Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasa Beby dan Keenan dan semua anggota Farrious...
Please jangan lupa Follow, like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Menceritakan tentang keluarga Marvin
Farrious. Seorang CEO pembisnis sukses yang berkuasa dikalangan Eropa.
Yang mempunyai 3 putra tampan dan mapan dengan sejuta masalah dalam hidupnya.
"Aku tidak pernah menyangka kalau Kamu, sudah bisa membentak dan mengumpat dengan kata-kata yang kasar! "Siapa yang mengajarimu, gadis kecil"? bisik Keenan tepat di belakang kupingnya.
Seketika Bulu kuduk Beby berdiri, ia sudah lama tidak sedekat ini dengan seorang pria.
"Lepaskan, jaga batasanmu tuan Keenan"! sentak Beby yang sudah kembali sadar.
Beby melepas pelukannya dari Keenan, dan langsung berlari secepat kilat dari sana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 Berubah
1 BULAN KEMUDIAN ...
Indonesia, Jakarta ...
Semenjak kepergian Kenzo, Marvin memberi perintah kepada anak-anak dan menantunya, agar untuk kembali ke Jakarta untuk sementara waktu ini. Karena mereka sudah cukup lama menetap di Milan. Marvin dan Cassandra memutuskan untuk kembali ke Indonesia lagi.
Tidak terasa, sudah sebulan keluarga Marvin kehilangan Kenzo, putranya Kevyn dan Kanaya.
Sedari itu juga sikap Kanaya mulai berubah.
Kanaya yang biasanya ceria, frontal dan selalu menjadi garda terdepan, untuk Beby sahabat sekaligus adik iparnya itu sekarang tidak lagi.
Selama sebulan ini semuanya telah berubah. Kanaya terlihat jarang sekali menegur sapa secara langsung pada Beby. Ia juga bersikap dingin kepada Kevyn. Kanaya benar-benar menjadi pribadi yang lebih tertutup saat ini.
"Hay Nay, bareng yuk kekantor"? ajak Beby.
"Sorry Beb, Lo naik taxi aja dulu ya kali ini". jawab Kanaya kemudian pergi begitu saja.
"Tapi kita udah lama enggak bareng Nay"?
"Sorry Beb, next time ya" ujarnya kembali.
Beby masih setia melihat Kanaya yang telah masuk kedalam mobilnya, kemudian berlalu meninggalkannya didepan halaman luas dikediaman Daddy nya itu.
"Lo kok berubah sih Nay". gumam Beby.
"Hey kok pagi-pagi bengong aja". ucap Kayden yang baru saja sampai di Jakarta.
Beby tersentak, lalu menoleh ke sampingnya.
"Kakak .. ". teriak Beby kencang.
"Ahh .. teriakanmu dek masih sama seperti 6 tahun yang lalu". ejek Kayden lalu memeluk adik kecilnya yang sudah tumbuh dewasa itu.
"Kakak kapan pulang nya"? tanya Beby senang.
"Pagi tadi, Ahh Iya Aku belum lihat Kak Keen"?
"Abang, masih di Milan". jawabnya lesu.
"Cie .. cie .. cie ada yang kangen nih". cibir Kay.
"Enggak, biasa aja". bantah Beby dengan sinis.
"Jadi gimana kapan dilamar sama Kak Keen"?
"Apaan sih kak, enggak jelas banget"! elaknya.
"Kan hubungan Kamu udah membaik dek, kenapa gak langsung di sahkan saja". kata Kayden sambil mengerlingkan matanya.
"Please kak, jangan buat mood Beby jelek deh pagi-pagi begini, hubungan kita belum ada perubahan, walaupun kita udah bertegur sapa tapi rasanya masih sama kayak 6 tahun lalu".
"Kamu yang gercep dong makanya dek".
"Maksud kakak Beby yang mau gerak duluan"?
"Iyalah, selama ini Kak Keen udah perjuangin Kamu dek, sekarang gantian Kamu yang coba perjuangin dia hmm". ucap Kayden lembut.
"Tapi Beby udah perjuangin dia 6 tahun ini Kak tapi enggak ada hasilnya". lirih Beby sedih.
"Itu karena kalian masih LDR dek, sekarang ayo lebih semangat lagi usahanya". bujuk Kayden.
"Apa harus Aku berjuang lagi Kak"? keluh Beby
"Harus dek, Kakak denger banyak banget para cewek diluar sana yang ngejer-ngejer Kak Keen, apa mau usaha 6 tahun Kamu sia-sia dek"? ucap Kayden sembari mengelus puncak kepala adiknya itu, cukup dirinya saja yang kehilangan cinta sejatinya jangan sampai adik kecilnya juga.
Beby menatap lekat kakak kedua nya itu.
"Apa kakak masih belum menemukan Lexa"?
Kayden hanya menggeleng dan tersenyum.
"Sampai kuasa Daddy udah kakak gunakan buat cari dia dek, tapi hasilnya masih sama".
"Kakak sampai bingung dimana Lexa selama ini bersembunyi"? ujar Kayden kecewa.
"Kakak yang sabar ya, apa kakak benar-benar masih mencintai Lexa"? tanya Beby penasaran.
