NovelToon NovelToon
Prahara Rumah Tanggaku

Prahara Rumah Tanggaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:71.5k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Kinan ibu muda berumur dua puluh enam tahun harus terjebak pada hubungan terlarang dengan seorang laki- laki karena keadaan ekonomi keluarganya yang sedang kacau. Dia terpaksa meminjam uang untuk biaya operasi sang anak dengan imbalan menyerahkan tubuhnya pada laki- laki tersebut karena dia tidak mampu mengembalikan uangnya. Sedangkan sang suami yang sejak dua tahun kena PHK harus kerja serabutan tiba- tiba menghilang entah ke mana. Mampukah Kinan menjalani hari- harinya seorang diri di tengah permasalahan yang tiada habisnya...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Kecelakaan

Flash back tiga minggu lalu.

Rangga yang baru pulang dari Bandung bersama tiga temannya sedang istirahat di rest area. Mereka ingin istirahat sebentar sambil makan dan ngopi.

"Rangga , kamu nggak ngopi...?" tanya Karso.

"Nggak mas, ini saya minum air putih saja..." jawab Rangga.

Rangga memang sedang tidak ingin apapun. Yang dia inginkan hanya pulang ke rumahnya menyerahkan uang yang dia dapat dari memasang panggung tadi. Lumayan uang yang dia dapatkan sebesar tujuh ratus ribu. Dia juga dapat makan serta kopi.

"Dek, tunggu mas ya, mas sebentar lagi pulang, tapi mas hanya dapat uang tujuh ratus ribu, masih kurang untuk bayar sewa rumah, nanti sampai rumah mas akan cari lagi kekurangannya...." ucap Rangga dalam hati sambil menghitung uangnya lalu memasukkan ke dalam kantong kemejanya.

Tiba- tiba Rangga merasakan ingin buang air kecil.

"Mas Karso, saya mau ke toilet dulu ya..." ucap Rangga.

"Iya, tapi jangan lama- lama ya, sepuluh menit lagi kita jalan lagi...." ujar Kasno.

"Iya mas, cuma sebentar kok..."

Rangga bergegas masuk ke dalam toilet. Beberapa menit kemudian Rangga pun keluar setelah menyelesaikan hajatnya. Rangga berjalan hendak menuju teman- temannya yang sedang menunggunya.

Tiba- tiba di sebrang jalan sana ada anak kecil berjalan seorang diri akan menyebrang jalan. Anak kecil itu terlihat bingung. Sepertinya dia terpisah dari kedua orang tuanya. Sementara dari arah berlawanan sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi.

Tanpa pikir panjang lagi Rangga segera lari dan meraih tubuh bocah laki- laki yang usianya hampir sama dengan Raka. Dia menarik tubuh anak tersebut ke pinggir jalan hingga terlempar ke trotoar. Tapi naas malah Rangga sendiri yang terserempet mobil hingga terpental beberapa meter.

Rangga pun jatuh terkulai tak sadarkan diri. Beberapa orang di sekitar tempat tersebut pun berlari menghampiri Rangga dan juga anak kecil tersebut yang ternyata hanya mengalami luka ringan saja. Sedangkan Rangga sepertinya lukanya cukup parah.

Darah mengalir dari kepala dan juga kaki Rangga. Di tengah kerumunan ada seorang perempuan yang penasaran dengan apa yang terjadi.

"Ada apa ini mas...?" tanya perempuan cantik tersebut.

"Itu mba baru saja ada tabrak lari. Kasihan sepertinya korban mengalami luka parah..." jawab salah satu warga yang mengerumuni Rangga.

"Oh, siapa yang di tabrak..?"

"Kurang tahu mba, sepertinya bukan warga sini. Itu mba lihat dia pingsan, kepalanya mengeluarkan banyak darah. Tadi ada yang nelpon ambulance tapi belum juga datang..." sahut pria tersebut.

Perempuan itu pun menoleh ke arah Rangga yang tergeletak di tepi jalan raya.

"Rangga..!" seru perempuan itu begitu tahu laki- laki yang tergeletak di sana adalah orang yang sangat dia kenal.

"Kenapa mba..? Mba kenal sama laki- laki itu...?" tanya si bapak- bapak itu.

"I..iya,, dia temanku... Pak tolong angkat teman saya dan masukkan ke dalam mobilku. Biar saya yang bawa dia ke rumah sakit...'

"Iya mba..." beberapa orang pun mengangkat tubuh Rangga dan memasukkannya ke mobil perempuan itu. Kemudian perempuan itu membawa Rangga ke rumah sakit terdekat.

