Alana Safira Mahendra, ialah gadis biasa yang sering di panggil lana. ia berusia 16 tahun tapi dia sangat di benci oleh keluarganya, karna hasutan dari anak angkat yang di temukan oleh orang tuanya.
Awalny keluarga mereka harmonis tapi setelah kedatangan anak yang di temukan oleh orang tuanya semua berubah, ia menghasut dan mefitnah Lana kepada keuarganya mengakibatkan keluarganya membeci Lana.
Karna telah lelah mengemis kasih sayang dan perhatian dri keluarganya Lana pun meyerah, ia akan menunjukan sifat asli yang selalu ia tutupi dari keluarganya.
'Semuanya berubah, akan aku tunjukan siapa Alana safira yang sebenarnya dasar keluarga bangs*t' Ucap Alana Safira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laras noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 24
Leon berhasil menyusul Nino di garasi Leon menghentikan langkah Nino.
"No loe mau kemana?" Tanya Leon.
"Gue mau nyari Lana kak" jawan Nino.
"Kalau gitu bareng gue aja di mobil" ucap Leon.
"Mending kak Leon yang ikut aku di motor lebih cepet kak" jelas Nino.
"Oke" jawab Leon singkat.
Nino mengendarai motornya bersama Leon mereka akan mulai mencari ke arena balap terlebih dahulu.
Anggota black lion yang lain pun pamit pada orang tua Niko karna sudah semakin larut. Hana pun mengantar Dion ke depan rumah Hana menggandeng tangan Dion.
"Sayang aku pulang dulu ya" ucap Dion lembut pada Hana.
"Oke sayang hati hati ya, kalau udah sampe kabarin ya" balas Hana.
Dion mendekat ke arah Hana dan mulai menangkup kedua wajah Hana dan mengecup kening Hana. Hana yang di perlakukan seperti itu tersipu malu. Dion pun bergegas menuju garasi karna sudah di tunggu oleh anggota black lion yang lain dan pergi meninggal mansion Mahendra.
Sedangkan orang yang Leon dan Nino Khawatirkan sedang berada di markas The devils, ya Lana sedang bercengkrama dengan abang angkatnya yang baru saja tiba.
Saat Lana dan yang lain sampai di tempat biasa mereka berkumpul di sana sudah ada empat pria tampan yang dapat membuat setiap wanita bertekuk lutut. Siapa lagi kalau bukan abang angkat Lana.
Darendra yang melihat Lana segera bangkit dari duduk berjalan ke arah Lana dan menarik Lana ke dalam pelukannya.
"Abang kangen banget sama kamu dek" ucap Darendra.
Mereka membiarkan Darendra memeluk Lana lebih lama karna mereka tau Darendra sangat menyayangi Lana apa lagi Lana memiliki wajah yang mirip dengan mendiang adik Darendra dan Lana juga memang lebih dekat dengan Darendra, buan karna ia memiliki wajah yang mirip dengan adik Darendra karna Lana merasa sangat nyaman dengan Darendra.
Setelah cukup lama yang lain pun protes.
"Bang gantian dong kan bukan lue aja yang kangen sama princess" ucap Liam.
Darendra yang mendapat protes dari yang lain pun akhirnya melepaskan pelukannya dari Lana.
"Princess gak kangen sama abang ya?" tanya Liam.
"Lana juga kangen sama abang" ucap Lana memeluk Liam.
"Queen kemari" ucap David merentangkan tangan.
Lana yang melhat hal itu langsung menghambur ke arah David dan memeluk nya.
CUP ..
sebuah kecupan mendarat di sebelah pipi David hal itu membuat Darendra dan Liam cemberut karna mereka tak mendapatkan kecupan dari sang adik.
"Hey kau bajingan tengik kau mencuri kecupan pertamanya dariku" ucap Darendra.
"Bukan aku yang mencurinya tapi Queen yang memberikannya" jawab David.
Sebenarnya kenapa Lana mengecup David karna saat Lana akan memeluknya David memperlihatkan sebuah kalung yang di pakai di lehernya itu adalah kalung yang sangat di inginkan oleh Lana.
Spontan Lana mencium pipi david sebagai tanda terima kasih karna mendapatkan kalung yang sangat Lana inginkan.
"Baby apa aku tak akan mendapatkan pelukan darimu?" tanya Erland.
Lana langsung melepaskan pelukanya dari Davi dan memeluk Erland. Erland memeluk Lana sangat erat karna ia sangat amat merindukannya.
Setelah selesai berpelukan dengan mereka semua Lana pun bercerita dan tertawa bersama.
Lana sebenarnya gadis yang baik,ceria bukan gadis yang kaku dan dingin. tapi ia hanya akan menampak kan sikapnya pada orang yang benar benar menyayanginya.
