Sejak kecil Marsah tidak pernah merasakan kebahagiaan,hidupnya selalu di tuntut untuk tepat waktu,di dalam melakukan semua hal, entah itu saat pulang sekolah atau pun membantu orang tuanya bekerja,sampai suatu ketika marsah beranjak dewasa dia di paksa oleh orang tuanya untuk bertunangan dengan sepupunya dan berakhir dengan menikahi orang lain.
Apakah di dalam perjalanan hidup marsah akan merasakan kebahagiaan atau kah marsah akan berakhir dengan kesulitan ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsah dela yummi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34.Kabar Yang Mengejutkan.
Sampai di kamar Pak Joko berjalan ke arah tempat tidur untuk menidurkan Fajar di atas kasur dan di susul oleh Marsah yang meletakan Aditiya juga di atas kasur tepat di samping Fajar.
"Kakak..., Di pinggir aja ya, jaga Adiknya biar tidak jatuh,ujar Pak Joko kepada Auliya.
"Iya Pa,jawab Auliya berjalan ke arah tempat tidur dan duduk tepat di sisi Fajar.
"Besok,.Papa akan beli kasur lagi untuk kalian,.. sementara waktu kita tinggal di sini dulu sampai Papa dapatkan rumah Asrama yang kosong,ujar Pak Joko.
"Iya Pa,jawab Auliya.
"Bagus,..Anak pintar,ujar Pak Joko sambil mengelus kepala Auliya.
Setelah itu Pak Joko berjalan keluar dari kamar untuk turun ke bawah mengambil koper dan juga tas Pakaian Anak-anaknya serta beberapa barang yang nanti akan di butuhkan oleh mereka.
Tidak lama kemudian Pak Joko kembali lagi dengan barang bawaannya di bantu oleh Saleh dan Juga suami Wika dan Sarah. Hanya sampai di depan kamar, Saleh dan Halim serta Haris pamit untuk kembali ke kamar mereka masing-masing untuk bersiap karena hari sudah menjelang pagi.
Ucapan terima kasih,..Pak Joko ucapkan atas bantu mereka bertiga kepada dirinya.
"Santai saja Bang,jawab Saleh mewakili Halim dan Haris.
"Iya,jawab Pak Joko.
Setelah kepergian Saleh dan Halim serta Haris,.. Pak Joko masuk ke dalam kamar dan menutup pintu serta tidak lupa menguncinya dari dalam.
"Terlihat Marsah sudah tertidur di samping Aditiya, tanpa menimbulkan suara berisik Pak Joko berjalan pelan untuk memperbaiki selimut dari
Marsah dan juga Aditiya.
setelah itu Pak Joko beralih ke sisi lain tempat tidur di mana ada Auliya dan Fajar juga untuk memperbaiki selimut dari kedua anaknya dan tidak lupa mengecup kedua kening mereka dengan penuh kasih sayang. Kemudian Pak Joko berjalan ke arah lemari untuk mengambil sebuah tas yang berisi Bed cover untuk di gunakan sebagai alas pada saat dirinya tidur. Setelah mengeluarkan Bed cover dari dalam tasnya,Pak Joko mulai menggelarnya di atas karpet bulu yang ada di bawah tempat tidur lebih tepatnya di bawah kaki Istri dan Anak-anaknya.
"Pak Joko ingin mengistirahatkan tubuhnya barang sejenak karena rasa capek dan kantuk sudah mendera dirinya yang belum beristirahat dengan baik sejak kepindahan mereka dari kota Irian sampai di Kota M.
......................
Menjelang siang Marsah terbangung karena mendengar suara tangisan dari Aditiya.
"Ehh..anak mama sudah bangun ya, ujar Marsah sambil mengangkat Aditiya dan menggendongnya ke atas Pangkuannya.
Di susul oleh Auliya dan juga Fajar yang telah berpindah tempat tidurnya bersama Papanya.
"Adek..,kenapa Ma??tanya Auliya dan Fajar karena merasa heran dengan suara tangisan Aditiya yang sangat keras.
"Mama..,tidak tahu sayang,jawab Marsah.
"Mungkin adek haus Ma,jawab Auliya yang terkadang juga membantu Marsah untuk mengurus ke dua Adiknya apabila Marsah sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Atau bisa saja adek lagi pup dan Pipis,ujar Fajar menimpali ucapan kakaknya.
