Bagi seorang anak baik buruknya orang tua, mereka adalah dunianya. Mereka tumpuan hidup mereka. Sumber kasih sayang dan cinta. Akan, tetapi sengaja atau tidak, terkadang banyak orang tua yang tidak mampu berlaku adil kepada putra-putri mereka. Seperti halnya Allisya. Si bungsu yang kerap kali merasa tersisih. Anak yang selalu merasa dirinya diabaikan, dan anak yang selalu merasa tidak mendapatkan kasih sayang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lianali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
POV BAYU
*****
"Kira-kira saat ini dia sedang apa ya? Sedang ngerjain PR, tidur, makan, nonton tv, atau ngapain" tanyanya kepada dirinya sendiri. Ia baru saja selesai mengerjakan tugas tugas sekolahnya, dan kepikiran dengan seseorang.
"Kok ada ya orang seperti dia, pendiam, pemalu, dan sangat cuek apa dirumahnya dia juga bersikap seperti itu?" ucapnya. Seketika bayangan wajah seseorang itu muncul di fikirannya yang membuatnya jadi seyum-seyum sendiri.
"Nak Bayu, di panggil nyoya buat makan malam" ucap Bi Surtinah, memecahkan lamunan Bayu.
"Ohhh iya bi" sahut Bayu, langsung bergegas turun menuju ke ruang makan, kebetulan sekali perutnya sudah lapar.
"Ayah nggak ikut makan bareng kita Bu?"
"Ayahmu lagi sibuk menyiapkan materinya buat presentasi besok di tempat kerjanya"
"Ohhh, iya ya Bu"
"Iya, kamu makan saja yang banyak, biar semangat belajarnya" ucap Fani sambil menyendokkan nasi kepiring Bayu.
"Lauknya mau ibu ambilin apa?" lanjut tanya Fani. Di sana, di meja makan telah terhidang rendang kesukaan ayah bayu, ikan mas goreng sambal kesukaan ibunya, ayam goreng kesukaan Bayu, dan juga sayuran bening maupun tumis.
"Semuanya aja deh Bu, semuanya Bayu suka soalnya, kecuali sayur ya Bu" ucap Bayu nyengir.
"Ehhhh, nggak bisa, harus makan sayur, nih ibu bayakin sayurnya" ucap Fani, menyendokkan sayur ke piring Bayu
"Iyahhh, ibu"
"Sudah makan"
"Bu, kok ada ya orang yang pendiam, terus cuek gitu bu, seperti nggak peduli sama orang di sekitarnya gitu"
"Itu mah biasa aja Bayu. Manusia itu kan ada dua tipe, ada yang introvert ada juga yang ekstrovert bayu"
"Introvert sama ekstrovert itu apa Bu?"
"Introvert itu tipe kepribadian manusia dengan ciri-ciri biasanya yang seperti Bayu sebutkan tadi yaitu pendiam, dan cuek. Biasanya orang-orang introvert itu tidak suka basa-basi, maunya langsung to the point. Makanya jadi terlihat seperti pendiam dan cuek. Dan mereka juga nggak gampang akrab sama orang lain, tapi kalau sudah kenal biasanya mereka akan banyak ngomong seperti teman mama waktu sekolah dulu."
"Kalau ekstrovert?"
"Kalau ekstrovert orangnya lebih banyak bicara, senang bergaul dengan banyak orang."
"Yang lebih baik mana ma?"
"Dua-duanya baik, yang penting nggak melanggar norma."
"Tapi kan ma, teman Bayu ini beda ma, dia itu orangnya super duper pendiam ma, temannya aja cuman satu dan itu juga karena teman satu mejanya di kelas ma. Dan keliatannya mereka juga nggak akrab ma. Udah itu kalau ngomong pelan banget ma, dan satu hari itu bisa di hitung deh berapa kali dia mengeluarkan kata-kata ma. Terus setiap istirahat juga dia selalu berada di perpus ma, aneh nggak sih ma"
"Bagus donk ke perpus, daripada main Mulu"
"Bukan gitu ma, masalahnya dia tu di perpus sendiri ma, nggak ada temannya. Dia betah banget berdiam diri ma, dan menurut Bayu nih kan ma, kalau dia di suruh tahan tawa pasti menang tu anak ma"
"Hahhahah, kamu ada-ada saja bayu, sudah tambah lagi makanmu" Fani terbahak dengan ucapan anaknya.
"Sudah ma, sudah kenyang"
"Kalau sudah kenyang ucapkan apa?"
"Alhamdulillah"
"Bagus"
"Jangan lupa siap ini gosok gigi, lalu langsung tidur, biar nggak telat besok ke sekolahnya"
"Ok, ma, good night ma" ucap Bayu lalu mencium pipi Fani.
*****
Setelah menggosok gigi, Bayu bergegas ingin tidur. Namun beberapa saat ia memejamkan mata, matanya kembali terbuka, ia tak bisa tidur, bayang bayang wajah wanita itu selalu menghantuinya.
"Dert ... Der...t" telepon genggamnya berdering
Ia pun beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil telepon genggamnya yang ada di atas meja belajar.
[Hai bay, sudah tidur]~Sinta
"Heh, kirain tadi siapa, malam malam ngechat, ternyata sinta" ucapnya lalu menglik pesannya.
[Eh iya sin, belum, ada apa ya sin, malam malam gini ngechat, kamu belum tidur?] ~Bayu
[Nggak bisa tidur nih, kepikiran kamu terus] ~ Sinta
[Ohhh, iya ya sin, emang mikirin apaan sin, kok bisa malah mikirin aku?] ~ Bayu
[Rindu bay, aku rindu liat kamu bay, padahal baru tadi siang ya kita jalan bareng, tapi aku udah rindu aja nih bay, btw vc yok bay, aku belum ngantuk nih ]~ Sinta
[Wahhh, maaf nih sin, aku nggak bisa, tadi mama aku dah nyuruh tidur, kalau mama tahu aku masih vc an jam segini, bisa bisa mama marah] ~ Bayu
[Iyahhh, ya udah deh kita chatan aja ya] ~ Sinta
[Wahhh, itu juga aku nggak bisa sin, aku harus segera tidur, biar nggak terlambat ke sekolahnya] ~ Bayu
[Cuekkk, amat sih Bay, kan aku rindu] ~ Sinta
[Emm, bukan gitu, tapi kan ini dah jam 9 lewat, aku harus segera tidur, besok kan harus cepat bangun] ~Bayu
[Pokoknya kalau aku pulang nanti kita harus ketemu] ~ Sinta
[Ya pasti ketemulah sin, kan kita satu sekolah] ~ Bayu
[Bukan ketemu yang gitu, pokoknya kita harus duduk berdua, dan ngobrol berdua] ~ Sinta
[Liat situ deh sin, aku nggak janji] ~ Bayu
[Loh kok gitu, nggak bisa gitu dong harus janji, kalau nggak aku bakal chat kamu terus nih] ~ Sinta
[Iya deh, janji] ~ Bayu
[Ok, selamat malam bay, moga mimpi indah] ~ Sinta
[Iya, malam, kamu juga] ~ Bayu