"Lupakan Aku, Raymon !" Ucap Via getir.
Gadis cantik yang lahir dari keluarga biasa dan sederhana itu, merasa sakit hati di hina orang tua pacar nya yang kaya raya.
Apalagi saat kesucian nya direnggut paksa pacar nya, Via makin kecewa dan membenci Raymon.
Via pun nekat kabur sebelum hari pernikahan yang telah di atur oleh kedua orang tua Via dan Raymon.
Dalam pelariannya, Via menjalin hubungan cinta dengan Axel seorang pria tampan pemilik cafe.
Raymon yang terus mengejar cinta Via tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil dan menderita amnesia.
Axel yang menjadi dewa penolong Raymon saat kecelakaan mengajak Raymon yang lupa ingatan tinggal bersama nya dan menjadi sahabat.
Apakah Ingatan Raymon bisa kembali seperti semula ?
Bagaimanakah hubungan Via dan Axel setelah ia mengetahui Via dan Raymon pernah mempunyai hubungan khusus ?
Yuk pantau cerita nya 🤗 Jgn lupa intip karya lain ku yg juga menarik utk di bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berteman dan tinggal serumah.
Axel bersiul riang saat ia baru keluar dari kamar mandi. Tubuh nya yang cuma terbalut handuk di bagian pinggang terlihat memperlihat kan otot dada nya yang kekar membusung membentuk rak-rak piring.
Setelah berpakaian ala style favoritnya Kaos oblong dan celana jeans, Axel menggantung handuk nya di balik pintu kamar nya dan berdiri di depan kaca mematut diri nya.
Ia mengacak-acak rambutnya yang hitam hampir sebahu dengan sepuluh jari nya tanpa menghentikan siul nya.
"Lu emang ganteng Axel, gue gitu lho!" ucap nya membanggakan diri sendiri.
Penuh percaya diri, Axel keluar dari kamar nya. Langkah nya sejenak terhenti di depan pintu kamar yang sedang ditempati Raymon.
Ia pun mengetuk pintu kamar itu dan membuka pintu itu pelan. Kepala Axel melongok ke dalam kamar. Ia melihat Raymon yang juga baru habis mandi dan sudah berganti pakaian.
"Woi! Keren lu bro! Kalo lu jalan ama gue berdua, gue jamin, cewek-cewek pada merapat. Buruan, ikut gue ke cafe yuk, gue tunggu lu di luar." puji Axel melihat penampilan Raymon yang sama dengan nya karna pakaian yang ia berikan pada Raymon adalah style nya Axel.
Raymon hanya bengong kayak sapi ompong mendengar pujian Axel. Ia pun mengikuti Axel berjalan menuju keluar rumah.
Tit...tit...tit...!
Handphone Axel tiba-tiba berbunyi memekakkan telinga. Axel merogoh kantong nya dan melihat layar handphone nya dengan senyuman mengembang di bibirnya.
"Halo Via!" Axel terlihat senang karna yang menelpon nya adalah Via.
"Bos, dari tadi aku nelpon tapi nomor mu gak aktif. Hari ini aku kerja gak Bos?" suara Via terdengar dari handphone.
"Astaga! Aku hampir lupa kalo dia kemarin lamar kerjaan." ucap Axel dalam hati.
"Enggak, hari ini kamu gak usah kerja dulu. Kamu di rumah aja ya, holiday. Besok, kamu wajib datang ke cafe oke!" ucap Axel asal ngomong.
Dia bingung, mau suruh Via kerja apaan. Dia gak mau Via jadi pelayan cafe nya. Rempong! para ladies yang suka nongkrong di cafe nya bisa kabur semua karna cemburu sama Via. Kebebasan nya akan terhalang jika Via stay di cafenya pas sore-sore begini.
Apalagi kalo malam hari, Wuih, tambah parah! para ladies nya banyak yang beringas. Axel gak mau, Via tau kelakuan nya yang buruk bersama para ladies itu. Secara, Axel suka banget sama Via.
"Oke Bos! Aku bakal datang pagi-pagi!" jawab Via semangat.
"Hah? Ngapain pagi? Siangan dikit napa?" protes Axel.
"Kamu sengaja ya, biar kamu bisa pecat aku?" tanya Via terdengar kesal.
"Hah? Enggak, bukan begitu maksudku." sanggah Axel.
Axel jadi panik, Via salah paham. Padahal, Axel sengaja suruh begitu karna dia suka bangun kesiangan.
"Udah,ah. Pokok nya besok pagi Aku ke cafe!" ucap Via memutuskan panggilan telpon nya.
Axel menyunggingkan senyuman kecut mendengar ucapan Via yang bernada keras dan tegas. Ia pun menaruh kembali handphone nya ke dalam saku celananya.
"Ngapain coba, pagi-pagi ke cafe. Siangan dikit napa, gue kan bangun nya siang!" keluh Axel dalam hati.
Axel memandang Raymon yang tampak berdiri mematung sedari tadi di samping nya.
"Lu juga, kayak robot aja. Ngomong kek!" semprot Axel kesal sendiri.
