NovelToon NovelToon
Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Romansa
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.

Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Mulai Berbohong

Bab 23. Mulai Berbohong

Pov Author

"Mas dari mana?" Tanya Ranti sambil mengucek matanya dan melihat jam menunjukan pukul 1 dini hari ketika Pram masuk ke kamar dan membawa bungkusan martabak telur yang mereka sukai.

"Aku lapar, dan pengen makan ini." Ujar Pram menujukan bungkusan yang tercium aromanya itu kepada Ranti.

Ranti menguap, lalu bangun dan mendekati suaminya yang duduk di lantai sambil membuka bungkusan itu.

Mereka pun makan berdua. Ranti melihat aura Pram sudah kembali seperti biasa pun merasa lega. Setidaknya suaminya itu tidak lah sakit pikirnya. Dan Pram pun sudah terlihat kembali seperti sedia kala.

Ranti beranjak dari duduknya dan mendekati nakas lalu mengambil handphonenya. Ia memeriksa sebentar isi dari handphonenya itu untuk melihat, apakah Menur mengirimkan pesan padanya. Nyatanya tidak ada satupun pesan yang masuk ke handphonenya itu. Lalu Ranti pun melihat kembali ke arah jam dinding.

"Menur belum juga pulang ya Mas." Kata Ranti.

"Sudah sayang, tadi pas mau keluar beli ini, dia membuka kunci pintu rumah. Hanya diam, dan langsung berjalan menuju kamarnya. Mungkin dia tidak enak bertemu aku pulang malam di depan pintu." Kilah Pram mulai berbohong.

Sebelum mereka berpisah di depan pintu, Pram sudah meminta kepada Menur untuk tidak terlalu menampakkan perihal hubungan mereka. Pram juga meminta Menur tetap bersikap seperti biasanya jika ingin hubungan mereka terjalin tanpa kendala.

"Yakin kamu hanya ingin menjadi selingkuhan tidak lebih?"

"Kalau lebih, Om pasti tidak akan rela melepas Tante. Tapi aku minta perlakukan aku sama seperti Om perlakukan Tante kalau dia tidak ada."

Kucing tidak akan menolak bila di sungguhkan ikan. Begitu pula Pram yang mulai nekat menjalin hubungan terlarang karena telah terpedaya oleh pesona Menur.

Begitu lah perselingkuhan itu pun terjalin dan mereka akan merahasiakan hubungan mereka.

Pram tersenyum sendiri mengingat hal itu meski di depan Ranti.

"Ada hal yang lucu Mas?" Tanya Ranti yang melihat Pram tiba-tiba tersenyum sendiri.

"Ah tidak sayang. Aku hanya teringat wajah mu saat kita melakukannya tadi. Kamu mengemaskan..." Jawab Pram sambil mencubit pipi Ranti pelan.

Nyatanya yang di ingat Pram adalah wajah Menur yang memerah dan sayu karena hormonnya melambung tinggi. Seakan-akan butuh kasih sayang yang lebih sehingga mereka berciuman saja hampir satu jam lamanya.

"Mas ah, jadi malu aku." Kata Ranti tersipu.

Mudah sekali menipu Ranti, pikir Pram. Meski dalam hatinya ada rasa bersalah terhadap istrinya. Namun perasaan Pram terlanjur mendua kepada dua wanita.

"Besok rencana kita apa?" Tanya Pram untuk sisa hari liburnya.

"Aku besok rencananya mau belanja bulanan Mas. Mau ngisi persediaan dapur, biar Menur juga tidak kelaparan."

"Ya sudah. Besok Mas temani. Apa mau sekalian ajak Menur? Siapa tahu dia butuh sesuatu."

"Ya Mas, boleh. Besok pagi aku akan mengajak Menur. Kita perginya kisaran jam 10 saja. Jadi sore, Mas tidak terlalu capek mau pulang kesana nanti."

"Boleh sayang, atur saja. Kita tidur yuk, aku sudah ngantuk."

"Ya Mas."

Pram beranjak lebih dulu naik ke tempat tidur. Sedangkan Ranti membereskan bekas makan mereka dan membuangnya ke tempat sampah, baru lah ia ikut berlabuh dalam perahu yang sama dengan Pram.

Di kamar yang berbeda, Menur juga sedang menghabiskan martabak yang dibelikan oleh Pram. Setelah itu, batu lah ia beranjak tidur dan membiarkan sisa makanan itu tergeletak begitu saja di lantai kamarnya.

***

Keesokan harinya.

Ranti pagi-pagi sekali sudah bangun dan memasak untuk sarapan mereka. Pram masih tertidur di kamarnya, demikian pula Menur yang masih bermimpi indah bersama Pram.

Sambil menggoreng ayam, Ranti menyapu di sekitar dapur dan ruang televisi sehingga pekerjaannya lebih cepat selesai karena ia ringkas dan cekatan.

Aroma masakan pun tercium sampai ke lantai atas. Pram menggeliat di bawah selimutnya. Kemudian matanya terbuka pelan dan mengerjap perlahan.

Jam dinding menunjukan angka 07.43 pagi. Pram pun bangun dan duduk di tempat tidur, lalu perlahan beranjak menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka.

"Sudah bangun Mas?" Sapa Ranti sambil tersenyum begitu melihat Pram muncul dan duduk di meja makan.

"Tidur mu nyenyak?" Pram balik bertanya.

"Tadi pagi sedikit ngantuk, tapi sekarang sudah tidak lagi. Mas mau kopi?"

