NovelToon NovelToon
Dolfin Band Kisahku

Dolfin Band Kisahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Duniahiburan / Reinkarnasi / Persahabatan / Fantasi Isekai / Sistem Kesuburan
Popularitas:213
Nilai: 5
Nama Author: F3rdy 25

Di tengah gemuruh ombak kota kecil Cilacap, enam anak muda yang terikat oleh kecintaan mereka pada musik membentuk Dolphin Band—sebuah grup yang lahir dari persahabatan dan semangat pantang menyerah. Ayya, Tiara, Puji, Damas, Iqbal, dan Ferdy, tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga impian untuk menciptakan karya yang menyentuh hati. Terinspirasi oleh kecerdasan dan keceriaan lumba-lumba, mereka bertekad menaklukkan tantangan dengan nada-nada penuh makna. Inilah perjalanan mereka, sebuah kisah tentang musik, persahabatan, dan perjuangan tak kenal lelah untuk mewujudkan mimpi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F3rdy 25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku mencintaimu

Setelah acara malam kebersamaan berakhir, satu per satu siswa di SMA Negeri itu kembali ke kelas masing-masing untuk beristirahat.

Kelas 12 yang telah diubah menjadi tempat tidur sementara, dipenuhi dengan kasur-kasur lantai yang berjajar di antara bangku dan meja yang disusun rapi di sudut ruangan.

Cahaya dari lampu luar memantul samar-samar melalui jendela, menciptakan suasana tenang di dalam ruangan.

Di antara murid yang tertidur lelap, Ferdy tetap terjaga. Ia berbaring di sudut ruangan, dekat dengan deretan meja dan kursi yang sudah diatur sedemikian rupa.

Di sampingnya, Ayya terbaring dengan wajahnya menghadap Ferdy.

Tiara tertidur di samping Ayya, sementara Puji, Iqbal, dan Damas tidur saling berpelukan seperti tumpukan anak kecil yang tak ingin terpisahkan.

Suara dengkuran halus terdengar dari beberapa teman mereka yang lain.

Ferdy memandang Ayya dengan perasaan campur aduk.

Ia sudah lama menyimpan rasa ini, dan malam ini rasanya perasaan itu semakin menguat.

Ayya berbalik sedikit, wajahnya semakin dekat ke Ferdy.

Perlahan, Ferdy mengulurkan tangannya, mengusap lembut pipi Ayya dengan penuh kasih sayang. Hatinya berdebar, dan tanpa sadar, ia berbisik pelan.

"Kamu kalau lagi tidur, malah semakin cantik...," gumam Ferdy sambil tersenyum kecil.

Dalam refleksnya, ia mendekatkan wajahnya, dan mencium kening Ayya dengan lembut.

Ia merasa damai, seolah perasaannya yang selama ini dipendam begitu lama, tak lagi bisa dibendung.

Namun tiba-tiba, mata Ayya membuka sedikit, dan dengan suara pelan ia bertanya, "A..apa,... yang kamu lakukan, Fer?"

Ferdy terperanjat, namun ia langsung berbisik dengan nada menyesal. "Maaf, Ayya... aku nggak sengaja. Aku cuma... terlalu mengagumi kamu."

Ayya tersenyum tipis, matanya masih setengah terpejam. "Kamu aneh, Fer... tapi nggak apap-apa...aku nggak marah."

Mereka berdua berbicara dalam bisikan, takut membangunkan yang lain.

Suasana ruangan yang sunyi hanya terdengar detak hati mereka yang semakin cepat.

Setelah beberapa saat berbicara tentang hal-hal ringan, keberanian tiba-tiba muncul dalam hati Ferdy.

"Ayya... aku ingin bilang sesuatu yang udah lama aku pendam," kata Ferdy, suaranya terdengar lebih berat dari biasanya. Ayya menatapnya dengan rasa ingin tahu.

"Aku... mencintaimu. Dari dulu, sejak kita SMP. Aku tahu mungkin ini nggak tepat untuk diucapin sekarang, apalagi kita punya band bareng, dan aku takut semuanya bisa berubah. Tapi aku nggak bisa nahan perasaan ini lagi. Kamu... mau jadi pacarku?" Ferdy menyampaikan kalimat itu dengan suara yang bergetar, seolah seluruh keberaniannya terkuras dalam sekali napas.

