Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Membunuh Ming Cow
Babak pertama telah selesai.
Memasuki babak kedua, para peserta diberikan waktu istrirahat yang cukup untuk memulihkan kekuatan mereka untuk memasuki babak kedua.
Sambil menunggu babak kedua dimulai, Qing Ruo menghampiri Qing Ling di kursi para murid tingkat bumi.
Saat berjalan menuju kursi murid tingkat bumi, banyak gadis-gadis yang memandang wajahnya dengan penuh semangat dan kekaguman. "Sungguh tampan, Jika dia menginginkanku, aku aku akan memberikan apa saja padanya termasuk milikku" ucap mereka tanpa malu-malu.
Qing Ruo hanya menyunggingkan senyumnya acuh sambil menggelengkan kepalanya dan berlalu.
Wajah Qing Ling terlihat cerah dengan memberikan senyum termanisnya saat kekasihnya datang. "Ruo gege sapanya lembut". Qing Ruo yang menghampiri Qing Ling merasa sangat senang melihat senyum manis kekasihnya.
Kening Qing Ruo mengerut. Dengan teknik mata emas, dia dapat melihat kondisi tubuh Qing Ling yang terluka cukup parah.
"Kakak Yang Gang, apa yang terjadi pada Ling er?", Bagaimana dirinya bisa terluka parah?" tanya Qing Ruo khawatir.
"Adik Ling memaksakan diri untuk menghancurkan sepuluh lonceng. Aku sudah menasehatinya, tetapi dia tidak mendengarkan."
Qing Ruo hanya menatap wajah Qing Ling dengan penuh arti.
Qing Ling hanya dapat menundukkan kepalanya, "Aku hanya ingin menguji kekuatanku." desahnya pelan. Walaupun suaranya pelan, Qing Ruo dapat mendengarkan suaranya dengan jelas.
Walaupun tidak ada kemarahan dalam tatapannya tetapi Qing Ling merasa bersalah karena membuat Qing Ruo cemas.
Qing Ruo menatapnya dengan pandangan penuh dengan kasih dan kehangatan, "Baikalah, aku akan membantu memulihkan kekuatannmu." ucapnya lembut.
Qing Ling lalu duduk bersila. Qing Ruo mulai menyalurkan kekuatan tenaga dalam dan kekuatan penyembuhan pada tubuh Qing Lin.
Tindakan Qing Ruo membuat banyak pemuda iri. Sebagian lain juga memuji.
"Sungguh pemuda yang beruntung." Sungguh pasangan yang sempurna" ucap yang lain. dalam sekejab, kondisi Qing Ling telah dipulihkan.
Di kursi murid lainnya. Ming Cow menatap Qing Ruo dengan banyak pertanyaan. Pemuda tersebut benar-benar tampan, tapi bagaimana mungkin bisa dirinya menjadi pasangan gadis itu.
"Pemuda yang tidak memiliki aura. Apa tigkat kultivasinya?" tanya pemuda lain.
"Hahaa... Dibandingkan dengan pemuda tersebut, dirimu bukan apa-apanya." ucap pemuda lain membuyarkan pikiran Ming Cow.
"Kau lihat, pemuda itu datang dari kursi murid tingkat langit." ucap yang lainnya.
Mulut Ming Cow makin berkedut. Walaupun hatinya ketar ketir, dirinya masih tidak ingin menundukan kepalanya.
"Haha... Apakah kau buta, lelakinya tidak memiliki aura sama sekali, bagaimana dia bisa membandingkan dirinya. Aku akan dengan mudah membunuhnnya." ucapnya sombong.
"Sungguh pemuda yang malang." gumam Qing Yang Gang sambil menggelengkan kepalanya.
Qing Ruo yang telah selesai memulihkan kekuatan Qing Ling mendengarkan semua percakapan mereka.
Munurut Ming Cow, selama ini rumor yang dia dengar bahwa putra Qing Peng pahlawan klan Qing adalah seorang sampah terlihat benar adanya. karena dirinya tidak merasakan aura yang keluar dari tibuh Qing Ruo sama sekali.
Dia meyakini kedekatan pemuda tersebut karena reputasi ayahnya yang seorang pahlawan klan.
Jika saja Ming Cow tahu mengenai kompetisi pemilihan murid di klan Qing baru-baru ini, dirinya tentu akan kencing ketakutan.
