NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Pria Dewasa

Tawanan Cinta Pria Dewasa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Beda Usia
Popularitas:22.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Sequel Gairah Cinta Sang Presdir.

-Harap bijak memilih bacaan-

Menjadi penyebab utama kecelakaan maut hingga menewaskan seorang wanita, Mikhayla Qianzy terpaksa menelan pil pahit di usia muda. Tidak pernah dia duga pesta ulang tahun malam itu adalah akhir dari hidup manja seorang putri Mikhail Abercio.

Keyvan Wilantara, seorang pria dewasa yang baru merasakan manisnya pernikahan tidak terima kala takdir merenggut istrinya secara paksa. Mengetahui jika pelaku yang menyebabkan istrinya tewas adalah seorang wanita, Keyvan menuntut pertanggungjawaban dengan cara yang berbeda.

"Bawa wanita itu padaku, dia telah menghilangkan nyawa istriku ... akan kubuat dia kehilangan masa depannya." - Keyvan Wilantara

------
Ig : desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 - Evan!!

Telinga Keyvan terusik kala alarm di sisi kanannya mulai menjerit, pria itu mematikannya dengan sekali tepukan tangan.Ya, sedikit memaksa karena tubuhnya terasa luar biasa lelah.

Sepanjang hidup Keyvan sepertinya baru kali ini dia merasa hampir tidak dapat melalui malamnya, pria itu merasakan sakit di kepala belakang. Butuh beberapa waktu untuk dia mengumpulkan nyawa, masih begitu pagi sebenarnya. Namun, jam tidur Keyvan sejak dahulu sudah teratur dan bangun sebelum matahari meninggi.

"Huft ya Tuhan, aku ada rapat hari ini."

Keyvan menggelengkan kepalanya cepat, pria itu menoleh ke sisi istrinya kemudian. Keyvan kira tidur Mikhayla akan terganggu, nyatanya wanita itu justru tampak baik-baik saja dan tidur luar biasa lelapnya.

"Bisa-bisanya dia sebetah itu setelah menyita seluruh malamku," ucap Keyvan berdecak kesal, Mikhayla benar-benar membuat tidurnya berantakan malam ini.

Jika biasanya pengantin baru akan begadang karena penyatuan dalam mencapai nikmat surga dunia, Keyvan justru berbeda. Ya, dia seolah tengah mengikuti pelatihan di medan perang, dan sakitnya siksa neraka. Anggap saja simulasi ditendang malaikat.

Dia pandangi, semakin lama semakin sadar jika istrinya memang cantik. Tanpa sadar sudah hampir sepuluh menit dia memandangi wajah mungil sang istri, sudut bibir yang terlihar basah kenapa justru lucu di mata Keyvan.

"Dasar jorok, wajar saja tempat tidur yang kemarin baunya tidak sedap semua."

Bukan marah, sama sekali tidak begitu. Mikhayla hanya membuat kepala Keyvan nyut-nyutan saja sebenarnya, hingga dia menyadari mata Mikhayla mulai mengerjap pelan. Tampaknya sadar jika tengah diperhatikan, dan baru bangun Keyvan dibuat terkejut dengan teriakan maut yang persis toa masjid itu.

"Woah!! Siapa kamu!! Kenapa ada di kamarku?!! Maling yaaa!! Papa!! Om Babas ada maling!!" teriak Mikhayla sembari berontak dan kaget kala merasaka kakinya tiba bisa bergerak begitu.

"Shutt!! Jangan berteriak," tutur Keyvan menempelkan jemari di bibirnya, namun secepat itu Mikhayla tepis dan kembali dia berteriak histeris seolah memang benar maling.

"Lancang!! Jangan sentuh aku!!"

Kesadarannya belum terkumpul semua, bahkan mungkin mimpinya belum selesai. Wajar saja jika dia terkejut luar biasa kala seseorang memandanginya begitu lekat sembari duduk di sampingnya.

"Huft, bisakah berhenti berteriak di depanku? Kepalaku sakit sekali sumpah!!" desis Keyvan memejamkankan matanya,

"Hah?"

Mikhayla sejenak bingung, dia memberanikan menatap Keyvan. Pria itu tampak menatapnya dengan wajah datar, kantung mata yang menghitam di sana jelas menunjukkan jika tidur Keyvan terganggu.

"Kakiku kenapa? Tanganku juga?"

Ingin rasanya Keyvan cekik wanita ini, suaranya yang melengking itu kian menjadi. Apalagi ketika dia mengetahui jika di pergelangan kaki dan tangannya terdapat ikat pinggang pria itu.

"Kenapa aku diikat begini? Om mau ngapain?"

Sabar, setelah tadi malam dibuat frustasi pagi-pagi begini Keyvan sudah sarapan hal yang luar biasa membuat jiwanya terguncang. Dari segitu banyak panggilan kenapa harus itu, dia memang sudah cukup matang. Akan tetapi bukankah 30 tahun itu masih dikatakan muda, pikir Keyvan.

"Tidurmu kacau, tidak bisa diam dan itu menyebalkan," jawab Keyvan kemudian, wanita itu mengerutkan dahi dan mulai berusaha melepaskan ikatan itu dengan berbagai cara yang dia mampu.

Meliuk-liuk adalah cara kedua yang dia coba setelah berusaha membuka ikat pinggang di tangan itu dengan giginya. Keyvan yang memang sakit kepala semakin dibuat resah, dia biarkan beberapa saat namun tubuh istrinya semakin brutal hingga Mikhayla baru berhenti ketika Keyvan kembali mengunci tangannya di atas kepala.

Dengan jarak yang begitu dekat, Keyvan menatap mata Mikhayla begitu tajamnya. Wanita itu hanya terdiam dan susah payah menelan salivanya, sungguh kali ini dia seakan gila rasanya.

