Suka cerita tentang toko utama wanita yang tidak mudah ditindas? Di sinilah lapaknya!
Renata Carissa, seorang putri dari Panglima TNI yang berprofesi sebagai Psikiater. Memiliki kehidupan yang sempurna dengan memiliki suami yang begitu mencintainya dan anak laki-laki yang sangat tampan.
Sepeninggal suami tercintanya, Renata pun meninggal karena mengalami sakit keras.
"Aku berharap bisa bertanya kepadanya, mengapa aku tidak pernah tahu?"
"Apakah aku bisa bertemu dengan Jefra-ku lagi?"
Itulah harapan terakhir Renata.
Bukannya ke akhirat dan bertemu dengan suami tercintanya. Namun, Renata justru secara misterius berubah menjadi tokoh antagonis yang berperan menjadi pelakor. Nasib tokoh yang menyedihkan, hidup dalam penderitaan, dan berakhir bunuh diri.
Ya, dia masuk ke dalam novel!
Tidak ingin nasibnya berakhir tragis, Renata memutuskan untuk mengubah alur cerita yang sudah tertulis itu.
Dan takdir mempertemukannya kembali dengan Jefra, suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elwi Chloe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehidupan Baru
Tanamkan kebaikan dalam diri, hapus memori yang terus menyelimuti karena pagi ini kita harus menjadi pribadi yang terus memperbaiki diri.
"Selamat pagi dunia tipu-tipu!" seru Renata seraya membuka jendela balkon kamarnya.
Ibu dari satu anak itu. Ups, ralat. Gadis belia berumur dua puluh tahun itu terlihat bersemangat pada pagi ini.
Meskipun Renata masih tidak percaya akan hal ini, tapi dia mengalaminya sendiri, jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh antagonis novel.
Yang Renata tahu, sebelumnya Angel mengalami kecelakaan mobil karena mencoba menabrak Sanaya, benar-benar sudah gelap mata karena termakan api cemburu.
Angel sangat mencintai Alvaro, mereka sudah menjalin hubungan selama empat tahun, bahkan akan tunangan sebentar lagi, tapi dengan seenaknya Sanaya merebut Alvaro. Tentu saja Angel marah. Sebenarnya Sanaya juga jahat di sini. Namun, mau bagaimana lagi, gadis itu adalah si tokoh utama. Semua orang pasti akan lebih bersimpati pada wanita lemah lembut dan penyayang.
Ternyata nasib Angel begitu menyedihkan karena tidak dianggap Ayahnya sendiri. Sang Ayah selalu menganggapnya sebagai anak pembawa sial. Hal itu bermula ketika Angel berumur lima tahun, sang Ibu meninggal karena menyelamatkan dirinya yang ingin tertabrak truk. Rendra yang sangat mencintai istrinya selalu menyalahkan Angel atas itu. Hingga sampai berlanjut menjadi benci pada putrinya sendiri. Bahkan Rendra lebih menyayangi Sanaya yang bukan putri kandungnya.
Setelah bertahun-tahun terpuruk karena kematian sang Istri, kini Rendra telah menikah dengan janda anak satu, yakni Ibu Sanaya. Awalnya Angel begitu senang karena telah memiliki Ibu baru, dia mengira jika kedatangan Santy dan Sanaya akan membuat Ayahnya menerima kematian Ibunya dan menyayanginya. Namun, justru Sanaya merebut segalanya, dari kasih sayang Ayahnya hingga Kekasihnya.
Tidak heran jika Angel sangat membenci Sanaya, bahkan hidup gadis itu akan berakhir bunuh diri karena tidak tahan dengan segala tekanan dan kebencian dari orang-orang di sekitarnya.
Sejatinya Angel adalah gadis lemah yang terhasut rasa iri dan cemburu.
Jika ditanya kenapa Renata tahu, itu karena beberapa ingatan Angle saling bermunculan di kepalanya dan tentunya dia tahu alur novelnya.
"Angel, hidupmu ternyata begitu berat. Aku menyesal karena dulu sempat membencimu," gumam Renata sembari menatap gumpalan awan yang berarak.
"Aku Renata Carissa berjanji untuk memperbaiki takdir burukmu, karena kamu dan aku pantas mendapatkan kebahagiaan," gumam Renata seolah tengah berbicara pada Angel.
Meskipun harus merubah alur novel yang telah diatur, Renata akan berusaha mewujudkan janjinya itu. Janji pada dirinya sendiri dan Angel.
Setelah menepati janjinya itu, Renata berharap agar mati dengan tenang dan dapat bertemu dengan Jefra-nya yang pastinya sedang menunggunya di surga.
Kemudian Renata beranjak untuk bersiap-siap memulai kehidupan barunya sebagai Angelica Renata Tan.
"Pertama-tama aku harus menghapus image pelakor yang disandang diriku saat ini."
Knock... Knock...
Suara ketukan pintu menghentikan langkah Renata yang ingin ke kamar mandi. Diurungkannya niatnya itu. Langkahnya beralih menuju pintu. Lalu dibukanya pintu bercat putih itu.
Cklek
Terdengar bunyi pintu terbuka setelah Renata memutar handle pintu.
"Kak Zayn?"
Zayn si pelaku pengetuk pintu. Renata menatap bingung pria yang sudah rapi dengan stelan jas mahal itu.
