Diam dan nikmati saja kehidupanmu yang sekarang! Wanita miskin sepertimu bukankah hanya menginginkan harta dari orang kaya sepertiku!
Kata-kata itu yang selalu Calista dengar setiap hari dari suaminya saat ia menginginkan kebebasannya.
Calista adalah gadis miskin yang dipersunting oleh seorang tuan muda kaya raya.Namun rupanya pernikahan yang ia dambakan akan indah hanya jadi khayalannya saja.
Nyatanya dia terkurung dalam sangkar emas milik suaminya.
Hidup bergelimang harta tak membuatnya bahagia.
Hinaan, cacian,bahkan kata-**** ***** selalu Calista dengar dari mulut suaminya.
Akankah Calista bisa bebas dari jerat suaminya,akankah dia bisa keluar dari sangkar emas suaminya?
Simak kisah selengkapnya..
Haii readers,minta dukungannya ya untuk karyaku yang terbaru.Semoga karyaku yang ini bisa bersinar dan menghibur kalian semua..🫰🫰🫰🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34 Terkejut
Haris bersembunyi dibalik horden jendela kamar calista.
Cklek
Terlihat Calista keluar dari kamar mandi dengan tubuh polos tanpa sehelai benang pun melekat di tubuhnya.
glek
Haris menelan ludahnya dengan kasar.
" Astaga,dia ceroboh sekali." batin Haris.
Calista tengah berdiri membelakangi Haris sembari mengusap rambutnya yang basah.
Melihat pemandangan seperti itu tentu saja membuat kejantanan Haris mengacung dengan sempurna.
Merasa tak sanggup lagi haris perlahan keluar dari persembunyiannya.
Grep
Haris memeluk calista dari belakang.
Tubuh Calista menegang saat tiba-tiba ada tangan yang melingkar diperutnya.Ia paham siapa pemilik tangan tersebut.Namun sesaat akal sehatnya hilang dan dia Fikir dia hanya berhalusinasi.
" Astaga, rupanya setelah bertahun-tahun aku masih saja membayangkan kehadirannya.Ya ampun memalukan sekali mengapa aku juga.."
" Aku juga merasakannya." bisik haris membuat mata Calista melotot seketika.
Sekuat tenaga Calista mencoba melepaskan tangan haris namun nyatanya tangan itu jauh lebih kuat menahan dekapan.Dekapan yang selama ini diam-diam Calista rindukan sepanjang malam.
" Dasar penjahat! bagaimana bisa kamu masuk rumah orang dengan cara menyelinap? Lepaskan aku dan cepat pergi dari sini nanti suamiku bisa membunuhmu." berang Calista.
" Biarkan saja dia membunuhku,aku akan mati dengan bahagia karna aku sudah bisa bertemu denganmu." ucap haris sembari terus mencium dan mengendus leher jenjang Calista.Menghirup dalam-dalam aroma wangi dari tubuh calista yang masih dalam keadaan setengah basah dan telanjang.
Empptttthhhhh
Desahan Calista lolos kala tangan nakal Haris meremas dengan lembut dua bukit kembarnya.
" Bajingan.Dari mana kamu tau rumahku? Haris lepas!" Calista terus berusaha memberontak.
Empppth
" Lepas!" ucap Calista.
" Mulutmu bisa mengatakan lepas tapi nyatanya tubuhmu terlalu jujur sayangku." bisik haris ditelinga calista sembari menjilat daun telinga Calista hingga membuat tubuh calista meremang.
Hidup menyendiri begitu lama tubuhnya sangat jujur dan tak bisa dibohongi,dia memang begitu rindu akan sentuhan.
" Sebentar lagi suamiku pulang Haris,lepas!" ucap calista.
" Biarkan saja,anggap saja aku laki-laki simpananmu dan mari kita berselingkuh." ucap haris dengan konyol.
Bibirnya menyapu leher calista dan tangannya bergerak lincah di dua bukti kembar milik Calista.
" Rasanya masih seperti dulu,kenyal padat dan menggemaskan." batin Haris yang tak hentinya memijat dan memilin puncak dua bukit kenyal Calista.
Mendapatkan sentuhan sperti itu Calista berusaha kuat menahan desahannya.Haris dengan jahil terus menggerakkan tangannya.
" Haris tolong lepaskan aku." perintah Calista.
Dengan gerakan cepat haris membalikan tubuh Calista menjadi menghadapnya.
Bruk
Haris mendorong Calista keatas ranjang dan dengan cepat laki-laki yang sedari tadi berusaha menahan hasratnya pun menanggalkan semua pakaiannya sampai tak bersisa.
Calista membuang muka saat melihat kejantanan Haris yang mengacung sempurna.
Bruk
Grep
Dengan gerakan cepat haris sudah menidndih tubuh Calista,kini dua tubuh yang polos saling berhimpitan sama sekali tak berjarak.
Diam-diam calista menghirup dalam-dalam aroma tubuh Haris yang selama ini dia rindukan.
" Dasar Calista bodoh!" batin Calista karna wanita cantik itu sama sekali tak bisa menolak dan terlihat pasrah saat haris menyambar bibirnya.