"Ya sayang, boleh."

Ranti lalu membuatkan kopi untuk Pram. Kemudian meletakkan di depan suaminya itu.

"Masakan ku sudah siap. Sebentar ya Mas, aku panggil Menur dulu buat sarapan sama-sama."

"Ya sayang." Jawab Pram lalu lintas perlahan menyeruput kopinya.

Ranti berjalan perlahan lain ke lantai atas menuju kamar Menur. Sampai disana, pintu kamar Menur masih tertutup dengan rapat.

"Tok...tok...tok..."

"Nur, sudah bangun belum? Ayo kita sarapan."

Masih belum terdengar respon apapun dari dalam kamar Menur sehingga Ranti mencoba mengetuk pintu kamar itu kembali.

"Tok...tok...tok..."

"Nur, ayo bangun! Om mu sudah menunggu di meja makan."

"Iya Tante. Sebentar lagi aku kesana." Jawab Menur setengah berteriak dengan suara khas bangun tidur.

Ranti pun kembali ke tempat suaminya yang berada. Sedangkan Menur dengan setengah hati beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi.

Jika saja tidak ada Pram di meja makan itu, tentu Menur sudah memilih tidak sarapan ketimbang harus bangun di kala ia masih bermimpi.

Menur berjalan menuju pintu setelah ia melihat penampilannya. Karena tidak melihat ke bawah, tanpa sengaja ia menendang sisa martabak beserta bungkusnya yang tergeletak di lantai bekas malam tadi.

"Ck!"

Mau tidak mau Menur memungutnya sebentar dan memasukkannya ke dalam bungkusannya, kemudian membuangnya ke tempat sampah. Setelah itu barulah ia menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju ke dapur.

Benar di meja makan sudah ada Pram yang terlihat segar menunggunya bersama Ranti. Menur mengambil tempat duduk di seberang Pram seperti biasa. Kemudian makan pun di mulai dengan sedikit obrolan ringan antara Ranti dan Pram seperti biasa.

Menur iri dengan kebersamaan mereka di depan matanya. Tidak mau kalah akan kehilangan perhatian Pram, di bawah meja, kaki Menur bermain dengan menyentuh kaki Pram.

Awalnya dalam diam Pram sedikit terkejut. Namun akhirnya ia bisa menguasai diri dan membalas permainan kaki Menur.

Wajah Menur yang tadinya sedikit bertekuk kini sudah mulai terlihat santai. Ia menyantap makananya dengan perasaan senang meski tidak bicara apa-apa.

"Oh ya, Menur. Setelah makan kamu boleh bersiap kalau mau ikut Om dan Tante belanja keperluan dapur. Siapa ada barang yang kamu perlukan."

"Em.. ke pasar Tante?" Tanya Menur yang terdengar tidak ingin ikut mendengar akan berbelanja keperluan dapur yang ia pikir akan membeli seperti ikan maupun ayam atau daging yang bersifat amis.

"Tidak, kita aja berbelanja ke swalayan saja. Tante dapat kabar ada banyak bahan makanan yang lagi diskon disana."

"Ohh, aku ikut kalau begitu." Kata Menur yang jari kakinya masih tidak diam saling bertautan dengan jari-jari kaki Pram.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
kau akan menyesal Pram bermain api,nanti kau akan terbakar
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
dasar Pram ,dibalas lagi aja sama Ranti tahu rasa
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
Weh gimana tuh keadaan bibir Menur🙄
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
pngen ku getok nih si pram
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
Pram ih nakal🙄🙄
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
jelaslah,Krena udh dikasih amunisi sama menur
ͩ🏘⃝Aⁿᵘ Md. Wulan ᵇᵃˢᵉ🍻🍇
bisa aja alesannya 🙄
⠀⠀ ⠀ ⠀⠀⠀ ⠀ ⠀ ᴿᵅʸʸᵅ𒈒⃟ʟʙᴄ 𝐙⃝🦜
itu si pram bukan kucing lagi, ah keduanya bikin kesel 😤😤😤
pokoknya Ranti gak boleh lemah kek di sinetron", makin muak liat Pram dan menur
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
teruslahh bermain di belakang pasti pada saatnya bakal terlihat nyata kelakuan kalian berdua 😒😒
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
hadehh berbohong lahh terus berbohong dan bakal ada kebohongan apalagi yang kau ucapkan ke istrimu pram😤
Wati Nanda
wes to ponakan adalah maut🤣🤣
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Cantik menafik.kslo di pske jsl" yang bodoh dan menyskiti orang lsin gkda nilainnya tetep murahann ,laki" gkkan kiat bila terlalu tergoda makanya yang selibgkuh itu salah kedua belah pihak.
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
woyy kondisikan kaki kalian kimpritt 😠😤
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
makin kesini makin belagu kamu menur 🙄
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
emang bisa saling tautan jari2 kaki🙄😩
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
hadeuuuuuu ampun ahh🤦‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ
terus terusin lah kalian, sepandai pandainya bermain pasti ketahuan juga. yomennn
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
nakal ya kamu pram 😤
Akbar Razaq
Semenarik apapun jika akhlak nol lama lama pasangan juga jengah. Memangnya hidup hanya utk kuda kudaan mulu.Tunggu saja klo Ranti tahu smua, kalian akan kelabakan eh ku rasa hanya Pram yg kehilangan tapi Keponakan dajjalnya dijamin tdk karena apa ? karena sptnya dia tak berotak.
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
berteriak..??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!