"Sungguh tuan muda keluarga suci Ming ini bodoh dan buta. Pengetahuannya benar-benar kosong." ucap pemuda yang lain mencibir.
"Apakah dia tidak tahu, bahwa ada dua ciri khas yang menunjukan seseorang itu kultivator yang kuat. Pertama, dapat dirasakan dari aura yang keluar dari tubuhnya dan kedua tidak ada aura yang keluar dari tubuhnya."
"Kategori kedua, orang yang tidak memilki aura, bisa saja dia bukan seorang kultivator dan bisa dia seorang kultivor, tetapi kultivator tingkat tinggi karena dirinya dapat menekan atau mengontrol auranya."
"Untuk pemuda itu jelas, dia adalah kultivator tingkat tinggi. Jika bukan demikian, bagaimana dia bisa membantu gadis itu memulihkan tenaga dalamnya." ucap pemuda itu menjelaskan.
Ming Cow bergetar. Dia baru menyadari betapa bodoh dirinya, karena tidak berpikir sejauh itu. Kini dirinya hanya bisa membatu. Dengan pandangan kosong.
Qing Ruo selesai memulihkan tenaga dan menyembuhkan luka dalam Qing Ling. Dalam proses pemulihan, Qing Ruo juga menyalurkan kekuatan darahnya untuk menguatkan fisik, pondasi kekuatan kultivasi Qing Ling.
"Ruo gege, terima kasih." ucap Qing Ling lembut.
Qing Ruo hanya tersenyum sambil mengangguk.
Yang Gang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Adik Ruo, ingat aku ada di sini." ucap Yang Gang memecah kemesaraan Qing Ruo dan Qing Ling.
"Hehe... Maaf aku lupa." ucap Qing Ruo salah tingkah.
"Saudara Yang Gang, apa yang telah pemuda itu bicarakan?" tanya Qing Ruo sambil menatap ke arah Ming Cow dengan tajam.
Qing Yang Gang, terlihat ragu.
"Saudara Yang Gang, tolong jelaskan!" ucap Qing Ruo tegas.
"Baiklah." ucap Yang Gang menatap wajah Qing Ruo dengan rasa tidak enak.
"Pemuda itu adalah Ming Cow, seorang tuan muda dari keluarga suci Ming. Pada saat adik ipar Ling maju dan memecah lonceng perak, dia mengumumkan diri akan menjadikan adik Ling sebagai kekasihnya. Selain itu, dia bahkan menyatakan akan membunuh pemuda yang menjadi suami adik Ling."
"Aku sudah menasehatinya, tetapi pemuda itu keras kepala. Adik Ruo, aku berjanji. Pada babak selanjutnya aku akan membunuhnya." ucap Yang Gang.
Belum habis penjelasan Yang Gang, Qing Ruo lalu terbang menuju kursi Ming Cow.
Wajahnya memerah, urat-urat biru muncul di keningnya.
Qing Ling menatap cemas. Kakak Yang Gang, apa yang harus kita lakukan ucapnya.
Dirinya benar-benar tidak tahu apa yang harus di lakukan.
"Ming Cow... " Teriak Qing Ruo keras. Suaranya tiba-tiba memecah kerumunan.
Tiba-tiba dari tubuhnya meledak aura yang sangat kuat. Aura yang ganas dan menindas.
Para murid tingkat bumi yang berada di sekitarnya langsung berhamburan membubarkan diri, dan ada yang sebagian tidak sempat melarikan diri pingsan di tempat tertindas oleh kekuatan auranya.
Kekuatan aura yang meledak dari tubuhnya bahkan membuat sesepuh Zheng Li berdiri dari kursinya.
"Apa...aura kultivasi teknik dewa,
Dari mana pemuda itu mendapatkan tekniknya." gumamnya.
"Pasti gurunya seorang tingkat tinggi, atau mungkin seorang dewa."
"Wu Dao, Li Hao, Xia Sifa dan Chen Chen. Awasi pemuda itu!" ucap Zheng Li memerintah bawahannya.
"Baik tetua." jawab mereka serempak.
Di kursi murid, Ming Cow tidak bisa bergerak. Dirinya seolah-olah ditimpa oleh batu sebesar gunung. Keringat dingin mulai turun dan membasahi tubuhnya.
"********,... Apa yang ingin kau lakukan sebelumnya?"
Suara Qing Ruo meminta penjelasan pada Ming Cow.
