Adeeva Rachella..
Dia terlahir sebagai Gadis Bisu, namun hal itu Adeeva sangat disayangi oleh kedua orang tuanya..
Hingga disuatu kejadian yang membuatnya tidak bisa untuk berbicara tentang keadilan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh Pamannya sendiri..
Pamannya itu adalah Adik dari Ibunya Adeeva, dia adalah seorang gila dengan kekayaan itulah sebabnya dia membunuh kedua orang tuanya Adeeva karena ingin mengambil kekayaannya..
Hidup Adeeva berubah daratis saat kepergian kedua orang tuanya, dia tinggal bersama Pamannya namun dijadikan Pembantu oleh Istri dan Anak Pamannya..
Adeeva juga mendapat perilaku yang tidak pantas seperti sering dibully, disiksa dan lebih parahnya lagi dibuat hingga hampir mati oleh mereka..
Adeeva ingin menyerah, namun pada malam itu seorang Pria bernama Dellson Arden mengajaknya untuk keluar dari Neraka itu..
Adeeva setuju dengan hal itu, tetapi apakah kehidupan Adeeva akan berubah setelah bersama Dellson?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20-Keajaiban!
Beberapa hari setelah Adeeva yang telah sadar itu, kini keadaannya semakin membaik dimana Dellson selalu bersama Adeeva..
Saat ini Dellson sedang memberikan buah kepada Adeeva namun dengan gayanya sangat jahil sehingga membuat Adeeva sangat kesal..
Hal itu membuat Dellson tertawa dengan sangat lepasnya untuk pertama kalinya dia tertawa lepas saat kepergian Mamanya.. Tiba-tiba..
" Dellson"..
Seketika Adeeva dan Dellson saling bertatapan, mereka berdua benar-benar terkejut mendengar suara memanggil Dellson..
Kini Dellson menaruh buahnya diatas meja setelah itu mendekat kearah Adeeva..
" Kamu memanggilku Adeeva?"..
Adeeva merasa aneh juga, dia benar-benar tidak tau apakah itu suaranya atau bukan.. Wajah Adeeva sangat kebingungan apa dia bisa bicara setelah bertemu Ayah dan Ibunya?..
" Coba panggil kembali namaku"..
Adeeva menarik nafasnya dia benar-benar sangat penasaran apakah itu suaranya atau bukan..
" D-d-dellson"..
Mata Dellson terbelalak saat mendengar Adeeva memanggilnya, begitu juga Adeeva dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya..
Bagaimana bisa?..
" K-kau bisa bicara Adeeva?"..
Adeeva menggelengkan kepalanya, dia benar-benar tidak tau apa yang sebenarnya terjadi? Apakah setelah bertemu dengan Ayah dan Ibunya Adeeva langsung berbicara..
" Sekali lagi coba panggil namaku"..
Kini Adeeva menatap kearah Dellson, dia pun langsung menganggukkan kepalanya..
" Dellson"..
Seketika raut wajah Dellson benar-benar bahagia mendengar suaranya Adeeva, kini dia memeluk Adeeva dengan sangat erat..
" Apa yang terjadi? Bagaimana kamu bisa berbicara Adeeva"..
Adeeva juga tidak tau bagaimana dia bisa berbicara? Padahal sewaktu dia memerikakan tenggorokannya dikatakan sangat kecil untuk sembuh..
Mungkin Ayah dan Ibunya tau bahwa Adeeva akan terjadi sesuatu lagi setelah kejadian ini, dari sanalah mungkin keajaiban datang kepada Adeeva sehingga membuat dia bisa bicara..
" Terima kasih Ayah Ibu telah membuat Adeeva bisa berbicara, Adeeva benar-benar sangat bahagia".. Dalam hatinya Adeeva
***
Disisi Retta dan Diego, dimana dia masih memikirkan bagaimana caranya dia bisa membalas dendam atas kedua orang tuanya yang masuk kepenjara..
Dia tidak bisa menerima kenyataan itu, makanya dia ingin membalas dendam kepada Adeeva..
" Sudahlah, Papa dan Mama mu sudah mengatakan jangan bertindak dengan gegabah dan lagi tidak perlu untuk membalas dendam"..
Retta menatap kearah Diego dengan tatapannya yang benar-benar sangat tajam..
" Aku tidak terima atas apa yang telah dilakukan oleh Adeeva sehingga membuat kedua orang tuaku masuk penjara".
" Bukannya itu memang dari kalian sendiri yang menyiksa Adeeva sehingga membuat Tuan Dellson melaporkannya"
Sontak Retta benar-benar tidak bisa menerima apa yang dikatakan oleh Diego..
" Mengapa kamu malah membela dia?"..
