Flowlin Queen Arkanza, merupakan gadis kampung yang hidup sebatang kara.
Kejamnya dunia tak menggoyahkan semangat gadis tersebut untuk bertahan hidup.
Demi sesuap nasi ia bahkan rela bekerja keras, banting tulang. Ia tak pernah mengeluh akan hidupnya.
Hingga suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita paruh baya, yang mana pertemuan tersebut akan merubah hidupnya.
Hal apa yang akan merubah hidupnya? apakah ia bisa merubah hidupnya? bagaimana kisah selanjutnya? ikuti cerita selanjutnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Marcelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjual Emas II
Flow yang geram pun, akhirnya pergi dari sana.
'Tenang flow, semuanya memang tidak mudah, masih ada dua toko lagi yang belum di datangi,' batinnya menyemangati diri sendiri.
Namun, mentari telah sembunyi-sembunyi menampakkan suasana jingganya, akhirnya, flow pun memilih melanjutkan pada esok hari.
.
.
Pagi menyingsing, flow telah selesai mandi dan lekas bersiap-siap hendak pergi membeli sarapan, namun saat ingin pergi ia pun teringat kalau di dalam cincin ruangnya ada begitu banyak makanan, akhirnya ia kembali duduk lesehan di lantai untuk sarapan, ia mengeluarkan; bakpao, kue bulan dan nian gao atau yang kita kenal dengan kue keranjang.
Flow begitu menyukai nian gao karena rasanya yang manis legit dengan tekstur yang kenyal dan lengket, membuat Flow begitu happy dan ketagihan memakannya dengan lahap bahkan Flow nambah satu porsi lagi, hingga habis tak bersisa. Ingin rasanya ia menambah lagi tapi mengingat ia akan pergi menjemput pundi-pundi uangnya, ia mengurungkan niat untuk melanjutkan makannya.
............
Singkat cerita, Flow telah mengunjungi dua toko lagi, namun nihil, ia tidak diterima dengan baik di sana. Berbagai alasan mereka berikan.
Al hasil Flow akhirnya nekat pergi ke toko perhiasan no.1, walau ia ragu tapi ia tetap melangkahkan kakinya menuju tempat tersebut.
Saat sampai di depan toko, Flow memperhatikan tempatnya, sungguh sangat berbeda dengan yang lain, tokonya saja banyak yang berlapis emas, sungguh megah.
"Permisi! Ada yang bisa kami bantu Nona?" tanya security di sana, yang melihat flow masih ter bengong di luar.
"Ah, iya, Aku hendak menjual emas pak," sahut Flow.
"Silahkan lewat sini Nona!" security pun mengarahkan Flow pada pintu masuk.
"Hmm, terimakasih pak!" sahut Flow berjalan masuk kedalam.
Sesampainya di dalam Flow pun di sambut dengan baik dan hangat oleh karyawan di sana.
"Selamat pagi, Kakak. Ada yang bisa saya bantu hari ini?" salam sapa seorang karyawan.
"Selamat pagi. Saya ingin menjual beberapa emas. Apakah bisa?" jawab flow dengan senyuman manisnya.
"Tentu, kakak, boleh saya melihat barangnya kak?" Flow mengeluarkan koin emasnya 10 keping dari dalam tasnya. Pegawai toko yang melihat emas itu heran, ia merasa aneh dengan bentuk emasnya, saat iya menguji keaslian dari kepingan koin yang merupakan emas tersebut, ternyata murni 100℅ emas. Ia tidak berani mengambil keputusan sendiri, "Kakak, maaf, saya akan diskusi kan terlebih dahulu sama manager ya kak, silahkan kakak menunggu di sana terlebih dahulu!" ucapnya sambil menuntun Flow duduk di ruang tunggu serta menyuguhkan minuman dan sedikit cemilan.
"Silahkan di nikmati cemilan dan minuman nya terlebih dahulu ya, kak!"
"Baik, akan saya tunggu!" jawab flow yang tak berhenti memberi senyumannya.
Setelah menunggu beberapa saat, pegawai tadi kembali menemui Flow, ia tidak sendiri, ada seorang laki-laki paruh baya berjalan bersamanya, yang di yakini Flow pasti dialah Manager yang di beritahukan pegawai itu.
Flow pun berdiri menghormati orang yang lebih tua darinya, "Silahkan duduk Nona! tidak perlu sungkan. Saya telah mendengar dari Sri, (sambil menatap Sri sebentar) katanya 'Nona hendak menjual emas di tempat kami,' saya telah melihat emasnya, sungguh emas yang unik bentuknya."
"Benar Tuan, saya ingin menjual beberapa emas, apakah harganya bisa disesuaikan?"
