Di usianya yang masih muda dia dinyatakan tidak bisa berkultivasi, semua orang menyebutnya sebagai sampah, pecundang. Tapi siapa yang mengira, setelah menjalani hidup di bawah bayang bayang hinaan dan makian selama bertahun-tahun dia akan mendapatkan sebuah berkah.
Menemukan sebuah peninggalan yang mengubah seluruh jalan hidupnya, peninggalan dari sesosok yang kemudian ia anggap sebagai guru.
Selalu berusaha menjadi lebih kuat, demi mempertahankan yang namanya keluarga. Melindungi orang tua dan juga orang terkasihnya.
Ini adalah perjalanan pemuda Klan Zhou, bernama Zhou Fan. Dengan pedang pusaka di punggungnya yang ia temukan di makam kuno, dia mengarungi dunia kultivator. Mulai mengukir namanya sebagai Legenda Petarung.
Pantengin terus kisah perjalanan Zhou Fan menuju puncak, jadilah saksi sebuah legenda tercipta...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 3 : Perpustakaan Klan
"Apa kau tidak mau bangun untuk berlatih?" tanya Zhou Qian yang masih dengan wajah kesal.
"Untuk hari ini sepertinya Fan'er tidak berlatih ibu, karena Fan'er akan pergi ke perpustakaan Klan Zhou, untuk meminjam sebuah buku dan mungkin Fan'er akan pulang sedikit terlambat," ucap Zhou Fan pada ibunya dengan nada memohon.
Zhou Qian yang mendengar penuturan anaknya itu pun hanya mengangguk anggukan kepalanya, ia mendukung keputusan anaknya.
Tapi Zhou Qian berpesan pada anaknya untuk mampir ke pasar, membeli akar spiral sebagai persediaan, karena persediaan akar spiral sudah habis.
Akar spiral merupakan tanaman herbal yang tergolong memiliki harga yang murah karena akar spiral merupakan tanaman herbal tingkat rendah dan sangat mudah dijumpai di kota batu hitam.
Meskipun tergolong tanaman herbal tingkat rendah akar spiral sangat di cari oleh seorang kultivator karena tanaman herbal ini bisa membantu meningkatkan jumlah tenaga dalam pada seorang kultivator meskipun tidak terlalu banyak.
Bagi seseorang kultivator, tenaga dalam merupakan aspek terpenting yang harus mereka tingkatkan selain kultivasi ,semakin besar jumlah tenaga dalam yang dimiliki oleh seorang kultivator semakin kuat pula kultivator itu.
"Ambil ini!" Zhou Qian memberikan sebuah cincin penyimpan kepada Zhou Fan.
Cincin penyimpanan adalah sebuah cincin yang diberikan suatu mantra formasi ruang di dalamnya sehingga cincin itu dapat menyimpan sesuatu, tapi cincin ini tidak bisa digunakan untuk menyimpan suatu hal yang memiliki hawa kehidupan didalamnya.
Zhou Fan yang menerima sebuah cincin penyimpanan dari ibunya pun meriksa isi di dalam cincin penyimpanan itu dan ia terkejut saat mengetahui bahwa di dalam cincin penyimpanan terdapat banyak sekali koin emas, ia pun menoleh ke arah ibunya yang terlihat sedang tersenyum ke arahnya.
Sang ibu yang menyadari tatapan anaknya yang seolah olah minta penjelasan darinya pun menjelaskan maksud dan tujuannya memberikan cincin penyimpanan kepada Zhou Fan.
"Itu adalah cincin penyimpanan yang ayahmu beli beberapa waktu lalu, ayahmu memang membeli cincin penyimpanan itu untuk diberikan kepadamu, sebenarnya ayahmu akan memberikannya secara langsung tapi ayahmu ada beberapa urusan yang harus ia selesaikan di kediaman Patriark Klan," jelasnya.
"Dan yang terdapat di dalamnya?" tanya Zhou Fan yang masih bingung dengan maksud orang tuanya yang memberikan ia cincin penyimpanan yang berisi koin emas yang sangat banyak.
"Oh, itu koin emas dari kami untukmu," ucap Zhou Qian santai.
"Supaya kamu tidak kekurangan koin untuk membeli keperluanmu, ibu yakin kamu akan membutuhkan itu," ucapnya lagi.
Zhou Fan yang mengetahui niat kedua orang tuanya pun segera memakaikan cincin penyimpanan itu ke salah satu jarinya, kemudian ia pamit kepada ibunya untuk berangkat ke perpustakaan klan.
Zhou Fan tahu, setidaknya terdapat ratusan koin emas di dalam cincin penyimpanannya.
Satu koin emas sama dengan 10 koin perak atau 100 koin tembaga.
Dengan ratusan koin emas yang dia miliki, Zhou Fan tak khawatir lagi akan hidup hematnya lagi.
****
Di sebuah jalan yang mengarah ke perpustakaan Klan Zhou, terlihat ada seseorang pemuda tampan sedang berjalan santai menuju perpustakaan klan.
Pemuda itu membelah kerumunan orang yang sedang berlalu lalang melewati jalan tersebut, pemuda itu tidak lain adalah Zhou Fan.
