Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Seperti yang sudah di janjikan oleh Arsya pekan ini dirinya akan kembali ke Jakarta mengunjungi kakaknya. Hari ini Arsya sedang bersiap untuk menuju ke stasiun. Tiba-tiba HP nya berdering. Dilihat dilayar ternyata sang Kaka yang menelpon
" assalamualaikum kak." ucap Arsya
" apakah kamu jadi pulang de?" ucap Firman
" jadi kak ini mau ke stasiun. apakah kakak bisa menjemput nanti?" tanya Arsya
" maafkan Kaka de ini kakak masuk sore jadi nggak bisa njemput. " ucap Firman
" ok nggak papa kak nanti pakai ojek aja. Ya udah aku berangkat dulu itu ojek ku udah datang. " ucap Arsya
" iya de hati -hati di jalan ya. Love you. " ucap Firman
" walaikumsalam. kebiasaan kakak nya tanpa salam. " gerundel Arsya
Arsya kemudian di menuju ke stasiun. Tidak lama kemudian kereta yang akan di naiki oleh nya tiba dia bergegas naik dan mencari tempat duduk nya. Di dalam kereta dia banyak merenung.
" siapa ya kira-kira teman kak Firman itu. Baik banget mau menerimaku. Mudah-mudahan dia tidak berubah setelah kami bertemu. " ucap Arsya penuh harap
Karena hari ini Arsya cukup lelah mengajar dia tertidur di selama perjalanan. Sadarnya ketika udah sampai di tempat tujuan dan dibangunkan oleh sang kondektur. Dia berjalan keluar stasiun dan mencari pangkalan ojek online.
" welcome to Jakarta sudah sekian lama aku tidak pernah kesini. " senyum Arsya merekah
Arsya menuju ke stan pemesanan ojek. Karena dia tidak ada yang menjemput. Dia segera menuju ke rumah yang dulu sempat dia tinggali selama masih di Jakarta.
Setibanya di rumah karena ini sudah malam dan tidak ada siapapun di rumah itu makanya nampak sepi. Arsya segera masuk dan menuju ke kamarnya guna membersihkan badannya. Setengah jam selesai dia memutuskan untuk menuju ke ruang TV seraya menunggu kakak nya pulang. tadi sang kakak berkata akan pulang jam 10. berarti ini udah perjalanan pulang mestinya.
Benar dugaan Arsya 10 menit kemudian terdengar suara mobil kakak. Arsya segera berlari menemui nya.
" kakakku pulang?" ucap Arsya teriak-teriak
" ya Allah de kamu itu ngangetin kakak aja. " ucap Firman
" dah yuk masuk dulu. Kakak masih kotor belum mandi. " ucap Firman seraya menolak pelukan adeknya. Dia paham akan kuman-kuman penyakit yang dibawanya dari RS sedikit banyak pasti ada yang menempel di bajunya. Maka dia selalu mandi dan ganti baju dulu di rumah sakit sebelum pulang. namun ini tadi karena tau adek nya sudah menunggu di rumah maka nya dia langsung pulang.
" huh kakak Ki. Nggak kangen aku apa?" cemberut Arsya seraya berjalan ke ruang TV kembali
" kakak kangen de. tapi ini kakak masih kotor aku nggak mau kamu sakit. itu kakak bawakan pizza di mobil kamu ambil sana. Kakak mau mandi dulu. " ucap Firman
" ye.... makasih kakakku " ucap Arsya
Setelah mengambil makanan di mobil Arsya segera menuju ke dapur untuk membuatkan kakak nya minuman hangat agar lebih hangat di badan.
" mana de Udah kamu ambil?" ucap Firman
" udah kak ini aku buatkan susu hangat juga silahkan diminum. " ucap Arsya
" uhhhh sini peluk kakak. kakak kangen banget punya adek 1 aja nggak pernah pulang-pulang. Betah tinggal disana terus. " goda Firman
" kakak kayak nggak tau kesibukan aku aja. " balas Arsya
Kemudian mereka menuju ke ruang TV bersama dan mengobrol disana. Arsya cukup penasaran dengan teman kakaknya.
