NovelToon NovelToon
Wanita Tangguh

Wanita Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Adiliya

Abelia Lestari adalah seorang gadis polos dan lugu yang bekerja sebagai pelayan di rumah Tuan Muda kejam bernama Anggara. Sering mendapat siksaan hingga kehilangan kesucian sudah Abel alami hingga pada akhirnya membuat Abel menyerah pada hidupnya.

Namun keajaiban terjadi, gadis yang biasanya polos dan lugu itu berubah menjadi gadis yang berbeda, wajah yang memancarkan ketegasan dan mata yang tajam bak elang. Dendam pun satu persatu mulai terbalaskan.

Apa yang sebenarnya telah dialami Abel dan apa yang terjadi padanya? Langsung saja baca kelanjutan ceritanya👉🏻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Adiliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Laporan

“Duduklah” perintah Genia pada 9 orang ketua divisinya.

“Baik Nona” serempak semuanya patuh, masing-masing dari mereka dengan segera menarik kursi dan langsung duduk ditempat yang sesuai dengan name tag yang tertera diatas meja.

“Jadi bagaimana hasil kerja kalian semua?” Tanya Genia ketika melihat semuanya sudah duduk dikursi masing-masing.

Kesembilan orang itu saling tatap satu sama lain, mata mereka menyiratkan kode bertanya siapa yang akan melapor terlebih dahulu.

“Ehm” dehem Rayyen berdiri dari duduknya.

“Baiklah, saya yang akan memulai terlebih dahulu” ucapnya tegas.

“Saya mewakili 2 divisi Hacker sekaligus ingin melaporkan apa saja yang sudah kami selesaikan” lanjutnya menatap Genia.

“Lanjutkan” ucap Genia datar.

Disaat serius Genia sama sekali tidak pernah menunjukkan raut tersenyum, wajah cantik itu hanya akan selalu menampilkan raut datar dan dingin khas miliknya, apalagi jika yang berhadapan dengannya saat ini adalah para anggotanya dalam dunia gelap, maka Genia akan menunjukkan sisi dirinya yang sebenarnya.

Sedangkan identitas sebagai pemimpin perusahaan yang baik hati dan tidak memandang orang dari statusnya itu hanyalah sisi lain dari dirinya saja, sisi yang memang ada karena dorongan hatinya yang masih memiliki sisi baik hati.

“Dari yang Nona perintahkan sebelumnya, kami dari dua grup divisi Hacker sudah menyelesaikan semuanya dengan sangat baik, semuanya sudah berhasil kami sabotase sesuai seperti yang Nona inginkan tanpa ada satupun yang terlewat” jelas Rayyen.

“Bagus” puji Genia puas. “Tapi, dari semua itu apakah ada kendala yang kalian hadapi sewaktu beraksi?”

“Sebenarnya ada Nona, tapi itu hanyalah hal kecil saja dan dapat kami tangani dengan sangat mudah”

“Baiklah, sudah cukup. Selanjutnya Malio”

Malio yang mendengar namanya dipanggil langsung berdiri dari duduknya. Dari awal sampai akhir dari aksinya bersama yang lain ia jelaskan secara rinci tanpa ada satupun yang terlewat. Ternyata divisi Malio mendapati gangguan dalam melaksanakan aksi mereka.

Saat semuanya tengah beraksi, tiba-tiba saja beberapa orang karyawan Anggara masuk mengendap-endap ke dalam gedung perusahaan. Malio bersama Anggotanya yang melihat hal itu langsung bersembunyi ditempat yang tidak terlihat oleh beberapa orang itu.

Ternyata karyawan yang berjumlah sekitar 10 orang itu memiliki niat busuk, satu-persatu cctv yang ada diperusahaan itu mereka matikan agar tidak merekam aksi jahat yang tengah mereka lancarkan. Malio dan yang lainnya pun masih memantau apa saja yang sebenarnya diinginkan dari 10 orang itu.

Usai berhasil menghentikan rekaman cctv, 10 orang yang mencurigakan itu langsung saja kembali berjalan, tapi tidak seperti sebelumnya. Kali ini mereka berjalan lebih santai bahkan sesekali berbincang sembari melangkahkan kaki menuju sebuah ruang yang dijadikan gudang dilantai satu.

