Andini seorang dokter muda bertalenta yang memiliki seorang kekasih seorang abdi negara yang bernama Raka Ardiansyah. Setelah berjalan 8 tahun mereka memutuskan untuk menikah namun pada hari pernikahan tiba Raka justru malah meninggalkan nya karena suatu alasan. karena persiapan pernikahan sudah dilakukan dan acara pernikahan tidak bisa di batalkan akhirnya kembaran dari Rama menawarkan diri untuk menikahi Andini agar pesta tetap berlanjut
tidak ada yang tau bahwa sebenarnya Rama ini sudah lama jatuh cinta pada Andini karena dia tau bahwa saingannya adalah saudara kembarnya sendiri maka sebelumnya dia sudah memutuskan untuk menyerah dan melupakan Andini. namun dengan sikap Raka yang sudah menelantarkan Andini ini Rama bertekad akan membahagiakan Andini dan mempertahankan pernikahan nya dengan Andini. bagaimana kisah cinta saudara kembar ini. silahkan subscribe dan ikuti terus perkembangan cerita selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Pernikahan sudah siap di lanjutkan. Andini sudah siap di rias
Keluarga Andini sudah bersiap untuk menuju ke lokasi pernikahan.
"Sudah siap semua nak" tanya mamaku
" insyaallah sudah siap ma." jawab ku yakin
" kamu sudah yakin dek dengan keputusan mu? " tanya abangku
" bang please jangan buat aku ragu lagi. Ini udah keputusan aku. Bahkan kita sudah mau menuju ke hotel lho bang. " ucapku sedih
" ok de semoga menjadi kebahagiaan mu. kita semua hanya bisa mendoakan mu. " ucap papa
Perjalanan kami dari rumah ke hotel berjalan dengan lancar.
Andini menuju ke ruang an untuk di make up karena sudah di tunggu oleh pihak MUA.
Di tempat yang berbeda
di keluarga Rama. Rama dan keluarga nya juga sudah bersiap menuju ke lokasi pernikahan
mereka berangkat lebih awal karena akan di make up dahulu di sana.
Setelah tiba di hotel mereka kemudian di sambut untuk menuju tempat yang telah di sediakan
" mari tuan mempelai pria dapat menuju ke ruang yang telah kami sediakan" ucap pelayan tersebut
Rama POV
Bismillahirrahmanirrahim sampai waktu siang ini juga adek ku Raka belum juga tiba. Seperti yang telah di sepakati tadi bahwa aku yang akan menikahi Andini.
seperti yang mama bilang kita mending fokus ke pernikahan aku dahulu saja.
Jujur di dalam hati aku merasa deg .deg an mempersiapkan semua ini.
Selama di rias aku banyak-banyak mengucapkan syahadat agar acara ini benar-benar berjalan dengan lancar. Tidak lama setelah di make up akhirnya selesai.
" Sudah selesai mas bisa menunggu di sini nanti akan ada pihak WO yang akan menjemput kesini" ucap perias itu sambil meninggalkan ku di kamar
ku lihat diriku di pantulan cermin aku masih tidak percaya aku akan mempersiapkan pernikahan ku dalam waktu sesingkat ini.
Sungguh beruntung kamu Rama bisa menikahi gadis yang kamu idamkan selama ini. Ucap ku dalam hati sambil berkaca. Selanjutnya aku menunggu di panggil oleh WO untuk menuju ke aula tempat aku akan melangsungkan akad nikah.
Sekedar informasi hingga saat ini aku belum di bolehin bertemu dengan calon istriku Andini. Bagaimana kondisi nya apakah dia terpaksa melakukan ini aku juga belum mengetahuinya. Semoga saja dia menerima semua ini dengan ikhlas tanpa paksaan.
Andini POV
Semua sudah siap kulihat mama papa dan bang Dimas sudah siap dengan kostumnya mereka pamit untuk ke depan dulu menyambut beberapa kerabat dan saudara dari mempelai pria yang sudah mulai berdatangan.
" Nak kami keluar dulu ya?" ucap mama padaku
" iya ma gpp. Aku akan di temani oleh Sita nanti" jawabku
( Sita adalah teman baik Andini baik di rumah sakit maupun kesehariannya)
" mbak ini sudah selesai bagian mana bagian mana yang membuat tidak nyaman? Biar kami benahi." ucap WO ku
" kulihat diriku di pantulan cermin sudah sangat perfect sesuai dengan yang ku inginkan semuanya. Tidak ada mbak sudah pas semua. " ucapku menjawab
" kalau begitu mari mbak saya antar ke ruang sebelah untuk tempat menunggunya" ucapnya lagi
Lalu aku berjalan dengan di bantu oleh mbak-mbak WO menuju tempat yang di maksud
Ketika masuk ke ruangan tersebut sudah ada beberapa teman ku yang sudah aku tunjuk sebagai pengiring pengantin wanita
" Masya Allah Andini cantiknya aku sampai pangkling " ucap Sita antusias
Setelah beberapa saat mama papa dan bang Dimas kembali naik ke kamar ini untuk bertemu dengan ku.
kami kemudian berpelukan dengan memberikan beberapa wejangan untukku dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Hampir saja aku sampai mau menangis tersedu -sedu mendengarkan penuturan dari mereka.
