Menceritakan tentang Vela, gadis yang tiada karena di bunuh oleh orang yang telah membunuh kekasihnya. Ia terbangun di kehidupan sebelumnya, pada masa Dinasti Kerajaan. Ia seorang Putri Kerajaan bernama Tania, Putri lemah yang dibenci oleh ayahnya dan selalu disiksa oleh saudara dan ibu tirinya.
Putri Tania sangat membenci Raja Oberon, Laki-laki yang sudah lama akan dijodohkan dengannya, Tania dan keluarganya tidak bisa menolak perjodohan itu, karena Raja Oberon adalah Raja terkuat, terkejam, dan ialah Raja di atas para Raja. Namun, bagi Vela, Raja Oberon adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Saat tiba-tiba Putri Tania (Vela) menerima Perjodohan nya dengan Raja Oberon, saat itulah semuanya berubah. Di mulai Tania yang membalas semua perlakuan ayah dan ibu tirinya, melalui kekuasaan yang diberikan Raja Oberon, dan munculnya orang-orang terdekat Vela.
#1 Fantasi series
#Kalau suka jangan lupa jejaknya❤
#*** Konten UwU tinggi ya
#1000% karya original
#Plagiat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25 : Berubah
DEG
Tubuh Oberon semakin menegang, benar ingatan Tania telah kembali. Karena sejak sadar waktu itu Tania hanya akan memanggilnya dengan sebutan nama, tanpa embel-embel ‘Raja'.
“Aku ingin kalian semua keluar!” Ucap Oberon dingin, seketika aura kepemimpinan Oberon terasa sekarang. Semua orang keluar dari kamar Tania, hanya tersisa Tania dan Oberon.
Tania sendiri yang merasa atmosfer sekitarnya berubah cukup panik,
Oberon tidak akan membunuhku ‘kan? Batinnya waswas.
Oberon mendekati Tania dengan tatapan kosong, kemudian tanpa aba-aba naik ke ranjang dan menindih tubuh Tania membuat Tania terkejut, ia berusaha mendorong Oberon namun apa daya tenaganya yang saat ini tengah lemah.
“O-Oberon, apa yang kauhmmph..“ Oberon menyumpal bibir Tania dengan bibirnya, kemudian meIumat nya lembut berhasil membuat Tania terbuai dengan ciumannya. Refleks Tania mengalungkan Tangannya pada leher Oberon dan membalas ciumannya.
Oberon melepaskan tautannya ketika merasa Tania mulai kehabisan nafas, matanya menatap Tania dengan sedikit berkaca-kaca.
Apa Oberon menangis? Batin Tania bertanya.
“Tania...” Lirihnya, tangannya naik mengusap pipi Tania lembut, membuat Tania memejamkan mata sebentar menikmatinya.
“Dua tahun, dua tahun aku menunggumu jatuh cinta padaku, namun kau benar-benar tidak melirik ku sama sekali,”
“Dan baru satu minggu aku merasakan cinta darimu, merasakan kebahagiaan yang tak pernah aku rasakan, namun semuanya lenyap.” Lanjut Oberon. Tania tau betul apa yang dirasakan Oberon sekarang, pasti sangat tersiksa.
Tak lama Oberon tersenyum miring, “Selama ini aku tak pernah memaksamu, bukan? Tapi sekarang tidak lagi.”
Tangan Oberon beralih mengusap perut rata Tania, “Akan ku jadikan kau sepenuhnya milikku, Tania. Dengan membuat Putra Mahkota Corvus di sini.”
Sialan! Aku akan di unboxing, aku belum siap!!!! Batin Tania takut.
Tania menatap Oberon yang menatapnya sayu, memuja dan penuh gairah. Tania menangkup wajah Oberon dengan kedua tangannya.
“Oberon, biarkan Putra Mahkota hadir setelah pernikahan kita.”
Ucapan Tania sontak membuat Oberon terkejut, “Kau, kau mau menikah denganku?”
Tania tersenyum manis, ia mengecup sekilas bibir Oberon yang berada tepat di hadapannya.
“Tentu saja, ingat kita akan menikah di Kerajaan Corvus.” Ucap Tania, “Tania, ingatanmu benar-benar sudah kembali, bukan?”
Tania mengangguk, “Aku mengingat semuanya. Dan aku ingin bilang..” Tania mendekat pada telinga Oberon, “Aku mencintaimu.” Bisiknya.
Oberon terdiam, bukan karena takut seperti tadi namun karena sangat bahagia. Tania bilang mencintainya, benar-benar membuat seluruh darah di tubuhnya mendesir hebat.
“Katakan lagi!”
Tania menggeleng, “Tidak ada pengulangan lagi, sayang.” Tania tersenyum berhasil membuat wajah Oberon merona.
“Hmm, sekarang tolong menyingkir dari tubuhku.” Oberon menurut, ia duduk di tepi ranjang dan membantu Tania yang juga ingin duduk perlahan, kemudian mengangkat tubuh ramping Tania kepangkuannya dan mendekap nya hangat.
Tania diam tak membantah, semakin membuat Oberon senang. Ia beralih menatap Oberon, “Kenapa, hm?”
“Oberon, jika aku berubah apa kau masih mencintaiku?” Tania menatap mata Oberon dalam.
“Berubah bagaimana?”
“Aku.. Aku ingin merubah semuanya, sikap dan juga hatiku. Dan mungkin, aku pasti akan banyak menjilat lidahku sendiri.”
Oberon semakin mengeratkan dekapannya, ia tau betul apa maksud Tania merubah hatinya yaitu ingin mencintainya, “Terserah, aku tidak peduli. Aku mencintaimu bagaimanapun sikapmu.”
Baiklah, drama lain akan di mulai. Batin Tania licik.
Ia menetaskan air matanya membuat Oberon terkejut mendapati air mengalir di pipi mulus Tania, “Hei, kenapa lagi?” Tanyanya.
“Hiks... Kau tau kenapa aku jatuh ke kolam saat itu?” Tanya Tania sambil terisak, benar-benar membuat Oberon khawatir.
“Raja Atlas bilang kau terjatuh sendiri.”
“Dan kau percaya?” Tanya Tania langsung, dengan ragu Oberon mengangguk, “Memangnya kenapa?”
“Hiks.. Bianca yang mendorongku saat itu!”
***
Jejaknya kakak...
Btw aku heran, aku up setiap jam 12 malam kok jam 7 pagi liat udh byk yg like, kalian baca novel tengah malem ya?? Hati-hati ya ntar ketauan ortu HP disita, kek author dulu😅