"Ada apa??tanya Pak Joko yang terbangun dari tidurnya lantaran mendengar suara berisik dari Anak dan Istrinya di tambah lagi dengan suara tangisan dari Aditiya.
"Karena tidak ada jawaban dari Marsah membuat Pak Joko beranjak berdiri serta berjalan ke arah Marsah untuk melihat keadaan Aditiya yang sedang di bersihkan serta di gantikan popoknya oleh Marsah.
"Di mana susunya,,biar Papa buatkan, ujar Pak Joko bertanya kepada Marsah.
"Di tas perlengkapan bayi,jawab Marsah tanpa menolah ke arah Pak Joko.
Tanpa menunggu lama Pak Joko berjalan kearah tas yang di maksud oleh Marsah,dan mengambil Dos yang berisi susu formula untuk Bayi. Bergitu juga dengan botol dotnya. Pak Joko berjalan ke arah pintu dan keluar dari kamar untuk turun ke dapur agar dirinya bisa membuat susu buat Aditiya sambil membawa termos kecil untuk mengisi persediaan air panas nantinya untuk di kamar.
Sampai di dapur Pak Joko bertemu dengan Bi Darni.
"Ehh,..Pak ada yang bisa di bantu,ujar Bi Darni bertanya kepada Pak Joko.
"Tidak ada Bi, saya hanya mau buatkan susu untuk Aditiya,jawab Pak Joko.
"Ohh iya..,Pak Silahkan,ujar Bi Darni
Sambil mengarahkan Pak Joko menuju Dispenser tempat air Galon berada.
"Ohh iya Bi..., Bapak sama Mama sudah ke toko??ujar Pak Joko bertanya tentang keberadaan Mertuanya.
"Maaf Pak,.. Bapak sudah meninggal, ujar Bi Darni menjawab dengan sopan.
"Haaa...Sejak kapan??tanya Pak Joko terkejut saat mendengar ucapan dari Bi Darni.
"Baru Beberapa bulan yang lalu,,Pak,.. jawab Bi Darni.
"Innalillahi waina illaihirojiun,ujar Pak Joko sambil memenggang dadanya.
Karena Dirinya merasa sangat terkejut dengan berita yang baru saja di dengarnya....
"Makasih ya Bi atas informasinya,ujar Pak Joko.
"Sama-sama Pak,jawab Bi Darni.
Selesai membuat susu untuk Aditiya Pak Joko segera keluar dari dapur dan kembali menaiki tangga menuju kamarnya.
"Ma...,ternyata Papa kamu sudah meninggal,ujar Pak Joko langsung berkata tanpa jeda untuk mengatakan kepada Marsah apa yang telah di dengar dari Bi Darni.
Seketika itu juga Marsah terdiam dan tubuhnya terhuyung ke belakang dan terjatuh duduk di lantai.
"Tidak mungkin,...sejak kapan... Kenapa mereka tidak mengabari aku??ujar Marsah yang sudah menangis tersedu-sedu saat mendengar kabar Bapaknya yang sudah meninggal.
"Sayang...,tenangkan diri kamu,ujar Pak Joko yang berusaha menenangkan Marsah dengan cara ingin memeluknya
Belum sempat tangan Pak Joko meraih tubuhnya,... Marsah sudah menghindar dengan cara mundur ke belakang dan bersandar pada dinding.
"Mereka..,keterlaluan sekali...,
"Apakah mereka benar-benar tidak mau menganggap diri ku lagi sebagai Anak,...??
"Kalau misalkan mereka tidak memiliki nomor Ponsel ku,..
"Tapi,.. mereka bisa saja menghubungi kamu yang selalu ada kontak dengan mereka,ujar Marsah.
Yang saat ini sudah tidak mau lagi memanggil Pak Joko dengan sebutan Mas atau Papa.
"Sekarang juga aku tidak mau tinggal di sini,...kamu sudah tahu kan dari dulu aku tidak pernah di anggap oleh mereka... Kenapa kamu masih mau membawa aku pulang kembali lagi ke sini,ujar Marsah yang meluapkan kemarahannya,.. pikirnya setidaknya Mamanya atau salah satu dari adiknya ada yang mau mengabari dirinya tentang kematian Bapaknya. Sekalipun mereka membenci atau tidak suka dengan dirinya.
