Pernikahan yang sejatinya diinginkan seumur hidup sekali akhirnya kandas juga oleh sebuah pengkhianatan.
Di hari ia ingin memberikan sebuah kejutan anniversary yang ke 2 dan memberikan kabar tentang kehamilannya, Sita melihat sang suami Dani tengah mengerang nikmat di atas seorang perempuan yang tidak lain adalah sekretarisnya.
Hancur hatinya, namun ia memilih tegar. Meminta perceraian walau tidak mudah.
Hidup sebagai single mom membuat Arsita Ayuningrum tidak lagi percaya cinta dan fokus ke putra semata wayang nya Kai.
6 tahun berlalu, dan di saat tak terduga ia bertemu kembali dengan Dani Atmaja, sang mantan suami. Dani meminta Sita kembali, akankah Sita mau menerima mantan suami yang telah menghianatinya kembali? Akankah Kai Bhumi Abinawa mau menerima daddy nya?
Disaat bersamaan ada seorang pria single yang begitu tulus tengah berusaha mengambil hati Sita dan Kai. Pria itu bernama Raden Rama Hadyan Joyodiningrat.
Akankah Sita kembali kepada Dani, atau malah menerima Rama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Hanya Akan Tertawa
Selamat membaca untuk semua Readers kesayangan.
...****************...
Hari telah berganti saat yang ditunggu pun tiba. Tempo hari Sita berjanji akan mengajak Kai untuk berlibur ke puncak saat pekerjaannya telah rampung semuanya. Tidak ingin mengecewakan putranya Sita pun setiap hari berusaha menyelesaikan pekerjaannya hingga pulang terlambat karena lembur.
Pukul 4 sore Sita sudah pulang dari kantor. Kai sangat senang melihat sang mommy pulang awal.
"Waaah mommy sudah pulang. I'm very happy."
"Maafkan mommy sayang. Akhir akhir ini mommy pulang telat terus. Kai tidak marah kan?"
"No moms. I know about this. Mom works hard for us. Jadi kenapa Kai harus marah. yang penting mommy selalu sehat. I love you moms."
Kai memeluk Sita dengan sayang, Sita pun membalas pelukan putranya itu.
"Ok baby. Sekarang bersiaplah kita akan berangkat ke puncak sekarang."
"Beneran mom. Berarti kita akan menginap 2 malam? Hore…. I love you so much moms." Kai bersorak gembira. Setelah mencium pipi mommynya Kai langsung berlari ke kamar untuk membereskan barangnya.
Sita tersenyum kecil melihat tingkah putranya, Ia lalu menuju ke dapur. Disana ada Susi dna Bi Surti. "Mbak Susi tolong siapkan beberapa makanan dan bahan makanan ya kita akan berangkat ke puncak sekarang."
"Baik bu." Susi langsung mengerjakan yang diperintahkan Sita.
"Lho neng kita mau berangkat malam ini juga?" Tanya bi Surti.
"Iya buk. Kai seneng banget. Biarin agak lama juga kita liburannya."
"Tapi apa neng Sita nggak capek."
"Nggak bu. Cuma 2 jam kok. Nanti kalau capek istirahat bentaran."
"Baiklah bibi juga akan bersiap."
Sita kembali ke kamarnya. Ia menyiapkan beberapa baju yang diperlukan. Ia merebahkan tubuh lelahnya sebentar dna memejamkan kedua matanya.
Haaah….. Sita membuang nafasnya kasar. Rasa lelah menggelayut, namun binar kebahagiaan yang terpancar pada mata putranya mengikis rasa lelahnya itu. Sita kemudian bangkit menuju kamar mandi dan berendam sebentar untuk meregangkan otot-ototnya yang menegang karena pekerjaan yang begitu banyak.
Saat berendam ia tiba-tiba teringat cerita Susi mengenai majikannya terdahulu yang bernama Mauren. Dia belum menanyakan lebih lanjut kepada Susi. Sita juga belum menceritakan kepada bi Surti mengenai Susi.
"Aku akan menanyakannya saat di villa nanti. Ya waktunya tepat untuk itu. Aku merasa Mauren yang dibicarakan oleh Susi adalah Mauren yang sama dengan Mauren yang aku kenal. Haaahhh, apakah memang harus bertemu lagi dengan orang masa lalu. Sekuat aku mencoba menghindar tampaknya malah semakin mendekat. Biarkan saja tinggal dihadapi apa susahnya", gumam Sita.
Sita menyudahi acara berendamnya. Ia tidak ingin putranya itu menunggu.
"Mooom… are you ready."
"Haishhh baru saja dipikirin udha kejadian. Wait baby. Mommy ganti baju. Oh iya udah adzan magrib sekalian kamu sholat dulu ya. Mommy juga."
"Oke mom. Tapi aku sholatnya di rumah aja ya."
"Oke baby."
Meskipun terkadang berpikiran dewasa, Kai tetaplah anak-anak yang antusias terhadap suatu hal yang sudah dijanjikan.
