Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Arlinda yang tanpa dia sadari sudah masuk ke dunia lain, yang Dimana Arlinda sendiri harus menjalankan bermacam tugas yang diberikan oleh seorang nenek. yang sudah berumur ratusan tahun. namun nenek tersebut tetaplah memiliki wajah yang begitu cantik. maka dari itu untuk bisa pergi ke dunia asalnya, Arlinda akan mengikuti arahan dari nenek tersebut. namun hal yang terjadi, didunia tersebut yang membuat. Arlinda terus saja menunda tugasnya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iroiron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 10
Dalam perjalanan menuju istana (palace). Eric melihat seorang wanita yang tengah, merapikan rambutnya, dipinggiran sungai. Eric yang melihat nya pun, tampak terpesona lalu tersenyum lebar kearah wanita tersebut. Kemudian Kereta kuda milik mereka, melewati nya begitu saja. Arlin yang tengah merapikan rambut nya, pun tampak melihat kearah sungai. Dan disana seorang anak kecil, seperti meminta tolong.
tanpa menggunakan sihir nya Arlin menceburkan diri dan berenang di tengah sungai yang begitu tenang dan jernih berwarna biru. Dengan memiliki sedikit keahlian dalam berenang hal itu lah, yang membuat Arlin tanpa ragu menceburkan diri nya ke sungai tersebut. Setelah anak itu ditangan Arlin. dengan cepat Arlin, membawa anak tersebut menuju pinggir sungai, Lalu naik dan mencoba menolong nya. Warga yang melihat,anak tersebut tersadar kembali, lalu mendekati dan merasakan kebaikan dari Arlin dan keberanian nya, pun segera menyambut Arlin dan memberikan sebuah handuk. Bahkan mereka juga menawarkan Arlin untuk pergi kerumah nya.
Orang tua anak tersebut pun, mengucapkan terimakasih kepada Arlin , serta memberikan sebuah kalung, untuk ungkapkan terimakasih mereka atas pertolongan Arlin. Awal nya Arlin menolak akan tetapi, orang tua anak tersebut memaksakan Arlin, untuk menerima nya.
"baiklah, kalau begitu terimakasih atas pemberian nya" ucap Arlin. Dan segera meninggalkan tempat tersebut. Namun baru saja Arlin melangkahkan kaki nya, seorang wanita menarik tangan Arlin, lalu membawa nya ke sebuah toko baju.
"ehhh apa, kenapa"? Tanya Arlin.
"nona, siapa namamu, bagimana dengan penampilan mu ini. Jika kau tidak mengantikan pakaian mu" jelas wanita itu.
"maaf, aku bisa saja langsung kembali ke rumah" jawab Arlin.
"tidak, aku akan membayar pakaian mu, dan segera lah nona memilih pakaian lalu mengenakan nya" ucap wanita tersebut.
Arlin yang merasa kebaikan dari wanita itu pun, segera menuruti permintaan nya. setelah mengenakan pakaian nya, wanita yang bersama Arlin tadi pun, mengajak Arlin untuk pergi ke rumah nya. Awal nya Arlin menolak akan tetapi wanita itu, tampak memaksa nya. Dengan sedikit terpaksa Arlin pun, mengikuti wanita itu. Mereka berdua menggunakan kereta kuda yang tidak biasa, dengan sedikit curiga Arlin pun, memutuskan untuk bertanya.
"kita akan pergi kerumah mu yang ada dimana"? Tanya Arlin. Wanita itu melihat lalu, tersenyum kearah Arlin.
"baiklah, siapa nama mu nona"? Tanya wanita itu.
"nama ku Arlinda Erinn anda bisa memanggil ku dengan sebutan Arlin saja" jawab Arlin dengan memperkenalkan diri nya. Mendengar nama tersebut wanita tersenyum lalu, merubah bentuk tubuh nya yang asli. Dengan wajah yang sangat terkejut, ketika melihat sosok wanita yang ada dihadapan nya, merupakan seorang ratu. Hal itu membuat Arlin segera membungkuk badan nya. Memberi rasa hormat.
"maaf, ratu saya tidak mengenali anda" ucap Arlin.
"tidak masalah, sudah lah jangan membungkuk pada ku, dan juga rahasia ini hanya kau seorang yang tau Arlin" ucap wanita itu.
"tapi, kenapa anda membawa saja"? Tanya Arlin. Dengan penuh rasa tanda tanya.
"aku melihat, kebaikan dari hati mu, dan juga kau harus menghadiri makan malam, di istana" jawab wanita tersebut.
"maaf, ratu sebelum nya saya ingin bertanya siapakan nama anda"? Tanya Arlin. Sedikit gugup. Wanita itu tersenyum kearah Arlin lalu berkata.
"bukankah kau mengenali ku, Arlin?" tanya wanita itu. Arlin yang mendengar nya pun, tampak memikirkan sesuatu, lalu terlintas dipikiran sebuah nama.
"anda adalah kepala sekolah, yang bernama nona Alice" ucap Arlin dengan percaya diri.
