Istri Sang Mafia

Udara pagi ini sungguh sangat dingin sekali dan kini terlihat Arin perlahan mulai membuka mata nya . Seperti nya dia sangat nyenyak sekali tidur nya semalam dan juga pegal yang ada pada tubuh nya masih sedikit terasa sih namun dia tetap senang sekali

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakh". teriak Arin lalu Dia pun menendang Daniel hingga jatuh dari atas ranjang

"Kau ini kenapa suka sekali melakukan kekerasan dalam rumah tangga . biasanya suami yang melakukan itu tapi kali ini kenapa seorang istri yang sering melakukan nya . Benar-benar harus di laporkan jika seperti ini ". Kata Daniel sembari bangkit ketika terjatuh tadi

"Lapor lapor , kau yang akan aku lapor kan kata sudah kurang ajar ". Kata Arin

"Aku , kurang ajar . Dari mana kurang ajar nya ?". tanya Daniel

"Ya kenapa tidur di sini dan ini kenapa juga baju ku ganti seperti ini , pasti kau sudah kurang ajar kan ". Kata Arin

"Seenak nya saja menang istri kecil ku ini , minta di hukum ya ". Kata Daniel langsung mencium Arin bahkan Arin sempat memukul namun usaha nya gagal tidak bisa membuat Daniel melepaskan nya hingga bibir Daniel dia gigit baru lah bisa di lepas

"Kau , gila bodoh dasar mesum ". Teriak Arin sembari melempar kan banyak bantal ke Daniel dan keributan pasangan suami istri baru ini pun mulai terjadi kembali . Mereka sedang bertengkar di dalam kamar nya padahal di bawah sudah ada orang tua Daniel yang menunggu sejak tadi namun Daniel belum turun juga

"Naya yang mengganti pakaian mu , sudah jangan memukul ku terus ". kata Daniel

"Gak percaya dengan orang mesum seperti mu ". kata Arin

"Ayo turun tanya langsung kepada Naya jika tidak percaya ". kata Daniel

"Tapi kenapa tidur di sini juga ". kata Arin

"Aku ?". tanya Daniel

"Ya iya kau siapa lagi di sini jika bukan kau ". kata Arin sembari tetap memukul Daniel dengan bantal nya

"Hey nona cantik , ini kamar ku jadi aku berhak untuk tidur di sini dan lagi kita sudah menikah jadi tidur berdua adalah hal yang sangat wajar sekali bukan di lakukan pasangan suami istri". kata Daniel

"Ah iya kita sudah menikah sampai lupa aku , tapi kau sangat mesum sekali bodoh ". Maki Arin

"Berisik sekali ya . Suka sekali marah gak takut apa nanti cepat tua ". kata Daniel menggoda

"Kalau aku cepat tua itu berarti karena mu sebab yang membuat ku marah itu kau saja tidak ada yang lain nya ". kata Arin

"Iya iya bawel aku terus yang salah jika dengan mu ". kata Daniel

"Memang kau salah jadi akui kesalahan mu itu tuan Daniello ". Kata Arin

"Sudah sana mandi lah atau mau kita mandi bersama ". kata Daniel kembali menggoda

saat ini Daniel suka sekali menggoda Arin hingga dia sering kena pukul atau Jambak Arin namun hal itu malah membuat nya senang karena dia menganggap itu adalah hiburan untuk nya jadi di pukul atau Jambak itu hal yang biasa sekali dan juga tidak masalah

Arin pergi masuk ke kamar mandi sementara Daniel berada di balkon kamar nya menikmati indah nya pemandangan dari kamar

Biasanya jam segini Daniel sudah tidak ada di rumah pergi mengurus bisnis nya tapi ketika sudah menikah mungkin saja hal itu akan sedikit demi sedikit dia kurangi untuk membuat Arin nyaman tetap berada di sisi nya

"Niel aku lupa bawa handuk . ambilkan ". teriak Arin

"Cih gadis ini memerintah ku seenak nya saja ". kata Daniel

walaupun mengomel tetap saja Daniel berjalan untuk mengambilkan handuk istri nya dari dalam lemari

"Lain kali jangan ngomel saja hingga tertinggal barang yang harus nya di bawah ". Kata Daniel

"Iya iya , mengambil kan sekali saja sudah bawel nya minta ampun . Dasar lelaki mesum egois ". Kata Arin

Brak

Dia menutup pintu depan kencang sekali dan Daniel hanya bisa menggeleng kan kepala nya saja. Hanya Arin yang bisa bertingkah seenaknya kepada dia dan dia tanpa rasa takut melakukan hal itu serta sering juga membuat Daniel kesal namun Daniel membalas nya beda cerita jika itu orang lain pasti mereka akan meninggalkan dunia ini dengan cepat jika sudah menyinggung atau membuat Daniel kesal

"Huft , semangat Arin karena hidup ini masih sangat panjang dan walaupun kau sudah menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak kau cinta dan sungguh sangat menyebalkan sekali namun tetap lah bertahan karena Daniel pun juga tidak pernah menyakiti mu justru dia bisa mewujudkan segala impian mu jadi bertahan hanya setahun saja itu akan menjadi mudah jika menjalani nya dengan penuh semangat ". Monolog Arin untuk menguatkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi saat ini

