NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Perjodohan

Cinta Dalam Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:53.8k
Nilai: 5
Nama Author: fana01

Di usianya yang sudah sangat matang ini, Khalif Elyas Hermawan belum juga menemukan pasangan yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup. Orang tuanya sudah lelah menjodohkan Khalif dengan anak rekan bisnis mereka, tapi tetap saja Khalif menolak dengan alasan tidak ada yang cocok.

Mahreen Shafana Almahyra gadis cantik berumur 25 tahun, tidak dapat menolak permintaan sang bibi untuk menikah dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal sama sekali.

Ya, gadis yang akrab di sapa Alma itu tinggal bersama paman dan bibinya, karena sejak umur 15 tahun, kedua orang tuanya sudah meninggal.

Bagaimana kisah Khalif dan Salma? Ikuti terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

..."Umur tiada yang tahu, perjumpaan tiada yang duga, bahkan segelas air yang ada dihadapan engkau jika tidak menjadi rezekimu maka engkau takkan meneguknya....

...Perbanyaklah bersyukur kepada Allah Azza jalla"...

...(Ustadz Syafiq Riza Basalamah)...

...🌹🌹🌹...

Malam ini hujan turun membasahi tanah yang yang sudah dua minggu ini gersang karena tidak tersentuh air. Aroma khas tanah tercium pekat di hidung Alma, walaupun hujannya tidak terlalu lebat tapi cukup membuat tubuh menggigil karena rasa dingin yang di ciptakan oleh hujan.

Jendela di samping meja kerja Khalif sengaja di biarkan terbuka karena permintaan Alma yang ingin menikmati cuaca malam sambil mendengarkan gemericik hujan saat jatuh di atas genteng, suara yang tidak di sukai sebagian orang yang membenci hujan karena menyebabkan mereka basah, atau terjebak di suatu tempat karena terhalang oleh hujan yang turun.

Tapi bagi Alma suara hujan kali ini begitu menenangkan hatinya, dia ulurkan tangan ke depan membiarkan air hujan membasahi tangannya. Sesekali memercikkan air itu kedepan sambil tersenyum manis, kelakuannya sudah seperti anak kecil yang senang bermain hujan.

Khalif menatap istrinya yang masih betah berada di dekat jendela menyandarkan punggungnya ke kusen jendela itu. Khalif sudah melarang Alma, dia takut istrinya masuk angin karena hawa malam sudah semakin dingin. Tapi apa mau di kata Alma yang mood nya sedang naik turun tidak mendengarkan ucapan Khalif.

Mereka sekarang berada di ruang kerja Khalif, setelah seharian bekerja di kantor tidak membuat Khalif bisa bersantai di rumah, masih ada saja pekerjaan yang harus dia kerjakan. Kadang Alma merengek pada Khalif, dia ingin kalau di rumah perhatian Khalif hanya untuknya saja. Bagaimanapun dia tidak bisa bersikap egois, sebagai seorang pemimpin di sebuah perusahaan ada ratusan karyawan yang bergantung pada Khalif, maka dari itu Alma sebisa mungkin menekan egonya agar tidak memonopoli Khalif sepenuhnya.

"Apa kamu tidak kedinginan?" Khalif menyelimuti tubuh Alma dengan selimut yang dia ambil di kamar, lalu dia balut tubuh Alma untuk menghalau rasa dingin. Malam semakin larut hujan belum juga reda.

Alma menyenderkan kepalanya di dada bidang Khalif, dalam jarak sedekat ini dia bisa mendengar detak jantung Khalif dengan jelas. Rasanya sangat nyaman berada dalam pelukan Khalif. Kepalanya mendongak ke atas agar dia dapat menatap wajah Khalif, kini dia dan Khalif saling berhadapan. Dia lingkarkan tangannya di pinggang Khalif.

Ingin bertanya tapi urung, khawatir Khalif akan berpikir kalau dia terlalu ingin tau masalah orang lain. Mulut yang tadinya terbuka, kini ia tutup lagi.

Kening Khalif mengerut terlihat jelas di wajah Alma yang ingin bertanya tapi tidak jadi.

"Mau tanya apa?" ucap Khalif.

"Tidak jadi" Alma kembali menyenderkan kepalanya di dada Khalif, pun Khalif yang memeluk erat Alma seolah tidak ingin waktu berlalu. Waktu berduaan seperti sekarang sangat jarang mereka dapati.

"Yakin tidak mau bertanya?" lanjut Khalif, seolah dia sudah tau apa yang ingin di tanyakan oleh Alma.

"Memangnya mas tau Alma mau tanya apa?"

"Tentu saja itu jelas terlihat di wajah kamu" Khalif mengecup pipi Alma dengan gemas.

"Kamu penasaran kenapa pernikahan Alex di percepat? Atau tentang Chaterine?" todong Khalif, tebakannya benar. Alma memang penasaran dengan dua hal tersebut.

Pasalnya dia tau kalau Alex akan melangsungkan pertunangan dulu, bukan langsung menikah itu yang dia dengar dari Zalfa. Akhirnya-akhir ini dia dan Zalfa semakin dekat, keduanya sering bertukar kabar lewat aplikasi hijau.

"Kenapa tebakan mas bisa tepat begitu?"

"Sudah mas bilang, itu terlihat jelas di wajah kamu sayang" Khalif kembali membenarkan selimut yang membungkus tubuh Alma.

