika jatuh ke sisi ekor, kelima anggota tim serentak memilih Samuel sebagai pemimpin mereka.

“Aku memilih Samuel,” kata Jack. “Dia sosok yang kuat dan tenang. Kita perlu pemimpin seperti dia.”

Lucas mengangguk setuju. “Dia punya sesuatu yang membuat kita merasa aman, dan kita bisa mengandalkannya.”

Samuel hanya bisa mengangguk sambil menahan rasa terharu. Meski sebelumnya ia hanya seorang kurir, kini ia menjadi pemimpin tim Guardian. Dalam hatinya, ia berjanji akan melakukan yang terbaik untuk melindungi mereka.

Pagi yang sama, Tim 7 mulai bergerak keluar dari tembok perlindungan. Di depan mereka terbentang kota yang sepi dan berantakan. Samuel memimpin dengan penuh kewaspadaan, Darius berjalan di sampingnya dengan tameng yang siap diangkat sewaktu-waktu, dan Scrappy menggonggong pelan saat ia merasakan ada sesuatu di dekat mereka.

Di salah satu sudut kota, mereka bertemu dengan gerombolan zombie. Tanpa ragu, Samuel memberi sinyal pada timnya untuk tetap tenang dan menyerang dengan cepat. Aksi brutal dimulai, dengan Samuel mengayunkan pedangnya, memotong beberapa zombie dalam satu serangan. Darius menabrakkan tamengnya ke beberapa zombie, melindungi tim di belakangnya, sementara Jack memutar kapaknya, menghabisi zombie yang mendekati mereka dari samping.

Lucas, dengan instingnya, memperingatkan mereka jika ada zombie yang mendekat dari jauh, dan Rock, yang tak kenal lelah, terus maju dengan penuh keberanian, menghantam zombie satu per satu. Di tengah pertempuran, Daniel yang awalnya terlihat ketakutan, malah mampu mengintai di sela-sela bangunan, memberikan tanda jika ada zombie yang lebih besar dan lebih kuat.

Namun, ketegangan memuncak ketika mereka bertemu dengan sekelompok zombie mutasi. Tubuh zombie-zombie ini lebih besar dan jauh lebih kuat, dan Tim 7 pun harus bekerja keras untuk menghadapinya. Samuel memberi aba-aba, mengatur serangan mereka dengan taktik yang lebih terencana.

Satu zombie mutasi melompat ke arah Darius, namun dengan sigap, Darius memukulkan palu gadanya yang berduri hingga menembus kepala zombie tersebut. Rock, meskipun tampak kewalahan, terus melindungi yang lain dan berjuang dengan penuh tekad.

Setelah pertarungan panjang yang menguras tenaga, Tim 7 akhirnya berhasil mengalahkan semua zombie di area itu. Mereka memutuskan untuk bermalam di gedung tua yang relatif aman, meski masih ada risiko zombie yang berkeliaran di sekitar.

Malam itu, dalam kelelahan dan kekuatan persahabatan yang terjalin, mereka saling berbagi cerita dan tawa ringan, menyadari bahwa hari ini hanyalah awal dari perjuangan panjang sebagai Guardian.

1
Mia
Excelente
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!