Sementara itu Karso dan temannya sudah ke sana kemari mencari Rangga tapi belum ketamu juga. Sudah hampir satu jam mereka mencari.

"Mas Karso, gimana nih sudah satu jam kita cari- cari Rangga nggak ketemu juga. Apa dia sudah pulang duluan naik angkutan umum....?" tanya salah satu teman Karso.

"Nggak tahu, ditelpon juga dari tadi nomornya nggak aktif.

"Trus gimana dong, kita sudah capek nih muter- muter cari dia. Apa kita tinggal saja..."

"Ya udah kita cari satu kali lagi, kalau tetap tidak ketemu kita tinggal saja..." jawab Karso.

Mereka pun mencari Rangga sekali lagi. Namun hasilnya sama. Tidak ketemu juga. Akhirnya setelah dua jam mencari, mereka pun kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan pulang ke Jakarta.

Sementara itu di sebuah rumah sakit di Bandung Rangga sedang ditangani oleh dokter di IGD. Perempuan yang tadi membawanya ke rumah sakit yang diketahui bernama Vivi pun mondar- mandir di depan ruang IGD.

Dia menekan ponselnya untuk menghubungi orang tua Rangga.

"Hallo tante, ini Vivi, tadi Vivi menemukan Rangga tante...dia mengalami kecelakaan di Bandung. Sekarang sedang di tangani dokter di ruang IGD...." ucap Vivi bicara lewat sambungan telpon.

Bersamaan dengan itu seorang dokter keluar dari ruang IGD. Vivi pun segera menghampiri dokter tersebut.

"Keluarga pak Rangga..." ucap dokter laki- laki paruh baya.

"Iya saya dok, saya Vivi teman dari Rangga, saya sudah menghubungi keluarga Rangga dan mereka akan segera datang ke sini. Bagaimana keadaan Rangga dok...?"

"Pak Rangga mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala dan juga kakinya. Dia harus segera dioperasi untuk menghentikan pendarahan di otaknya. Sebaiknya pak Rangga dibawa ke rumah sakit yang lebih besar karena peralatan di rumah sakit ini masih belum lengkap..." ucap dokter.

"Apa dok...? Pendarahan otak..?"

"Iya bu. Dia mengalami pendarahan di otaknya. Kakinya juga mengalami retak tulang. Sebaiknya sekarang juga pak Rangga dirujuk ke salah satu rumah sakit di Jakarta. Di sana peralatannya lengkap. Nanti kami akan menyediakan ambulance untuk membawa pak Rangga ke sana..." sahut dokter.

"Ba..baik dok..."

Akhirnya Rangga pun di bawa ke rumah sakit besar di Jakarta menggunakan ambulance. Vivi segera mengabari mamah Rangga supaya tidak usah menyusul Rangga ke Bandung . Vivi pun menyuruh mamah Rangga langsung ke rumah sakit rujukan untuk Rangga.

Sekitar dua jam perjalanan , Rangga pun sudah sampai di rumah sakit besar di Jakarta. Operasi pun segera dilakukan. Mamah Rangga dan Vivi menunggu di luar ruang operasi dengan cemas. Dua jam kemudian operasi pun telah selesai dokter keluar dari ruang operasi tersebut dan menjelaskan pada mamah Rangga tentang keadaan Rangga.

"Apa dok..? Rangga koma..?" mama Rangga.

"Iya bu, ibu yang sabar ya, kita lihat perkembangan dari saudara Rangga. Semoga Rangga segera sadar...." sahut dokter.

Mama Rangga pun nampak syok dan sedih. Bertahun- tahun dia tidak bertemu dengan anak semata wayangnya. Tapi begitu dia bertemu dengannya, anaknya dalam keadaan koma.

Iya, Rangga meninggalkan rumah karena sang mamah tidak merestui hubungannya dengan Kinan. Mamahnya yang bernama ibu Ratih lebih memilih Vivi yang menikah dengan Rangga. Bukan Kinan, seorang gadis miskin yang tidak jelas asal usulnya.

Kinan adalah anak yatim piatu yang di asuh oleh paman dan bibinya. Dia juga punya seorang kakak perempuan tapi hubungan dengan kakaknya tidak begitu baik. Setelah bibi dan pamannya meninggal Kinan hidup sendiri. Dan bertemulah dia dengan Rangga. Mereka saling jatuh cinta, namun hubungannya ditentang oleh bu Ratih.

Bu Ratih yang notabene orang kaya pun tidak sudi punya menantu seperti Kinan yang tidak sederajat dengan keluarganya. Dia lebih memilih Vivi yang jelas- jelas anak dari sahabatnya yang juga orang kaya.

