NovelToon NovelToon
NASIB CLAUDIA

NASIB CLAUDIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Keluarga / Persahabatan / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Widya Pramesti

Seorang gadis keturunan Eropa yang berambut sebahu bernama Claudia. Sebagai anak ketua Mafia kejam di bagian eropa, yang tidak memiliki keberuntungan pada kehidupan percintaan serta keluarga kecil nya. Beranjak dewasa dia harus memilih jalan kehidupan yang salah mengikuti jejak ayah nya sebagai mafia, di karenakan orang tua nya bercerai karena seseorang masuk ke dalam kehidupan keluarga nya sebagai Pelakor. Akibat perceraian orang tua nya, dia menjadi gadis yang nakal serta bar bar dan bergabung menjadi mafia. Dia memiliki seorang kekasih yang hanya mencintai diri nya karena n*fsu semata. Waktu terus berjalan membuat dia muak, karena percintaan yang toxic & pengkhianat dari orang terdekat nya. Dia mencoba untuk merubah diri nya jadi lebih baik, agar mendapatkan cinta yang tulus dari pria yang bisa menerima semua kekurangan dan masa lalu buruk nya serta melindungi diri nya. Akan kah ada pria mencintai dan menerima gadis ini dengan tulus? Yuk ikuti setiap bab nya! Happy reading semua 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pramesti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dosen Kalian Ini Adalah Mama Ku!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...-----Hari Ketiga Masuk Kuliah-----...

Kringgg! Kringgg!

Suara jam weker milik Claudia pun berbunyi, dia segera membukakan matanya dan bangun dari tempat tidur.

Seperti biasa Claudia melakukan rutinitas pagi seperti mandi walau lutut kaki nya masih terasa perih. Selesai mandi, kali ini dia memakai busana casualnya serta menggantikan perban kasa steril yang selalu dia sediakan di kotak P3K milik nya.

Claudia mengenakan turtleneck berwarna cokelat camel dan rok lipit berwarna hitam. Untuk menutupi perban yang terlihat di lututnya, dia terpaksa memakai pakaian casual dan sedikit feminim.

"Hmmm..., lumayan juga penampilan ku hari nih!" gumam Claudia tengah berkaca di cermin besar kamarnya.

Tok! Tok! Tok!

"Clau, kamu sudah bangun?"

Suara Isabella bertanya di balik pintu kamar Claudia.

"Sudah bu!" teriak Claudia karena pintu kamarnya masih terkunci.

Isabella mendengarkan putrinya menyahut, "kalau begitu, ayo sarapan dulu!"

"Iya!" sahut Claudia dengan singkat.

"Hmmm, ya sudah. Ibu tunggu di meja makan ya!" ujar Isabella yang berharap putrinya membukakan pintu kamar nya.

Claudia tidak menanggapi ucapan Isabella tapi, ia langsung membuka pintu kamar itu setelah suara Isabella tidak terdengar lagi dari balik pintu kamar nya.

Isabella kini sudah ada di dapur serta menyajikan sarapan sang putri. Claudia yang baru tiba disitu, ja sama sekali tak ingin menegur sang ibu bahkan terlihat seperti sangat acuh.

"Aku hari ini ke kampus ya bu!"

"Tolong, jangan larang aku!" seru Claudia membuka pembicaraan saat pantatnya sudah mendarat di kursi.

Isabella menghelakan nafasnya, karena ucapan putrinya yang sangat keukeh.

"Iya, ibu tidak akan melarang mu!"

"Lagian, itu-" perkataan Isabella terhentikan, saat melirik ke arah sang putri setelah selesai menyajikan makan.

"Busana mu....?"

"Kenapa berbeda dari hari biasa?" tanya Isabella yang tak percaya melihat putrinya yang tomboy mengenakan busana casual dan terlihat feminim.

"Kenapa? Apa busana ini terlihat buruk untuk ku?" ujar Claudia menaikan kedua bahu sambil bertanya balik.

"Tidak! Ini sangat cocok untuk mu!" tegas Isabella.