"yaa, tepat sekali, rahasia ini harus kau jaga." ucap wanita tersebut yang tidak lain, adalah Alice. Yang merupakan seorang ratu beserta kepala sekolah sihir tersebut.
"saat aku menyadari bahwa, itu adalah dirimu aku merasa, kau adalah seorang wanita yang pemberani Arlin" ucap Alice (Ratu Kerajaan Kingsley).
"maafkan, aku ratu. Atas sikap ku yang tidak sopan pada mu" ucap Arlin.
"tidak, aku melihat mu seperti nya kau ini bukan berasal dari kota Reven" Gumam ratu Alice. Mendengar itu, sontak Arlin menjadi sangat terkejut. Dan jantung nya berdebar sedikit kencang.
"aaa....saya sebenarnya...." ucap Arlin yang terpotong akibat, mereka telah sampai di istana.
"kita telah sampai" ucap penjaga yang sedikit kencang, membuat suara Arlin tidak terdengar. dengan tersenyum ratu pun memegang tangan Arlin lalu keluar, dan berjalan menuju pintu istana. Disana terdapat taman yang sedikit luas dengan beberapa air mancur. Arlin yang baru saja melihat tempat tersebut pun, tampak begitu kagum. Hingga tak sengaja dia menghentikan langkah nya.
"ada apa Arlin"? Tanya Ratu Alice.
"maafkan saya ratu, saya hanya saja kagum akan taman yang begitu indah ini" jawab Arlin.
"kalau begitu, berkeliling lah terlebih dahulu, dan aku akan meminta pelayan untuk bersama mu" ucap ratu Alice. Arlin yang mendengar tersebut pun, tersenyum kearah ratu lalu. Mengangguk kan kepala nya tanda setuju.
"baiklah, sampai bertemu di meja makan" ucap ratu Alice yang, segera berjalan menuju pintu istana. Arlin yang berada diluar pun, segera dihampiri oleh seorang pelayan wanita.
"maaf, nona saya akan bersama anda" ucap pelayan tersebut.
"siapa namamu"? Tanya Arlin.
"maaf, nona nama saya Rikka" seorang pelayan ratu Alice." ucap Rikka. Arlin yang mendengar nya pun tersenyum kearah Rikka. Lalu kembali berjalan mengelilingi taman istana.
sementara itu ratu Alice yang baru saja kembali, disambut oleh Eric, Rexsy dan Briel dengan begitu hangat.
"dimanakah raja"? Tanya Ratu Alice. Kepada mereka bertiga.
"maaf ratu, raja sedang pergi bersama Mentri pemasaran meninggalkan istana untuk, mencari pemasokan bahan makan kerajaan Kingsley" jelas Eric putra mahkota.
"dan juga, raja menuliskan sebuah surat untuk ratu" lanjut Eric yang, menyerahkan segulung surat kepada ratu Alice.
"baiklah, kalau begitu kalian bertiga bersiap kah, untuk makan malam. Kita kedatangan tamu" ucap ratu Alice. kemudian meninggalkan mereka bertiga.
"Tamu?" ucap Eric tegas.
"siapa kah dia"? kata Rex.
"makan malam"? Ucap Briel.
Mereka bertiga seperti bertanya-tanya, dan kemudian kembali ke ruangan nya masing-masing. Saat Eric berada di kamar nya. Tidak sengaja dia mendengar tertawa dari seorang wanita. Hal itu membuat Eric segera melihat kearah jendela kamar nya. Dan benar saja disana terdapat seorang wanita, yang tegah tertawa bersama seorang pelayan. Eric yang hanya melihat, dari belakang wanita itu pun, tampak tersenyum lalu kembali ke ranjang milik nya. Dan meletakkan tubuh nya diatas kasur.
"siapa wanita itu, tapi seperti nya dia berasal dari istana, sudah lah" pikir Eric yang mulai memejamkan kan kedua mata nya.
Arlin dan Rikka, yang telah bermain-main ditaman, pada akhirnya dipanggil untuk, segera bersiap. Dikarenakan Haris, sudah menjelang malam. Arlin pun dibawa oleh Rikka, ke sebuah kamar kosong. Disana Arlin diminta mengenakan sebuah, dress kerajaan. Yang tampak indah dan elegan. Awal nya Arlin menolak, akan tetapi ratu Alice memaksa kan nya lagi, untuk segera mengenakan nya. Eric yang sudah siap, den begitu pula dengan Rex serta Briel. Mereka pun berjalan menuju sebuah ruangan yang dikhususkan untuk tempat makan malam. disana mereka bertiga yang telah siap dikursi nya masing-masing. Pun tampak menunggu kedatangan ratu, bersama dengan tamu yang dimaksud.
Tap..tap..tap..(suara langkah kaki dari arah luar). "Ratu telah datang, bersiap untuk membuka pintu" ucap penjaga. "krieeet"(pintu dibuka). Saat itu lah Eric menjadi sangat terkejut begitu juga dengan Rexsy. Serta Briel. Saat melihat wanita yang berada tepat dibelakang ratu.