Karena begitu cintanya kepada Kinan , Rangga pun memilih pergi dari rumah dan menikahi Kinan tanpa restu dari sang mamah. Selama bertahun- tahun Rangga tidak pernah sekalipun mengunjugi ataupun memberi kabar pada sang mamah walapun mereka masih sama- sama tinggal di kota Jakarta. Sang mamah pun sangat murka begitu mendengar dari temannya yang melihat Rangga telah menikahi Kinan.

Di sini lah sekarang mereka berdua berada. Mereka di pertemukan kembali tapi tidak dalam keadaan baik melainkan keadaan Rangga yang tidak sadarkan diri di ruang ICU.

Ruangan ICU terasa hening, hanya ada suara monitor yang menampilkan garis detak jantung Rangga.Beberapa alat menempel pun di tubuh Rangga. Ibu Ratih hanya bisa meneteskan air matanya melihat Rangga tidak berdaya. Perasaanya pun campur aduk ada rasa senang karena bisa bertemu lagi dengan sang putra, tapi di sisi lain dia merasa sedih karena sang putra dalam keadaan yang menyedihkan.

Lima hari berlalu akhirnya Rangga bangun dari koma. Bu Ratih begitu bahagia melihat sang putra bangun. Tetapi kebahagiaan itu berubah menjadi sedih dikala sang dokter menjelaskan bahwa Rangga mengalami hilang ingatan. Iya, Rangga tidak ingat dengan siapapun termasuk pada sang mamah.

Bu Ratih yang selalu di temani oleh Vivi pun dengan sabar melakukan beberpa hal yang dapat mengembalikan ingatan Rangga. Seperti memperlihatkan foto masa kecilnya, menceritakan masa sekolahnya bersama dengan Vivi, dan memperlihatkan benda- benda milik Rangga yang masih tersimpan rapi di kamarnya.

Vivi yang sampai saat ini masih melajang pun perlahan- lahan kembali menaruh rasa pada Rangga. Iya ,dari masih duduk di bangku SMA hingga kuliah dia memang begitu mencintai Rangga. Tetapi cintanya bertepuk sebelah tangan karena Rangga hanya menganggapnya adik saja.

Hampir setiap hari Vivi selalu ada menemani Rangga. Dan hari ini jadwal chek upnya Rangga. Karena bu Ratih sedang ada urusan mendadak dia pun tidak bisa menemani Rangga ke rumah sakit. Vivi dengan senang hati mengantarkan Rangga melakukan chek up dengan diantar oleh supir pribadi bu Ratih.

Setelah pulang dari rumah sakit Vivi menemui bu Ratih yang juga baru pulang menyelesaikan urusan pekerjaannya.Iya , bu Ratih memang masih melanjutkan usaha almarhum suaminya yaitu usaha konfeksi dan mempunyai butik.

Setelah mengantar Rangga ke kamarnya dan memberinya obat dari dokter karena Rangga mengeluh sakit kepala, Vivi pun menghampiri bu Ratih.

"Tante sudah pulang...?"

"Iya nih tante baru saja pulang..." .mereka pun duduk di sofa ruang tamu.

"Gimana tadi kata dokter...? Apa ada kabar baik tentang Rangga...?" tanya bu Ratih.

"Iya tante ,kata dokter kesehatan mas Rangga sudah mulai membaik. Kakinya pun sudah hampir sembuh. Untuk ingatan mas Rangga tinggal menunggu waktu saja tante. Kata dokter kita harus sabar, dan terus melakukan terapi agar ingatannya bisa pulih kembali..."

"Ya syukurlah, semoga saja Rangga bisa segera pulih sepenuhnya.." sahut bu Ratih.

"Oya tante,tapi tadi di rumah sakit ada sesuatu yang terjadi..." ucap Vivi.

"Sesuatu apa Vivi...?" tanya bu Ratih penasaran.

Vivi pun menceritakan pertemuan Rangga dengan Kinan dan anaknya di halaman rumah sakit. Mendengar apa yang diceritakan oleh Vivi bu Ratih pun terkejut.

"Apa..? Kalian ketemu Kinan dan anaknya...? Apa itu anaknya Rangga..?"

"Sepertinya begitu tante. Kinan dan anaknya menangis karena mas Rangga tidak mengenali mereka. Vivi juga langsung membawa mas Rangga pergi, dan mengatakan pada Kinan bahwa dia bukan rangga tapi Ata suamiku. Maaf ya tante Vivi terpaksa berbohong pada Kinan karena Vivi tidak mau mas Rangga merasa terganggu. Karena setelah kejadian itu mas Rangga jadi murung dan pendiam..." ucap Vivi.

