Andini seorang dokter muda bertalenta yang memiliki seorang kekasih seorang abdi negara yang bernama Raka Ardiansyah. Setelah berjalan 8 tahun mereka memutuskan untuk menikah namun pada hari pernikahan tiba Raka justru malah meninggalkan nya karena suatu alasan. karena persiapan pernikahan sudah dilakukan dan acara pernikahan tidak bisa di batalkan akhirnya kembaran dari Rama menawarkan diri untuk menikahi Andini agar pesta tetap berlanjut
tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Rama ini sudah lama jatuh cinta pada Andini karena dia tau bahwa saingannya adalah saudara kembarnya sendiri maka sebelumnya dia sudah memutuskan untuk menyerah dan melupakan Andini. namun dengan sikap Raka yang sudah menelantarkan Andini ini Rama bertekad akan membahagiakan Andini dan mempertahankan pernikahan nya dengan Andini. bagaimana kisah cinta saudara kembar ini. silahkan subscribe dan ikuti terus perkembangan cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Rama POV
Pernikahan yang ku jalani bersama dengan Andini sudah berjalan 3 bulan. Namun aku merasa segala usaha dan upaya ku untuk mendapatkan nya belum membuahkan hasil. Aku justru merasa dia semakin membuat benteng di antara kami. Jujur aku lelah dengan semua ini. Aku laki -laki yang normal , aku juga menginginkan kebutuhan biologis ku tersalurkan. Namun dia sama sekali belum memberikan ku kesempatan. Akhirnya ku sibukkan diriku dengan penelitian-penelitian yang ada di kampus hingga beberapa minggu terakhir ini aku sering pulang malam. Mungkin dia merasa kalau aku menghindarinya karena aku tidak cerita kalau aku mengambil penelitian itu.
Terkadang kutemui dia tertidur sambil menangis ketika aku pulang. Jujur aku sebenarnya tidak tega melihat dia seperti itu. Namun dia masih belum mempercayai ku kalau aku sudah tidak memiliki perasaan apapun pada Dila. Iya sikap kami sedikit berubah sejak dia menanyakan mengenai masa lalu ku bersama dengan Dila. Entah lah apa yang ada di dalam pikirannya sehingga dia membuat batasan dengan ku.
"Maafkan aku kalau aku menyakiti mu? " ucapku padanya
Kemudian ku putuskan untuk tidur di sampingnya.
Keesokkan harinya
Ku putuskan untuk berbicara dengan istri ku. Karena aku sendiri tidak betah kalau harus lama-lama diam dengannya.
"De mas ingin berbicara?( kulihat dia sedang bersiap untuk dinas) " ucapku padanya
" iya mas ada yang mas butuhkan? "jawabnya
"mas mau minta maaf kalau ada perbuatan ku yang menyinggung perasaan mu? " ucapku padanya
" nggak ada mas. kenapa mas berpikir seperti itu. Itu kan memang hak mas mau bersikap seperti apa ke aku. " ucapnya terlihat marah
"Mas lelah de jangan menambahkan beban pikiran ku. " ucapku padanya.
"baiklah jika memang aku menjadi beban bagi mas. Aku tidak akan merepotkan mas lagi. Aku berangkat dulu mas Assalamualaikum" ucapnya sedih sambil meninggalkan apartemen ku
"bukan begitu de maksud mas. Mas hanya capek." ucapku lirih
Memang akhir-akhir ini aku jarang berkomunikasi dengannya bahkan ketika di rumah kami juga jarang berkomunikasi hal itu karena kesibukan yang aku lakukan di kampus.
Niatku ingin berkomunikasi dengan baik dengannya malah berakhir dia semakin menjauh dari ku. Aku harus bersikap bagaimana de.
Andini POV
Pagi hari setelah aku bersiap untuk berangkat dinas mas Rama sempat mengajakku berbicara. Namun bukan menemukan hasil yang baik justru hal itu membuat kami emosi. Ku putuskan untuk berangkat kerja dulu. Karena ternyata dirinya menganggap ku hanya sebagai beban bagi nya.
" aku kurang seperti apa lagi mas ? Aku harus bagaimana. Aku sudah siap memulai lembaran baru dengan mu namun sikap mas malah menunjukkan bahwa aku nggak ada artinya lagi bagimu. Hiks ..hiksss ....."ucapku sendiri di dalam mobil.
Akhirnya tugas kampus yang di emban oleh mas Rama selesai.
" Dik beri gue rekomendasi tempat yang privasi untuk ngobrol?" tanya Rama pada temannya
"lho bisa ke puncak atau ke Bogor mas. Apa lho berencana honeymoon kembali bro? Tanga Dika menyelidiki
"Iya gue pengen ngajak istri berlibur aja. Sebagai ucapan maaf gue karena udah ninggalin dia selama tugas kita ini." ucap mas Rama tidak jujur
Buru-buru mas Rama pulang ke rumah untuk membicarakan hal ini kepada Andini.
Di sela-sela aku praktek tiba-tiba mas Rama menghubungi ku.
" halo de week end ini apakah adek bisa ambil cuti?" tanya mas Rama
"Ada apa mas? Tanya Andini
" mas mau mengajak mu ke suatu tempat. " jawab mas Rama
"nanti coba aku akan tukar dengan dokter Rizal. " ucapku
Mau mengajak kemana ya mas Rama. Apakah dia mau mengajakku menemui Dila? ucapku berpikiran negatif. Ku lanjutkan dinas ku di rumah sakit agar lekas selesai dan tiba di pergantian shift
Bagaimana ini seharusnya weekend ini jadwal ku piket di UGD apakah Dr. Rizal nanti mau ya aku ajak tukar. Hemmm coba dulu aja ke kesana
Setelah mendapatkan ijin tukar piket akhirnya Andini pekan ini mendapatkan libur selama 2 hari.
Jam pergantian shift telah tiba. Andini bergegas untuk pulang ke rumah.
"lho tumben mobilnya mas Rama sudah di rumah?" ucap Andini ketika tiba di parkiran apartemen
"Assalamualaikum" ucap Andini ketika memasuki apartemen
"Walaikumsalam dek. " jawabnya
" tumben mas sudah pulang? ". Biasa nya selalu hingga larut malam. " ucap ku menyindirnya
"bagaimana de untuk cuti mu apakah bisa?" dia balik bertanya
" Dapat mas. bahkan sama dokter Rizal besuk aku bisa langsung libur." jawabku
" ya sudah kita berangkat malam ini aja ya?"
"heeemmm. Apakah mas sudah makan?" tanyaku
Meskipun hubungan kami terasa sangat dingin namun aku masih tetap melayani kebutuhan fisik suamiku. Ya walaupun aku belum memberikan semua kebutuhan biologis nya.
" tidak perlu de tadi mas sudah order makanan mungkin sebentar lagi tiba." ucap mas Rama
tidak lama kemudian pesanan makanan mas Rama telah tiba.
"mas aku bersihin badan dulu ya. nanti aku menyusul sebentar. " ucapku sambil bergegas mandi dan menyusul makan
Kami makan dalam diam. Mas Rama memesan cumi asam manis yang merupakan masakan kesukaan ku.