Di sepanjang jalan yang ia lewati, terdengar bisikan bisikan orang yang sedang membicarakannya, semua orang yang memperhatikan Zhou Fan selalu menampakkan tatapan meremehkan dan menghina.
Tapi tatapan dan omongan dari orang itu tidak Zhou Fan hiraukan, ia tidak mau memikirkan suatu hal yang menurutnya tidak penting.
Hal itu bukan pertama kali Zhou Fan mengalaminya, sejak umur sepuluh tahun ia selalu mendapatkan hinaan dan cemoohan.
Saat anak anak berumur sepuluh tahun sudah bisa berkultivasi, Zhou Fan sampai dengan umurnya yang sudah tujuh belas tahun bahkan belum bisa memiliki tenaga dalam, hal tersebutlah yang membuat Zhou Fan selalu mendapat ejekan, bahkan seluruh orang di Kota Batu Hitam menyematkan sebutan 'sampah' kepadanya.
Sekarang Zhou Fan sedang berdiri di depan sebuah bangunan megah bertingkat 5, terdapat tulisan 'paviliun pengetahuan' di depan pintu masuk bangunan tersebut.
Bangunan itu terlihat begitu menarik bagi Zhou Fan, perpustakaan Klan Zhou yang menjadi tempat tujuannya keluar kediaman.
Zhou Fan yang melihat banyaknya orang yang melewati pintu perpustakaan pun memutuskan untuk masuk kedalam.
Saat Zhou Fan masuk ia langsung pergi menuju lobi untuk mencatat daftar masuk dan mengambil token masuk.
Setiap lantai kecuali lantai pertama memerlukan token untuk bisa memasukinya, di setiap lantai itu ada beberapa petugas yang menjaga, jika seseorang tidak bisa menunjukkan token masuk orang tersebut tidak akan diperbolehkan untuk memasuki lantai yang di tuju.
Bahkan patriark klan dan juga tetua klan pun harus menunjukkan token masuk untuk memasuki lantai yang di tuju, ketua dan tetua melakukan itu supaya dapat memberikan contoh yang baik kepada anggotanya.
Jika si pembuat aturan saja melanggar peraturan yang di buat, lalu buat apa yang lain mematuhinya ... mungkin hal tersebutlah yang dipikirkan oleh Patriark dan Tetua Klan Zhou.
saat giliran Zhou Fan mengambil token masuknya, penatua yang bertugas di lobi pun menyapa Zhou Fan karena merasa kenal dengan pemuda dihadapannya.
"Selamat pagi, tuan muda Fan apakah kau kemari ingin meminjam sebuah buku?" sapa penatua itu pada Zhou Fan sambil memasukkan data Zhou Fan pada token yang akan diberikan kepadanya.
Meskipun ia mengetahui bahwa pemuda di depannya adalah pemuda yang dianggap sampah oleh semua orang, penatua itu tetap bersikap selayaknya menyambut orang yang mengunjungi perpustakaan Klan Zhou lainnya.
Penatua itu memang terkenal dengan sifatnya yang ramah, baik dan juga jujur.
Oleh sebab itu ia di tugaskan di bagian penerimaan, ia sudah sangat lama menjabat sebagai kepala perpustakaan klan Zhou.
"Selamat pagi juga Penatua Ze." Zhou Fan membalas sapaan dari penatua yang ia ketahui namanya adalah Zhou Ze.
"Iya... ingin melihat melihat buku, jika ada yang cocok tentu aku akan meminjamnya," jawab Zhou Fan.
"Silakan masuk Tuan Muda Fan, kau hanya dapat mengakses sampai lantai 2," ucap Penatua Ze sambil menyerahkan token masuk pada Zhou Fan.
"Semoga menemukan apa yang kau cari," ucapnya lagi.
Zhou Fan pun berlalu pergi meninggalkan Penatua Ze yang kembali sibuk melayani pengunjung lainnya.
***
Di lantai dua perpustakaan Klan Zhou, terlihat Zhou Fan sedang memilah milah rak buku, ia mencari buku yang berhubungan dengan alkemis. Memang tujuannya kemari adalah ingin mencari buku tentang alkemis ia berniat mempelajari ilmu alkemis.
Siapa tahu dengan belajar alkemis ia bisa menjadi kultivator, fikir Zhou Fan.
Tapi saat ia mengetahui bahwa untuk menjadi seorang alkemis juga membutuhkan tenaga dalam, ia menjadi tak bersemangat.
Kecewa? tentu ia merasakan hal itu.
Tapi perasaan itu tidak berlalu lama, Zhou Fan menemukan sebuah buku yang di sampulnya tertulis '1000 herbal', Zhou Fan sangat tertarik dengan buku itu, tanpa menunggu waktu lama buku itu sudah berada di tangan Zhou Fan.
Zhou Fan membuka halaman pertama buku yang ada di tangannya, dan ia menyimpulkan bahwa buku itu berisi tentang macam macam tanaman herbal.
Buku itu menjelaskan ciri ciri dan khasiat yang terkandung dalam macam macam tanaman herbal itu, ia mengetahui hal itu setelah membaca beberapa lembar pertama di buku 1000 herbal itu.
Dan itu pasti putri tuan kota, awalnya aja marah2 tapi cuma modus untuk menutupi rasa malu ngintip cowo mandi ... SIAPA YG CABUL...???