Lucy adalah anak angkat dari keluarga kaya raya yang tak lain adalah sahabat baik mendian Ayah nya,suatu hari Lucy di paksa menikahi seorang tuan muda mantan panglima perang yang mempunyai gangguan jiwa setelah pulang dari peperangan....
bagaimana kisah Lucy selajutnya?
yuk mampir dan baca...🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pagi yang konyol
Pagi hari nya Lucy yang tak tau kalau ia sedang berada di dalam kamar Nicolas,beranjak dari atas kasur dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi dengan tubuh polos tampa selehai kain,Nicolas yang tak sengaja terbangun pura-pura tidur kembali sambil menahan sesuatu yang sudah terbangun di bawa sana....
"Sial! Apakah dia tidak tau dia sedang berada dimana?" Nicolas mengumpat kesal sambil mencoba mengontrol diri.
Di kamar mandi Lucy yang sudah selesai mengosok gigi menatap dirinya sejenak di cermin,dan....
"Aarrgggggg!"
Suara teriakan Lucy mengema di kamar dalam mandi hingga terdengar sampai di luar kamar,Roy yang datang untuk mengecek keadaan Nicolas langsung berlari masuk ke dalam kamar Nicolas tampa permisi.
Brakkkkk
"Nyonya Muda!" sergah Roy membanting pintu kamar,membuat Nicolas yang tenga berdiri di pintu kamar mandi berbalik dan menatap nya dengan dingin.
Glupppp
"Ma~ maaf tuan," ucap Roy menelan ludah dengan kasar,dan menundukan kepala lalu melangka mundur dengan pelang dan keluar.
"Cih!" desis Nicolas dengan pelang lalu kembali mengetuk pintu kamar mandi.
Tok...tok...tok
"Hei,apakah kamu baik-baik saja?" tanya Nicolas sambil mengetuk pintu kamar mandi.
"Suamiku,bagaimana aku bisa berada di kamar mu? Apa yang terjadi semalam? Huwaaaa!" tangis Lucy pecah membuat Nicolas menelan ludah dengan kasar dan bingun apa yang harus ia jawab.
"Hhmmm...semalam kamu terluka parah,makanya aku mengobati mu," jelas Nicolas membuat Lucy tertegun.
"Di~dia mengobatiku?"batin Lucy sambil melihat dirinya di cermin,dan benar saja,tubuh nya sudah di balut dengan perban,hanya saja tidak memakai apa-apa.
"Su~suamiku,siapa yang melepaskan bajuku?" tanya Lucy lagi membuat Nicolas membulatkan mata.
"I~itu,kepala pelayan yang melakukan nya,aku hanya mengobati mu," elak Nicolas takut Lucy marah dan canggung,dan benar saja di dalam kamar mandi diam-diam Lucy tersenyum.
"Baiklah,kalau begitu bisakah kamu ambil handuk untuk ku," pinta Lucy.
"Astaga...beruntung dia percaya,"batin Nicolas bernafas lega.
"I~iya,baik,"
Nicolas pun menoleh kesana kemari mencari handuk,namun sial nya dia tidak memiliki handuk,hanya ada juba mandi yang ukuran nya bisa menghanyutkan Lucy di dalam,akhirnya Nicolas memutuskan memberikan salah satu kemeja nya....
"Hhhmmm...aku tidak memiliki handuk,hanya ada baju disini," kata Nicolas.
"Tidak apa-apa,berikan saja kepadaku," ucap Lucy sambil membuka pintu kamar mandi lalu mengeluarkan tangan.
"Dia terlihat seperti kucing kecil yang sedang ingin mencuri makanan."batin Nicolas tersenyum kecil lalu menyerahkan kemeja nya kepada Lucy.
Lucy meraih baju yang disodorkan oleh Nicolas,lalu kembali menutup pintu kamar mandi,tak lama Lucy pun kembali keluar dengan memakai kemeja milik Nicolas yang berukuran lebih besar dari tubuh nya....
"A~apakah semalam kamu juga terluka?" tanya Lucy dengan gugup,dan wajah yang memerah terang.
"A~aku? Ah a~aku baik-baik saja,itu berkat dirimu," jawab Nicolas yang tak kalah gugup dari Lucy,karna penampilan Lucy saat ini terlihat sangat sexi di mata Nicolas,membuat pikiran Nicolas kembali membayangkan pucuk melon berwarna pink milik Lucy,dan.
Hap
Tampa aba-aba Lucy langsung memeluk Nicolas,karna ia kira akan kehilangan orang yang sangat berjasa untuk nya itu,dan.
Ceklekkkk...pintu kamar kembali terbuka dan pelaku nya adalah nyonya Melinda yang kini mematung di tempat melihat pemandangan yang romantis menurutnya....
"Wah! Sepertinya tak lama lagi aku akan memiliki cucu!" seru Nyonya Melinda membuat Lucy melepaskan pelukan nya,membuat Nicolas memutar bola mata dengan malas menatap sang ibu yang sudah menggangu moment romantis nya.
"I~ibu,eh maksudku selamat pagi ibu," sapa Lucy gugup dan menunduk malu.
"Ah tidak apa-apa Sayang,hehehehehe,Mama datang karna mendengar tentang kejadian semalam,sudah kalian habiskan saja waktu kalian,dan cepat berikan Mama cucu," kekeh Nyonya Melinda dengan bahagia,lalu keluar dan menutup pintu kamar.
"Aduh...kok Mama malah salah paham,gimana ini?" gumam Lucy mengigit kukuh jari nya dengan frustasi.
"Biarkan kan saja,Mama memang-"
"Tidak apa-apa Suamiku,aku mengerti,lagian mungkin setelah kamu sembuh aku akan pergi jauh,karna bagiku menyembuhkan mu ada prioritasku saat ini," Lucy memoton perkataan Nicolas sambil tersenyum getir,membuat Nicolas seketika mematung di tempat.
"A~apa katanya? Pergi? Tidak,tidak akan kubiarkan kamu pergi sampai kapan pun,Lucy."batin Nicolas mengepalkan kedua tangan nya dengan kuat.
"Ah sudahlah,aku keluar dulu,takutnya Mama dan yang lain semaking salah paham," Lucy pun melangka keluar meningalkan Nicolas,membuat Nicolas menatap nanar pungung Lucy seperti sedang memikirkan sesuatu.