NovelToon NovelToon
DOM HEAVENLY

DOM HEAVENLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Perperangan / Kultivasi Modern
Popularitas:999
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Pada jaman kuno ada makhluk yang sangat taat kepada sang penguasa langit. Orang yang di angkat ke langit dan tinggal di bersama Sang Dewa. Ketaatannya sangat dalam hingga merasuk kedalam jiwa, hingga sebuah Dom tercipta yang menjadi sumber kekuatan jiwa baginya. Dengan adanya kekuatan Dom di dalam dirinya, Makhluk itu pun merasa setara dengan makhluk langit lainnya dan mulai melawan kekuasaan langit. Sang Dewa pun marah dan mengusir makhluk itu dari surga ke sebuah Dunia bernama Gaia. Sebuah dunia yang tidak memiliki sihir, hanya ada kekuatan jiwa (Dom) yang di berikan oleh Sang Dewa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19 - Negosiasi

Di kediaman Clan Siwa.

Mereka sudah menyiapkan setidaknya 300rb lebih pasukan yang berkemah di wilayah Clan Siwa. Beberapa prajurit sisanya, masih berada di perbatasan kerajaan Alden.

Dan di dalam kediaman Pemimpin Clan Siwa, sudah berkumpul 8 orang yang akan membahas penyerangan mereka.

"Pasukan kekaisaran sudah mulai bergerak. Dengan kecepatan mereka, mungkin sekitar 1 hari saja mereka sampai di wilayah kita." kata Jenderal Leo yang ikut dalam pertemuan itu.

"Kita tidak boleh gegabah untuk penyerangan kali ini. Sepertinya mereka akan menyerang lebih dulu. Tapi laporan dari tim pengintai, mereka hanya membawa 5 batalion saja, dan jumlah mereka hanya 120rb prajurit. Itu adalah jumlah dari separuh pasukan kita." kata Gio Jenderal kerajaan Alden.

"Meskipun begitu, kita tidak boleh lengah. Kita tidak tau strategi seperti apa yang mereka gunakan." kata Rin Siwa.

"Baiklah, kerahkan beberapa Batalion untuk menghadang mereka, lalu kirimkan bala bantuan secara berkala untuk menerobos ke kota Sura." kata Verda.

"Laksanakan Perintah Ketua." kata semua orang.

Dan 6 Jenderal dari berbagai Aliansi pun bergerak menuju ke medan perang.

"Aku harap ini segera berakhir." kata Verda.

...

Beberapa saat kemudian. Di Camp pasukan Aliansi. Leo dan Jenderal lainnya membahas strategi untuk memulai penyerangan.

Mereka membagi pasukan mereka menjadi beberapa komando pasukan. Yang pertama adalah Pasukan garis depan yang di pimpin oleh Leo dengan membawa 6 batalion, dan kurang lebih jumlahnya adalah 150rb prajurit

Lalu, pasukan garis tengah yang siap membantu pasukan garis depan, di pimpin oleh Jenderal Kiko dari Clan Seiro yang membawa 2 batalion dengan jumlah kurang lebih 50rb prajurit.

Lalu pasukan garis belakang yang di pimpin oleh Rin dari Clan Siwa, Jenderal Gio dari kerajaan Alden, Jendral Brian dari Clan Patio, dan Jenderal Baloney dari Kerajaan Alden.

Dari keempat Jenderal itu, masing-masing membawa satu batalion yang berjumlah 30rb prajurit per batalion.

Mereka semua sudah siap di posisi masing-masing dan menunggu kedatangan dari pasukan kekaisaran.

...

Drap Drap Drap suara langkah kaki yang terdengar cukup keras sedang berjalan ke arah Leo dan pasukannya.

"Aku akan membalas semua perbuatan kalian. Hari ini adalah hari penghukuman." kata Leo sambil melihat pasukan kekaisaran yang sudah berbaris di depannya.

Lalu, Tak Tak Tak. Suara kuda yang di kendarai oleh Seikii sedang berjalan kedepan. Dan sebuah suar seperti kembang api di luncurkan keatas. Tanda kedua pemimpin harus bertemu lebih dulu sebelum peperangan terjadi.

