Sequel dari Serenity yang menceritakan kisah Reynald Riley Robert dengan seorang gadis menyebalkan bernama Galyna Kiev.
Reynald adalah putra sulung dari Serenity dan Regan. Rey yang sukses membuka perusahaannya sendiri di New York melebarkan sayapnya di beberapa negara. Kali ini Rey menetap sementara di Swedia karena perusahaan ketiga terbesarnya ada di negara itu.
Galyna Kiev, Seorang gadis badung yang memilih menjadi seorang pencuri jalanan. Dia melakukan itu semua untuk membantu temannya dan dirinya sendiri mendapat penghasilan tambahan meskipun dirinya sudah bekerja sebagai penjaga toko buku.Tak ada yang mau menerimanya sebagai pekerja di perusahaan atau kantor karena dirinya tak memiliki ijazah universitas.
Seperti novel thor biasanya. Episode ga panjang panjang banget ya. Dan untuk tokoh laki laki author tetap pakai tato ya...karena di luar negeri tato itu sudah menjadi sebuah hal biasa. Dan disini karena masih ada unsur mafia dan action.
Di sequel Sera semua lakinya bertato penuh. Beda dengan di novel ini. Tetap bertato tapi ga banyak..hehehehe...
Yang ga suka visualnya silahkan dibayang6kan sendiri ya gaees gimana enaknya..wkwkwkwk...
Novel otor tetap novel ringan yaaa ....jgn mengharapkan konflik berat disini..disini cuma untuk bacaan happy.. skip aja kalau ga suka ya sayaangg..
ig author.... @zarin.violetta
(Sedang proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#28
Rey terbangun tanpa melihat Galy dimanapun. Dia mencari kekamarnya dan seluruh rumah ini. Tetapi dia tetap tak menemukan Galy.
Lalu Rey menelepon Galy tetapi Galy tak mengangkatnya. Karena disaat Rey menelepon, Galy sedang menghajar ayah Bryan.
"Dimana gadis nakal ini?", gumam Rey.
Lalu Rey terpaksa makan pagi di restoran tanpa menunggu Galy datang.
"Maaf kak...aku selalu merepotkanmu", kata Bryan.
"Hei..kau adikku..sudah seharusnya kakakmu membantumu", Galy tersenyum.
Galy sudah membayar semua biaya perawatan Bryan. Galy berencana akan menjual rumahnya dan membelikan apartemen kecil untuk Bryan dan ibunya.
Dia meminta Sean dan Josh untuk selalu menunggu Bryan hingga sembuh. Dan Galy memberikan uang untuk mereka.
Menjelang sore Galy mengunjungi toko buku Paman Arthur.
"Paman ..tolong jualkan Rumahku" kata Galy.
"Kau akan menjualnya?itu rumah warisan dari kakekmu nak", kata Arthur.
"Hmm..Bryan lebih membutuhkannya daripada aku", kata Galy.
Lalu Galy menceritakan kondisi Bryan pada Arthur. Dan Arthur ikut prihatin akan hal buruk yang menimpa Bryan.
"Baiklah..nanti paman akan mengabarimu jika rumahmu sudah laku terjual", kata Arthur.
"Terima kasih paman", Galy memeluk Arthur.
"Pulanglah..kau terlihat sangat lelah", kata Arthur membelai rambut Galy.
Galy mengangguk lalu berpamitan pulang.
Galy sangat lelah. Bahkan dirinya belum makan sejak pagi. Dia baru sampai di penthouse menjelang malam.
Galy langsung tertidur di sofa dengan masih menggunakan topi dan sepatu. Meskipun lapar, tetapi dia lebih memilih tidur karena benar benar mengantuk dan lelah.
Rey tiba di penthouse jam 8 malam. Dia melihat Galy tertidur di sofa dengan masih menggunakan pakaian lengkap dan tanpa membuka topi, sepatu dan tasnya.
Galy tertidur sangat nyenyak. Dan membuat Rey tak tega membangunkannya.
"Dari mana saja kau gadis nakal?", gumam Rey.
Setelah mengganti bajunya , Rey menuju ruang tengah tempat Galy tertidur.
Rey mencoba memindahkan Galy kamarnya sendiri.
Ketika akan menggendong Galy, Galy terbangun.
"Rey", kata Galy dengan suara serak.
"Kemana saja kau seharian ini?apa kau berkelahi?", tanya Rey melihat buku jari Galy terlihat merah dan sedikit ada darah kering disana.
"Hmm..aku menghajar seseorang tadi pagi", kata Galy pelan dengan posisi masih tidur di sofa.
"Jangan melakukan hal itu lagi...itu akan membahayakanmu", kata Rey lirih dan membuka topi Galy.
"Aku lapar Rey..aku belum makan sejak pagi", kata Galy lemah.
"Ya Tuhan..aku akan membuangmu jika kau melakukan hal ini lagi", geram Rey.
Kemudian Rey memesan makanan secara online. Tak berapa lama, makanan pesanannya datang dan Galy cepat memakannya dengan lahap.
"Kau ingat dengan 3 anak laki laki yang mencuri bersamaku Rey?", kata Galy di sela sela kegiatan makannya.
"Hmm", jawab Rey.
"Mereka sahabatku dan aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri", lanjut Galy.
"Lalu?".
"Bryan..salah satu dari mereka masuk rumah sakit karena dianiaya ayahnya...aku sudah pernah menjebloskannya ke penjara, tetapi ibu Bryan justru membebaskannya..dan akhirnya dia menyiksa Bryan sampai Bryan masuk rumah sakit tadi pagi", jelas Galy.
"Lalu kau menghajar ayahnya?".
"Hmm..tentu saja..dan aku memaksa ibunya untuk bersaksi di kantor polisi..aku tidak akan membiarkannya kali ini..dan aku akan menjual rumahku agar aku bisa membelikan apartemen kecil untuk Bryan", kata Galy sambil mengunyah makanannya.
"Bukankah itu rumah peninggalan orang tuamu?".
"Hmm..tapi Bryan lebih membutuhkannya daripada aku", jawab Galy.
Rey tersenyum dan mengacak rambut Galy yang semakin berantakan.