Ayya terdiam, Dia menatap Ferdy dengan mata yang tiba-tiba dipenuhi berbagai perasaan.

Setelah beberapa detik yang terasa seperti seabad, Ayya memalingkan tubuhnya menghadap ke tiara, membelakangi Ferdy.

Ferdy menghela napas dalam-dalam, merasa berat di dada.

Tapi, saat Ferdy hendak menyerah pada pikiran bahwa Ayya mungkin tak merasakan hal yang sama, Ayya berbalik kembali ke arahnya lagi.

Ia menatap Ferdy dalam-dalam sebelum mengucapkan kata-kata yang membuat jantung Ferdy berdegup kencang.

"Aku juga... mencintaimu, Fer. Aku cuma nggak mau ini bikin kita semua berantakan. Band ini penting buat kita, dan aku nggak mau kita kehilangan itu."

Ferdy hampir tak percaya dengan apa yang didengarnya.

Rasa lega dan bahagia mengalir dalam hatinya. "Jadi... Apa kamu mau jadi pacarku?" tanya Ferdy dengan suara pelan, tak ingin mengganggu suasana tenang itu.

Ayya tersenyum malu-malu, lalu mengangguk pelan.

"Iya, tapi kita harus jaga ini dulu. Jangan sampai yang lain tahu dulu. Kalau ada masalah, kita harus tetap profesional, jangan sampai band ini jadi korban."

Ferdy tersenyum lebar, tak mampu menahan rasa bahagianya. Perlahan, ia mendekat dan mencium bibir Ayya dengan lembut.

Ferdy terus mencium lembut bibir ayya, ayya mulai merasakan sensasi panas memburu nafasnya mulai terengah-engah memburu tanda libido nya meningkat.

Ferdy tanpa sadar terus mencium ayya dengan kasih sayang lalu pindah ke leher, memberi tanda merah di tempat itu.

Ayya yang sudah mulai meningkat libidonya tanpa ia sadari secara langsung, tangannya mulai menyentuh pipi dan terus kebawa dada ferdy keperut lalu tangan nya masuk lewat sela bajunya bermain seseuatu yang ada didada ferdy.

Tak mau kalah ferdy mulai membuka kancing baju ayya yang malam itu sudah memakai piyaman.

Dengan tetap mencium mengulum bermain lidah dan air liur tanpa henti, tangan ferdy mulai bermain dengan dada ayya.

"Ahh.... Fer... Ahhh... Enak sekali!" ayya meracau pelan saat ferdy meremas lembut dada yang lumayan besar itu, lalu satu persatu dada itu dikeluarkan dari tempat nya sambil tetap dimainkan oleh ferdy.

"Ahh.. Hah... Ahh... syang...!!" nafas ayya memburu cepat tanda sudah hampir mencapi sesuatu yang belum pernah dapatkan saat dulu berpacaran atau mantan-mantan kekasihnya.

karena ayya memang tidak mau disentuh bagian itu oleh orang lain yang selama ini ditunggu nya.

ya orang itu adalah ferdy yang ditunggu selama ini.

Tangan ayya yang sedang bermain di dada ferdy, lambat laun tangannya bermain mengarah kebagian bawah perut ferdy dan memasukkan tangan ke bagian itu tanpa membuka celana ferdy yang memakai celana panjang kolor saja.

dengan mudah tangan ayya masuk, dan menemukan beda keras panjang, dia mengelus bagian itu dengan lembut.

"Achhh.... ay... Terus enak ay...!"

ferdy pun bernafas tak beraturan cepat, dan ferdy pun sama dia mulai menciumi leher ayya terus sampai ke dada ayya ferdy mulai mencium dada ayya dan melakukan apa yang seorang bayi sedang menyusu ke ibunya.

"ach... Iya syang terus disitu..... enak geli banget fer achhh!!"

lama ditempat itu ferdy melakukannya berganti satu ke satu lagi,

tangan ferdy tanpa disuruh menyesup ke dalan celana piyaman ayya dan tanpa membuka celana itu, ferdy menemukan sesuatu yang sudah terlalu basah disana, dan ferdy pun bermain-main sesuatu seperti mirip sebuah kacang, ia elus dan dengan dipercepat menggunakan jari nya.