"Ponselmu, Renata," ucap Zayn seraya menyodorkan sebuah ponsel keluaran terbaru, "Aku habis memperbaikinya karena sempat rusak saat kamu kecelakaan."
Renata langsung menerima ponsel yang disodorkan Zayn. Dia hampir melupakannya, ponsel adalah benda yang sangat penting di dunia manapun. Renata dapat lebih mudah mencari informasi tentang orang-orang terdekat Angel melalui benda persegi itu, sekaligus mencari informasi lainnya.
"Terima kasih, Kak," ucap Renata tersenyum manis.
Zayn membalas dengan tersenyum tipis, "Aku senang karena akhir-akhir ini kamu lebih sering tersenyum."
"Karena senyum adalah ibadah!" seru Angel dengan semangat.
"Untunglah."
"Hmm?" Renata bingung dengan perkataan Zayn.
Apa yang untunglah?
"Tidak apa-apa," Zayn mengacak rambut Renata. Dia hanya merasa bersyukur dengan keceriaan yang ditunjukkan adik perempuannya itu.
"Kamu paling suka membuat rambutku berantakan," gerutu Renata sembari merengut sebal.
Zayn tidak sanggup menahan tawanya saat melihat ekspresi Renata yang begitu lucu saat cemberut. Pada akhirnya balok es mencair juga.
Renata berkedip beberapa kali saat melihatnya, "Wah, Kak Zayn ternyata tampan juga saat tertawa," ucapnya blak-blakkan.
"Ehmn," Zayn berdeham untuk menghentikan tawa, wajahnya merona tipis, "Yasudah, sebaiknya kamu mandi dan bersiap-siap. Bukankah kamu harus bekerja?"
Renata memukul pelan keningnya, "Aduh, aku hampir lupa! Aku bisa telat kalau tidak buru-buru!" serunya dengan lucu.
Zayn terkekeh pelan dibuatnya.
Di sisi lain, tepatnya di belokan dekat tangga, tidak jauh dari tempat dua bersaudara itu mengobrol.
Seseorang sedang memperhatikan dengan tatapan tidak suka dan iri. Tangannya terkepal sehingga kuku-kuku jari memutih.
"Angel," desisnya.
**
Setelah obrolan singkatnya dengan Zayn, Renata segera melakukan ritual mandinya yang tertunda.
Hari ini dia akan masuk kerja setelah libur beberapa hari karena kecelakaan.
Padahal umurnya masih dua puluh tahun, bukannya melanjutkan kuliah tapi justru memilih langsung bekerja. Renata juga tidak habis pikir dengan jalan pikiran Angel yang lebih mementingkan cintanya dari pada pendidikan, masa depannya.
Angel bekerja di perusahaan milik keluarga Alvaro, yakni Tj Corp. Alasannya tentu saja untuk mengejar Alvaro. Gadis itu memang sudah banyak berkorban untuk pria yang sayangnya sudah memiliki istri. Meskipun selalu dianggap tidak berguna oleh Ayahnya, Angel adalah gadis yang pintar. Buktinya, dirinya dapat dengan mudah bekerja sebagai Admin di perusahaan nomor satu hanya berbekal ijazah SMA yang memiliki nilai sempurna.
"Apa aku resign saja, ya? Toh aku mana sudi mengejar Alvaro seperti yang Angel lakukan. Aku akan resign dan melanjutkan kuliah."
Sepertinya itu adalah pilihan yang terbaik. Renata akan melanjutkan kuliah dengan mengejar gelar dokter spesialis kesehatan jiwa. Renata berniat menjadi seorang Psikiater, sama seperti di kehidupan sebelumnya.
Renata membuka lemari pakaian. Betapa terkejutnya ketika dia melihat pakaian-pakaian yang terlihat seksi alias kurang bahan.
Oh, Renata melupakan penampilan Angel yang selalu memakai pakaian seksi dan memakai makeup tebal. Dia jadi bergidik membayangkan jika dirinya berpenampilan seperti wanita penggoda.
Pokoknya Renata harus membuang pakaian-pakaian seksi milik Angel, lalu menggantinya dengan pakaian yang nyaman untuk dipakainya.
Kemudian Renata mulai mengobrak-abrik isi lemari untuk mencari pakaian yang lebih tertutup. Dan pilihannya jatuh pada blouse berwarna putih dengan outfit one set berupa suit dan mini skirt warna cream. Sesudah memakai pakaiannya, Renata segera memoleskan makeup tipis pada wajahnya yang seputih keju, dan diakhiri dengan goresan lipstik merah muda pada bibir penuhnya. Rambut hitamnya diikat setengah yang membuatnya semakin manis.
Gadis itu tersenyum puas melihat pantulan dirinya di cermin.
Setelah merasa siap dengan penampilannya, Renata segera keluar kamarnya untuk ke ruang makan.
"Mari kita lihat bagaimana reaksi mereka dengan perubahanku," gumam Renata tersenyum miring.
Kaki jenjangnya memasuki ruang makan yang sudah terdapat lima orang yang duduk manis di kursi makan.
"Good Morning," sapa Renata.
Kelima orang itu tercengang saat melihat penampilan Renata, benar-benar seperti orang lain saja. Bahkan mereka hampir tidak mengenali gadis itu.
'Kenapa Angel berubah menjadi cantik sekali?'
Itulah isi hati dari Zayn, Alvaro, Rendra, Santy, dan Sanaya.
_To Be Continued_