"Hia hia." Leo pun bergerak ke tengah-tengah antara pasukan Aliansi dan Pasukan Kekaisaran. Begitu juga dengan Seikii, ia pun berhadapan dengan Leo.

"Hallo Jenderal. Hm, ternyata kau terlihat sehat saat ini." kata Seikii

"Cukup basa basinya. Dan kenapa kau mengajak kita bertemu ?" sahut Leo.

"Bukankah ini adalah tradisi sebelum perang di mulai.? Aku rasa nenek moyang kita juga melakukan hal yang sama, yaitu Negosiasi." kata Seikii

"Negosiasi.? hahaha. HAHAHAHA." Leo pun tertawa dengan sangat keras.

Bahkan semua prajurit dari pihak Aliansi dan kekaisaran pun ikut mendengarnya.

"Hihihi."

"Ada apa denganmu.? aku rasa cara ini bisa menyelamatkan mu dan pasukanmu." kata Seikii.

Leo pun masih tertawa kecil sambil memegangi kepalanya. "Hihihi"

"Kami Kekaisaran menawarkan kerjasama padamu, dan menyelesaikan masalah ini dengan damai. Tentu saja jika kau menolaknya, kami juga akan mengambil sikap secara militer. Bukankah itu pilihan yang bagus Jenderal, dari pada kita semua harus menumpahkan darah secara sia-sia." kata Seiko.

"Apa kekaisaran menggunakan cara baru.? Bagaimana dengan penyerangan kalian kepada Clan Siga, dan penyerbuan secara diam-diam kepada penduduk desa Majaren.? Apa ada Negosiasi di depannya.? JAWAAAAB." teriak Leo dengan sangat kencang

Brek. Bahkan semua prajurit dari kedua belah pihak pun mengambil sikap bertempur.

"Hm, itu adalah masalah internal Kekaisaran. Kecuali kau memang dari Clan Siga dan menyimpan dendam kepada kami, sampai-sampai kau berkata seperti itu." kata Seikii.

Namun, Leo pun hanya terdiam sambil melihat Seikii dengan tatapan penuh kebencian. Seikii pun membalikkan kudanya dan membelakangi Leo.

"Aku anggap kau tidak tertarik dengan Negosiasi. Dan mau berkata apapun juga, kau akan memerintahkan pasukanmu untuk menyerang kami." kata Seikii sambil bergerak ke barisan pasukannya.

Dan Leo masih berada di tempatnya sambil melihat Seikii.

"Pada Akhirnya, Clan Siga juga akan musnah seutuhnya. Jenderal Leo dari Clan Siga." kata Seikii

Leo yang mendengarkannya pun langsung terkejut. "Ha." lalu, Set tangan kanannya yang memegang pedang pun di angkat keatas.

"Bajingan."

Dan. "SERAAAAAAANG." teriak Leo sambil mengarahkan pedangnya ke arah Seikii.

"HOOOOAAOOOOAAA." teriakan kedua pasukan mereka pun langsung berlari dan menyerang satu sama lain.

Trang Trang. SREEK SWOOSH.

Peperangan pun terjadi di bawah sana. Semua prajurit dari Aliansi maupun dari kekaisaran pun berusaha untuk saling membunuh.

Siu Siu Siu. Puluhan ribu panah Api di Lesatkan kearah pasukan Aliansi,

"Luncurkan serangan balik." kata salah satu komandan tempur Aliansi.

Wosh Wosh Wos. ribuan bola api pun di lepaskan untuk menghalau panah-panah api yang ada di udara.

"Hiaaa." "Arsgh" suara prajurit yang bertempur disana.

...

1
Buang Sengketa
cek dulu. apakah juga ini juga cerita sang pencipta kalah atau 'mati' berkorban untuk ciptaan nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Buang Sengketa: bab awal mungkin saya yg salah baca ya
Adam Erlangga: Terimakasih koreksinya kak. Untuk jalan ceritanya, iblis bukan makhluk ciptaan ciptaan dewa. dan ada makhluk langit yang di sebut dewa. Disini Author tidak memakai kata TUHAN, atau Sang Pencipta. Tapi Sang Penguasa Langit.
total 2 replies
Bunga Lestary
semangat kakk bikin ceritanya🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!