" kak emang teman kakak itu siapa? Cerita in dong kak" ucap Arsya penasaran
" besuk aja pasti kamu tau. Dia besuk kakak suruh kesini. Kamu dandan yang cantik ya. " ucap Firman
" aku kan udah cantik dari Sono nya. " Ucap Arsya kePDan.
" kamu itu ya. gimana de lancar kerja nya. Kamu nggak ingin pindah kesini aja. " tanya Firman
" nggak kak pindah juga perlu biaya yang nggak sedikit kak. Sayang uangnya lebih baik buat usaha apa gitu. " ucap Arsya
" ya udah yuk tidur udah malam banget ini. Kakak juga udah ngantuk. " ajak Firman
Mereka kemudian menuju ke kamar masing-masing.
Keesokkan harinya
Arsya memutuskan untuk menuju ke pasar terdekat untuk membeli makanan ringan yang bisa di suguhkan untuk teman kakaknya itu.
" kenapa aku semakin deg... deg ya padahal kan hanya ketemu biasa. " ucap Arsya
"apakah dia nanti beneran bisa menerima aku nggak ya?" ucap Arsya selama perjalanan di pasar.
setelah di rasa cukup dia segera kembali ke rumah dan mempersiapkan dirinya.
" Habis dari mana de? aku kira malah belum bangun" ucap Firman
" habis jalan-jalan terus beli makan ini. ( menunjukkan kantong kresek belanjaannya). Yuk kak makan dulu.
" kenapa beli banyak makanan de. Siapa yang bakal menghabiskan?" tanya Firman
" kan nanti ada temen kakak masak iya nggak ada makanan apapun. Malu lah kan kita kayak nggak menghargai tamu." ucap Arsya
" owh ternyata kamu aktusias menyambutnya. Goda adeknya
" apan sih kakak itu. " ucap Arsya
" udah sana buruan mandi bau asem. " ucap Firman
" kayak kakak nggak aja. Wekk..." ucapnya kemudian pergi ke kamar
" apakah kamu nanti bakal menerima nya de setelah tau laki-laki itu siapa? Kakak takut mengecewakan mu. " batin Firman
" udah lah ini salah satu ikhtiar masalah hasilnya kita lihat nanti. " ucap Firman lagi.
Setelah bersih mereka kemudian sarapan bersama. Arsya terlihat anggun menggunakan baju dress rumahan berwarna navy di padukan dengan jilbab abu. Setelah selesai bertepatan dengan Dion datang ke rumahnya.
Dion POV
Setelah selesai praktik aku mendengar Firman telp dengan Arsya. Gadis yang aku nantikan selama ini. Bahkan dirinya yang selalu aku rindukan. Jujur aku merasa iri dengan kedekatan mereka tapi aku sadar diri atas segala kesalahan yang pernah aku buat dulu. setelah selesai telp Firman segera menemui Dion
" lho jadi kepengen bertemu adek gue e?" ucap Firman
"iya apa dia mau bertemu gue?" ucap Dion pesimis
" kita nggak akan tau kalau kita belum mencoba. " ucap Firman
" datang lah besuk pagi. Kami berada di rumah. " tambah Firman
" ok baiklah. gue minta alamat rumah lho" ucap Dion
Dion memikirkan apa saja yang perlu di bawa oleh nya untuk bertemu dengan Arsya. Selama perjalanan ke rumah nya dia menjadi grogi sendiri.
" Sya gue kangen..... Bagaimana keadaan lho sekarang?" ucap Dion sendiri
" apa lho akan maafin gue besuk setelah tau laki-laki itu aku." ucap Dion kembali
Tanpa terasa dia sudah tiba di apartemen nya. Apartemen yang selama ini dia tinggal i sendiri dengan pembantu datang sesekali untuk membersihkan ruangan dan baju nya. Segera dia membersihkan diri dan beristirahat
