entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. hamil
Sementara di luar. Ferry mendengar bosnya histeris seperti itu, Iya pun langsung bergegas menyusul sang atasan. sesampainya di kamar tersebut, Ferry sangat terkejut melihat atasannya menangis tersedu-sedu dan begitu terpuruk.
"apa yang terjadi tuan?"tanya Ferry kepada Alexander. Ferry mendekat dan membantu memapa tubuh Alexander untuk duduk di atas kasur.
"Kamu benar fer, ternyata Anastasia lebih memilih untuk meninggalkanku dan membawa pergi ke dua anakku. Aku benar-benar menyesal. kalau seandainya aku tidak mengutamakan egoku dan membuat ia percaya kepadaku, kalau aku mencintainya, mungkin ceritanya tidak akan seperti ini. di mana ia harus pergi meninggalkanku tanpa memberikan kabar apapun."ucap Alexander sambil terisak-isak.
Ferry mahela nafasnya kasar. ternyata apa yang ia takutkan benar terjadi akibat keegoisan dari tuannya.
"lalu..?? apa yang akan Tuan lakukan? dan untuk apa Tuan menangis? seharusnya Tuan senang, karena pengganggu dalam hidup Tuan itu sudah pergi. dan Tuan bisa bersenang-senang dengan Nona Laura.." ucap Ferry sedikit geram dan tidak mengerti dengan tuannya ini.
"tidak fer, Aku sudah tidak mencintai Laura. aku pergi dengannya waktu itu hanya untuk menghindari pikiranku yang dikuasai oleh Anastasia dan anak-anak. Aku juga berharap Anastasia segera datang menemuiku dan memintaku untuk memberikan nafkah kembali. Aku hanya ingin dia kembali padaku, namun ia malah memilih untuk pergi meninggalkanku dan membawa anak-anak bersamanya..."ucapnya lagi masih terisak.
"Tuan, aku tahu niat Tuan adalah untuk mendapatkan simpati dari nyonya dan anak-anak. namun, sudah berkali-kali juga saya mengatakan kepada Tuan, bahwa jalan yang tuan gunakan itu salah.!! seharusnya Tuan berjuang untuk mendapatkan kepercayaannya kembali !! bukan malah melakukan hal yang seperti ini. otomatis nyonya Anastasia berpikir kalau tuan benar-benar tidak memperdulikan mereka, jika sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan.!!"ucap Ferry lagi sudah sebagai penasehat saja.🤭🤭
"aku tahu fer, Ini semua terjadi akibat keegoisanku. kalau saja aku tidak mengutamakan ego, aku pasti tidak akan kehilangan mereka. Ferry tolong aku,!! tolong cari keberadaan mereka saat ini."ucap Alexander lagi.
"untuk apa dicari lagi tuan,!! biarkan saja nyonya Anastasia dan para tuan muda itu bebas dan bahagia di luar sana." ucap Ferry merasa geram dengan sikap tuannya.
seharusnya Alexander tahu, melihat perubahan sikap dari Anastasia dan ketegasannya itu, seharusnya cukup memberikan ia gambaran, bahwa Anastasia telah berubah dan tidak mencintainya lagi.
jangankan untuk mencintai Alexander,? apapun yang berhubungan dengan Alexander dengan hartanya sekalipun, Anastasia tidak akan terpengaruh. dan akhirnya beginilah, Anastasia memilih untuk pergi bersama dengan kedua buah hatinya dan meninggalkan Alexander sendirian.
"aku mohon. kali ini aku benar-benar menyesal. Aku ingin bertemu dengan mereka dan meminta maaf, serta menutupi semua kesalahan yang telah aku lakukan di masa lalu dan memperbaiki hubungan kami."ucap Alexander lagi dengan memohon.
🙏🙏
"huf....Baiklah tuan. Aku akan membantu Tuan untuk mencari nyonya dan kedua tuan muda cilik..."ucap Ferry.
setelah mengatakan hal itu, Ferry pun langsung meninggalkan Alexander yang masih terpuruk dengan kesedihannya. Ferry pun langsung menghubungi beberapa kaki tangannya untuk mencari keberadaan Anastasia dan kedua anaknya.
