Dibesarkan dalam sebuah organisasi rahasia, membuat dua orang gadis dan dua orang pemuda tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin, masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda.
Chu Haitang adalah seorang dokter ajaib, dia menguasai berbagai macam pengobatan modern maupun tradisional.
Bao Yunceng adalah seorang ahli penempaan senjata, dia sangat lihai dalam membuat berbagai macam benda yang mematikan.
Liu Jinhong adalah seorang ahli strategi sekaligus ahli pedang, jurus-jurusnya terlihat sangat lembut, namun mematikan.
Rong Siyue adalah seorang ahli menundukkan binatang, dia sangat pandai dalam mata-mata dan menyusup.
Keempat orang tersebut dipertemukan pada saat berusia 5 tahun, mereka hidup sebagai saudara dan saling melindungi satu sama lain. Bekerja di bawah naungan seorang tuan yang misterius sekaligus kejam, membuat mental dan pemikirannya berbeda.
Bagaimana jika keempat orang tersebut mengalami perpindahan waktu? Masih bisakah mereka menjadi saudara yang rukun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRANSMIGRASI
Di sebuah desa yang di kenal sebagai desa Wujia, seorang wanita berusia 35 tahun menendang sesosok tubuh gadis kecil ke halaman, dia berdiri sambil berkacak pinggang.
"Bawa pergi benda tak berguna itu! Jauhkan dari rumahku!" teriaknya, beberapa orang mulai berdatangan dan menatap wanita itu dengan tidak berdaya.
"Kakak ipar, apa yang kau lakukan? Putriku masih koma, dan kau tega melemparkan dia begitu saja?" tanya seorang wanita, dia menahan isak tangis, sambil terus menepuk wajah gadis kecil dalam pelukannya.
"Apa untungnya menyimpan benda tak berguna itu di rumah? Dia tidak hanya menjadi beban, namun juga menghabiskan banyak uang. Suamiku harus bekerja keras dan seluruh uangnya diberikan untuk pengobatan gadis sialan itu, sedangkan keluarga kami harus memakan sup sayuran liar setiap hari!" wanita itu berteriak semakin kencang, membuat seluruh warga desa berkumpul.
"Cukup! Kau benar-benar keterlaluan! Cucuku tidak pernah bergantung pada keluargamu, kau dan anak-anakmu lah yang selama ini menumpang hidup pada keluarga kami, anak kedua belum mendapatkan pekerjaan sampai hari ini!" ucap seorang wanita tua, dia menatap tajam ke arah menantunya.
"Aku tidak peduli! Ambil semua barang-barang kalian dan pergi dari rumah ini!" ucap wanita itu dengan sangat kejam, dia mengusir seluruh anggota keluarganya dengan tidak berperasaan.
"Sun Jia! Aku tidak menyangka ternyata kau seorang serigala bermata putih, putra keduaku sungguh sial karena memilih wanita kejam sepertimu. Apa kau tidak takut tersambar petir?" ucap wanita tua itu, matanya memancarkan kebencian yang sangat besar.
"Heh wanita tua! Selama ini aku selalu bersikap baik padamu, tapi kali ini tidak lagi! Kalian semua harus pergi dari rumah ini!" jawab Sun Jia, dia tidak perlu repot-repot memberikan wajah pada mertua dan juga anggota keluarga suaminya, lagi pula mereka telah lama hidup menumpang di rumah tua itu.
"Aku benar-benar kecewa terhadapmu! Baiklah, anak kedua, apa kau tidak akan berbicara? Kau tidak keberatan ibu dan juga saudara-saudaramu diusir di depan matamu sendiri?" tanya wanita tua itu sambil memandang ke arah anak laki-laki keduanya yang saat ini hanya bisa menundukkan kepala.
"Aku adalah pemilik rumah, aku yang memutuskan!" jawab Sun Jia sambil menatap sinis.