"Tentu dek, enggak ada yang bisa gantiin dia".
"Termasuk kak Shel"? ujar Beby tiba-tiba.
"Shella maksud Kamu? Ya Enggak lah dek".
"Yakin, sedikit aja enggak naruh perasaan sama Kak Shel"? kata Beby sambil menatap kakaknya dengan lekat-lekat, Beby merasa Kay mulai bergantung pada Shella akhir-akhir ini layaknya suami ke seorang istri.
"Kamu apaan sih dek, mana mungkin kakak suka sama Assistan sekaligus sahabat sendiri".
bantah Kayden dengan perasaan gugup.
"Jangan sampe nyesel aja kalau udah jadi milik orang lain, Beby lihat sepertinya Dokter Kean menyukai Kak Shel sejak dulu". cicit Beby.
Kayden hanya tersenyum kikuk dan ia mulai berpikir bahwa Shella sering bertemu Kean, karena penyakit jantung bawaan yang diderita Shella dari kecil, membuatnya harus checkup minimal sebulan dua kali dengan Dokter Kean.
***
"Kakak ipar". teriak Beby saat melihat Kanaya sedang sibuk dengan berbagai berkasnya.
"Hmm, Iya Beb". jawabnya singkat.
"Mau makan siang bareng"? ajak Beby antusias
"Aku belum lapar nih Beb, Lo duluan aja yaaa".
"Gimana kalau kita pesan Gofood aja"?
"Hmm .. Sorry Beb, kerjaan gue lagi numpuk".
"Lo makan sama yang lain dulu, gak papa kan"?
"Hmm, yaudah deh Nay". jawab Beby lesu.
Kanaya hanya membalas Beby dengan senyum tipis dibibirnya. Kanaya benar-benar berubah, dulu ia tidak pernah menolak permintaan Beby sekecil apapun itu, pasti ia menurutinya.
Beby yang merasa bosan karena diacuhkan oleh kakak iparnya itu, memilih pergi ke ruang CEO yang tak lain ruangan pria paruh baya yang masih nampak gagah dan tampan itu.
"Daddy ..". teriak Beby, ia menerobos masuk kedalam ruangan CEO perusahaan nya.
"Iya sayang, ada apa"? jawab Marvin lembut.
"Dad, kapan Beby boleh kembali ke Milan"?
tanya Beby kepada Marvin yang sedari tadi sibuk mengotak-ngatik laptop didepan nya.
"Sabar sayang .. Kenapa Beby enggak nyaman kerja diperusahaan Daddy"? jawab Daddy nya.
"Bukan begitu Dad, tapi Beby udah ngerasa klik aja sama perusahaan disana". ujar Beby lagi.
"Klik sama perusahaannya? Atau sama CEO baru disana"? sindir Marvin sambil terkekeh.
"Ihh Daddy .. enggak gitu juga konsepnya". rengek Beby manja.
"Lah dari pagi, Beby ngebet banget mau balik ke Milan, emang disana istimewanya apa"?
"Beby udah 5tahun lho tinggal disana Dad".
"Beby udah jatuh cinta banget sama kota itu".
"Dan itu jauh sebelum Abang datang kesana".
jelas Beby lembut kepada sang Daddy.
"Tapi kita lagi berusaha untuk ngehilangin rasa bersalah dan sedihnya kakak ipar Kamu nak".
"Semenjak di Indonesia, Kanaya sudah mulai melupakan satu persatu kejadian di Milan".
"Dia juga udah mau kerja di Kantornya Daddy".
"Tapi sikapnya berubah drastis Dad"? sela Beby
"Ya itu Karena dia masih terpukul Sayang".
"Tapi sampai kapan Dad? seharusnya dia juga memikirkan perasaan suaminya". cicit Beby
"Biarkanlah dulu nak, Kanaya masih belum bisa berdamai dengan keadaannya saat ini".
"Untuk urusan Kevyn, biar Keen dan Kay nanti yang akan menasehatinya, Beby gak perlu khawatir masalah itu, Kanaya butuh support dan dukungan dari kita, untuk menghilangkan semua traumanya". nasihat Marvin kembali.
"Tapi .. Ini gak boleh didiemin terlalu lama".
"Kanaya harus sadar Dad, hidup harus terus berjalan, dia juga bisa program hamil lagi kan, asalkan dia mau ikhlas menerima semuanya".
"Kita akan coba bicara dengan nya nanti ya".
"Daddy dan mommy juga akan menasehatinya. Percayalah, semuanya akan baik-baik saja".
Hmm .. Beby menghela nafasnya dengan berat.
Semenjak kepergian Kenzo, Kanaya seakan mengabaikan semua orang, termasuk dengan Kevyn suaminya sendiri. Dia masih terlihat ramah hanya kepada Daddy dan juga Mommynya.
Kanaya seolah memberi jarak kepada yang lain untuk memberinya waktu, bahwa dia sedang tidak ingin diganggu dulu sementara waktu. Ia sedang belajar menata ulang hatinya yang sempat terluka.
Please support yang baiknya ..
jangan lupa Vote, Like dan commentnya ...