Arga, seorang pemuda kampung yang hidup dengan peraturannya sendiri. karakternya yang tak kenal takut, dingin, tanpa ampun membuat dirinya sering terlibat dalam pertarungan. mampukah seorang gadis desa bernama Anya menumbuhkan cinta di hati arga?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aimar Khalila Albani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman Kembali Datang
Hari Hari pertama dirumah baru, Arga dan Anya menjalani kehidupan normal seperti orang orang pada umumnya. mereka berdua menikmati waktu bersama sama, jalan jalan disekitar rumah. Di lingkungan yang baru ini mereka merasakan kebebasan yang belum pernah mereka rasakan.
Arga semakin pulih dengan cepat, dirinya kini memiliki semangat hidup yang baru ia bahkan memikirkan masa depannya bersama Anya. memikirkan hal hal kecil hingga pemilihan kerja yang sesuai ketika dirinya nanti telah sembuh total. Beberapa minggu telah berlalu, di suatu sore ketika duduk di ruang tamu sambil menonton televisi arga mendengar ponselnya berdering. Nomor yang muncul pada layar ponselnya tak dikenal, Arga merasakan firasat buruk saat hendak mengangkat ponselnya."Hallo? "
Suara familiar membuat suasana menjadi dingin. "Kau pikir kau bisa lari dariku? "
Meski tak mengucapkan nama, arga mengenali suara itu, Arga menduga itu adalah Guntur.
"apa lagi yang kau inginkan, bukankah masalah kita telah selesai? " Arga berbicara dengan nada pelan, dia tak ingin Anya tahu.
"Sudah ku bilang Arga, kau telah banyak mengacaukan rencanaku dan kau akan membayarnya... kupastikan juga Arga bahwa selamanya kau dan wanita itu tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan.. kau pun jangan pernah merasa masalah kita sudah selesai...perlu kau tahu masalah kita akan selesai ketika kau mati. "Guntur berbicara penuh ancaman.
Demi Anya, Arga menahan emosinya yang membara. " Guntur, ambil semua yang kau mau, aku sudah tidak ingin terlibat dalam masalah apapun, urusan kita telah usai. "
"selesai? jangan harap Arga, aku punya banyak cara untuk menghancurkan hidupmu!! " Ancam guntur pada Arga... sambungan telepon pun tiba tiba terputus. Arga pun terdiam sejenak menenangkan pikirannya yang kembali berkecamuk.
"Siapa itu? " Anya bertanya pada arga.
Arga tersenyum berusaha Menutupinya. "hanya telepon salah sambung. "kata Arga.
Namun, Anya merasa ada yang tidak beres dia memilih untuk terus mendesak Arga. " kalau ada apa apa jangan sembunyikan itu Arga.. .. kamu bisa bercerita kepadaku.
"aku tahu Anya, kamu jangan khawatir. "
malam itu saat Anya tertidur ia memikirkan kembali apa yang baru saja terjadi dia bimbang antara dia harus bertahan atau melawan. Arga teringat akan Rudi, ia meminta memberi tahu Rudi tentang ancaman Guntur padanya Rudi pun menyanggupi akan membantu arga sebisanya.
Rudi tiba di rumah arga, ia datang dengan membawa informasi tentang Guntur, ia berjalan menuju teras belakang rumah tempat dimana arga menunggunya.
Rudi: kau yakin dengan rencana ini arga? Membentuk aliansi untuk menghancurkan Guntur adalah langkah besar. "
tanpa ragu arga mengiyakan rencana itu. "tidak ada pilihan lagi Rudi, Guntur tidak akan pernah berhenti memburuku, jika aku terus bersembunyi dia akan menemukanku dan hal paling buruk adalah jika dia menyeret Anya dalam masalah ini."
Rudi mengangguk. "baiklah, aku akan membantumu, namun bagaimana dengan Anya? apakah kamu telah memberitahunya? "
Arga terdiam sejenak. "tidak, aku tidak memberitahunya, karena Anya telah banyak menderita aku tidak ingin menambah penderitaannya lagi.. ..biarkan saja dia percaya bahwa kita mencari jalan untuk berdamai."
Rudi mengangguk, dia memahami situasinya.. dia tahu situasi ini sangat sulit tak penting bagi Anya untuk memahami hal serumit ini.
keesokan paginya ketika arga memasuki dapur, Anya terlihat sedang membersihkan dapurnya.. Arga mencoba bersikap seperti biasanya. Arga memeluk Anya dari belakang.
Anya tersenyum. "kamu sudah membicarakan dengan Rudi? "
"iya, kami sedang memikirkan cara untuk mengakhiri semua ini tanpa konflik, namun saat ini aku hanya ingin fokus pada kehidupan kita, pada hidup kita yang baru ini."
"aku percaya padamu arga, apa pun rencanamu aku pasti mendukungmu."
Arga merasa sesak di dadanya, kepercayaan Anya membuatnya merasa menjadi lebih berat untuk menyimpan rahasia. namun Arga melakukan itu demi kebaikan bersama. Setelah berbincang dengan Anya, Anya menyiapkan makanan untuk Arga. tak terasa hari mulai malam, arga keluar untuk menemui Rudi, Di dalam hati arga memantapkan dirinya untuk melawan Guntur, tak masalah jika terjadi sesuatu pada dirinya tapi setidaknya Anya tetap aman. kini arga memiliki tekad yang kuat, namun ia juga memiliki beban yang cukup berat karena ia harus menyimpan rahasia ini.