Tepat pukul 7 malam mereka sudah bersiap ada di dalam mobil. Sita menanyakan ke semua orang apakah ada yang tertinggal atau tidak. Apakah semua barang yang dibutuhkan sudah ada semua atau tidak. Ketik semuanya sudah semua Sita pun menyalakan mobilnya dan mereka pun memulai perjalanan liburan ke puncak.
🍀🍀🍀
Setelah menempuh kurang lebih 3 jam perjalanan akhirnya Sita dan keluarga kecilnya pun sampai juga di villa yang sudah Sita sewa. Jalanan yang sedikit macet membuat perjalanan lebih lama dari waktu tempuh sebenarnya. Kai tampak tertidur pulas, Padahal sedari pertama mobil dilajukan Kai lah yang begitu antusias. Tapi ternyata tidak bertahan lama. Satu jam kemudian dia sudah terlelap.
Sita menggendong Kai masuk. Saat Susi hendak menolong, Sita meminta Susi untuk menurunkan barang bawaan saja.
Sita merebahkan Kai dikamarnya. Di sini ia akan tidur satu kamar bersama deegan putranya itu. Setelah menyelimuti Kai Sita keluar kamar dengan perlahan dna menuju dapur. Disana sudah ada Bi Surti dan Susi yang sedang membuat minuman.
"Mbak Susi bikin apa?"
" Ini bu. Buat wedang jahe. Pas buat cuaca dingin ini. Tadi sengaja bawa bahannya dari rumah."
Sita tersenyum. Susi memang pintar dan rajin. Selama beberapa hari bekerja, Sita sangat puas dengan pekerjaan Susi. Bi Surti pun senang karena di rumah ia tidak sendirian.
"Mbak Susi mau kemana. Udah duduk sini aja. Minum wedang jahenya bareng-bareng di sini."
Susi yang hendak pergi akhirnya duduk bersama di ruang makan dengan sangat canggung.
"Mbak Susi, aku mau tanya sesuatu tentang majikan lama mbak susi. Apakah mbak Susi keberatan?" Sita to the point karena memang sudah berencana ingin menanyakan perihal mauren.
" Tidak bu. Silahkan Bu Sita bertanya."
Bi surti yang berada di sana hanya akan diam dan mendengarkan saja.
"Begini mbak. Waktu itu mbak bilang nama majikan mbak Mauren. Nama lengkapnya siapa ya. Dna apakah dia sudah menikah."
"Namanya Mauren Anastasia Bu. Benar sudah menikah tapi sudah bercerai. Nama suami nya Tuan Dani Atmaja. Mereka bercerai karena bu Mauren ketahuan memiliki banyak pria di belakang Tuan Dani dan videonya ditayangkan saat acara ulang tahun pernikahan."
Hufttt….. Sita menghela nafasnya dalam. Ternyata benar itu Mauren. Wanita yang telah merusak pernikahannya. Dan berita yang viral selama ini juga sebuah kebenaran.
"Sebenarnya saya sudah mengetahui itu lama bu. Bu mauren sering bawa pulang laki-laki. Tidak hanya satu tapi ganti-ganti dan mereka sering melakukan itu di rumah. Saya ingin lapor Tuan Dani tapi tidak berani. Saya ingin resign lebih awal karena sering takut kalau ada laki-laki yang datang ke rumah. Tapi saya masih butuh uang untuk biaya sekolah adik saya. Dan alhamdulillah ibu buka lowongan, sehingga saya juga nekat kabur dari rumah itu."
Ya Sita sudah tua cerita mengapa Susi kabur. Ia beristighfar dalam hati mendengar kelakuan buruk Mauren. Ia tidak menyangka kalau kehidupan pernikahan Dani setragis itu. Bi Surti pun hanya geleng-geleng kepala mendengar kisah Susi.
"Ya sudah mbak Susi boleh istirahat. Terimakasih mbak. Jangan lupa sholat isya dulu mbak. Tadi kita belum sempat sholat saat berangkat.."
"Baik bu. Saya undur diri dulu."
Susi masuk kedalam kamar dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim. Sita dan Bi surti masih tetap berada di tempat semula.
"Neng… Apa yang dipikirin?"
"Haish… tidak menyangka kehidupan mas Dani seburuk itu bu." Ucap Sita dengan sudut bibirnya terangkat. Bukan senang hanya saja miris mendengar cerita Susi tentang mantan suaminya itu.
"Mungkin ini balasan dari Allah kali ya Neng."
"Bisa jadi Bu tapi entah Sita juga tidak tahu. Biarkan saja lah bu. Bukan urusan kita. Mau itu balasan, karma, atau hukuman tidak ada hubungannya dengan kita. Betul itu?"
"Iya neng betul banget. Tapi kalau den Dani nyariin neng gimana?"
"Ya biarin saja tinggal hadapi. Tinggal ditanya, ngapain kamu nyariin hahahah." Sita tertawa geli membayangkan jika benar bertemu dengan Dani. Memang kalau dibilang Sita belum bisa memaafkan kelakuan Dani yang lalu. Jadi jika Dani benar menemuinya maka dia sudah tau harus seperti apa bersikap.
Jika dia berani mencariku maka aku hanya akan tertawa mendengar semua yang akan dia katakan. Kaca yang sudah pecah tidak akan bisa kembali seperti semula, dan itulah aku.
TBC