"Mas apa benar berita yang Alma dengar?" tanya Alma, merapatkan tubuhnya dalam dekapan sang suami yang tengah berbaring di atas ranjang. Mereka sudah di kamar karena hujan yang semakin deras, awalnya Alma kekeh tidak mau kembali ke kamar, dengan berbagai bujuk rayu yang di berikan Khalif akhirnya Alma luluh juga.

"Berita atau gosip?" ucap Khalif terkekeh ringan, menampilkan giginya yang putih bersih.

"Ih mas, bukan gosip ya. Ini berita beneran atau nggak" sewot Alma, memang kadang suaminya ini tidak bisa di ajak serius jika sedang berdua. Berbeda saat di kantor, wajahnya akan berubah seperti robot, dingin, datar dan tidak ada senyum sama sekali.

"Kamu mau tau yanga mana?"

"Dua-duanya" ucap Alma dengan cepat.

*****

Bukannya di jawab Khalif malah memejamkan kedua matanya.

"Mas iih, katanya mau cerita" kesal Alma, dia menggigit pelan bagian dalam pipinya guna menahan kekesalan. Alma menggoyangkan lengan Khalif, tidak akan dia biarkan Khalif tidur sebelum dia dapat informasi yang dia inginkan.

"Hahaha iya iya mas cerita" melihat Alma kesal merupakan hiburan tersendiri baginya.

Walaupun sedang marah tetap saja wajahnya begitu menggemaskan di mata Khalif.

"Apa yang kamu dengar itu memang benar, Alex akan menikah dalam waktu dekat ini" ucap Khalif.

"Kalau mbak Chaterine gimana mas?" dia sungguh tidak menyangka, kalau yang dia lihat di rumah sakit kemaren memang betul Chaterine. Pasti kedua orang tuanya sangat shock sekali mendengar putri mereka kini tengah hamil. Perasaan orang tua mana yang tidak hancur ketika mengetahui putri yang mereka besarkan dan jaga dengan penuh kasih sayang tengah berbadan dua. Walaupun itu dengan tunangannya sekalipun tidak menjadikan sebagai alasan untuk membenarkan perbuatan keduanya.

Dan Untung lelaki yang menghamili Chaterine mau bertanggung jawab.

Jika Alex menikah bagaimana dengan Zalfa? Bagaimana perasaan gadis itu sekarang, sebagai sesama perempuan dia tau jelas bagaimana sedihnya Zalfa, walaupun dia tidak pernah merasakannya secara langsung.

"Chaterine akan menikah setelah Alex menikah. Dan mungkin acaranya akan di adakan di Singapura" jelas Khalif, rasa ingin tau Alma begitu besar.

Khalif memandang wajah istrinya dengan lekat. Menyimpan wajah Alma dan menjadikannya sebagai memori di dalam otaknya. Sungguh dia sangat bersyukur dan sangat beruntung mendapatkan istri sebaik dan secantik Alma.

Alma yang di tatap begitu dalam oleh Khalif merasa salah tingkah.

"Gitu ya, kasihan dengan Zalfa" ucap Alma tiba-tiba.

Alma melirik Khalif, tidak ada raut kaget di wajahnya.

"Kita do'akan saja semoga Zalfa di berikan jodoh yang lebih baik dari Alex. Jodoh tidak ada yang tau, seperti halnya dengan kita. Mas juga tidak sangka dan tidak pernah terlintas di benak mas kalau kita berjodoh. Mungkin Allah sedang menyiapkan jodoh yang lebih baik untuk Zalfa. Cinta tidak selalu harus bersama kan?"

Khalif berucap panjang lebar, dan itu membuat Alma semakin kagum pada Khalif, selain mempunyai wajah yang tampan. Suaminya ini juga Sholeh, setidaknya Khalif melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Muslim, sholat lima waktu selalu ia jalankan. Menghormatinya sebagai istri, tidak pernah bersikap kasar padanya. Walaupun ilmu agamanya tidak seberapa, bukankah itu bisa dipelajari?. Di zaman sekarang susah mendapatkan pasangan yang sama-sama tujuan menikah adalah ingin menggapai Jannah-Nya.

Banyak pasangan suami istri yang menikah hanya karena harta atau bahkan hanya untuk menuntaskan hasrat manusiawinya saja.

Benar apa kata Khalif cinta tidak selalu nya bisa bersama, bukankah dengan mengikhlaskan orang yang kita cintai hidup bahagia dengan pilihannya sendiri merupakan bukti cinta kita padanya tanpa memaksakan kita harus bersama.

*****

1
Khairunnisa Hassan
lanjut thor jangan lama lama
fana01
terimakasih atas kritikannya KK, dan babnya sudah di revisi lagi🙏
Wiwik Hartoyo
perasaan. tadi namanya papanya zalfa bukan Jonathan deh, apa salah baca ya
Wiwik Hartoyo
ujar Bu shanum thor
Wiwik Hartoyo
cantik amat namanya, apa artinya thor
Yeni S
bagus ,tingkatkan terus.
Yeni S
awal ceritanya bagus,semoga kelanjutannya lebih bagus lagi
Nining Setyaningsih
keren
Ayu NS_ Persima
jodoh mu zalfa/Joyful//Joyful/
Fitri Nur Hidayati
g rela aja ada konflik2 gitu
Nanik Bryan
double uup kak
Yusmiati
cerita y jangan sampai di sini y
Nanik Bryan
lanjut
Ayu NS_ Persima
wah wah Khalif junior tanda2nya sdah hadir🤭
Ainunnissa
semangat trus Kaka author 💪👍 karya mu di nanti
Apollogurl_01
Memikat
Stefhany Anhai Rivera Maco
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
fana01: bab baru sudah update KK, silahkan mampir yaa,😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!