" Ya sudah kami turun dulu ya nak kamu di temani teman-teman mu dulu" ucap mama
Ku dengar dari mikrofon acara sudah akan di mulai.
Di dalam hati aku selalu mengucapkan doa agar semuanya diberikan kelancaran meskipun dia bukan laki-laki yang aku harapkan namun keputusan sudah aku ambil dan kenyataannya dialah yang akan menjadi imamku aku harus belajar mencintai nya apalagi jika akad nikah tersebut telah terucap. Teman-teman ku disini ini juga belum ada yang tau bahwa aku akan menikah dengan bang Rama bukan Raka.
Ku dengar pak penghulu sudah memulai acara akad nikah. Ku genggam tangan ku tanda aku juga gugup dalam acara ini. Sita memahami kondisi ku kemudian menggenggam tangan ku dan memberikan support nya.
" Saudara Rama Ardiansyah saya nikah kan dan saya kawin kan engkau dengan anak saya yang bernama Andini Saraswati binti Fachri dengan mas kawin seperangkat alat sholat, uang sebesar 10 juta serta emas 25 gram di bayar tunai" ucap sang penghulu
tidak lama kemudian terdengar suara laki-laki dengan lantangnya.
" saya terima nikahnya dan kawinnya Andini Saraswati binti Fachri dengan mas kawin tersebut di bayar tunai. " ucapnya dengan lantang
" bagaimana para saksi sah? Ucap penghulu kemudian
" semua orang menjawab secara otomatis sah".
tes ..tes...tess
deg..deg..deg
aku sudah sah menjadi istri dari Rama Ardiansyah. Ucapku di dalam hati
Sita menyadari bahwa aku menikah bukan dengan Raka langsung membombardir aku dengan beberapa pertanyaan.
" An penghulunya tadi nggak salah nyebutin nama nya? " tanya Sita
" nggak Sit memang bener aku menikah dengan bang Rama bukan dengan Raka. " ucapku dengan lesu hampir saja aku menangis
" ( memeluk ku ) lho hutang banyak cerita ke gue. Ok sekarang udah jangan nangis yul kita turun itu udah di panggil ntar suami lho khawatir kalau lho kenapa -kenapa nggak muncul-muncul." ucapnya ke aku
Di tuntun nya aku menuju ke aula tempat berlangsungnya proses i akad nikah.
Setelah hampir sampai kulihat suami ku dengan gagahnya menyambut kedatangan ku yang mulai sekarang aku sudah sah baginya.
Ku lebarkan senyum ku agar orang-orang tidak mengetahui permasalahan yang sebenarnya.
Setelah tepat di samping nya ku raih tangan untuk berjabat tangan ku perhatikan dia meraih kepala ku kemudian mengucapkan doa dan di tiupkan ke ubun-ubun ku. Pada saat ini entah kenapa rasanya hati ku yang sebelumnya gundah gulana menjadi lebih tenang dan ayem.
Rama POV
Setelah lumayan lama menunggu akhirnya seseorang datang memanggil ku
" mari mas kita menuju aula" ucapnya sambil menunjukkan lokasinya
ku lihat disana sudah ada semua orang termasuk Papa Fachri, papa dan bang Dimas yang merupakan saksi dalam pernikahan ini.
Setelah berdiskusi mencocokkan data-data dengan penghulu kemudian acara akad nikah pun di mulai.
Memang di dalam adat pernikahan di tempat kami mempelai wanita tidak di pertemukan terlebih dahulu sebelum ucapan sah dari para saksi terucap.
Di tuntunnya aku untuk mengucap syahadat dan kemudian memulai akad nikahnya
" Saudara Rama Ardiansyah saya nikah kan dan saya kawin kan engkau dengan anak saya yang bernama Andini Saraswati binti Fachri dengan mas kawin seperangkat alat sholat, uang sebesar 10 juta serta emas 25 gram di bayar tunai" ucap sang penghulu
kemudian kusahut suara penghulu tersebut dengan penuh keyakinan .
" saya terima nikahnya dan kawinnya Andini Saraswati binti Fachri dengan mas kawin tersebut di bayar tunai. " ucapku dengan lantang
" bagaimana para saksi sah? Ucap penghulu kemudian
" semua orang menjawab secara otomatis sah".
Alhamdulillah akhirnya dia sah menjadi istri ku. Ku teteskan air mata tanda aku bahagia atas kebaikan Allah kepada ku hingga menjadikan Andini istriku.
Tidak lama kemudian kulihat dari kejauhan istri ku datang dengan anggun menggunakan pakaian yang senada dengan ku.
" masyaallah cantiknya bidadari surga mu ya Allah." ucapku di dalam hati
setelah semakin dekat tepat setelah dia berada di samping ku ku sodorkan tangan ku kemudian diraihnya untuk cium tangan selanjutnya ku cium ubun-ubun nya sambil mengucapkan doa pernikahan.
Setelah semua nya selesai kami duduk menyelesaikan administrasi pernikahan barulah di lanjutkan dengan sesi foto keluarga.