Alya Nadira adalah gadis cantik imut, ceria, humoris,jujur,dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa,namun dibalik senyum dan keceriaannya,terpendam luka dalam dan beban berat yang ia tanggung sendiri.
kemudian datanglah 3 cowo dalam kehidupan Alya Nadira, si tukang bolos tengil tapi jujur,si jutek cuek tapi diam diam perhatian dan si ketua geng motor yang di takuti di jalanan namun sangat tergila gila pada Alya.
siapakah 3 cowo tersebut,dan siapakah diantara mereka yang bisa melihat penderitaan Alya,pada siapa kah Alya menambatkan hatinya, jangan lupa mampir baca....☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cinta liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FBI
"Aaaa ... Panas panas panas.!!!
Seru Alya kesakitan di iringi paniknya mang Diman dan Kevin,sedangkan Ulfa melintas pergi tanpa rasa bersalah hanya mengucap kata maaf palsu sembari menyeringai dengan wajah julit nya
Amar terkejut,tapi dia terlihat tenang memperhatikan mereka semua sambil minum es jeruk dari tempat duduknya.
Semua siswa yang di kantin pun ikut terkejut dan berbisik."Eh dia kenapa ? Ada apa? Ih itu si Ulfa kan,ko gitu sih? Jangan keras keras nanti kamu kena juga,dia kan suka bully." Ucap mereka bersautan.
"Heh ...!! Loh sengaja kan?! Bentak Kevin sembari memegang tangan Alya yang melepuh terkena air bakso yang masih panas,sedangkan tangan satunya menuding Ulfa yang sedang berlalu.
"Kan gue bilang nggak sengaja." Ucap Ulfa berjalan tanpa berbalik Lalau pergi.
Ingin sekali Kevin melabrak Ulfa,tapi dia lebih khawatir keadaan Alya,bibir seksinya mulai meniup tangan Alya,lalu Kevin membawa Alya Ke ruang UKS.
BRAG ... ! SET ... BEG ....!
"Haaaa..! Teriak Ulfa terkejut.
Ternyata Amar menghentikan langkah Ulfa dan mencekiknya di balik tembok ruangan kosong di samping kantin yang tersembunyi.
"gue udah memperingatkan loh berkali kali, loh memang anak kepala sekolah,tapi jangan lupa, sekolah ini milik orang tua gue." Bisik Amar dengan tatapan membunuh.
Jangan lo pikir gue nggak berani karna orang tua loh adalah sahabat ayah gue,kalau loh terus mem bully dan merusak nama baik sekolah ini,gue tendang loh sama orang tua loh keluar dari sini."Ancam Amar dengan tangan yang masih mencekik leher Ulfa.
Ulfa mencengkram erat, menepuk dan berusaha mencongkel jari tangan kekar amar yang mencekik lehernya,merasakan nafas yang tersumbat,hampir kehabisan oksigen kehidupannya.
Amar pun melepaskan cekikannya, sembari berucap "Dengar? Mengerti?" Bisiknya tenang tapi menakutkan.
Ulfa hanya bisa mengangguk ketakutan,menahan tangisnya,Amar lebih menakutkan dari preman pikirnya.
Amar pergi meninggalkan Ulfa yang menggosok lehernya Ter batuk batuk
"BRENGSEK ...! Ini semua gara gara cewe udik itu,awas aja,gue pasti bikin dia di keluarin dari sekolah ini,gue harus cari cara aman dan lebih licik untuk menghadapinya." Batin Ulfa dengan kesal menggebu.
Sedangkan suasana di markas Alex terlihat nampak begitu serius.
"Alex berdiri berhadapan dengan pria paruh baya yang menyimpulkan tangannya di depan, terlihat sangat berwibawa.
"Ada masalah apa Ded ...? Tanya Alex menatap pria paruh baya tersebut,yang ternyata ayahnya yang ia biasa panggil Dedy.Dan ternyata seorang FBI
" Si Mafia itu melakukan transaksi sore ini,kamu amati mereka,dan laporkan keseluruhannya pada ku, ingat jangan menyerang sebelum ada instruksi,Aku tidak mau kita gagal lagi." Ucap sang Ayah yang bernama Brayen itu.
""Em .... " Alex mengangguk dengan tatapan tajam penuh serius,diiringi tatapan anak motor yang lainnya.
"Kamu nggak ada kuliah hari ini ...?" Tanya Brayen sang ayah
"Nggak ada Dedy ..." Jawab Alex
" Kamu harus hati hati,lawan kita nggak main main. Mafia ini menyelundupkan senjata ilegal dan narkoba,aku yakin mereka pasti bawa senjata." Tegas Brayen.
"Alex ngerti pah." Ucap Alex sembari menganggukkan kepala.
"Kamu kenapa Andre ...? Tanya Brayen,yang melihat Andre sedari tadi menggosok pantatnya yang terasa sakit di tendang Alex saat di depan gerbang sekolah. .
"Nggak papa bos ..." Jawab Andre tak berani mengungkap karna Alex terus melirik memicingkan matanya tajam .