"Hmmm, hampir saja aku mengganti busana lain saat ini juga!" ujar Claudia karena jika memang penampilan dia yang tak biasa ini dipandang buruk, maka dia akan menggantikan busana lain saat itu juga.

"Tidak sayang, ibu sangat suka penampilan mu seperti ini. Terlihat anggun dan berkelas serta identik dengan kata feminim" tukas Isabella yang berharap putrinya akan berubah menjadi wanita feminim dan berkelas.

"Emmm, anggap saja karena luka lutut ku belum pulih. Jadi, untuk sementara aku akan memakai pakaian sedikit mencolok sebagai wanita feminim!" pungkas Claudia karena ia memakai busana seperti ini terpaksa oleh keadaan darurat.

Isabella menghelakan nafasnya lagi, karena harapannya sudah gugur dulu setelah mendengarkan ucapan putrinya yang keras kepala.

Keheningan pun terjadi di antara anak dan ibu.

Claudia tetap memakan sarapan yang sudah di sajikan ibunya. Tak butuh waktu lama, Claudia telah selesai menghabiskan sarapannya tanpa berkata apapun.

"Apa Sky benar akan menjemput mu?" lirih Isabella membuka topik pembicaraan di keheningan itu.

"Eemmm!". Sahut Claudia cuek.

"Memangnya kamu sudah hubungi dia?". Tanya Isabella untuk memastikan putri nya benar akan di jemput oleh pria asing yang baru dia kenali.

Claudia tertegun sejenak, "Waduh! Aku sendiri tak punya nomor Sky, bagaimana aku bisa menghubunginya. Apa dia bakalan tepati janjinya untuk mengantar jemput ku ke kampus hari ini? Ah, kalau dia malah berbohong. Aku berangkat sama siapa dong?!" buncah Claudia di dalam hatinya.

"Clau, kenapa gak jawab? Apa kamu tidak menghubungi Sky?" tanya Isabella sekali lagi, dia memperhatikan raut wajahnya tengah kebingungan mencari jawaban.

"Em- anu, Aku.....!"

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan dari pintu depan terdengar, Claudia yang hendak menjawab dengan kebingungan tadi kini terselamatkan dari suara ketukan itu.

"Ah, itu pasti Sky bu!"

"Aku lihat dulu ya!"

Claudia meraih tas sampingnya yang dari tadi dia letakkan di kursi kosong sebelahnya, kali ini dia juga memakai tas samping agar terlihat cocok dengan busana yang dia kenakan.

Dia melangkah lebih cepat dan menarik gagang pintu itu serta membuka nya.

"Hai Sky!" tegur Claudia yang ternyata itu memang benar Sky.

Beruntung Sky datang di tepat waktu, jadi dia bisa menghindari pertanyaan dari ibu nya.

"Hallo, Clau! Cantik banget kamu hari ini" ujar Sky terpukau dengan penampilan gadis di hadapannya sangat berbeda dari sebelumnya.

"Ah, kamu bisa aja. Ayo, antari aku ke kampus!" ajak Claudia dengan terburu-buru.

Sky mengangguk iya.

"Eh nak Sky! Ternyata kamu? Kirain tante siapa tadi!" lirih Isabella yang sudah berdiri di belakang punggung Claudia.

"Iya tante, Sky sama Claudia permisi dulu ya!" pamit Sky karena dirinya juga harus segera ke kantor setelah mengantarkan Claudia.

"Iya, kalian hati-hati di jalan. Nanti, tolong pas Claudia pulang dari kampus. Kamu yang jemput juga ya!" pinta Isabella yang takut jika putrinya akan pergi sama orang lain karena kebetulan motor Claudia belum selesai di perbaiki.

"Baik Tante, sekalian sore nanti Sky suruh montir antar sepeda motor Claudia kesini. Karena katanya sudah hampir selesai di perbaiki" ucap Sky yang mengerti maksud perkataan Isabella.

"Bu, aku pamit dulu ya!" pamit Claudia.

Isabella mengangguk sambil tersenyum.

Mobil Sport milik Sky kini di parkirkan di depan garasi rumah Isabella, seorang pria bernama Zen yang tengah menaiki sepeda motornya merasa heran melihat mobil Sport itu.