"Haha, tentu Nona, anda tenang saja, pasti kami akan memberikan harga yang memuaskan! Sepertinya Nona masih menyimpan beberapa keping emas lagi!" sengaja ingin menggali apakah Flow masih memiliki atau tidak, ia tidak mau nanti ada yang memiliki emas yang sama dengannya, karena ia tahu bahwa itu emas murni yang sangat langka, cukup Flow hanya menjual di sana.
"Anda sangat jeli sekali tuan! Tentu saja, saya masih memilikinya, jika tuan memberikan harga yang pas saya tidak akan sungkan-sungkan menjual semuanya kepada Anda."
"Tentu, tentu, satu keping emas ini memiliki berat sepuluh gram (10g). Akan kami beli dengan harga lima juta untuk 1 keping, bagaimana Nona?"
"Anda tahu tuan, emas ku ini sangat murni dan langka, Saya ingin, Anda memberi harga sepuluh juta untuk 1 kepingnya, saya yakin Anda tidak akan rugi bila menjualnya nanti kepada kolektor emas."
'Hah! sepertinya ia tahu kualitas emas itu sangat bagus, bahkan emasnya sangat langka, aku sangat ingat, itu seperti emas yang dikoleksi kakek dari kerajaan Tian Shang, Namun kakek hanya memiliki satu, jika aku tidak mengambil emas itu, pasti dia akan menjualnya di tempat lain. Tidak, tidak aku harus membelinya, pasti Kakek sangat senang bila toko kami memiliki koleksi emas langka ini.'
"Jadi, bagaimana Tuan?" tanya Flow membuyarkan lamunan Tuan Koji.
"Delapan juta untuk satu keping! kita ambil jalan tengahnya saja, deal?" tawar Tuan Koji lagi.
"Maaf tuan, lebih baik saya menjual nya ke toko JJ Jaya saja, sepertinya mereka akan dengan senang hati memberikan harga lebih dari yang ku minta," ucap flow, sengaja memancing manager itu.
"Hah, baiklah, baiklah! Sepuluh juta, deal!" sambil mengulurkan tangannya yang di sambut baik oleh Flow.
Sungguh Flow senang bukan main, dengan susah payah ia menahan ekspresinya, ingin rasanya ia meloncat-loncat kegirangan, bahkan rasanya ada ribuan kupu-kupu yang beterbangan dalam dirinya, saking bahagianya Flow, ia telah membayangkan tumpukan uang yang akan di terimanya.
"Baik tuan, deal! Untuk saat ini saya hanya membawa 100 keping emas di tambah tadi 10 keping lagi bersama Kak Sri," ucap flow sambil menyerahkan emas sisanya.
"Baiklah. Sri, tolong kamu urus surat-surat jual belinya!" pintanya.
"Baik tuan." Sri yang hendak pergi jadi urung karena sang atasan kembali berkata, "Oh, ya! satu lagi, sekalian buat surat kontrak jual beli, saya akan selalu membeli emas dari Nona---" ia berhenti berbicara sambil melihat Flow. Flow yang mengerti akan maksud Tuan Koji langsung merespon, " Flowlin, Tuan. Panggil Flow saja!"
"Ya Nona Flow."
Semua berkas telah selesai, rekening Flow telah terisi dengan jumlah yang menurut Flow sungguh menakjubkan. Saat keluar dari toko Flow kembali melihat isi saldonya melalui handphone nya, Rp. 1.101.045.000,- . Ia kembali menghitung berapa banyak angka yang tertera di sana untuk memastikan kembali kalau ia benar-benar mengantongi uang sebesar 1 Milyar, "satu, dua, tiga, empat, --- sepuluh." Kalau tidak mengingat akan malu di lihat orang banyak Flow ingin teriak-teriak kegirangan. ( bisa-bisa nanti dikira gi*la Flow!)
.
.
.
Flow tidak menyia-nyiakan kesempatan, ia langsung pergi ke mall yang tidak jauh dari tempatnya menjual emas itu.
Ya, Flow ingin membeli laptop canggih yang bisa ia bawa ke mana-mana, ia juga ingin mengganti handphone jadulnya dengan yang terbaru.
Setelah berjalan beberapa saat,
.
.
.
.
Bersambung,
Seperti biasa ya!! jangan lupa follow 💗💗
Like dan komentar sebanyak-banyaknya, kalau berkenan gift sama vote nya juga ya!! 👉🏻👈🏻👉🏻👈🏻🤗🤗
Ingat, disini boleh berkomentar sesukanya,, tapi, sangat-sangat DILARANG MEMBERI RATING RENDAH.🤗🥰
Terimakasih guys, Salam Sayang dari Author, 😘😘❤️❤️🫶🫶
Lalu aku pengen tahu alasan kakek nya Flow tidak merestui hubungan antara ayah dan ibu nya