Chu Rong mendekat ke arah sang ibu, kemudian memeluk pundak wanita tua itu. "Ibu, mari kita pergi, rumah ini adalah milik mereka."
Lao Shi mendengus, "Panggil kepala desa, kami akan mengurus pemisahan."
"Ibu," Chu Ming terkejut, dia tak menyangka jika wanita itu akan melakukan hal yang membuatnya bersedih. Walau bagaimanapun, mereka telah hidup bersama-sama selama hampir 40 tahun, namun kali ini, karena keegoisan Sun Jia, keluarga itu harus berpisah.
Rumah tua mereka ambruk beberapa bulan yang lalu, sehingga mau tak mau harus menumpang di tempat menantu keduanya. Namun sayang, wanita itu terlalu rakus, dia tidak hanya mengambil seluruh perak yang di dapatkan dengan susah payah oleh anggota keluarga Chu, namun juga menipunya.
"Jangan panggil aku ibu, kau bukan lagi putraku!" Lao Shi meraung sambil menatap tajam ke arah putra keduanya, dia menyesal karena telah membesarkan anak yang tidak tahu diri itu. Jika dia mengetahui hal itu dari awal, mungkin dia akan lebih memikirkan anggota keluarga kandungnya, daripada harus bersusah payah membesarkan anak yang dipungutnya dari jalanan.
"Ibu..." Chu Ming kembali memanggil, namun di abaikan oleh wanita tua itu.
"Jangan pernah memanggilku ibu! Kau bukan putraku! Putraku hanya satu Chu Rong dan kau hanyalah anak yang aku pungut dari jalanan, namun sayangnya kasih sayang yang aku berikan selama 40 tahun ini sama sekali tidak berarti bagimu. Hari ini juga, aku memutuskan hubungan denganmu. Apapun yang terjadi di masa depan, aku tidak ingin melihat wajahmu lagi, kau dan istrimu benar-benar manusia yang tidak tahu diri!" Lao Shi yang selama ini di kenal penuh kasih sayang pada keluarganya, akhirnya memuntahkan kata-kata yang sangat menyakitkan, bahkan Chu Ming tidak menyangka, jika dia sebenarnya hanyalah seorang anak angkat.
"Ibu!" Chu Rong memanggil, namun Lao Shi segera menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak berbohong, anak laki-laki yang selama ini kau panggil saudara kedua bukanlah saudaramu. Dia dibuang oleh keluarganya di jalanan dan pada saat itu ayahmu yang baru saja turun gunung melihatnya, karena merasa kasihan, dia membawa bayi itu ke rumah dan membesarkannya seperti anak kandung sendiri." ucap Lao Shi.
Kepala desa akhirnya datang, mereka segera mengurus surat pemisahan keluarga. Sun Jia yang awalnya berpikir untuk memanfaatkan kebodohan keluarga itu, akhirnya tertegun. Dia tak menyangka jika suaminya bukan anggota keluarga Chu, melainkan anak liar yang dibuang oleh keluarganya.
"Ibu..." Sun Jia berjalan mendekat, dia berpikir untuk memperbaiki keadaan. Walau bagaimanapun, keluarganya masih bergantung pada mereka.
Namun Lao Shi segera memelototkan matanya. "Jangan pernah memanggilku ibu! Aku bukan ibumu!"
"Ibu, aku salah..." Chu Ming bergegas mendekat, namun Lao Shi sama sekali tidak terpengaruh oleh panggilannya. Dia terlalu kecewa pada anak angkat dan juga menantunya itu.
"Menjauhlah! Kau bukan bagian dari keluarga Chu kami!" jawab Lao Shi, dia segera mengajak anak, menantu dan kedua cucunya untuk pergi. Sementara gadis yang masih dalam keadaan koma itu berada dalam gendongan Chu Rong.
"Aiiir..." terdengar suara yang sangat pelan, membuat semua anggota keluarga Chu langsung menghentikan langkahnya.