"ini mobil siapa? Apa Claudia baru beli mobil baru?" gumam Zen.

Terlihat seorang pria bertubuh atletis dan tinggi besar serta gagah sedang melangkah menuju mobil itu bersama wanita yang tak asing di matanya adalah Claudia.

"Claudia! Kenapa kelihatannya mereka seperti sangat akrab sekali. Apa itu kekasihnya yang dia maksud saat itu? Apa itu Alvin?" lirih Zen di dalam hati nya.

"Eh, Hai Zen!" tegur Claudia melihat Zen yang masih mematung di atas sepeda motor nya.

"Oh hai, Clau! Kamu gak ke kampus?" seru Zen yang menyadari teguran itu.

"Ke kampus dong! Ini, aku di antar sama Sky!" sahut Claudia.

"Sky? Jadi, itu bukan Alvin. Hmmm...., hampir saja. Tapi, siapa pria ini? Kenapa terlihat sangat akrab dengannya?" buncah Zen di dalam hati yang ternyata salah menduga.

"Oh, memangnya motor kamu kemana?" tanya Zen yang tak tau kejadian yang telah menimpa tetangga nya itu.

"Clau, ayo! Aku harus ke kantor juga nih. Nanti bisa telat!" tukas Sky disaat Zen sedang bertanya kepada Claudia.

Claudia mengangguk mengerti ucapan Sky, ia menoleh ke arah Zen kembali, " nanti aja ya Zen, aku ceritakan di kampus saja!" lirih Claudia.

"Oke!"

Claudia menutup pintu mobil Sky, kini dirinya duduk di sebelah Sky yang sedang mengemudi. Sky melajukan kendaraannya dengan kecepatan sedang, sedangkan Zen hanya melihat mobil pria asing itu keluar dari halaman rumah itu.

"Itu tetangga mu? Apa kalian satu kampus?" tanya Sky yang penasaran soal Zen.

"Iya, dia tetangga baru rumah ibu ku dan kami satu kampus!" jawab Claudia.

"Oooh, memangnya kamu kuliah dimana? Biar kita meluncur kesana!" ucap Sky bertanya lagi karena ia memang sama sekali tidak tau dimana tempat Claudia menempuh pendidikan.

"Di Green Light University!" ucap Claudia dengan tegas.

Sky mendengarkan nama kampus itu, mengerem secara mendadak karena terkejut.

"Aduh! Kenapa Sky?" seru Claudia yang hampir kejedot dasboard mobil karena dia lupa memakai seat belt.

"Kamu beneran kuliah disitu?"

"Iya, kenapa sih? Kok kayak terkejut gitu?"

Claudia heran dengan ekpresi wajah Sky yang terlihat terkejut bahagia.

"Ah, tidak apa-apa. Aku hanya senang mendengarkan kamu bisa kuliah di kampus terkenal itu!" ucap Sky seperti menyembunyikan sesuatu.

Kini mereka melanjutkan perjalanan nya, tak butuh lama. Mereka tiba di halaman kampus, mobil sport Sky terparkir disitu. Mereka berdua pun langsung turun dari mobil.

...--------Sampai di kampus--------...

"Kenapa kamu juga ikut turun?" tanya Claudia karena heran melihat Sky yang seharusnya tidak turun dari mobilnya.

"Kata mu, harus segera ke kantor? Kenapa gak langsung menuju kesana aja?" timpal Claudia.

"Iya, tapi aku mau mengantar mu sampai ke kelas sekalian dan aku harus jumpai Dosen yang ada di ruang kemahasiswaan" ujar Sky bernada lembut.

"Dosen? Untuk apa?" Claudia mengerut keningnya.

"Bukankah kampus ini katanya ada sebuah tragedi penembakan? Korbannya temanmu kan?" imbuh Sky yang mengetahui tragedi penembakan itu.

Claudia tertegun, dia tak menyangka Sky mengetahui hal tersebut. Padahal dirinya tidak pernah menceritakan apapun kepadanya.

