Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Sesampainya di sekolah Ryan pun langsung turun dari mobil dan membantu Ayu berjalan.
" Kak Ayu bisa jalan sendiri lo" Ucap Ayu risih karena seperti orang sakit parah.
" Biar aku bopong aja, kamu jalannya lambat ntar keburu masuk" Ucap kak Ryan yang langsung membopong Ayu ala bridal style.
" Akkkkhhhh kak turunin, ayu bisa jalan sendiri kak" Ucap ayu kaget namun tangannya berpegangan pada leher Ryan.
Ryan tidak mendengarkan ocehan Ayu, ia tetap membawa Ayu menuju UKS sekolah. Shasa hanya mengikuti Ayu dan Ryan dari belakang. Ia tersenyum melihat interaksi Ayu dan Ryan yang begitu dekat.
Terkadang Shasa merasa iri dengan Ayu karena banyak cowok yang perhatian dan mendekatinya. Namun ia tidak sampai membenci sahabatnya karena bagaimana pun ia lebih beruntung dari pada Ayu yatim piatu.
Meraka pun sampai di UKS namun dokter yang menjaga belum datang. Ryan pun membaringkan Ayu di brangkar dan mengambil kotak p3k.
Mula-mula Ryan membersihkan luka Ayu dengan antiseptik.
" Sssshhhh" desis Ayu yang merasakan perih.
" Perih ya? Maaf aku akan pelan-pelan" Ucap Ryan dengan lembut.
" Gua jadi obat nyamuk aja ni" Ucap Shasa.
"Ah biar Shasa aja kak yang ngobatin, kalau kak Ryan ada urusan" Ucap Ayu.
"Nggak papa, aku cuma mau ketemu sama guru BK aja kok" Ucap Ryan yang memberikan obatnya ke Shasa.
"Oh... makasih ya kak" Ucap Ayu dengan tersenyum.
"Iya sama-sama... kalau gitu aku keluar ya...nanti mau di anter pulang ?" Tanya Ryan sebelum keluar dari ruang UKS.
" Nggak usah kak aku bisa bawa motor sendiri kok" Ucap Ayu.
"Owh ok, hati-hati nanti pulangnya ya. Motor kamu udah di parkiran sekolah katanya hanya lecet-lecet aja nggak ada yang rusak" Beritahu Ryan.
" Iya, makasih kak sekali lagi" Ucap Ayu sambil menahan perih saat masih di obati Shasa.
Ryan pun benar-benar keluar dari ruang UKS menuju ke ruangan BK.
"Shasa pelan-pelan perih banget" Ucap Ayu meringis terus.
"Tadi gaya banget nggak ngerasain sakit pas di obatin kak Ryan" cibir Shasa.
"Ya kan aku nggak mau buat dia khawatir ntar nggak pergi-pergi" Ucap Ayu.
"Oh gitu...dahhh" Ucap Shasa setelah selesai mengobati luka Ayu.
" Makasih bestie" Ucap Ayu meringis menampakkan deretan gigi-giginya." Udah yuk kembali ke kelas keburu istirahat ntar" Ajak Ayu.
"Ayooo" Shasa pun ingin membantu Ayu turun dari brangkar.
" Shaaaa udah di bilangin gue bisa sendiri...aku kan nggak lumpuh" Ucap Ayu merasa jengah dengan tingkah teman-temannya.
"Hehehe..." Shasa hanya nyengir kuda.
Sampai di dalam kelas ulangan sudah di mulai 20 menit yang lalu.
Tok
Tok
Tok
"Maaf Bu terlambat tadi-" belum sampai ayu memberi tau gurunya pun mempersilahkan duduk.
"Iya nggak papa, masuk saja" Ucap guru yang menjaga.
" Makasih Bu" Ucap Ayu dan Shasa masuk ke dalam kelas dan menunduk ke guru yang menjaga.
Mereka pun di beri lembar ulangan lalu mulai mengerjakannya. Meskipun telat guru itu tidak marah, ntah siapa yang memberi tau tadi. Ayu dan Shasa juga di beri tambahan waktu, jadi waktunya istirahat yang tersita sebentar.
Bel istirahat pun berbunyi. Ayu dan Shasa masih mengerjakan ulangan dan masih di tunggu guru. Ayu selesai lebih dulu dan mengumpulkan kertasnya ke depan. Shasa yang melihat Ayu selesai pun buru-buru menyelesaikan dan mengumpulkan ke depan.
