NovelToon NovelToon
Naura-Nuhud

Naura-Nuhud

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Sariiiiiii

Dia adalah seorang gadis yang cukup liar, dia begitu bukan karena ada unsur kesengajaan tapi karena keadaan yang tidak mendukungnya untuk hidup baik-baik saja.
Keras kepalanya membuat kedua orang tuanya angkat tangan untuk mengurus hidup nya,

Nama nya Ashqia Naura, seorang wanita yang keras kepala, tapi hati nya selembut sultra dan sebersih embun.
Ashqia Naura mempunyai Kakak Laki-laki yang bernama Ashka Afdal dan adik perempuannya yang bernama Kila Ashkaf.

Dikehidupan ini, ntah dia yang kurang beruntung atau hidupnya yang kurang bersyukur, Karena Ashqia memiliki watak yang berbeda dengan kedua saudaranya.
Suatu ketika dia dihadapkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari kalangan pesantren, dan dia Putra tunggal dari Kyia yang mempunyai satu pesantren yang cukup ternama di kota tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sariiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

Naura dan Nuhud kembali kesekolah karena jam pelajaran sudah dimulai dan mereka masih berkeliaran diluar sekolahan.

"Cepatan dikit, kita udah telat nih"

"Sabar qia, kamu nggak lihat didepan ada kemacetan, salah kamu juga nih pake jadi zombie segala"

"Salah lho ngapain sok peduli dengan kehidupan gua"

"Bukan salah aku kok, dari awal aku baikin malah digigit akunya. sakit taukkk"

"Bodoamat"

"Minta maaf dulu yang baik"

"Dih kurang kerjaan banget gua harus minta maaf sama lho"

"Ashqia coba deh, kamu jadi cewek baik-baik. ngomong yang sopan, nggak pake lu gua lu gua, perempuan itu dinilai dari cara di bertutur kata"

"Lho nggak perlu ngatur hidup gua Hud, hidup lho aja nggak teratur ngapain lho sok-sokan ngatur hidup gua" Seketika Nuhud menghentikan mobilnya mendengarkan penuturan dari Naura

"Kamu..." bentakan Nuhud dan disitu nampak raut kemarahan yang tidak bisa diartikan

Dan itu membuat Naura Mendadak jadi bisu dan takut karena ternyata omongan nya menyakiti hati Nuhud. Dan melihat Naura seperti itu Nuhud juga merasa sedikit bersalah.

"Aku bukan nya bermaksud untuk membentak kamu ashqia, tapi tolong lah kamu ngertiin aku bicara tentang kamu cuma untuk mendidik jiwa barbar mu itu. kamu orang nya baik kok tapi aku nggak tau apa yang membuat kamu jadi seperti ini" ujar Nuhud

"Nggak usah sok nasehati gua deh Hud, ini kehidupan gua lho nggak berhak buat Ngatur-ngatur gua"

"Iya kehidupan sekarang milik kamu, tapi nggak tau kedepannya kamu bagaimana jika kehidupan mu masih seperti ini"

"Bacot lho Hud, lho bisa diam nggak panas nih kuping gua dengerin omongan lho"

"Udah dibilangin, tetap aja ngenyel"

"Nyenyenye"

"Biar kayak apa kalo digituin bibir nya"

"Apaan sih nggak jelas lu"

Selang beberapa menit akhirnya mereka berdua telah sampai di sekolah lagi, dan untungnya kelas mereka sedang tidak ada pelajaran karena guru mereka tidak hadir karena anaknya dirawat

"Lho kenapa nggak belajar, Buk Khairi nya mana"

"Nggak tau rak, katanya tadi sih anak nya buk Khairi sakit dan dirawat gitu"

"Emang separah itu"

"Nggak tau juga sih, karena nggak ada info pastinya"

"Laras dimana"

"Tadi katanya mau ke kelas sebelah ada urusan katanya sama Musthofa"

"Tumben-tumbenan tu anak, yaudah kantin yuk bosan nih gua"

Naura dan Fika memutuskan untuk menghabiskan waktu mereka dikantin belakang parkiran sekolah karena kantin tersebut menjadi teman idaman mereka sejak waktu duduk kelas dua.

Mereka berdua memutuskan untuk makan disana karena Naura belum sempat sarapan karena ulah Nuhud.

"Ehh gimana itu persiapan Olimpiade"

"Malas gua untuk selalu ngabisin waktu buat belajar Fika, untuk akhir-akhir ini hidup gua rasanya terlalu rumit banyak masalah dan gua nggak tau cara nyelesain nya gimana"

"Lho kan punya kita Naura, lho nggak sendiri kita selalu ada buat lho"

"Iya gua tau itu, gua cuma nggak mau jadi kayak lemah aja. masa iya gua nggak bisa nyelesain masalah gua sendiri"

"Buktinya lho bisa nggak"

"Gua nggak bisa Fika, semakin gua pendam masalah nya makin nambah"

"Jadi lho sebenarnya kenapa, Coba deh gua bantu satu persatu masalah yang lho rasain, cerita ke gua"

"Gua nggak baik-baik aja Fika, gua capek"

"Coba deh lho cerita, mungkin dengan cerita ke gua masalah lho sedikit ringan"

"Pertama waktu malam kita nongkrong di Cafe habis ngantar uminya Nuhud kebandara disitu gua ketemu Tio"

"Tio apain lho malam itu rak, pantasan wajah lho habis dari toilet kayak nggak bersahabat gitu"