"Hu hu hu hu,...suara tangisan Marsah yang terasa pilu dan sakit hati.
"Mama...,jangan Nangis,ujar Auliya dan fajar yang berjalan mendekat ke arah Marsah sambil memeluk tubuh Marsah yang gemetar akibat sedang menangis
"Pokoknya...aku tidak mau tau,... sekarang juga Kamu harus mencari rumah kontrakan... karena aku tidak mau tinggal di sini,ujar Marsah.
"Apa kamu tidak berpikir haaa...
"Aku saja...yang jelas-jelas anak dan kakak dari mereka, sudah tidak di anggap,..!!
"Lalu,.. Bagaimana dengan nasib Anak-anak kamu Haaa,ujar Marsah berang karena marah dengan Pak Joko.
"Iya.. Mama tenang dulu...nanti Papa akan usahakan untuk mencari rumah kontrakan seperti yang Mama inginkan ujar Pak Joko berusaha untuk menebus setiap kesalahannya kepada Marsah dengan cara mengikuti semua keinginan dari Istrinya.
"Sekarang...cepat pergi,...aku maunya sekarang juga....kamu harus bisa mendapatkan rumah kontrakan....
"Kalau tidak,.. Biarkan aku sendiri yang pergi mencarinya,ujar Marsah penuh emosi,bercampur kecewa dan sakit hati...karena jauh di lubuk hatinya, Marsah sangat menyanyangi Bapaknya walau pun terkadang bapak selalu bersikap kasar dan tegas bahkan sampai tega mau memukuli dirinya tapi sesungguhnya Bapaknya sangat menyanyangi dirinya dengan cara diam-diam tanpa sepengetahuan dari Mama,... Bapaknya selalu perhatian dan sayang kepada dirinya.
"Iya sayang...Papa pergi sekarang,ujar Pak Joko segera bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap mencari rumah kontrakan yang di inginkan Marsah Istrinya.
......................
Memang untuk sepintas Mama dan Adik-adiknya terlihat baik dan penuh perhatian kepada dirinya,Itu semua semata-mata hanya karena ada sesuatu yang mereka inginkan dari dirinya yang harus di penuhi oleh Marsah dan tidak boleh terbantahkan
Perasaan kecewa dan sakit hati karena merasa tidak di hargai dan tidak di anggap sama sakali oleh keluarga sendiri, Sampai dengan kematian Bapaknya saja mereka tidak mau mengabarinya sama sekali, padahal dirinya juga ingin mengucapkan selamat jalan atau pun sekedar untuk mendoakan yang tebaik,.. terlebih lagi Marsah ingin sekali melihat untuk yang terakhir kalinya wajah dari Almarhum Bapaknya.!!
Mengapa hal sebesar ini mereka hanya diam saja tidak ada yang berbicara dengan dirinya padahal mereka sempat mengobrol pada saat kedatangan mereka tadi malam.
sampai mereka harua mendengar kabar tersebut melalui seorang pembantu di rumah ini.
Jadi,tanpa berpikir panjang lagi,... Marsah sudah memutuskan ingin tinggal dan hidup terpisah dari mereka mulai saat ini.!!
Agar di kemudian hari tidak ada lagi di antara mereka saling merepotkan atau pun ketergantungan satu sama lain.!!
kalau mau memperbaiki biar tulisan makin kece, readermu makin nyaman baca, coba cek di profil gw, cari Nn HK di bagian yg gw ikuti, nah tuh author punya banyak cerpen yg disana isiinya materi tentang kepenulisan. ✌️✌️✌️
bukan promosi loh ya, cuma sayang bgt kalau ide cerita bagus, tapi eksekusi nulisnya kurang. kan annu✌️✌️
😮💨Semakin ke sini aku tak paham dengan banyaknya [.....]
😮💨 tanda ["] gunanya untuk membuka dan mengakhiri kalimat dialog. tapi ko pakai di awal saja, kan yg baca harus mikir sendiri sampai dimana kalimat dialognya.
ceritamu seru sebenarnya, tapi ya itu, sebaiknya belajar lagi PUEBI, atau ntar di next chapter, gw kasih dimana llu bisa paham tanda baca biar readermu nyaman.