****
di tempat lain, tak lama Bu Rosma dan Anastasia sampai di sebuah rumah sakit bersama dengan ambulans.
beberapa petugas kesehatan pun langsung membawa Anastasia ke dalam ruangan untuk segera diperiksa. sementara Ibu Rosma menunggu di luar dengan wajah cemas. dokter pun langsung masuk dan memberikan pertolongan kepada Anastasia.
setelah memeriksa dengan teliti, dokter itu pun segera keluar dari ruangan tersebut. melihat dokter itu keluar, Ibu Rosma langsung menghampiri sang dokter dan bertanya mengenai kondisi Anastasia.
"Dok, bagaimana kondisi anak saya?"tanya ibu Rosma kepada dokter itu. melihat wajah cemas Ibu Rosma itu dokter pun tersenyum.
"Ibu tidak perlu khawatir, kejadian seperti ini sering terjadi kepada perempuan yang lagi hamil."ucap dokter tersebut. sontak membuat Ibu Rosma menjadi terkejut-kejut.
"maksud dokter apa berbicara seperti itu? Apakah anak saya sedang mengandung?"tanya ibu Rosma dengan penuh penasaran.
"Iya Ibu, anak Ibu sedang mengandung dan usia kandungannya sudah 2 bulan. kalau begitu saya sarankan, untuk ibu hamilnya mengurangi pekerjaan berat karena kandungannya saat ini terguncang akibat terlalu lelah. kalau begitu saya permisi dulu."ucap dokter itu panjang lebar.
setelah mengatakan hal itu, dokter tersebut pun meninggalkan tempat itu. sementara Ibu Rosma masuk ke dalam ruangan dengan raut wajah bahagia. saat ibu Rosma memasuki ruangan tersebut, Anastasya sudah sadar dari pingsannya.
Ibu Rosma pun jalan mendekat ke arah brankar. dengan senyuman yang tidak lepas dari bibirnya, melihat hal itu Anastasia pun bertanya-tanya.
"Ada apa Bu? sepertinya Ibu terlihat bahagia?"tanya Anastasia dengan suara lemahnya. Ibu Rosma pun mengamati wajah Anastasia Dan tersenyum.
"tentu saja ibu bahagia, karena sebentar lagi ibu akan memiliki tiga cucu."ucap Ibu Rosma dengan semangat yang menggebu-gebu.
mendengar penuturan Ibu Rosma itu, Anastasia mengerutkan keningnya, Anastasia bertanya-tanya maksud dari perkataan Ibu Rosma. melihat Anastasia bingung dengan ucapannya, Ibu Rosma tersenyum dan menjelaskannya kembali.
"dengarlah nak, saat ini kamu sedang mengandung. dan usia kandunganmu sudah dua bulan!!"ucap Ibu Rosma sontak membuat Anastasia benar-benar terkejut kala itu.
"apa !!! saya hamil Bu !!!" seru Anastasia dengan keterkejutannya itu dan langsung Ibu Rosma menutup kedua telinganya mendengar teriakan Anastasia.
"aduh jangan teriak-teriak seperti itu dong nas.!! kamu itu sebentar lagi dan sekali lagi menjadi ibu. seharusnya kamu senang, bukan malah memasang ekspresi yang seperti itu, ih kamu ini lucu.."ucap Ibu Rosma lagi.
"hehehe.. bukan begitu Bu. Anas hanya terkejut saja.."ucapnya dengan senyum masam.
(gila !!! Alexander hanya sekali memanjat, tapi langsung mendapat buah, Apakah pohonnya yang subur atau bagaimana..??) batin Anastasia merasa bingung. karena ia hanya melakukannya sekali di saat malam pemaksaan itu.
(aku pikir, aku tidak akan merasakan bagaimana rasanya hamil dan melahirkan. ternyata Tuhan cukup adil memberikan rasa sakit ini nanti, agar aku tidak menyia-nyiakan anak-anak ini. barangkali seperti itu...) batin Anastasia berpositif thinking dengan apa yang ia alami sekarang.
"lah kok jadi diam...!!"seru Ibu Rosma melihat Anastasia merenung.