"Haitang! Kau sudah bangun?" Pei Yuwen menatap wajah pucat yang berada dalam gendongan sang suami, dia segera mengeluarkan kantung air kemudian memberikannya.
"Minumlah! Kau harus segera sembuh!" ucap Pei Yuwen. Bulu mata gadis kecil itu bergetar, kemudian matanya terbuka. Gelombang kebahagiaan tiba-tiba saja meledak, membuat seluruh anggota keluarga Chu bergegas menuju ke sungai. Ada beberapa pohon buah-buahan di sana, mereka bisa memanfaatkan itu untuk mengisi perutnya.
Chu Haitang tertegun, dia masih belum mengerti situasinya. Siapa mereka dan kenapa menggunakan pakaian kuno? Dimana saudara-saudaranya? Bukankah dia baru saja kalah setelah bertempur dengan Shen Yijia.
Beberapa ingatan tiba-tiba saja masuk, membuat gadis itu mengerang perlahan, dia menerima banyak sekali informasi yang bukan miliknya. Setelah beberapa saat, akhirnya gadis itu menjadi lebih tenang. Sepertinya dia telah mengalami perpindahan jiwa dan tubuh yang ditempatinya saat ini memiliki nama yang sama dengan dirinya di dunia modern.
"Adik!"
"Haitang!"
"Nak!"
Terdengar suara panggilan dari beberapa orang, membuat Chu Haitang langsung menoleh. Dia melirik perlahan, tubuhnya saat ini benar-benar sangat lemah.
Pemilik tubuh yang sebelumnya adalah seorang gadis yang ceria, dia berusia 15 tahun dan sering turun naik gunung untuk mencari mangsa. Sayangnya, satu bulan yang lalu dia mengalami cedera, akibat diseruduk oleh seekor babi hutan yang sangat besar, sehingga membuat tubuh kecilnya terjatuh dan mengalami luka yang cukup berat.
Keluarganya telah menghabiskan begitu banyak uang untuk mengobati gadis itu, mereka bahkan terpaksa minum sup sayuran liar setiap hari. Kakak laki-lakinya berhenti sekolah, karena keluarga mereka tidak bisa mengumpulkan banyak uang untuk membayar.
Chu Haitang menatap satu persatu wajah anggota keluarganya, dia bersumpah dalam hati akan memperlakukan mereka dengan sangat baik dan dia akan segera mencari uang untuk menyelesaikan masalah kemiskinan yang saat ini tengah melanda.
Dalam ingatan pemilik tubuh asli, ada sebuah goa yang terletak di gunung. Dia seringkali datang ke tempat itu untuk berteduh di kala hujan. Saat ini keluarga mereka tidak memiliki tempat tinggal, Chu Haitang akhirnya membuka suara. "Ayah, ibu, nenek, kakak, mari kita pergi ke gunung, ada Goa di sana."
Seluruh anggota keluarga saling berpandangan, namun tak lama kemudian mereka menggelengkan kepala. "Tidak, tempat itu tidak aman, ada banyak binatang buas di sana."
Chu Haitang memaksakan senyum, "Nenek, keluarga kami tidak memiliki tempat tinggal. Goa itu tidak tersentuh oleh orang lain, kami akan aman untuk sementara waktu, sampai memiliki uang untuk membeli rumah baru."
Lao Shi menatap wajah gadis kecil itu sambil berpikir, "Baiklah, mari kita pergi!"
Seluruh keluarga akhirnya bergegas untuk naik gunung, mereka mengikuti arah yang ditunjukkan oleh Chu Haitang. Gadis kecil itu masih berada dalam gendongan sang ayah, dia tidak memiliki cukup kekuatan untuk berjalan sendiri. Setelah mengalami koma dalam waktu yang cukup lama, dia benar-benar merasakan tubuhnya sangat lemah, bahkan tidak memiliki kekuatan sedikitpun untuk menggerakkannya.