SUASANA UKS.
"loh nggak papa ... ? Tanya Kevin terlihat khawatir menatap Alya sembari tangannya menyentuh dan mengobati tangan Alya yang luka dengan lembut.
"Aku nggak papa,ini hanya luka kecil." Ucap Alya tersenyum menahan sakit karna sedang di obati dengan salep.
"SSSSSSH ... " Ucapnya
"huuuu huuuuu .... "Tiupan udara dari bibir Kevin lembut di punggung tangan Alya yang terluka,disambut terharunya hati Alya karna perhatian Kevin.
"Apa sudah lebih baik ... ?" Tanya Kevin menatap Alya penuh perhatian dan lembut.
"Belum ... " Alya tersenyum menatap ke atas.
"CUP ..." Kecupan kecil mendarat di punggung tangan Alya di sebelah lukanya.
"Haaaa ..." Alya terkejut membulatkan matanya,mulutnya terbuka melongo terdiam tak dapat berfikir,hanya menatap Kevin dengan kedipan mata berkali kali,dengan wajah yang memerah malu.
"Kevin pun menatap Alya du..g du..g du..g jantungnya berdansa kembali." Apa aku menakutinya,dia terlihat sangat terkejut." Batin Kevin.
Alya kebingungan apa yang harus ia lakukan,mau marah tapi dia udah nolong Alya,dan baik sama Alya.
"Aku ke toilet dulu yah ...." Ucap Alya bangun dari duduknya.
Kevin pun berdiri." Kamu jangan ikut.!" Seru Alya,Kevin hanya terdiam menatap Alya,sembari tersenyum.
"Waduh ... Apa aku terlalu terburu buru yah ...?" Batin Kevin merasa cemas.Alya berlari kecil menuju toilet, Kevin hanya menatap Alya dalam diamnya,hingga Alya hilang dalam tatapannya.
DALAM PERJALANAN MENUJU T
"Alya...!! pekik Ani memanggil.
"Kenapa Ani? "Alya menoleh penasaran.
"Al, boleh tanya nggak ...? Ucap Ani tampak ragu sembari menggigit bibir bawahnya.
"Boleh ..." Ucap Alya menanti sang pertanyaan.
"Gue penasaran deh ... " Ucap Ani membuat Alya menautkan dahinya.
"Penasaran apa;...? Tanya Alya.
" Gue penasaran kenapa loh panggil Ulfa cewe setres,emangnya loh kenal Ulfa ...?" Tanya Ani.
"Ooo... Cewe setres itu Ulfa namanya ...!! Seru Alya.
"Aku nggak kenal namanya tapi aku kenal mukanya ...." jelas Alya jujur.
"Maksudnya.?"Ani masih belum faham yang dimaksud kenal muka.
"Aku lihat dia lagi meluk lengan Kevin di jalan ,dan Kevin nya marah panggil dia cewe setres,jadi aku inget nya cewe setres." Jelas Alya di iringi kekehan Ani yang sudah memahami.
"Eh ... kenapa tuh tangan ....?" Ani terkejut melihat tangan Alya merah melepuh.
"Gara gara cewe setres Ulfa ..." jawab Alya dengan wajah dongkol.
"Loh harus hati hati Al, Ulfa itu suka mem bully, mentang mentang dia anak kepala sekolah." Jelas Ani.
"mmmm" Alya mengangguk memahami bahaya apa dan situasi sulit apa yang bisa saja menimpa dirinya.
"Ya udah ni makasih yah,gue kebelet nih, permisi ke toilet dulu ya." Ucap Alya di sambut anggukan Ani.
Alya cepat cepat masuk dalam toilet.Alya melakukan hajatnya sembari mulai memikirkan dan merasakan hal yang sama sekali tidak tau bagaimana cara menanggapi situasi ini.
Kemaren Alex, sekarang Kevin."Apa mereka suka sama gue yah.. Terpesona kecantikan?" Ucap Alya tersenyum berfikir " mmmmm" lanjut ya menggeleng.
"Nggak mungkin nggak mungkin, gue memang cantik,tapi banyak yang lebih cantik dan kaya,gue hanya gadis miskin yang hidupnya semrawut, mereka pasti cuman bercanda ... Iya iya begitu kayaknya."Batin Alya."
"Cepet cepet ..." Suara bisikan cewe.
Alya yang masih berada di dalam toilet merasakan hal yang janggal, tapi Alya tidak begitu peduli dan terus melanjutkan acara hajatnya hingga selesai.
CEKLEEEK... ! CEKLEEEK ...! EH ... KO KE KUNCI SIH.?" Ucap Alya mulai bingung .
"WOOOOY ...!! ADA ORANG NGGAK ...?!" Teriak lantang Alya yang tak di dengar siapapun,karna kelas sudah masuk kembali.
"WOOOOOY ... !! Pada budek yah ...?!bukain dong tolong ...?
"Yang ganteng yang cakep yang sayang dan cinta sama gue ... " Teriak Alya semakin ngawur.