"Bisa diam?"

"Lepaskan dulu," pinta Mikhayla singkat, tatapan pria itu membuatnya berdegup tak karuan. Wajah Keyvan semakin terlihat tampan dengan di pagi hari begini, gurat tegas wajahnya benar-benar melambangkan sebuah kesempurnaan.

"Memohon padaku," titah Keyvan kemudian, dia menarik sudut bibir tipis nyaris tidak terlihat.

"Memohon bagaimana?"

Dia bingung, wajar saja sebenarnya. Wajah Mikhayla terlibat panik kala Keyvan memintanya melakukan hal semacam itu. Dan seperti biasa Keyvan dibuat harus mengulang kedua kali ucapannya.

"Memohon dengan selemah mungkin, ikatan ini tidak akan bisa terbuka jika bukan aku yang membukanya."

Keyvan suka melihat Mikhayla terlihat lemah, bahkan jika bisa merengek seperti wanita tidak berdaya. Ya, begitulah yang Keyvan inginkan. Akan tetapi, tampaknya Mikhayla memilih diam dan fokus menatapnya saja.

"Aku salah apa? Kenapa harus diikat begini?" tanya Mikhayla tersedu dan sungguh dia merasa bingung kenapa bisa begini.

"Salahmu? Dengarkan aku ... kakimu ini luar biasa aktif malam hari, berapa kali pindah posisi dan aku sendiri bingung. Kamu terbiasa atau memang sengaja tadi malam? Hm?"

Keyvan bertanya dengan sorot tajam seolah hendak menerkamnya, Mikhayla yang berada di bawah kekuasaan Keyvan hanya mendongak dan merasa bingung dengan situasinya.

"Tidak sengaja, mana mungkin aku sengaja."

Dia menjawab dengan wajah tanpa dosa, seakan manusia paling suci di dunia. Manik polos Mikhayla membuat batin Keyvan benar-benar ingin menerkamnya.

"Lepaskan aku, kebelet ... mau pipis," rengek Mikhayla dengan suara yang membuat batin Keyvan resah seketika.

"Memohon, kamu tuli ya?" Dia paling tidak suka jika seseorang tidak mengikuti kemauannya, demi apapun Keyvan tidak terima.

"Ayolah!! Sudah diujung Evan!!" sentak Mikhayla kini mengigit bibir bawahnya, miliknya terasa hampir basah. Keyvan memang menyebalkan sekali hingga dia berani menyebut suaminya tanpa embel-embel.

"Evan? Apa katamu?" Keyvan mengerutkan dahi, berani sekali berteriak di hadapannya dengan panggilan itu.

Mereka belum berkenalan sebenarnya, hanya saja Mikhayla mengetahui nama sang suami usai penghulu menyebutkan nama itu.

"Maaf, Abang, Kakak, Mas, Om, paduka atau apalah tolong lepaskan aku ... jangan salahkan aku kalau sampai kasur ini basah!!" Sungguh dia benar-benar tidak kuat lagi menahannya, sementara Keyvan masih terus menikmati penderitaannya.

.

.

.

Suasana di kantor tampak berbeda, pria itu datang ke kantor dengan kacamata hitam. Ya, mungkin mereka akan menganggap Keyvan tengah menutupi kesedihan pasca ditinggal istrinya. Akan tetapi, fakta yang sesungguhnya ialah karena kurang tidur tadi malam, itu saja.

"Anda baik-baik saja?" tanya Wibowo khawatir ketika Keyvan kembali duduk di ruangannya, sejak rapat tadi tampak jelas jika bosnya tidak fokus.

"Hm, kepalaku hanya sedikit sakit saja ... aku ingin tidur sebentar, tolong bangunkan jam 14:30," tuturnya kemudian bersandar di kursi kebesarannya itu, rasa kantuk yang menyerang tidak lagi bisa dia selamatkan.

Keyvan terlelap, tubuhnya sedikit tidak nyaman bahkan rasanya panas dingin. Bukan masuk angin, apalagi kurang gizi. Hanya saja dia kurang tidur dan obatnya terlelap walau sesaat.

- To Be Continue -

1
Ida Faridah
kayaknya iya sih gadis yang minta duduk di dekat jendela
Anonymous
Jodoh anaknyaa… jadi mantu yaaa uncle hehehe
Ida Faridah
😂😂😂😂😂😂😂😂 khayla suamimu sampek gak nyangka kamu kayak gitu
Ida Faridah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 menolak tua bang Justin
Ida Faridah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😚😚😚😚
nuryani muntarom
dan om babas berkata "coba sini kasih liat belut listriknya"/Joyful/
Ida Faridah
semoga diberi kelancaran dlm mencari kerja dan segera dpt kerja Amin 🤲🤲🤲 semangat 💪💪💪 Thor
Ida Faridah
visual darimu Thor selalu h*t🤭🤭🤭
Ida Faridah
🤪🤪🤪🤪
Ida Faridah
😂😂😂😂🤣🤣🤣🤣
Ida Faridah
😂😂😂😂 sweet bgt sih mereka
Ida Faridah
pasti kaget tau klo khayla hamil
Shaqueena Arsyila Mecca
Luar biasa
Lina Anna
berarti dulu liora gak perawan ya
Lina Anna
wkwkkwkwkkw ada warna baru toh koq tak blg aku ya ada warna baru wkwkwkkwwkw
Ruaitoh
hahahhahaha
Ruaitoh
bahagia dan terngakak liat justin
Ruaitoh
bisa aja jawab nya. sumpah keluarga ini kocak semua
Ruaitoh
Luar biasa
Ruaitoh
cerita nya bagus semua thor aku suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!