"ahhh.... aku mau sampai yang...... Ahhh.... Ahh.... Ahhh!" ayya yang sudah tidak tahanan lagi akhirnya sampai dipuncak kenikmatan ya belum pernah dia rasakan.

Lalu ferdy mencium bibir ayya lagi tanda permainan akan berlanjut.

Itu adalah ciuman pertama dan permainan panas pertama ayya kepada kekasih baru nya, tapi sebelum dengan ferdy.

ayya belum pernah melakukan itu dengan mantan-mantan kekasihnya hanya sebatas ciuman saja.

Saat ferdy ingin meminta ayya untuk mencium dan bermain bagian bawah nya.

Ayya yang akan melakukan itu tiba-tiba kaget, karena Tiara mengigau di sebelah mereka.

segera merapihkan baju mereka takut ketahuan apa yang mereka perbuat.

"Jangan habisin gorengan! Aku masih mau!" gumam Tiara dalam tidurnya.

Ferdy dan Ayya kaget, lalu tertawa kecil.

Mereka takut suara tawa mereka membangunkan yang lain, tapi Tiara hanya berguling dan melanjutkan tidurnya.

Momen itu semakin membuat Ferdy dan Ayya merasa lebih dekat.

Malam itu berakhir dengan Ayya yang tertidur di lengan Ferdy, yang digunakan sebagai bantal.

Ferdy terus terjaga, menatap langit-langit kelas sambil memikirkan betapa beruntungnya ia malam itu.

---

Saat pagi datang, suasana kelas tiba-tiba riuh dengan suara Iqbal, Damas, dan Puji yang berdebat dengan nada penuh canda.

"Ini gimana ceritanya kita bisa tidur berpelukan begini?!" teriak Iqbal sambil berusaha melepaskan diri dari dekapan Puji dan Damas.

"Lo yang pertama meluk gue!" seru Damas, mencoba membela diri.

"Nggak, lo yang pertama! Gue cuma kebawa suasana hahahahah!" jawab Puji sambil tertawa terbahak-bahak.

Suara tawa mereka membangunkan yang lain. Ferdy, yang terbangun, karena suara mereka bertiga dan kekonyolan teman-temannya.

Ayya yang juga terbangun dari tidurnya, ikutan tertawa bersama Ferdy. Mereka berdua menikmati suasana ceria pagi itu.

"hahahah.......Eh, ngomong-ngomong kalian bertiga ada yang lebih lucu lagi dari kalian, semalam Tiara ngigau minta gorengan semalem hahahaha," kata Ferdy tiba-tiba, membuat yang lain tertawa semakin keras.

Tiara sudah bangun lagi asyik menertawakan kelakukan ketiga temen nya tadi langsung terdiam, dan langsung membela diri. "Hah? Apa? Gorengan? Nggak mungkin!" serunya dengan nada protes.

"Nggak cuma itu, lo juga bilang dikejar anjing hahahahaah!" tambah Ferdy, membuat Ayya ikut tertawa kecil.

Tiara mendengus dan menutupi wajahnya dengan bantal.

Tapi Tiara tak mau kalah. "Eh, jangan-jangan lo berdua yang ada apa-apa, ya? pas Gue bangun duluan lo berdua, gue liat lo tidur pelukan tuh," sindir Tiara sambil menunjuk Ayya dan Ferdy.

Ayya langsung memerah, sementara Ferdy hanya mengangkat alisnya, mencoba terlihat santai.

"Apa...apaan? Kita cuma ngobrol-ngobrol aja, kok," jawab Ferdy dengan tenang.

Pagi itu diisi dengan tawa dan canda, seakan semuanya sudah melupakan beban dan kekhawatiran akan masa depan.

Kebersamaan yang mereka nikmati saat itu adalah sesuatu yang tak akan pernah mereka lupakan.

semua teman satu kelas tertawa melihat tingkah konyol lima sahabat yang sudah terkenal di sekolah bukan hanya karena musik mereka, tetapi juga karena kekompakan dan kejenakaan mereka.

Akhir dari masa sekolah mereka sudah dekat, namun mereka tahu, persahabatan mereka akan selalu ada, tak peduli ke mana hidup membawa mereka setelah ini.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai kak salam kenal...
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!