"Gua nggak tau, tapi yang jelas katanya dia mau ngejelasin semua nya, tapi kesannya dia kayak maksa gua gitu"

"Maksa lho gimana, lho nggak di apa-apain kan sama tu anak"

"Untuk sekarang gua udah gapapa, tapi malam itu gua beneran takut, Tio tahan tangan gua sampe gua kesakitan"

"Wahh bener-bener tu anak, kayak nya memang harus diberi pelajaran"

"Udah gua sih gapapa, lho masih di dm sama Tio nggak"

"Udah nggak lagi sih, terakhir dia nge-dm gua waktu lho lolos Olimpiade"

"Dan setelah kejadian malam itu nomor dia gua blokir semunya"

"Yaudah mumpung lho udah blokir gua juga blokir tu anak lahh, malas temanan sama orang kayak gitu lagi"

"Ehm gua pun udah malas"

"Tapi kenapa lho nggak cerita sama kita kejadian malam itu Naura"

"Gua segan lahh, karena ada hud dan teman-temannya"

"Tapi malam itu lho pasti merasa ketakutan banget ya rak"

"Ehm bahkan gua nggak tau lagi mau ngapain malam itu yaudah gua langsung pergi"

"Hud tau masalah ini"

"Nggak gua cuma baru cerita sama lho doang"

"Atau ini alasan Hud nembak lho rak, dia nggak mau lho di apa-apain lagi sama Tio"

"Gua yakin sih Hud niatnya baik sama gua, tapi lho tau sendiri lah gua paling pantang dikasihani"

"Yaudah untuk kedepannya lho mau apain nih si Tio anak nggak jelas itu"

"Nggak boleh ngomong gitu, gua yakin kok dia baik. tapi untuk kedepannya gua mikir setelah perpisahan sekolah Gua mau pindah aja kayaknya ke Jakarta ketempat ibuk dan bapak "

"Lho yakin mau serumah lagi sama orang tua lho rak, fikir dua kali dulu lahh"

"Gua nggak punya pilihan lain lagi Fika, kalo gua nggak pindah ke Jakarta tempat mereka mungkin akan menjadi tanda tanya besar untuk mereka"

"Iya juga sih, lho yang sabar ya rak, gua tau lho pasti kuat karena gua dan laras bakal selalu ada untuk lho kok"

"Iya gua ngucapin makasih banget buat lho sama laras, karena kalian berdua menjadi peran penting dalam hidup gua"

"Ehm iyahh, jadi sekarang hubungan lho sama Hud gimana"

"Gua nggak tau fik, gua bingung"

"Lho ada rasa nggak sama Hud"

"Gua nggak tau harus jawab apa Fika, dibilang gua suka sih nggak, dibilang benci pun nggak. gua ngerasa gua nyaman sama dia"

"Nyaman dalam artian kata apa dulu nih"

"Dalam waktu sebulan kenal sama dia, sifat dia emang jauh banget dengan Tio. mereka berdua tau cara untuk menenangkan gua dengan versi mereka sendiri"

"Berarti lho udah ada rasa sama Tio"

"Jujur gua memang udah suka sama Tio, tapi semenjak tau dia punya pacar gua sakit hati"

"Wajar sih rak, karena Tio kan sama lho lengket banget"

"Mungkin gua yang salah nggak beri dia kepastian jujur gua sakit banget waktu itu, tapi ada Hud yang bisa nenangin gua"

"Misal nih rak, Hud nepatin janjinya buat ngejemput lho kesini habis perpisahan sekolah gimana"

"Dia udah dijodohin sama abinya Fika, karena itu gua bilang dari awal gua nggak banyak berharap sama Nuhud"

"Trus kenapa lho bilang sama Hud, lho mau nerima dia kalo sudah perpisahan sekolah"

"Karena habis itu gua nggak mikir ujian lagi, gua mikirin ujian gua Fika, kalo nggak udah gua iyain tuh si Hud supaya bikin Tio sakit hati"

"Ha-ha-ha jahat juga otak lho ya rak"

"Nggak lah, gua cuma mau dia ngerasain apa yang gua rasain aja kok"

"Apa kita kasih pelajaran aja si Tio rak"

"Nggak jangan nggak usah, gua coba dengan versi gua sendiri dulu dan gua mau lihat apa aja tanggapan dia"

"Udah pernah lho lakuin"

"Udah sering tapi gua belum puas"

"Ihkk tapi menurut gua lho jahat Naura, lho jadiin Nuhud kambing hitam nya supaya lho bisa balas dendam"

"Gua nggak gitu, sembarangan lho kalo ngomong"

"Suka hati lho aja deh, tapi gua lihat-lihat Hud cemburu deh sama Aldi"

"Cemburu gimana, gua nggak punya hubungan apapun sama Aldi. Lho tau sendiri kan gua sedekat apa sama Aldi, dan itu cuma sebatas teman doang kok"

Mereka asik bercerita tanpa sadar ternyata jam pelajaran buk Khairi telah habis dan Hari sudah menujukan pukul 12:15 dan mereka berdua memutuskan untuk kembali ke kelas karena mungkin laras mencari mereka berdua.

Dan benar saja ternyata benar kata Fika, Naura merasa sedikit lega karena menceritakan masalahnya kepada Fika. Dan Fika selalu bisa menjadi pendengar yang baik untuk Naura

1
Radin P. R.
Bikin baper. 😢❤️
Niki Fujoshi
Gemesin banget! 😍
Silvia Gonzalez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!