Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.
Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.
Padahal sebelum menikah dengan Romi, Ghea lebih dulu dijodohkan dengan Gibran. Tapi Gibran menolak perjodohan itu tanpa ingin tau dulu siapa yang dijodohkan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Mencintai
Ceklek!
Romi membuka pintu kamar, dia melihat Ghea yang sedang duduk di Sofa sambil menoton berita. Ternyata dia tidak memakai gaun yang diceritakan oleh mamanya itu. Dia hanya memakai daster biasa saja.
Entah mengapa Romi jadi merasa kecewa melihatnya, apa malam ini dia mengharapkan bisa menguasai Ghea?
"Aku dengar besok Gibran dan kamu mau menyurvei lokasi syuting ke Kota B?" Romi mencoba membuka pembicaraan.
Romi duduk di sofa yang satunya lagi.
"Oh iya mas, tadinya aku mau minta izin sama Mas Romi tapi Mas Romi nya sudah gak ada di kantor."
"Sepertinya akhir-akhir ini kamu dekat sekali dengan Gibran?"
Ghea tidak mengerti mengapa Romi Bertanya seperti itu, "Kan aku asistennya, Mas."
"Hmm... " Romi mengangguk.
"Gibran bilang dia akan mengajak temannya ikut, jadi kita berangkat bertiga dari sini. Sementara karyawan yang lain memakai mobil perusahaan. "
Tanpa menjelaskan semua itu pun, Romi sudah tau mengena itu tadi dari Gibran. Romi memperhatikan penampilan Ghea, entah mengapa malam ini dia terlihat mempesona, apa karena dia mulai menyadari tentang perasaannya itu?
Dia ingin duduk di dekat Ghea, namun niatnya terhenti saat Ghea memanggil namanya dengan raut wajah yang terlihat serius.
"Mmm... Mas Romi!"
"Ada apa?" tanya Romi, dia masih ingin memperhatikan lekuk tubuh istrinya itu.
"Aku ingin kita sama-sama jujur tentang diri kita. Mmm... Apa Mas Romi memiliki wanita lain? "
Ghea memang belum bisa memastikannya tapi dia menaruh curiga Romi memiliki selingkuhan, alasan pertama Romi sangat kuat tidak menyentuhnya selama tiga tahun, alasan kedua dia sering mencium bau parfum wanita di kemejanya, dan yang ketiga Romi setiap pulang ke rumah selalu terlihat lesu. Tapi Ghea tidak ingin memperkeruh kecurigaannya yang belum pasti.
Mungkin karena terlanjur jenuh dan hambar dengan keadaan pernikahan ini, Ghea sudah tidak ingin mempermasalahkan hal itu. Yang ada di benaknya sekarang adalah dia ingin melepaskan diri dari status yang sudah mengikatnya selama tiga tahun ini, menjadikan dia berstatus seorang istri di pernikahan yang kosong ini.
Romi kaget saat mendengar pertanyaan itu, dia malah tertawa, "Kamu ini bicara apa?!"
Tatapan Ghea masih terlihat dingin "Aku rasa sudah saatnya kita bicara dari hati ke hati."
Romi malah pura-pura menguap, "A-aku lelah, lain kali saja."
"Tapi aku ingin sekarang!" Ghea mengatakan itu dengan tegas.
Romi terpaksa mengalah "Kamu ingin bicara apa?"
"Aku ingin kita sama-sama jujur dengan pernikahan ini."
Romi menghela nafas, "Memangnya apa yang harus kita bahas?"
"Seandainya Mas Romi memiliki kekasih gelap, aku tidak akan marah. Karena aku sama sekali tidak merasa sakit hati. Hanya saja aku merasa lelah dengan apa yang aku lakukan selama ini sia-sia."
"Kenapa kamu menuduhku berselingkuh? Apa karena selama ini aku tidak menyentuhmu!" Romi jadi terlihat marah.
Ghea menggeleng, "Bukan begitu!"
"Lalu apa maumu?"
"Aku rasa lebih baik kita bercerai saja, dengan begitu Mas Romi bebas melakukan apa saja dan bertemu siapa saja, dan aku juga bisa menjalani kehidupan aku sesuai dengan keinginanku. Aku ingin kita membicarakan hal itu dengan ayah, semoga saja ayah menyetujuinya kalau kita berdua yang bicara."
Sebenarnya ini adalah yang Romi inginkan dari dulu, dengan begitu dia bisa bebas dan menikahi Dona. Tapi dia merasa hatinya jadi gak rela kalau harus tidak melihat wajah wanita itu lagi yang biasanya dia lihat saat dia mau tidur atau bangun dari tidurnya itu.
Romi menggeleng, "Kamu ini bicara apa, Ghea? Aku tidak berselingkuh dan aku juga tidak pernah berpikir untuk berpisah dengan kamu."
"Tapi pernikahan kita ini gak wajar Mas, statusku ini membuatku terikat seolah-olah aku ini seorang istri yang padahal nyatanya pernikahan ini gak ada artinya buat kita. "
"Ghea... "
"Aku sudah jenuh menjalani semua ini!"
Romi menatap Ghea dengan tajam, "Tidak bisa! Aku tidak akan menceraikan kamu!"
Ghea tidak mengerti mengapa dia bersikap seperti itu padahal dia pikir Romi akan langsung menyetujui nya, "Tapi kenapa, Mas? Untuk apa mempertahankan pernikahan yang sama sekali tidak ada cinta di antar kita berdua? Selama tiga tahun aku berusaha untuk jadi istri yang baik buat kamu, nyatanya kamu tidak pernah menganggap aku kan? "
Romi mendekatkan jaraknya pada Ghea, membuat Ghea reflek mundur.
"Kalau aku mulai mencintaimu? Apa aku berhak mempertahankan pernikahan ini? "
Ghea terkejut mendengarnya, sampai dia membulatkan matanya memandangi Romi.
Romi menghela nafas panjang, dia tidak menyangka Ghea akan berani meminta dia untuk menceraikannya. "Mari kita membahas soal anak setelah kamu pulang dari kota B, bukan kah itu yang kamu mau selama ini?"
Ghea menggelengkan kepala "Aku sudah tidak mengharapkan apa-apa lagi dari pernikahan kita. "
Romi tidak ingin mendengarkan pembicaraan dari Ghea lagi, "Aku ngantuk, aku mau tidur. Jangan membahas ini lagi!"
"Tapi Mas... "
Romi tidak menggubris perkataan Ghea, dia segera merebahkan dirinya di atas kasur dan berpura-pura tidur. Perkataan Ghea membuatnya kesal dan tak bergairah malam ini.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat! ...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya. ...
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya! ...