Bianka Chrispeter gadis cerdas yang memiliki kemampuan bela diri yang tinggi, dia ahli dalam bidang teknologi bahkan kimia, Bianka juga salah satu siswa terbaik di Inggris.
Keluarga Chrispeter meminta Bianka kembali untuk menjalankan tugas, bersama girls Chrispeter yang juga memiliki kemampuan tidak kalah hebat dengan Bianka.
Seorang pria muda pemimpin mafia terkuat yang mempunyai kekuasaan, kekayaan, pengikut, dan kekejaman yang tidak kalah dengan keluarga Chrispeter.
Pengkhianatan dan kehilangan cinta membuat seorang pria muda berubah menjadi bringas dan kejam.
Pertemuan Bianka dan sang mafia yang sama mempunyai kekuasaan, dan pasukan yang seimbang.
Terjadi pernikahan antara Bianka dan Bara karena tujuan masing-masing, Bara yang ingin menghancurkan saudara tirinya yang mencintai Bianka, sedangkan Bianka membutuhkan sesuatu hasil penelitian Bara yang sudah lama menjadi incaran banyak orang. Pernikahan tanpa cinta, tapi menumbuhkan rasa sayang dan saling membutuhkan.
Bagaimana pernikahan keduanya? Kita ikuti bersama-sama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vhia azaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SERANGAN
Malam semakin larut, Bara tidak bisa tidur. Sulit sekali untuk memejamkan mata, ada rasa yang kosong di atas ranjangnya. Bara melangkah ke luar kamar, mondar-mandir di depan kamar Bianka. Bara masuk kembali ke kamarnya, mencari kunci rahasia yang bisa tembus masuk kamar Bianka. Bara berhasil masuk melihat Bianka yang tidur dengan pulas, Bi juga menggunakan baju yang sangat tipis. Dadanya juga tidak menggunakan pakaian dalam, Bara menggosok wajahnya coba menahan diri.
"gue hanya numpang tidur, tidak berniat melakukan apapun!" Bara menaiki ranjang, dan memejamkan matanya di samping Bianka.
Suara Bara menggorok membuat Bianka terbangun, mata Bi melotot, melihat Bara yang tidur di sampingnya dengan memeluk tubuhnya.
"Heran! bilangnya cinta Rinda, suka Rinda, tapi nyosor ke gue terus. Dari mana Bara masuk, dasar mafia licik." Kesal Bianka melihat Bara, tapi tetap membiarkanya tidur dengan nyaman. Bianka melanjutkan tidurnya.
***
Suara ketukan pintu membuat Bara terbangun, dia melangkah sambil memejamkan matanya membuka pintu dan sudah berdiri Rinda dan Rindu. Bara yang masih mengantuk, kembali ke ranjang dan berbaring di atas tubuh Bianka yang teriak karena keberatan.
"Bara! Bianka! Nayla menghilang.' Rindu bicara dengan teriak.
Bara langsung berdiri dengan kesadaran penuh, melihat kearah Rindu yang memberikan secarik kertas. Bara langsung mengabaikan kertas dan berlari menuruni tangga masuk ke ruangan khusus. Bianka masih menggunakan baju dalamnya, dan langsung berlari menyusul Rinda dan Rindu yang sudah lebih dulu mengejar Bara.
Bara melihat sebuah layar yang besar, rekaman CCTV tersembunyi memperlihatkan wajah Nayla yang panik, menulis sesuatu dan ke luar dengan cara mengendap. Bara mengeluarkan senjatanya, Rinda sangat takut melihat Bara yang menyeramkan.
Bianka coba menyapa Bara tapi diabaikan, Bara kembali ke kamarnya untuk mengganti baju dan melangkah ke luar rumah. Hansen sudah berdiri di depan pintu menyambut kedatangan Bara yang wajahnya sudah gelap.
***
Reva dan Keisya datang ke kediaman Bara, Bianka sedang melacak keberadaan Nayla. Bi sangat yakin jika pelakunya pasti Kristan, Nay sangat menyayangi Kristan tapi Kristan hanya memanfaatkannya.
Melihat Bianka yang sibuk, Reva hanya mengamati sekitar Bi. Kei juga merasa ada yang aneh dan saling pandang dengan Rindu.
"Ada apa Kei?" Rindu binggung melihat tatapan Reva dan Kei yang tidak biasa.
"Bianka! ada yang aneh ya, Nayla pergi sukarela dan Rinda yang tidur dengan Nay diam saja." Kei memikirkan keanehan yang membuat Rindu langsung mendekat.
"Rinda aneh pagi ini! dia hanya diam terpaku, dan sekarang Rinda juga tidak terlihat." Rindu baru menyadari ketidakhadiran Rinda.
Bianka tersenyum melihat layar yang menunjukkan titik merah, mengambil senjatanya dan bersiap untuk pergi. Tapi sebelumnya Bianka mengatur para sepupunya untuk mengambil posisi masing-masing.
Bi menjelaskan jika sejak awal Rinda tahu Nayla akan pergi, ada orang dalam yang mengancam. Hati Rinda sangat lembut dia tidak akan bisa menerima anak kecil tersakiti. Beberapa orang memancing Bara untuk keluar dan menarik Rinda menjadi tawanan.