Sesekali mereka menatap waspada pada sekeliling, karena takutnya akan ada seseorang yang memergoki aksi yang saat ini mereka lakukan. Sedangkan Malio bersama 10 orang anggotanya yang melihat hal itu kembali menyembunyikan diri agar tidak dicurigai sedang menguntit mereka.

Merasa tidak ada yang mengawasi, 10 orang itu langsung saja memasuki gudang yang berada diujung lantai satu itu, lalu kembali menutup pintunya dengan rapat. Malio yang melihat itu sedikit menggeram kesal karena tidak dapat mengetahui apa yang saat ini tengah mereka lakukan.

Dengan langkah pelan Malio berusaha mendekati gudang itu, sedangkan anggotanya yang lain masih bersembunyi disekitar dengan masing-masing memegang pistol. Malio mendekatkan telinganya pada pintu gudang, tapi anehnya tidak ada suara sama sekali yang terdengar dari dalam.

“Lion, bawakan padaku alat penyadap suara sekarang” perintah Malio sedikit berbisik.

Mereka semua masing-masing memiliki headset canggih yang selalu dikenakan kapanpun dan dimanapun, itu sebagai alat yang mereka gunakan untuk berkomunikasi. Karena jika menggunakan handphone maka akan ada kemungkinan disadap, oleh sebab itulah mereka jadi berhati-hati.

Beberapa saat kemudian, Lion pun datang membawa alat yang diperintahkan oleh Malio, alat itu sangat kecil, sehingga siapapun akan susah mengetahui jika itu adalah alat yang digunakan untuk menyadap suara.

Dengan segera Malio melemparkan alat penyadap melalui celah yang ada dibawah pintu gudang. Setelah beberapa saat Malio mengerutkan keningnya heran karena tidak ada suara sama sekali yang terdengar meskipun sudah menggunakan alat penyadap suara.

“Semuanya berkumpul, kita akan menyergap langsung mereka kedalam” perintah Malio sembari menekan Headset canggih ditelinganya.

Semua anggota yang mendengar perintah Malio pun langsung mendekat kedepan gudang itu segera. Malio membuka pintu gudang secara perlahan, sedangkan anggota yang lain berdiri berjejer dibelakangnya dengan tangan yang sudah siap menarik pelatuk pistol.

Namun saat berhasil membuka pintu gudang secara sempurna, mereka semua dibuat bingung dan terkejut. Mata mereka saling memandang satu sama lain heran.

“Kemana mereka semua pergi” akhirnya pertanyaan itu langsung lolos begitu saja dari mulut Edy salah seorang anggota divisi yang dipimpin Malio.

Secara ajaib, 10 orang yang masuk kedalam gudang tadi sekarang tidak terlihat sama sekali keberadaannya, satu-satunya yang mereka pikirkan hanyalah ruang bawah tanah. Karena sungguh tidak mungkin orang sebanyak itu akan menghilang tanpa jejak didalam ruangan buntu yang bahkan ventilasi udaranya pun tidak ada.

“Semuanya berpencar, carilah pintu yang menuju ruang bawah tanah. Dan ingat! jangan sampai kalian mengendurkan kewaspadaan kalian meskipun itu hanya dalam satu detik” perintah Malio tegas.

“Baik ketua!” Serempak semuanya segera melaksanakan perintah dari Malio.

Dari ujung ke ujung sudah berusaha mereka cari dimana letak pintu tersembunyi itu, tapi ternyata letaknya sangat susah sekali untuk dicari. Dari lantai hingga dinding-dinding mereka ketuk untuk mencari letaknya, tapi hasilnya masih belum saja ditemukan.

“Kita cari sekali lagi, sepertinya tadi ada yang terlewat dalam memeriksa” ucap Malio.

“Baik ketua”

Semuanya kembali berpencar mencari-cari dimana letak pintu tersembunyi itu, tapi sudah hampir setengah jam berlalu mereka masih saja belum menemukan letaknya.

“Huh.. dimana sebenarnya letak pintu itu” gumam Lion terduduk bersandar didinding yang berada dipojokkan gudang.

“Eh” kejut semuanya mendengar bunyi lantai yang bergeser tepat disamping Lion terduduk.

“Apakah kau uang menemukannya?” Tanya Malio menatap Lion heran.

“Eee”

1
budak jambi
semoga kn karma.burg ny dak bisa berfungsi pd wanita lain
Dora
Next.. makin seru ceritanya😁
Chao zhen
Nextt
Dora
Lanjutttt
Chao zhen
Mampirrr
Dora
Next😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!