Lana yang merasa gerah membuka jaketnya ia lupa dia hanya menggunakan kaos berlengan pendek hal itu membuat semua orang yang berada di ruangan itu terkejut karna di lengan bagian atas terdapat jahitan yang masih basah.
Sahabat Lana pun terkejut karna mereka sendiri pun tak mengetahui kondisi Lana saat ini.
"Loe kenapa jujur" tanya Darendra menahan emosinya.
Lana yang membuat kesalahan karna membuka jaketnya di saat semuanya sedang berkumpul.
"Bokap" ucap Lana.
"Maksudnya loe gini gara gara bokap loe" tanya Adella.
"Hmm" jawab Lana singkat.
David yang sedang memegang gelas menggenggam sekuat tenaga sehingga membuat gelas tersebut pecah dan lukai tangan nya.
"Bokap loe harus di kasih pelajaran kalau nggk buat mampus aja" kesal Erland terhadap perlakuan yang di terima adik nya.
Darendra pun tak habis pikir bagaimana ada orang tua seperti orang tua Lana , mereka lebih menyayangi anak pungut mereka dari pada anak kandung mereka.
Tiba tiba ucapan Liam mengejutkan mereka.
"Mungkin saat ini bokap loe lagi kalang kabut ngadepin virus yang gue ke perusahaanya" timpal Liam.
Diam diam di saat Lana itu perbuatan bokap nya Liam langsung bereaksi dia mengirimkan sebuah virus yang dapat membocorkan semua informasi perusahaan jika tak dapat menghalanginya.
"Gue suka gaya loe bang" ucap Ayunda.
Mereka semua pun tersenyum,
setidaknya si tua bangka mendapat balasan ringan untuk saat ini.
Di Mansion Mahendra.
Setelah semua anggota black lion berpamitan mereka semua kembali ke kamarnya masing masing.
Alex dan sang istri telah sampai di kamar mereka.
"Pah apa gk sebaiknya kita cari Lana?"ucap Ratih.
"Gak usah mah nanti juga tuh anak balik sendiri." Jawab Alex.
"Tapi mamah khawatir pah" ucap Ratih.
"Udah mah gk usaha khawatir lebih baik mamah istirahat kan udah ada Leon sma Nino yang nyari Lana" jelas Alex.
Akhirnya ratih pun menuruti perkataan sang suami ia segera merebahkan dirinya di atas kasur.
Baru saja Alex akan membaringkan diri tiba tiba suara dering panggilan telpon berbunyi. Alex pun meraih telponnya.
"Ada apa jika bukan urusan yang penting akan ku potong gaji mu ivan" kesal Alex.
"Maaf tuan sya mengganggu malam malam begini, tapi ini sangat penting tuan" jawab Ivan sekertarisnya.
"Katakan cepat" ucap Alex.
"Perusahaan sedang serang dengan sebuah virus tuan, tim IT kita sedang berusaha menghadapinya tuan tapi mereka membutuhkan bantuan karna ini sebuah virus yang sangat rumit" ucap Ivan.
Sontak hal yang Ivan Laporkan membuat Alex berdiri terkejut siapa yang berani mengusik kelurga Mahendra keluarga terkaya no 4 di negara M.
"Baik saya akan segera ke perusahaan" ucap Alex.
Ratih yang belum tertidur pulas mendengarkan perckapan suaminya dengan ivan di telpon.
"Ada apa ?" tanya Ratih.
"Maaf sayang sepertinya malam ini aku tak bisa menemanimu tidur, aku harus segera ke perusahaan" jawab Alex.
"Baik lah hati hati di jalan" ucap Ratih.
"Aku pergi dulu" ucap Alex mengecup kening sang isti.
Alex mengambil jaket dan kunci mobilnya. Ia bergegas menuju perusahaannya ia tak mau jika perusahaannya kebobolan dan semua usahanya sia sia.
Markas the devils
Lana yang masih berbincang dan bercanda dengan abang dan sahabatnya hingga melupakan waktu hingga di atak sengaja melihat sebuah jam tangan yang melingkar di tangannya.
"Shitt.. " umpat Lana keras.
Suara Lana membuat mereka menoleh ke arah Lana.
"Ada apa loe ?" Tanya Adella.
"Udah jam 1 pagi setan" ucap Lana.
"Ya terus kenapa?" Polos Adella.
"Gue harus balik pasti kak Leon sma nino nyariin gue" ucap Lana.
Lana mengambil handphonenya di dalam tas ternyata telpon Lana low bat.
"Pantes hp gue k lowbat anjir" ucap Lana.
"Udah gue cabut duluan ya bye semuanya" ucap Lana sambil berlari meninggalkan tempat perkumpulan tersebut
soalnya kn sikit2 asikk belain si anak pungut. kata nya pengusaha. seharusnya bisa mikir donkk. mana yg salah. mana yg benerrr....
king mafia juga