Saat memberesi peralatan tulisnya ada seorang kurir yang masuk ke dalam kelas Ayu.
" Dengan mbk Shintia Ayu?"Tanya kurir itu.
"Iya mas saya" Jawap Ayu bingung karena tidak memesan online.
" Ini makanan dari mas Ryan sama kue" Ucap kurir itu menyodorkan 2 paperbag.
Ayu melirik Shasa untuk meminta pendapat di terima atau tidak dan Ayu pun menerimanya.
" Makasih ya pak" Ucap Ayu setelah menerimanya.
"Kalau begitu saya permisi" Ucap kurir itu keluar dari kelas Ayu.
"Buka yu...gue penasaran apa isinya" Ucap Shasa mendekati meja Ayu.
Ayu membuka satu paperbag kecil yang berisi 2 porsi makanan. Ia pun membuka 1 paperbag lagi yang ternyata berisi kue ulang tahun kecil namun terlihat lucu dan imut.
"Aaaaaaaaa loooo ultah hari ini? Sorry banget ya gue lupa....HBD bestyku...semoga selalu di beri kesehatan dan kebahagiaan" Ucap Shasa memeluk Ayu dan menangis.
" Iya nggak papa kok... Makasih doanya...udah deh jangan lebay gitu, ntar gue juga ikutan nangis" Ucap Ayu sambil mengurai pelukannya.
" Mending kita makan aja" Ucap Ayu setelah Shasa menghapus airmatanya.
" Tapi kita nyalain apinya terus make a wish biar aku yang mengabadikan" Ucap Shasa antusias.
" Harus banget nggak langsung makan aja?" Tanya Ayu memelas.
"Bentar aja, udah deh muka loe nggak usah kayak gitu" Ucap Shasa menatap Ayu malas.
Shasa pun menyalakan lilin yang tersedia di dalam paperbag itu juga tersedia korek apinya. Setelah itu Ayu pun membuat permohonan dan di abadikan oleh Shasa dengan ponsel Ayu yang langsung jadi story WA.
Setelah selesai membuat permohonan Ayu pun meniup lilinnya. Lalu mencolek krim dan menjilatnya. Shasa yang melihat tingkah Ayu pun menggelengkan kepalanya.
" Ada pisau sama piringnya neng jorok banget sih" Ucap Shasa. Ayu hanya nyengir kuda karena ia sudah tidak sabar ingin makan. Perutnya merasa lapar karena tadi pagi hanya sarapan roti.
***
Di tempat lain Abraham yang baru selesai meeting di luar dengan client dan kembali menuju kantor pun iseng-iseng membuka aplikasi pesan hijau dan men scroll-scroll story milik sahabat, saudara-saudaranya. Jarinya berhenti di story Ayu yang belum lama di unggah sekitar 10 menit yang lalu, Abraham tersenyum melihat vidio Ayu yang sedang melakukan make a wish lalu meniup lilin.
"Hen, apa nanti masih ada meeting penting?" Tanya Abraham ke Hendy yang mengemudi.
" Tidak ada tuan, apa tuan butuh sesuatu?" Tanya Hendy kembali.
" Kita mampir ke mall pusat kota Hen" Ucap Abraham.
" Baik tuan" Ucap Hendy yang melajukan mobilnya menuju mall pusat kota bukan ke perusahaan.
Abraham pun mengirim pesan ke mamanya kalau hari ini Ayu berulang tahun. Rita yang sedang bermain ponsel dan mendapatkan pesan dari Abraham pun langsung membalasnya.
[Mama: ok...ntar mama yang nyiapin semuanya di rumah Ayu, kita buat kejutan...tapi mama bingung mau kasih kado apa] isi pesan dari Rita.
[Abraham: braham mau ke mall sekarang juga bingung mau cari kado apa, mama mau nitip sesuatu nggak?] Balas Abraham.
[Mama: Beliin jam tangan aja nak Hoodie gitu, Ayu kan suka pakai Hoodie] balas Rita.
[Abraham: ok...].
Abraham pun sampai di mall terbesar di pusat kota. Ia pun turun dari mobil namun Hendy tak kunjung keluar.
"Ayo hen, Lo temenin gue" Ucap Abraham sambil mengetuk pintu kaca mobil.
***
::::>>>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt