#Pembaca Pikiran #
Bugh..Bugh... Bugh...
" Pergi! Pergi! Jangan buat para pelanggan aku jijik melihat mu!
" Paman kau jahat sekali pada teman aku!"
" Apa teman kamu? Sejak kapan kau punya teman seperti gembel itu?"
Anak laki laki itu bisu. (Walaupun sebenarnya dia memiliki sebuah kemampuan khusus yang tidak seorang pun tahu.) Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Dia di temukan di waktu hujan deras di dekat pembuangan sampah kota itu. Dan di pungut oleh seorang pemulung, yang tiga hari lalu meninggal. Karena dia tidak tahu anak itu anak siapa? pemulung itu pun dulu memberi nama anak laki laki bisu tadi dengan nama REED , yang dia doakan kelak anak malang itu akan menjadi seorang penguasa.
Bagaimana kelanjutan hidup Reed ? Apakah dia akan bertemu dengan orang tua kandungnya? Apakah kemampuan khusus yang Reed sembunyikan itu? Semoga suka dengan karya kelima aku ini. Happy reading Tetap Berikan dukungan kalian yang sangat berharga buat author ya. Thank you so much...muah muah😘🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Sudah hampir sebulan Reed tinggal di rumah yang disediakan sang dokter padanya.
Tapi sang dokter Tidka pernah menghubungi Reed sama sekali, selama sebulan ini.
Reed sering bertanya pada Pak Suwandhi ya g selalu ditugaskan untuk membantu Reed dan anak anak yang diselamatkan Reed di rumah tersebut.
Setiap hari pak Suwandhi hanya memberikan tugas mendatangkan guru privat untuk Reed..
sedangkan tujuh anak yang lain sudah layaknya homeschooling dengan guru guru yang handal dan profesional yang didatangkan oleh sang dokter selama sebulan ini.
Pak Suwandhi hanya mengatakan bahwa beliau sibuk dan hanya berpesan supaya Reed belajar dengan rajin. Itu saja.
Setiap sore Reed juga harus berlatih ilmu bela diri serta olah raga secara teratur.
Semua kebutuhan mereka sudah disiapkan tanpa kurang satu pun. Mulai dari pakaian makanan sampai kebutuhan untuk homeschooling semua telah disiapkan di rumah besar luas dan memiliki tiga lantai tersebut.
Kamar dari anak anak yang diselamatkan Reed itu ada di bangunan sebelah mirip dengan paviliun yang berbentuk layaknya asrama.
Sedangkan Reed ada di rumah induk dan tinggal di lantai tiga . Lantai atas sendiri dari rumah besar tersebut.
Pak Suwandhi dengan para mentor dan guru privat ada di lantai dasar dan bekerja dengan baik selama sebulan ini.
Reed sebenarnya masih bertanya-tanya tentang identitas asli sang dokter.
Reed merasakan sang dokter benar benar seseorang yang sangat misterius. Banyak hal yang di rahasiakan dan di simpan rapi oleh sang dokter.
Tapi Reed mencoba untuk menjalani apa yang di harapkan sang dokter padanya.
Reed juga belajar banyak hal tentang bisnis dan kewirausahaan.
semua bimbingan itu seakan Reed di siapkan untuk menjadi seorang pemuda yang lebih kuat dan tangguh.
Fasilitas yang diberikan dan uang saku yang diberikan sang dokter padanya juga nilainya sangat fantastis.
Reed merasa bingung sebenarnya dia juga mulai curiga. Apa sebenarnya yang diinginkan sang dokter atas dirinya.
Siang itu tak biasanya sang dokter tiba tiba berkunjung ke rumah besar tersebut.
Kedatangan sang dokter disambut bahagia oleh semua orang.
" Hai kalian apakah suka tinggal di sini?"
" Sukaaaaa" jawab semua anak.
" Apakah kalian belajar dengan baik?"
" Iya... Kami sangat bahagia bisa belajar dengan baik disini. "
" Bagus. Mulai hari ini kalian tinggal di dalam rumah utama dan para guru serta mentor bisa pindah di paviliun.. karena keadaan sudah mulai aman. "
" Reed kau hari ini ikut saya ke suatu tempat. Dan mulai hari ini kau akan berada di sana. "
" Kalian disini baik baik ya. Ada pak Suwandhi yang menolong dan menjaga kalian. Serta ada banyak bodyguard dan satpam di rumah ini , yang akan mengawasi kalian dua puluh empat jam setiap hari. "
" Jangan ad ayang keluar dari rumah ini kalian semua tidak ingin di culik lagi bukan?"
" Tidak. Kami Tidak mau di culik dan di jual. "
" jangan mudah masukkan atau terima tamu di rumah ini. Kalian harus selalu waspada setiap hari. Jika bukan saya atau kak Reed yang datang kalian Tidka boleh bukakan pintu atau membawa orang asing masuk ke sini. "
" Baik pak dokter. "
" Oke sekarang kalian kembali bereskan barang barang kalian dan pindah ke bangunan utama ini. Kalian bisa pakai lantai dua dan tiga untuk kamar kalian. "
" Terima kasih banyak pak dokter. "
" Tapi apakah kak Reed sekarang akan tinggal dengan pak dokter? Apakah kak Reed akan meninggalkan kami?"
" Iya karena ada tugas lain yang harus kak Reed kerjakan. Kak Reed mulai sekarang akan bantu saya. Jadi kalian jangan kuatir ya. Jika kak Reed tidak sibuk pasti kak Reed akan jenguk kalian di sini."
" Baiklah. " jawab semua anak saat itu.
Reed kembali bertanya tanya dalam hatinya mau diajak kemana dirinya?
" Reed ayo kita berangkat mumpung masih siang jangan sampai kesorean."
" Baik dokter."
" Bisakah mulai hari ini kau tidak memanggil saya dokter? Pakai saja sebutan yang lainnya. "
" Sebutan lainnya?"
" iya yang lainnya."
" Baiklah om saya akan panggil dokter om Saja. "
sang dokter hanya menatap Reed dengan tatapan yang sulit di artikan . Tapi akhirnya mengangguk setuju.
Kedua laki laki beda usia itu akhirnya keluar dan meninggalkan rumah itu.
Pak Suwandhi adalah tangan kanannya sang dokter sejak lama. Sehingga dia sangat paham dengan semua itu.
Tanpa bertanya lagi pak Suwandhi segera mengunci gerbang utama dan kembali menjaga anak anak yang sudah dia anggap jadi anaknya sendiri itu.
Reed dan sang dokter melakukan perjalanan yang sangat jauh rupanya.
sang dokter membawa Reed ke luar kota. Lima jam perjalanan membuat Reed sedikit lelah. Hingga mereka sampai di sebuah rumah megah yang luar biasa indahnya.
" Reed kita sampai. "
" Baik dok eh om"
" Ayo kita masuk. Kita sudah di tunggu."
" Selamat malam tuan besar dan selamat datang tuan muda. " sambut beberapa pelayan koki dan beberapa orang berpakaian serba hitam yang sangat gagah berjaga.
Pemandangan itu sekali lagi membuat Reed terpana. Dia selama dua puluh tiga tahun tidak pernah diperlakukan sehormat itu oleh orang lain , jadi sedikit canggung Reed di sana.
" Kamu jangan tegang Reed semua ini adalah orang orang kepercayaan saya. Dan mereka adalah orang orang kamu juga. "
" Maksud om?"
" Kalian tuan mereka dan mereka adalah kaki tangan kamu ke depannya. "
Reed Kembali terdiam dan termenung dalam pikirannya sendiri. hingga seseorang menyapa Reed.
" Tuan muda, di tunggu tuan besar di ruang makan"
" oh eh... Iya iya saya kesana. Mohon bimbingannya. "
" Ke Arah sini tuan muda. "
" Iya baiklah. "
Tiba di ruang makan semua telah dihadapkan dengan banyak menu makanan. Membuat Reed jadi merasa lapar sekarang.
Dengan lahap Reed pun makan semua hidangan tersebut. Sang dokter jadi tersenyum bahagia sambil menatap Reed dengan tatapan yang kembali sulit di artikan. Tapi tak lama sang dokter pun selesai makan. Membiarkan Reed menghabiskan semua hidangan itu.
Para pelayan dan koki akhirnya masuk untuk membereskan meja makan saat Sang dokter dan Reed selesai makan.
" Chef karena tuan muda sangat menyukai masakan anda hari ini. Ke depan kau tanya tuan muda mau menu apa saja yang ingin tuan muda makan ya. Dan jika tuan muda tidak menyodorkan menu khusus, maka tugas mu chef yang hidangkan menu khusus dan special setiap hari. Satu lagi. Karena kau sudah berhasil buat tuan muda lahap hari ini maka bonus mu bulan ini saya tambah. "
' Terima kasih banyak tuan besar. "
" Iya semua pelayan dan pengawal juga bulan ini saya akan tambahkan bonus kalian. "
" Terima kasih tuan besar!" jawab semua orang di rumah itu.
" Sekarang kalian kembali lah "
Dengan satu gerakan jari saja semua meninggalkan sang dokter dengan Reed berdua di ruang tengah.
" Reed malam ini kamu istirahat saja dulu. Kamar kamu ada di lantai tiga saja. Saya yang di lantai dua. "
" Terima kasih dok eh om."
" Besok baru kita mengobrol. "
Keduanya pun langsung menuju tempat masing masing untuk istirahat.
Apakah yang akan dibicarakan sang dokter pada Reed? Dan kenapa Reed kini harus tinggal di kota lain yang sangat jauh dari kota dia kemarin?
Bersambung...