Takdir dari sang pencipta untuk nya tidak ada yang tahu dan kini Arin sudah menikah dengan lelaki yang baru dia kenal dan lelaki itu juga yang sudah membeli nya dari sang ayah yang kini sudah mulai tidak perduli lagi kepada dia

"Bawel kenapa lama sekali , apa kau bunuh diri di dalam sana ?". tanya Daniel

"Berisik. jika aku bunuh diri sekarang sayang sekali bukan tidak bisa menikmati harta mu sebagai nyonya Daniel ". kata Arin menyahuti dari dalam kamar mandi

"Cepat keluar untuk sarapan pagi ". Kata Daniel

"Bawel banget sih jadi cowok . Ini juga sudah selesai kenapa teriak Mulu ". kata Arin

"Lama banget mandi saja. Aku juga belum mandi ". kata Daniel

Saat Arin sudah keluar kini ganti dia yang akan mandi sebab tadi dia terbangun pun juga karena tendangan dari Arin yang membuat nya jatuh dari ranjang hingga terbangun dari tidurnya

"Hem , bagus sekali ya pemandangan nya ". Kata Arin ketika melihat ke arah luar

Setelah dia menggunakan pakaian nya kini Arin berjalan keluar kamar untuk melihat saja tempat itu dan aktivitas semua orang jika sudah pagi

"Selamat pagi nyonya ". sapa pengawal di lantai atas dekat kamar Daniel membuat Arin terkejut

memang Daniel menyuruh anak buah nya berjaga di lantai tiga area pribadi nya agar tidak sembarang orang bisa naik ke situ karena ada dua lantai dari lima lantai kediaman Daniel yang menjadi tempat pribadi Daniel dan tidak ada yang boleh naik kecuali orang tertentu saja seperti Naya dan Hardin dan kali ini Arin juga termasuk

"Kalian ada di sini , sejak kapan dan kenapa aku baru tahu ". Kata Arin

"Kami memang di tugaskan di sini nyonya mungkin kemarin anda tidak melihat kami jadi tidak tahu ". kata anak buah Daniel sembari menundukkan kepala nya hormat dengan istri bos nya itu

"Oh kalian mengatakan aku buta ya maka nya gak bisa melihat di mana keberadaan kalian ". Kata Arin membuat mereka gugup karena memang mereka tidak bermaksud seperti itu

"hahahaha, aku hanya bercanda kenapa kalian malah terlihat sangat pucat sekali seperti aku ingin memakan kalian saja ". Kata Arin tertawa dengan keras nya

Dia menggoda tadi namun tidak tahu jika candaan dari nya itu bisa membuat mereka berdua kaget dan juga takut seperti yang terlihat saat ini oleh nya

"Maaf jika kami salah bicara nyonya sebab kami tidak memiliki maksud apapun juga ". kata nya

"Tenang saja , aku santai sekali dan kalian jangan terlalu kaku seperti itu . Lemas saja seperti kanebo jangan seperti robot. Meksipun tuan kalian galak dan tidak bisa senyum setidak nya kalian jangan seperti itu juga karena itu akan membuat kalian jelek sama seperti tuan kalian itu ". kata Arin

Tidak tahu saja Arin sejak tadi Daniel sudah berdiri memperhatikan nya dan dia pun mendengar semua ucapkan Arin kepada anak buah nya itu

"Maaf nyonya ". kata mereka kompak

"Maaf Mulu , di kira lebaran apa maka nya minta maaf terus sejak tadi ". kata Arin

"Gak kasih uang malah ucap maaf terus . Gak akan kenyang aku hanya dengan mendengarkan maaf kalian." kata Arin

"Aku beri tahu kalian , tuan kalian itu sangat sombong dan dia juga jorok sekali jarang mandi dan ganti baju maka nya pakaian dia itu kan hanya itu saja setiap hari nya ". Kata Arin

Mereka hanya mendengar kan saja apalagi sudah melihat keberadaan Daniel juga jadi mereka hanya bisa menunduk kan kepala mereka tidak berani menatap Arin sebab para pekerja laki-laki di mansion Daniel di larang menatap Arin kecuali Hardin saja dan jika ada yang melanggar maka mata mereka akan di congkel oleh Daniel langsung di tempat dan tidak akan ada ampunan untuk mereka sama sekali nanti

"Ehm , terus saja menjatuhkan ku di depan anak buah ku sendiri nyonya ". Kata Daniel berjalan menghampiri Arin dan merangkul nya

"Aku sudah katakan bukan jangan keluar dulu jika tidak bersama ku kenapa suka sekali melanggar apa yang aku katakan Hem . Mau di hukum seperti tadi ". kata Daniel

"Gak ada ya hukuman seperti tadi , gue tonjok Lo jika melakukan hal itu lagi . Beneran Niel ". Kata Arin sembari mengepalkan tangan telah di depan wajah Daniel dan Daniel pun menggenggam lalu mencium tangan Arin

