Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3 Orang yang Sama
Setelah cukup lama menundukan kepalanya, Mc pun kembali berbicara dengan lantang ..
"Silahkan, Dokter Narra agar segera naik keatas Podium, anda sudah ditunggu oleh pimpinan beserta jajarannya". ucap MC itu lagi.
"Dokter, apa Dokter Narra sedang sakit"? tanya sang asisstan, Nayla.
"Hmm .. tidak .. tidak, saya baik-baik saja". jawabnya.
"Kenapa wajah Dokter terlihat pucat"? khawatirnya.
"Hmm, saya naik keatas Podium dulu". selanya, Entah sudah keberapa kali Nayya menarik lalu membuang nafasnya.
"Ingat Nayya, Lo harus terlihat biasa-biasa saja, Karena dia bukan siapa-siapa Lo lagi"!
"Dia orang asing, yang baru Kamu temui"!
"Dia hanya laki-laki pemberi harapan palsu"!
"Dia sama berengseknya seperti adiknya"!
"Kau harus terlihat kuat dan tangguh"!
"Please jangan lemah, Kamu ratunya disini"!
"Rumah sakit ini tidak akan bisa sesukses ini, tanpa kerja keras kau selama 3 tahun ini"! sudah berapa umpatan yang Nayya katakan dilubuk hatinya.
Setelah sampai diatas Podium, Narra memaksa seulas senyumnya, agar tetap terlihat elegan.
"Baiklah saya akan memperkenalkan kepada kalian semua disini, bahwa yang sedang berdiri disebelah kanan saya, adalah putra pertamaku yang bernama ROLANDA ASEAN ALBARCA".
Nayya tersentak langsung menoleh kearah Sean.
Iya benar, Sean adalah kakak dari mantannya Nayya sewaktu masih SMA dulu.
"Sejak kapan Kak Sean menjadi anak Mr.Rayen apa yang sebenarnya terjadi"? batin Nayya.
"Dia akan segera menjadi Direktur pimpinan dirumah sakit NS Hospital Indonesia".
"Dulu putra saya pernah menjadi pimpinan, dirumah sakit besar yang ada di Barcelona".
"Karena usia saya saat ini tidak lagi muda, maka itu seluruh urusan rumah sakit akan saya serahkan kepada putra pertama saya, Roland". ucap Mr.Rayen dengan jelas dan tegas.
"Hah, Roland"? cengo Nayya.
"Dokter Narra Apakah anda naksir anak saya"? tegur Mr.Rayen dengan sinis.
Sontak wajah Nayya mulai memerah, semua orang dibawah sana menatapnya iri, apalagi para kaum hawa yang selalu sirik dengan semua hasil kerja keras dan pencapaiannya selama ini.
Jika harus disandingkan dengan Roland juga, maka hidup Nayya jelas semakin sempurna.
"Hah, maksud anda Mr. Rayen"? cengok Nayya.
"Kau sejak tadi kuperhatikan, selalu menatap putra saya dengan tatapan yang begitu dalam".
"Apakah Kau mengenal putraku, sebelumnya"? tanya Mr.Rayen monohok.
"Hah"? Nayya hanya celingak-celinguk layaknya gadis bodoh, sungguh ia tidak mengerti.
"Apakah Kau setuju, jika saya berniat ingin menjodohkanmu dengan putraku ini". ucap Mr.Rayen mantap. Lagi-lagi ucapan Mr.Rayen membuat semua orang yang ada di Aula kaget bukan main.
Apalagi para hatters nya Nayya sudah menatap penuh kebencian kepadanya saat ini.
Sedangkan para Dokter dan professor muda yang sudah lama mengincar Nayya untuk menjadi pacar dan istri mereka langsung menghela nafas beratnya.
Mereka tidak akan sanggup jika harus bersaing dengan anak dari pemilik rumah sakit itu.
Para petinggi juga sudah terlihat kecewa, karena mereka gagal dan kalah cepat untuk menjadikan Dokter Narra sebagai kandidat calon menantu untuk putra mereka. Keadaan Aula mulai ricuh dan ramai saat ini. Nayya sudah menjadi bahan pembicaraan dan olok-olokan dari semua orang.
Mereka semua mengira Nayya tidak sepolos dan sebaik yang mereka kira. Karena mereka semua tahu kedekatan antara Mr.Rayen dan Dokter itu sangatlah dekat. Bahkan Dokter Narra kerap kali selalu dibilang anak emasnya rumah sakit.