"Kenapa...., kau mengetahui tragedi itu?" Claudia bertanya dengan lugu, seakan lupa jika Sky adalah seorang polisi.

"Astaga, Clau. Aku kan polisi, masa kamu lupa sih! Ada salah satu Dosen di kampus ini memberitahu tentang tragedi itu kepadaku!" jawab Sky.

"Oh iya, aku hampir lupa kalau kamu polisi. Tapi, siapa dosen yang telah melaporkan tragedi itu ke kamu?" 

"Hmmm, nanti kamu akan tau sendiri. Tapi, tolong antarkan aku ke ruangan kemahasiswaan untuk menjumpai dosen tersebut!" pinta Sky dengan antusias.

Claudia tidak bisa menolak permintaan Sky, karena dia juga ingin tau dosen mana yang telah melaporkan tragedi kasus penembakan yang membuat Kenzie terluka.

Mereka pun melangkah memasuki gedung kampus itu dan Claudia yang memimpin jalan. Ia mengantarkan Sky ke ruangan Kemahasiswaan.

Di ruangan kemahasiswaan hanya terdapat dosen wanita dewasa cantik bernama Sabrina.

Tok! Tok! Tok! 

"Masuk!" seru Sabrina yang tengah fokus menyiapkan beberapa berkas kuliah di atas meja.

"Ada apa ya?" tanya Sabrina mencoba melirik ke arah mereka yang kini sudah berdiri di depan meja nya.

"Claudia! Sky!" tegur Sabrina terkejut melihat kedatangan mereka berdua bahkan ia seperti mengenali Sky.

Claudia mendengarkan dosen pembimbing akademiknya itu menyebut nama Sky tampak heran.

"Apa? Bu Sabrina menyebut nama Sky? Apa beliau mengenali pria ini?" guman Claudia di dalam hatinya.

"Iya ma, Sky kesini lagi bersama teman baru ku ini!" ucap Sky dengan nada pelan.

"Teman baru? Maksudmu, Claudia mahasiswa di kelas mama ini?" ucap Sabrina bertanya balik dan menyebut dirinya dengan kata mama terhadap Sky.

"Hah! mama? Bu Sabrina ini....? mama kamu Sky?" lirih Claudia yang tak percaya mendengar ucapan dari Dosennya.

Sky menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Iya, Dosen kalian ini adalah Mama ku!" tegas Sky.

"A-apa?" sontak Claudia terkejut mendengarkan jawaban dari mulut Sky.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

...bersambung......

1
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Udah sama dky aja klo dia nerima 🙂
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
😂😂 Apa ibu dosen na keliatan muda banget, sampe kaget gitu clau
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Hhmm semua penuh sandiwara
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Alvin sama clau hampir sama nasib na 🤔
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Jihan Hwang
ceritanya bagus...salam kenal kak.
mampir juga dikarya aku ya jika berkenan/Smile//Pray/
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Sky lagi nyari bpk na clau tuh
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Naah kan sambil nangis sih..

🥰🥰🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Jadi yg nembak siapa dong 🤔
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Sepi.. Semangaat ka wid 🤗
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Hhmm bingung mo komen apa 🤔

🥰🥰🥰🥰🥰
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃: Hehee iya
Widya Pramesti: hehe, yang penting para pembaca nyaman sama alur ceritanya.
total 2 replies
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Siapa tuh
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
😂😅😅 ternyata bpk ma anak sama aja, ga peka sama orang2 jahat disekitarna 😄 hhhmmm
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Sebenrna zen ada maksud apa sih 🤔
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Ooh ternyata ooh ternyta ada udang di balik perahu
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Aku like spam ga ka wid
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃: Ok lanjut ya.. Sama2 ka wid
Widya Pramesti: tidak kak nur, terimakasih sudah di like♥️
total 2 replies
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Gimana sih clau negatif mulu, ama pacarna ga curiga sama sekali hhmm
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Waduh hhmmm
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Kaya ada yg kurang tapi apa yaa 🤔 hmmmm
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Serbasalah ya jadi clau.. Insting na kurang
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
Hhmm demi cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!