" Aku tidak membela dia Retta, tapi memang kenyataannya begitukan bahwa kalian yang menyiksa Adeeva sehingga hampir mati"..
" Kau!"..
Retta menunjuk Diego dengan tatapan yang sangat tajam, bukannya Diego takut namun Diego merasa muak dengan perilakunya Retta..
" Sudahlah aku benar-benar muak dengan perilakumu Retta, mending kita putus saja"..
Mata Retta terbelalak saat Diego mengatakan putus kepadanya, hal itu membuat Retta sangat terkejut bagaimana bisa Diego dengan santainya mengatakan putus setelah sudah merasakan tubuhnya..
" Diego!".. Teriakkan Retta namun Diego tetap tidak menghiraukannya
Brak!!!...
Suara pintu tertutup dengan sangat keras, Retta merasa frustasi nasibnya benar-benar sial..
" Adeeva ini semua salahmu!"..
Retta yang sudah lepas kendali, dia hanya selalu menyalahkan Adeeva, sebenarnya itu sudah karma bukan?
Mengapa harus Adeeva lagi yang salah?..
***
Disisi ruangan Adeeva, dimana Dellson yang masih tidak menyangka saat mengetahui Adeeva bisa berbicara..
Kini Adeeva juga kedatangan tamu yaitu Bibi Nuh dan Clara,
" Nona"..
Clara langsung berlari menghampiri Adeeva dan memeluknya, dia benar-benar sangat senang saat mendapat kabar bahwa Adeeva sudah bangun..
" Nona, saya merindukan Nona"..
" Aku juga merindukanmu Clara"..
Seketika Clara melepaskan pelukannya dengan wajah terkejutnya, kini Clara menatap kearah Dellson.. Sepertinya dia salah dengar bahwa Adeeva bisa berbicara..
" T-tuan apa Nona bisa berbicara?"..
Dellson menganggukkan kepalanya dengan wajah tersenyum, Clara menganga karena dia sangat terkejut saat mendapat jawabannya Dellson..
" Nona bisa bicara? Bagaimana bisa?"..
" Entahlah, sepertinya ada keajaiban setelah aku bertemu Ayah dan Ibuku"..
Jawaban Adeeva membuat Dellson menatapnya, itu membuat Dellson penasaran dan bertanya.
" Bertemu Ayah dan Ibumu, maksudmu?"..
Adeeva menceritakan bagaimana dia bisa sadar dan kembali di tubuhnya?
Tentu saja Ayah dan Ibunya mengantarkannya kembali, dimana juga sebenarnya Adeeva tidak ingin kembali karena dia snagat lelah dengan dunia yang jahat..
Namun kedua orang tuanya menolak, Adeeva juga mengira bahwa orang tuanya menjemputnya untuk pergi bersama mereka.. Ternyata tidak kedua orang tuanya malah untuk mengantarkan Adeeva kembali ke tubuhnya karena belum waktunya untuk Adeeva pergi..
" Begitulah Ayah dan Ibuku mengatakannya, sehingga membuatku kembali ketubuhku dan bangun"..
Clara dan Bibi Nuh memeluk Adeeva mereka benar-benar sangat bahagia akhirnya bisa melihat kembali senyuman Adeeva..
" Sekarang makanlah, Bibi membuatkan makanan kesukaan Nona"..
Adeeva tersenyum dan menganggukkan kepalanya, tiba-tiba..
" Apa kalian tau siapa yang membuatku begitu?"..
Seketika Bibi Nuh dan Clara saling bertatapan dan menoleh kearah Dellson, Adeeva yang sangat penasaran kini dia kembali bertanya..
" Ada apa?"..
" Sudahlah jangan dipikirkan itu, semuanya sudah aku urus dan aku balaskan"..
" Haaaa, maksudnya gimana?*..
Dellson tidak ingin menjawabnya lagi hal itu benar-benar membuat Adeeva sangat penasaran..
" Dellson, apa kamu benar-benar tidak mau mengatakan kepadaku?"..
Dellson hanya menarik nafasnya dia tau bahwa Adeeva secerewet ini..
" Jika kamu sangat cerewet seperti ini lebih baiknya kamu tidak usah berbicara Adeeva itu benar-benar membuatku frustasi"..
Mata Adeeva terbelalak saat Dellson mengatakan seperti, hal itu membuat Adeeva tidak terima..
" Jadi kamu ingin aku menjadi bisu saja? Baiklah aku tidak akan berbicara lagi kepadamu"..
" Ya Tuhan tolonglah aku"..
Dellson sangat frustasi menghadapi Adeeva, Bibi Nuh dan Clara hanya terkekeh melihat mereka berdua..