Ibu Rosma menjadi wanti-wanti melihat ekspresi Anastasia seperti itu. yang Ibu Rosma takutkan ialah, Anastasia berbuat nekat untuk menggugurkan kandungannya mengingat pernikahannya sedang tidak baik-baik saja.
"Anas.. apapun yang terjadi nanti, jangan sampai kamu menggugurkan kandunganmu. karena anak itu sama sekali tidak bersalah, jauhkan pikiran-pikiran negatif seperti itu dan rawatlah anak-anakmu dengan penuh cinta dan kasih sayang.!!" ucap Ibu Rosma menasehati Anastasia.
Anastasia yang mendengar nasehat seperti itu membulatkan matanya. Iya berfikir, memangnya apa yang Ibu Rosma pikirkan tentangnya.?
"eh.. ibu kok ngomong seperti itu ?. tentu saja aku tidak akan membunuh janin ini, karena ia sama sekali tidak bersalah. Ibu kok pikirannya sampai ke situ sih..!!"ucap Anastasia kepada Ibu Rosma.
"ya.. Dari tadi ibu melihatmu termenung, Ibu hanya wanti-wanti saja. takut kamu melakukan hal-hal di luar yang tidak diinginkan. tapi baguslah kalau kamu ingin merawat anak itu, karena Ibu juga dengan senang hati menerima anggota keluarga baru. hohoho..!!"ucap Ibu Rosma sambil tersenyum dengan tangan menutupi mulutnya. Anastasya pun ikut tersenyum.
"tentu saja Bu, Anas tidak pernah memikirkannya. tapi makasih ya Bu, Ibu sudah mau menerima kami."ucap Anastasia berterima kasih kepada Ibu. Ibu Rosma pun matanya mulai berkaca-kaca.
"tidak perlu seperti itu kepada ibu. kamu tahu, bapak dan Ibu tidak memiliki keturunan. dan bapak dan Ibu sudah menganggap kamu dan anak-anak kamu sebagai anak dan cucu kami, tidakkah kamu melihat perlakuan kami terhadap kalian. jadi ibu mohon, jikalau ada masalah apapun ceritakanlah kepada ibu atau bapak. jangan memendamnya sendiri" ucap Ibu Rosma lagi sambil mengusap lembut surai rambut Anastasia.
mendapat perlakuan yang sudah ia tidak dapatkan dari kedua orang tuanya, membuat Anastasia kembali terharu dan dengan mata berkaca-kaca.
"sekali lagi terima kasih. Anastasia sangat senang karena masih mendapatkan kasih sayang orang tua."ucap Anastasia sambil memeluk Ibu Rosma. Ibu Rosma pun dengan senang hati membalas pelukan itu.
***
saat Anastasia dan ibu Rosma masih berbincang-bincang untuk menunggu pemulihan dan akhirnya kembali ke rumah, tiba-tiba handphone Ibu Rosma berdering. Ibu Rosma melihat alamat panggilan itu ternyata panggilan itu berasal dari Pak Dirgan.
"halo Pak..!!"seru Ibu Rosma kepada Pak Dirgan di seberang telepon.
"halo Bu. Ibu lagi di mana? Bagaimana kondisi Anastasia? soalnya anak-anak menangis mencari Ibu mereka, bapak sudah berusaha membujuk namun si kecil zio sepertinya merindukan ibunya, sementara ian, untuk saat ini masih bisa bapak bujuk."Ucap pak Dirga di seberang telepon.
terdengar pula suara alzio yang menangis sambil dipangku oleh kakek Dirgan itu sambil mengatakan kata-kata manis untuk membuat alzio diam dari tangisnya.
"ulu-ulu suamiku sangat sibuk sekali. bapak tenang saja, kami akan segera pulang, karena kondisi Anastasia sudah membaik. Hanya tinggal menunggu pemulihan sedikit. Maaf ya, bapak jadi merepotkan seperti ini."ucap Ibu Rosma.
walaupun ia tahu bahwa suaminya tidak keberatan melakukan hal itu, apalagi Iya memang menginginkan adanya cucu di rumah mereka.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