"Seperti bisa berkelahi saja mau mukul aku ". Kata Daniel

"Aku bisa ya meksipun tidak sampai jago banget tapi aku sangat bisa sekali jangan meremehkan aku ". kata Arin

"Tidak ada yang meremehkan mu nyonya itu hanya asumsi mu sendiri saja ". kata Daniel

"Ayo kata nya mau makan , aku sudah sangat lapar sekali ". kata Arin

"Ayo turun , Naya pasti sudah menyiapkan makanan untuk kita ". kata Daniel

"Jika saja aku tidak lelah maka aku sendiri yang akan memasak untuk kita karena aku tidak suka jika terus di layani mereka. Aku juga ingin memasak sendiri nanti nya ". kata Arin sembari kedua nya berjalan menuruni anak tangga. Mereka tidak menggunakan lift melainkan turun dengan tangga saja karena Arin senang . Hitung-hitung olahraga juga pagi ini karena kehidupan nya kini bak ratu dalam dongeng yang apapun datang dengan sendirinya tanpa dia harus mencari dengan susah payah juga

"itu Mak lampir masih di sini juga sama si kakek . eh maksudnya sama papa mu ". Kata Arin terlihat kesal ketika tahu jika Meira di sana

Meira suka sekali mencari masalah dengan nya maka dari itu dia sangat kesal saja jika pagi yang cerah ini harus dia gunakan untuk berdebat dengan wanita gila itu

"Kakek tua itu adalah mertua mu nyonya ". kata Daniel

"Tapi kau tidak mengakui dia sebagai papa jadi aku rasa dia masih belum bisa menjadi papa mertua ku bukan karena status nya itu yang tidak jelas ". kata Arin

"Kau ini memang ucapkan dan kelakuan mu sungguh di luar nalar semua membuat ku kesal saja ". kata Daniel

"Jangan sering marah karena aku dengan dari seseorang jika sering marah itu membuat orang cepat tua ". kata Arin

"Itu ucapan ku tadi di dalam kamar nyonya ". kata Daniel

"Hehehe, ternyata masih ingat saja kau dengan ucapan mu . Aku kira tadi sudah lupa dan amnesia mendadak ". kata Arin

"Mereka kapan pindah dari sini ?" tanya Arin

"Tidak tahu ." Jawab Daniel

"Ih males banget deh jika mereka ada di sini terus membuat gak nyaman saja ". kata Arin

"Usir saja jika memang tidak nyaman ". kata Daniel

"Aku mengusir mereka , tentu saja tidak bisa lah . Siapa aku berani mengusir mereka orang tua pemilik rumah ". kata Arin

"Kau nyonya Daniel jadi apa yang tidak bisa di lakukan oleh nyonya rumah ini Hem ". kata Daniel

"Jadi aku bisa mengusir mereka jika aku tidak suka dan kamu tidak akan marah nanti nya ?". Tanya Arin

"Tentu saja tidak akan marah . untuk apa juga aku marah kalau memang kamu suka ya sudah lakukan apapun di sini asal ingat saja ucapan dan perjanjian kita sebelum nya . Aku paling tidak suka di hianati jadi jangan melakukan itu dan jika butuh apapun katakan saja dan jangan berbohong walaupun hal kecil juga tetap aku tidak bisa memaafkan ". kata Daniel

"Ya berarti harus saja dong jangan aku saja yang di larang tapi kamu nya juga harus seperti itu juga jadi biar adil juga ". kata Arin

"Jangan mengatur ku karena aku paling tidak suka di atur dan juga di bantah ". kata Daniel

"Ya sudah aku pun sama ". Kata Arin lalu dia berjalan cepat menuju meja makan untuk segera sarapan pagi sebab dia sudah sangat lapar sekali saat ini

"Wah , enak semua nay yang kamu siapkan hari ini ". Kata Arin

"Ini makanan kesukaan anda nyonya dan saya menyiapkan sesuai dengan selera anda saja ". Kata Naya

"Seperti tidak pernah makan seperti ini saja ". Kata Meira

"Memang tidak pernah dan baru kali ini setelah menikah dengan Daniel sama hal nya dengan mu kan Tante . baru jadi orang kaya setelah menikah dengan om Erland. Kita sama jadi jangan sok dan belagu atau aku akan mengusir mu dari sini , aku nyonya Daniel bisa mengusir mu pergi dari mansion ini jika memang kau sangat keterlaluan dan aku sudah tidak tahan . iya kan suami ku ". kata Arin mencari dukungan dari Daniel

"Tentu saja istri ku boleh melakukan apapun di sini dan tidak akan ada yang melarang nya juga kecuali aku saja yang bisa melakukan hal itu ". Kata Daniel sembari menatap papa dan Mak lampir itu secara bergantian dengan tatapan tajam mengejek nya kali ini

Sungguh Daniel senang sekali jika Arin bisa membuat mereka kesal apalgi pagi ini dia melihat Arin bisa menghina istri papa nya tentu saja itu adalah kesenangan tersendiri bagi Daniel yang mana dulu mama nya tidak bisa melakukan hal itu dan kini di wakilkan oleh sang menantu . Daniel yakin jika Miran mama nya akan bahagia dan setuju Daniel menikah dengan Arin