Raymon menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Ia tak mengerti kenapa Axel marah-marah sendiri habis bicara dengan seseorang di handphone nya.
☘️☘️☘️☘️☘️
"Axel...!"
Para ladies yang selalu meramaikan cafe nya tampak menjerit heboh melihat kedatangan Axel bersama Raymon.
Mereka makin heboh saat memandang Raymon yang sebelas dua belas ganteng nya dengan Axel.
"Axel, temen lu cakep banget. Kenalin dong!" ucap mereka berebutan ingin kenalan dengan Raymon.
"Satu-satu Napa, teman gue baru habis tabrakan. Belum sembuh dia, ntar kalo dia pingsan, elu elu mau tanggung jawab?" semprot Axel gregetan melihat kelakuan para ladies yang ganjen nya minta ampun.
Gak bisa lihat yang cakep dikit, apalagi kalo tampang nya ala-ala Axel dan Raymon yang mulus bak oppa-oppa Korea.
"Kenalin, Aku Caca!" ucap seorang cewek yang paling cantik diantara mereka.
Caca adalah ketua geng para ladies yang suka ngumpul di cafe itu. Selain itu, Caca juga anak orang kaya yang suka hidup bebas karna kedua orang tua nya yang selalu sibuk bekerja.
Raymon tampak ragu menyambut uluran tangan Caca hingga lengan nya di sikut Axel dengan keras.
"Baim, bilang aja nama lu Baim!" ucap Axel berbisik ke telinga Raymon.
Raymon memandang Caca dan menyambut uluran tangan Caca.
"Aku Baim."ujar Raymon menyebut nama Baim yang diberikan Axel untuk diri nya yang lupa ingatan.
"Ba-im?" Caca mengeja nama itu dan tersenyum manis pada Raymon.
"Duduk di sini yuk, ngobrol bareng." ucap Caca menarik Raymon duduk dimeja mereka yang telah disediakan khusus oleh Axel sejak mereka jadi pelanggan tetap.
Bagai orang dungu, Raymon mengikuti Caca dan duduk diantara para ladies yang langsung mengeroyok nya dengan banyak pertanyaan.
"Jangan di tanya-tanya terus. Ntar dia pusing!" omel Axel yang ikut serta bergabung dengan mereka.
Suasana riuh penuh canda tawa pun terdengar ramai di cafe itu. Mereka semua tampak senang dengan kehadiran Raymon.
Caca yang sejak awal sudah menyukai Raymon sedari tadi tak pernah berhenti mencuri-curi pandang pada Raymon.
Axel yang menyadari hal itu tampak tersenyum melihat kelakuan Caca yang jarang naksir sama cowok itu.
Dulu, Caca juga sempat suka sama Axel. Tapi karna Axel suka gonta ganti cewek, Caca memutuskan untuk melupakan perasaan sukanya pada Axel dan tak mau pacaran untuk sementara waktu.
Selain Caca, ada juga Sarah yang sangat tergila-gila pada Axel. Caca dan Sarah adalah musuh bebuyutan. Sarah selalu tak menyukai kehadiran Caca dan genk nya yang tiap hari nongkrong di cafe itu.
Seperti hari itu, Sarah dan teman-teman genk nya mendadak muncul di cafe milik Axel sehabis magrib. Ia tampak gusar melihat sekumpulan ladies yang tengah cekakak cekikikan bersama Axel dan seorang pemuda tampan yang tak ia kenal.
Rasa iri dan cemburu tampak mulai bergayut di hati nya tatkala Caca terlihat tertawa bercanda seraya mendorong bahu Axel. Hati nya terasa sangat panas melihat sikap Caca.
"Wah, wah, wah, wah, wah!" ucap Sarah seraya mendekati meja yang di tempati Caca dan teman-teman nya sambil bertepuk tangan keras.
Caca dan teman-teman genk nya beserta Axel tampak kaget melihat kehadiran Sarah yang jarang datang ke cafe itu.
suasana riuh penuh gelak tawa dan canda seketika sirna berganti ketegangan. Raut wajah Caca tampak berubah kusam tatkala langkah Sarah makin mendekat ke meja mereka.
"Kayak nya, biji kalian udah pada gatal ya? Udah lama gak di garuk? Kasihan, dua pria dikerubuti lima cewek gatal." sindiran pedas terlontar dari bibir Sarah yang memang suka bicara kasar.
Caca yang mendengar perkataan Sarah langsung naik pitam. Ia segera berdiri dari duduk nya dan menatap Sarah beringas.
"Eh, Nyet! Ngomong apa lu barusan?" tegur Caca tak terima ia dan teman-temannya dikatakan cewek gatal oleh Sarah.
"Apa? Lu ngatain gue Nyet? Sialan lu ya! Hiya..." Sarah mendelik marah.
Ia tak mampu menguasai diri nya dan langsung menyerang Caca sehingga suasana kembali riuh dengan pertengkaran antara Caca dan Sarah di cafe Axel.
Apakah yang akan terjadi setelah pertengkaran itu?
.
.
.
BERSAMBUNG