Haris melumat dengan rakus bibit Calista,lidahnya menjelajah didalam rongga mulut Calista.Ciuman yang awalnya hanya haris yang memulai kini sudah berbalas.
Keduanya saling melumat,suara decapan-decapan yang dihasilkan memecah keheningan di kamar tersebut.
Haaah
Haah
Haah
Keduanya menghirup udara sebanyak-banyaknya setelah ciuman panas itu berakhir.
" Tolong keluar Haris." ucap Calista dengan wajah yang berlinang air mata.
" Hei jangan menangis ,aku tidak mau melihat air matamu." ucap haris.
" Aku merasa sangat rendah,aku tak ubahnya seperti seorang jalang."'desis Calista.
" Sstttt jangan pernah mengatakan itu,aku tau kamu belum menikah dan kamu tidak memiliki suami.Tadi aku sempat membuka lemari dan didalam lemari tidak ada pakaian laki-laki jadi jangan menolakku lagi." ucap haris membuat Calista melotot tak percaya.
puk
" Lancang sekali kamu Haris!" sentak Calista.
" Biarkan saja,aku jauh-jauh terbang dari Indonesia dan disni aku menemukanmu, bertahun-tahun aku mencarimu sekarang kamu sudah ada didepanku.Aku tidak mau lagi melewatkan kesempatan ini." gumam Haris.
" Jangan membuatku merasa semakin terhina Haris,aku tidak mau dicap sebagai seorang pelakor." ucap Calista.
Sesaat haris terdiam,namun detik berikutnya haris tersenyum tipis nyaris tak terlihat.
" Biarkan saja, istriku jauh dan anggap saja kamu selingkuhku disini.Aku disini selama 2 Minggu dan selama dua Minggu kedepan aku akan selalu datang dan menghabiskan malam bersamamu.Jika perlu aku akan menginap di rumah ini." ucap haris.
" Jahat kamu Haris cepat pergi.Jangan pernah berkhianat,dihianati itu sakit aku dulu pernah mengalaminya dan aku tidak ingin perempuan lain merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan." ucap Calista dengan mata yang berkaca-kaca.
Sebisanya haris menahan diri agar tidak tertawa.
" Dia belum sadar juga rupanya,dia fikir aku sudah menikah dengan ananda." batin Haris.
" Tidak masalah toh dia tidak tau." ucap haris.
Grep
Haris kembali memeluk calista, tubuh wanita cantik itu menggelinjang kala mendapatkan sentuhan demi sentuhan lembut dari Haris.
Desahan lolos kembali saat haris melahap habis dua bukit kembarnya sementara salah satu tangannya bergerak lincah menjelajah setiap inci dari tubuh calista.
Calista hanya bisa diam dan pasrah,air matanya menetes tanpa henti.
Empptttthhhhh ahhhhhh
Tubuh calista bergetar hebat kala ia mendapatkan pelepasan pertamanya karna sentuhan tangan haris yang bermain dilianh kenikmatannya.
" Haris aku seperti seorang pelacur." isak Calista.
Hap
Lagi-lagi Calista tak bisa menyembunyikan kenikmatannya kala harus sudah membenamkan wajahnya dibawah sana,lidahnya dengan nakal menjelajah melumat dan menelusup semakin dalam di area sensitifnya.
Gerakan lidah haris lagi-lagi membuat Calista mendapatkan pelepassn untuk yang kedua kalinya.
" Apa masih mau menolak setelah sampai sejauh ini? Kamu yakin akan tahan setelah semua ini? Kalau iya biarkan aku pergi." ucap haris dengan jahilnya.
grep
Calista mendekap tubuh haris dan tangisnya pecah dipelukan Haris.
" Kamu jahat Haris kamu jahat." isak Calista.
" Siapa yang jahat dan siapa yang dijahati? Heii dengarkan aku sayang,aku tidak menghianati siapapun aku belum menikah dan aku tidak pernah menikah.Malam itu aku memang bertunangan dengan ananda tapi hari dimana aku tau tentang perasaan kamu aku langsung membatalkan perjodohanku dengan ananda.Aku mencarimu selama 6 tahun ini tapi kamu menghilang bagai di telan bumi,kamu tau siang malam aku begitu tersiksa menahan rindu dan perasaan yang bersalah yang begitu dalam calista." ucap haris semakin membuat tangis calista pecah.
Calista mengeratkan pelukannya,seolah ia tak ingin lagi melepaskan laki-laki yang masih sangat dia cintai.
" Maafkan aku haris maaf,aku terpaksa pergi hari itu.Kamu tau betapa sakitnya hatiku saat melihat kamu menyematkan cincin di jari manis ananda? Hidupku seakan hancur,aku cemburu dan itu sakit sekali. Hiks hiks hiks." ucap Calista dengan Jujur.
Haris tersenyum mendengar jawaban dari calista.
" Sudah ceritanya dilanjutin nanti saja karna sekarang ada hal yang jauh lebih penting dari itu." ucap haris membuat Calista bingung dan bertanya-tanya.
" Apa?" tanya Calista.
" Dia!" tunjuk Haris pada kejantanan yang sudah sangat ingin menuntaskan hasratnya.
" Dia sangat menginginkanmu." bisik haris membuat wajah Calista bersemu merah.
Bersambung....