Bagaimana jadinya jika seorang siswa SMA yang hidup sebatang kara mendapatkan anugrah sebuah Sistem Spin Kekayaan dan Kekuatan oleh seorang pengemis yang ternyata adalah seorang Dewa?.
Rendi Murdianto, seorang anak laki-laki yang hidup sebatang kara, orang tuanya meninggalkan dirinya ketika masih kecil bersama neneknya.
Hidup Rendi sangatlah miskin, untung saja biaya sekolah di gratiskan oleh pemerintah, meskipun masih ada kebutuhan lain yang harus dia penuhi, setidaknya dia tidak perlu membayar biaya sekolah.
Seragam sekolah Rendi pemberian tetangganya, sepatu, dan perlengkapan lainnya juga di berikan oleh orang-orang yang kasihan padanya. Bahkan Rendi mau saja mengambil buku bekas yang kertas kosongnya hanya tinggal beberapa lembar.
Kehidupan Rendi jauh dari kata layak, Neneknya mencoba menghidupi dia semampunya. Namun, ketika Rendi duduk di bangku SMP, Neneknya harus di panggil sang pencipta, sehingga Rendi mulai menjalankan hidupnya seorang diri.
Hidup tanpa keluarga tentu mem
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alveandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tubuh Darah
Rendi yang baru terbangun, ia menatap tajam para bawahannya, mau marah tapi mereka semua terlihat menyedihkan dengan wajah memelas padanya.
Rendi menghela napas, "sudah malam, jangan teriak-teriak, kasihan tetangga sebelah."
"Maaf Bos." jawab mereka serempak.
Rendi yang tidak bisa tidur lagi, efek terkejut dengan teriakan para bawahannya, ia melihat jam di ponselnya, terlihat sudah jam dua dini hari.
Rendi menghela napas lagi, ia beranjak dari tempat tidurnya pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, setelah itu ia memasak air untuk merebus mie instan.
"Bos, biar aku saja." Harisman menawarkan bantuan pada Rendi.
"Ya sudah, kamu juga kalau laper buat saja, sekalian kalau mereka laper juga suruh buat sendiri." Rendi menunjuk bawahan Harisman.
"Oke bos." jawab Harisman mantap.
Rendi kembali ke tempat tidurnya, ia melihat bawahan Harisman yang sedang menonton TV sambil menikmati rokok dan kopinya masing-masing. Ia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Rendi tidak pernah berpikir kalau dia akan menjadi orang yang di akui orang lain, padahal dulunya ia hanyalah anak sebatang kara yang tidak memiliki apapun.
Rendi mengambil ponselnya, terlihat ada beberapa pesan masuk dari Novi dan Sulis, kata-kata mereka berdua hampir mirip, sehingga membuat bocah SMA itu tersenyum-senyum sendiri.
Rendi yang sudah mendaftarkan akunnya di aplikasi Bank, ia mengecek saldonya, Rendi menghela napas lega saat uang di saldonya masih ada 30 juta rupiah.
"Syukurlah, uangku masih banyak." gumamnya lirih.
"Bos, ini mie nya." Harisman datang membawakan Mie nya.
"Loh, kamu gak buat Ris?" tanyanya yang melihat Harisman hanya membawa satu mangkok mie instan.
"Nanti sajalah bos, masih kenyang." jawab Harisman sambil mengusap perutnya.
"Gitu yah, kalau mereka?" Rendi menoleh ke arah bawahan Harisman.
"Jangan pikirkan mereka bos, mereka ngerokok sama ngopi saja sudah kenyang." jawab Harisman langsung.
Rendi tersenyum getir, ia menghela napas kemudian memakan mie instan yang di buatkan Harisman.
Bersamaan dengan Rendi menghabiskan mie yang ia makan, pertandingan bola pun selesai, bawahan Harisman tanpa di suruh langsung tergeletak di depan Tv dan langsung tidur, begitu juga dengan Harisman.
Rendi menggeleng-gelengkan kepalanya, "jadi begini yah kehidupan mereka, memangnya orang tua mereka tidak mencari anaknya yah?" Rendi bertanya-tanya sendiri. "sudahlah, tidak penting juga aku memikirkan mereka ini.
Rendi yang tidak bisa tidur, ia teringat dengan Sistem Spin-nya dan mengambil benda yang membuat perubahan dalam kehidupannya tersebut.
Saat ia mengambilnya, Sistem Spin sudah bersinar lagi, tandanya bisa ia gunakan lagi untuk menambah kekayaannya.
"Kali ini aku bakal dapat apa lagi yah?" gumam Rendi sambil melihat Sistem Spin.
Bocah SMA itu kemudian menekan Sistem Spin, layar Sistem berputar dengan cepat, kemudian perlahan melambat dan berhenti di sebuah gambar tubuh yang berwarna merah.
[ Selamat, Anda mendapatkan tubuh darah, semua luka dalam tubuh anda akan beregenerasi jika mengalami luka fatal sekali pun.
Warning! Pembentukan tubuh akan segera di proses, mohon untuk bersiap! ]
Rendi mengerutkan keningnya, ia tidak tahu apa maksud dari perkataan Sistem, tapi saat ia baru mau berpikir, tiba-tiba saja tubuhnya seperti di sayat-sayat benda tajam.
Arghhh
Arghhh
Rendi meraung kesakitan saat tubuhnya bagai di belah-belah, terlihat darah mengalir keluar dari seluruh bagian tubuh Rendi.
Sontak saja Rendi ketakutan, ia terus meraung kesakitan, tubuhnya bagaikan di cincang-cincang seperti daging yang mau di potong, darah terus mengalir keluar sehingga membalut seluruh tubuhnya
Arghhh
Arghhh
Pakaian dan tempat tidur Rendi semuanya berlumuran darah, bocah SMA itu merasakan sakit yang luar biasa, sehingga ia yang tidak bisa menahannya jatuh pingsan seketika efek perubahan tubuhnya itu.
Walaupun Rendi pingsan, tapi transformasi tubuh Rendi masih berlanjut, seluruh darah yang membalut tubuh Rendi kemudian terserap masuk ke dalam pori-pori kulit Rendi, darah yang berceceran juga ikut terserap masuk.
Perlahan tubuh Rendi berubah menjadi merah darah, luka sayatan nya juga menutup, seluruh tubuhnya yang merah kemudian memudar, tidak berselang lama kemudian tubuhnya kembali seperti semula.
Tidak ada bekas luka ataupun darah yang menetes sedikitpun, Rendi sudah kembali seperti sedia kala.
[ Tubuh darah berhasil terpasang! ]
Terlihat tulisan di Sistem Spin yang memberitahukan transformasi Rendi. Namun, Rendi tidak melihatnya, ia masih pingsan di tempat tidurnya.
Harisman dan bawahannya tidak terbangun sama sekali, padahal Rendi berteriak sangat keras barusan, mereka bagaikan mayat hidup saja kalau tidur. Mungkin jika ada kebakaran mereka akan menjadi daging panggang, efek tidur mereka seperti kerbau, tidak mendengarkan apapun walaupun suara tersebut sangatlah keras sekalipun.
😅😅😅