"Saudara, itu hanya kesalahpahaman." ucap Ming Cow berusaha tenang dan membela diri.
"Hhaaha.. Kesalah pahaman?",
Kau hanya bisa bilang itu kesalahpahaman, konyol!"
Aku tidak akan pernah mengampuni orang yang mencoba menyentuh istriku, dan bahkan mengancam ingin membunuhku."
"Bersiaplah, hari ini kau akan mati. Aku akan menghancurkanmu menjadi debu." teriaknya keras.
Para tetua dan patriak keluarga suci Ming langsung melompat dari kursi mereka.
"Apa yang telah dilakukan bocah gila itu." ucap salah tetua memandang Patriark Klan Ming.
Patriak keluarga suci Ming , Ming Yugi mengerutkan keningnya. Sungguh anak liar desahnya.
"Itu akibat anda terlalu memanjakannya." ucap salah satu tetua mendengus dingin.
Reputasi tuan muda ming di keluarga suci Ming benar-benar sudah kelewat batas, banyak anggota keluarga suci yang tidak senang dengan tingkah lakunya, tetapi mereka hanya bisa diam mengingat Ming Cow adalah putra patriak.
Ming Yugi langsung terbang kearah pemuda tersebut berusaha untuk menengahi.
Tuan muda, tolong anda sedikit bermurah hati ucap Ming Yugi pada Qing Ruo dengan berusaha bersikap sesopan mungkin.
"Minggir.... Atau aku juga akan membunuh mu." teriak Qing Ruo keras.
"Tuan muda, pertimbangkan kembali sikapmu, aku Ming Yugi patriak keluarga suci Ming." ucapnya mulai tidak ramah.
"Hahaha... Patriak suci, anda membela tindakan buruk tua muda anda. Sungguh memalukan dan benar-benar sampah." teriaknya keras.
"Aku tidak peduli dengan keluarga suci Ming. Minggir... Jika tidak, aku juga akan membunuhmu." teriaknya semakin keras.
Para penonton dibuat terkejut. "Apa!.. Seorang pemuda tingkat langit berani menantang patriak keluarga suci Ming. Sungguh mencari kematian." ucap pemuda lainnya.
Ming Yugi terlihat marah dan mulai mengeluarkan auranya.
Qing Ruo tidak memperdulikannya dan mulai membuat segel tangan. Sinar emas muncul dan membentuk telapak tangan emas padat. Kekuatannya sangat eksplosif di lingkari oleh petir ungu yang menjalar liar. "Pukulan penghapus langit" teriaknya.
Tangan emas melesat dengan cepat menampar kearah Ming Cow. Boom... Ledakan keras menghancurkan Ming Cow menjadi debu.
"Tidak...!" Teriak Ming Yugi tanpa dapat menyelamatkan Ming Cow.
Penonton dan semua orang membisu. Dia benar-benar menghancurkan Ming Cow seperti debu ucap para penonton pelan. Sungguh pemuda yang berani.
"Jurus tingkat dewa." ucap para duta sekte gunung emas serempak. Terlebih Zheng Li. "Benar, dugaanku, bocah itu benar memiliki guru tingat dewa." ucapnya. "Kalian semua, awasi dan lindungi dia, jangan sampai terjadi hal buruk padanya atau kita juga akan menanggung kemarahan gurunya apabila terjadi sesuatu padanya!"
"Baik tetua", jawab mereka serempak.
"Argh... Aku akan membunuh mu". Teriak Ming Yugi dengan penuh kemarahan langsung menyerang kerah Qing Ruo dengan kecepatan tinggi.
Qing Ling pucat pasi ketakutan. Tidak... Teriaknya mulai menangis.
Pada saat pukulan Ming Yugi hampir mendarat pada tubuh Qing Ruo.
Boom... Ledak keras menggema. Debu menutupi area ledakan. Setelah debu menghilang, penonton melihat Qing Ruo masih berdiri tegak tanpa bergerak selangkahpun. Bersama itu, seorang pria berdiri dihadapannya. Salah satu tangannya berada di belakang tubuhnya.
"Kau menyatakan perang. Karena dengan berani ingin membunuh putraku" Ucapnya santai tetapi semua orang dapat mendengarnya.
Ming Yugi yang jatuh terlempar seratus meter berusaha bangun dan menyeka darah dari bibirnya. Berusaha untuk memahami situasi.
Pandangannya tertuju pada pria yang berdiri menghadang serangannya.