"Sebenarnya yang mereka inginkan bukan Nayla, tapi Rinda!" Bianka melangkah keluar diikuti yang lainnya, sebelum keluar Clori sudah menahan Bi untuk tidak pergi.
Gerry juga menahan Bi, karena Asep pergi bersama Bara sangat berbahaya saat ini. Bianka hanya tertawa dan tetap pegi. Dengan terpaksa Gerry dan Clori harus mengikuti Bianka dan girls lainnya.
"mau mereka apakan Rinda, dia tidak terlibat dengan siapapun?" Reva binggung dengan jalan pikir orang yang masih berani menyentuh keturunan Chrispeter.
"Karena Bara! dia sangat suka dengan Rinda berarti Rinda kelemahan Bara." Bi sangat yakin Rinda memang lembut tapi sangat cerdik.
"Kamu dan Rinda punya misi apa Bi? Kenapa kita bertiga tidak dilibatkan." Rindu sudah tidak tahan lagi, melihat Bianka yang hanya santai.
"Bianka! pernikahan sangat sakral, kamu Rinda dan Bara mempermainkan pernikahan. Jika keluarga tahu, pasti mereka akan kecewa Bi, sepenting apa misi kalian berdua sampai harus terlibat pernikahan."
"Ya aku dan Rinda salah, tapi sudah terlanjur. Dalam misi ini Bianka tidak akan mundur, janji yang pernah aku ucapkan akan menjadi hutang yang harus dibayar. Kalian jangan pernah terlibat, jika Bara sampai tahu dia akan membunuhku."
"Baiklah kami bertiga tidak akan terlibat! tapi ingat Bianka kita juga punya janji untuk saling menjaga dan melindungi, masalah kalian akan jadi masalah kita." keisya bicara tegas membuat yang lainnya mengaguk.
"Satu terluka, semuanya harus terluka." Reva tersenyum.
"Lo gila ya Reva, Kalau semuanya terluka siapa yang menyelamatkannya." Rindu memutar bola matanya, kesal melihat Reva yang paling tua tapi masih konyol.
***
Tim Bara sudah tiba di sebuah gedung tua bawah tanah, Bara hanya mengawasi dari kejauhan sambil tersenyum. Dia sangat paham gerakan orang bodoh yang ingin bermain dengannya. Bara melihat Nayla yang hanya duduk diam di sebuah jeruji besi, Nay baik-baik saja tidak juga terlihat wajah takut, wajah Nay terlihat marah dan terluka.
"Mereka tidak berniat menyakiti Bianka, berarti target bukan Nay." Bara memandang Hansen dan Asep.
"Saya akan memperketat penjagaan nona tuan," Asep mulai memberikan sinyal tapi sangat kaget balasan sinyal Gerry.
"Ada masalah apa Sep?" Hansen menatap perubahan wajah Asep.
"Nona! berada di wilayah Markas Kristan."
"Rinda! Kristan menahan Rinda, aiishh sial!" Bara memukul kuat tanah.
"sudah saya katakan tuan, jika dulu tuan hanya melindungi Nayla, tapi sekarang ada Bianka dan Rinda yang menjadi kelemahan tuan. Semuanya hanya jebakan agar tuan Bara terkecoh." Hansen menatap Bara dengan tenang.
"Tuan Bara pergi saja, nona Nayla biar saya yang menyelamatkannya." Asep berdiri memberikan hormat.
"biarkan Bianka yang memimpin di sana, dia juga terlatih dan hebat." Bara mengakui kehebatan Bianka yang dari dulu sangat dia kagumi.
Dari dua sisi yang berlawanan, Bara memberikan arahan untuk maju dan meratakan seluruh perbatasan, dengan mafia dari barat dan mengambil alih wilayah mereka. Gerakan rahasia yang Bara pimpin mampu menembus pertahanan sekuat apapun, Nayla tersenyum saat melihat Bara membuka penjara bawah tanah.
Nayla berlari ke dalam pelukan Bara, Nayla di pakaian baju anti peluru. Bara menggenggam tangan Nay berjalan di tengah pertempuran, Nay sudah terbiasa melihat darah dan saling membunuh. Nay menguatkan dirinya agar tidak menyusahkan Bara, seseorang mengarahkan senjata kearah Nay, tapi Bara langsung memasang tubuhnya dan melepaskan tembakan pas di kepala.
Nayla tersenyum menggenggam erat tangan Bara, mereka keluar dari bangunan bawah tanah. Bara hanya diam saja pikirannya, ada pada Bianka yang memimpin pertempuran dengan Kristan.
"Nay sayang kak Bara! terimakasih kak Bara." Nayla memeluk Bara yang sudah menjalankan mobil khusus anti peluru.
"Kamu pulang, kak Bara harus menemui Bianka yang menyerang markas Kristan. Rinda disekap di sana."
"Kak Bara mengkhawatirkan kak Bianka atau kak Rinda." Nayla penasaran tapi Bara tidak menjawab.
***
kangen kekonyolan bara saat Bianca mau lahiran,pokoknya kangen anak² Haikal n the gank lah🤭🤭🤭