Dulu, mereka semua mengira Dokter Narra ada main dengan Mr.Rayen. Namun hari ini terjawab sudah, semua orang beranggapan jika Dokter Narra sengaja mendekati Mr.Rayen karena ingin menikahi putra semata wayangnya itu.
"Daddy, ini apa-apaan, Roland belum ingin menikah dalam waktu dekat". bisik putranya.
Mr. Rayen hanya tersenyum menyeringai.
Sedangkan Nayya, jangan tanya lagi keadaannya seperti apa sekarang ini. Sungguh ia benar-benar dibuat malu hari ini oleh pak tua dihadapannya ini.
Nayya terlihat memijat dahinya berapa kali.
"Tenang-tenang semua, kenapa kalian jadi berisik begini, sebegitu tidak relanya kalian, saat saya mengatakan ingin menjadikan Dokter Narra, sebagai menantu saya? Apakah putra saya tidak pantas mendapatkan wanita secantik dan secerdas Dokter Narra"? ucap Mr. Rayen dengan sengaja.
Sontak semua orang yang berada didalam Aula diam tidak berkutik. Karena secara tidak sengaja sang pemilik rumah sakit memberi ultimatum kepada mereka semua disana.
Sementara Nayya sudah tertunduk malu saja.
"Angkat kepalamu Dokter Narra"!
"Kau wanita yang baik, cerdas dan berbakat"!
"Tunjukkan kepada semua orang bahwa Kau memang pantas dan layak bersanding dengan putraku satu-satunya ini". ucap Mr.Rayen tegas
"Sebenarnya saat ini saya sedang bingung". jawab Nayya pelan, hanya bisa didengar oleh Ayah dan anak itu saja.
"Sepertinya Dokter Narra kaget dengan ucapan saya barusan ini, saya ulangi sekali lagi".
"Saya RAYEN ALBARCA, hari ini secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Direktur".
"Dan Akan digantikan oleh putraku yaitu, Profesor Roland, dan saya pribadi juga akan mengumumkan berita yang bahagia. Saya Pemilik dari NS Hospital, menyatakan ingin melamar Dokter Narra Alexander's untuk menjadi istri putra saya Roland". Mr.Rayen berkata dengan lebih jelas lagi.
Nayya yang begitu kaget, tubuhnya hampir terhuyung kebelakang. Namun sebelah tangan Kekar sudah menangkapnya dengan cepat. Dan kejadian itu pun tak lepas dari semua netra dan pandangan yang Ada di Aula saat ini.
"Sorry". cicit Nayya pelan lalu kembali berdiri dengan tegap kembali.
Pria itu terlihat acuh, cuek dan terliahat biasa saja.
"Bagaimana Dokter Narra , Apakah Kamu akan menerima lamaranku, untuk putraku Roland"? tanya Mr. Rayen dengan lantang.
"Aku benar-benar dibuat gila oleh Pak tua ini".
"Apa yang sebenarnya ia rencanakan"?
"Dan mungkin benar, ia bukanlah Kak Sean yang ku kenal dulu, bahkan ia tidak menatapku sama sekali sekarang, bak seperti orang asing"! umpat Nayya dalam hatinya.
"Bagaimana Dokter Narra apa lamarannya Mr.Rayen diterima"? goda sahabat kecilnya itu.
Semua orang yang ada disana, terlihat ikut dan antusias menunggu jawaban dari Dokter Narra.
Nayya menarik nafasnya dalam-dalam,
"Baiklah, terimakasih atas lamarannya Mister".
"Dan akan saya pertimbangkan lagi nanti". jawabnya pelan namun sopan.
Nayya tidak tahu harus menjawab apa saat ini. Untuk menolak pun rasanya tidak akan bisa.
Karena sekarang ini, ia telah menjadi sorotan dan tontonan semua orang yang ada di Aula.
"Baiklah, kita semua akan menunggu kabar baiknya dari Dokter Narra". ucap Mr.Rayen serius.
Semua orang di Aula ikut tersenyum bahagia.
Para Dokter dan Profesor muda terlihat sedikit lega, mereka berpikir masih ada peluang untuk menjadikan Nayya sebagai istrinya mereka.
Sedangkan Dokter Senior, Guru besar, dan Para petinggi, mereka berpendapat bahwa Dokter Narra tidak menyukai anak Mr.Rayen.
Jangan tanya tanggapan dari para kaum wanita yang begitu membenci Nayya. Baik itu Dokter, perawat ataupun Staff rumah sakit.
Mereka semua telah menatap Nayya dengan tatapan nyalang dan juga sinis, karena mereka beranggapan, bahwa Nayya tak lain seperti wanita jalang yang haus akan kekuasaan.