Ata adalah panggilan saat Rangga masih kecil. Itu juga menjadi panggilan sayangnya Vivi ke Rangga. Yaitu kak Ata.

" Nggak papa Vivi, kamu sudah melakukan hal yang benar. Tante sudah cerita sama kamu kan kalau Rangga pergi dari rumah dan menikah dengan Kinan tanpa restu dari tante..." ucap bu Ratih.

"Sampai sekarang pun tante tidak akan merestui mereka. Kinan bukan menantu yang tante inginkan. Menantu yang tante inginkan hanya kamu Vivi..." lanjut bu Ratih sambil menatap wajah cantik Vivi.

"Vivi ...sekarang Rangga sudah pulang ke rumah ini, tante tidak akan membiarkan dia kembali sama Kinan lagi. Apa kau masih mencintai Rangga..? Kalau kau masih mencintai Rangga, maukah kau menikah dengan Rangga...?" tanya bu Ratih.

"I..iya tante, sampai detik ini Vivi masih mencintai Rangga. Belum ada laki- laki yang bisa menggantikan Rangga di hati Vivi. Oleh karena itu sampai sekarang Vivi masih hidup sendiri..." jawab Vivi.

"Baguslah Vivi, tante akan menikahkan kamu dengan Rangga setelah dia bisa mengingat semuanya..."

"Tapi tante kalau Kak Rangga masih menolaknya juga seperti waktu itu bagaimana...?"

"Kamu tenang saja , serahkan semuanya sama tante.." ucap bu Ratih.

Flash back off

🌸🌺 Like, koment, vote serta dukungan kalian sangat berarti bagi author 🌺🥰

1
Salsabiela
ada lagi ini janda gatel...
Salsabiela
thor bikinn mereka rujuk aja biar jadi keluarga bahagia
Asmara
aku dukung Rangga rujuk sama Kinan.
Kholidah Elidah
kayanya laras mau manfaatin kinan deh
Salsabiela
kl aq sih setuju aja kalau Kinan sama Rangga rujuk, toh kl Kinan prnah pya salah dia sudah bertaubat dan juga mendapat karma atas perbuatannya. selagi Rangga mau memaafkan kenapa nggak rujuk aja. Kinan juga berhak bahagia
Asmara
yang sabar ya Thor tetap semangat menulisnya /Smile/
Shifa Burhan
novel ini dan novel selingkuh hanya membuktikan berapa munafiknya pola pikir dan karaktermu thor
Shifa Burhan
bukti berapa munafiknya pola pikirmu dalam membuat novel, kita bandingkan novelmu sendiri

*novel SELINGKUH, suami selingkuh kau laknat dan beri balasan setimpal, tiada maaf karakter istri kau buat tegas dan kau membuat istri membalas juga dan kau benarkan itu, kau hadirkan lelaki lain yang baik pada sangat istri dan lelaki lain (pebinor) berhasil menggantikan posisi sang suami
banding
*novel ini konfliknya istri yang selingkuh tapi kau lakukan berbagai cara untuk membela sang istri dan kau buat karakter suami jadi lelaki bodoh udah diaslingkuhi ujungnya2 sang suami juga yang mengemis dan berjuang untuk istri jahanamnya dan kau tidak berani hadirkan wanita lain yang baik pada sang suami

dari dua novelmu ini saja kita bisa melihat betapa egois, munafik, dan tidak adilnya pola pikir dan karakter mu
Shifa Burhan: HP HP gua, kuota kuota gua, mata mata gua, tangan tangan gua, terserah gua mau baca kek, mau banting kek

kalau novel situ kagak mau dibacanya jangan muncul di HP gua, gitu aja repot

beda otak berisi dan otak kosong
otak berisi ketika dikritik pedas dengan fakta2 dia akan introveksi diri dan lihat kekurang nya dan belajar lebih baik sedang si otak kosong ketika dikritik dengan fajta2 dia akan ngegas, ngeyel, dan ngamuk kagak jelas, orang kayak gini dilempar kelaut pasti ngambang🤣🤣🤣🤣
aca: g usa baca lu uda baca gratisan masih aj komen gk enak
total 4 replies
Kholidah Elidah
thor kehidupan andrew gmn kasih karma enak aja dia kan yg udah buat kinan menderita
Mommy Almira: Andrew kan udah lama mati kak, kecelakaan... ada di bab sebelumnya ,
total 1 replies
aca
lanjut jangan balikan gk percayaan lupa kah dlu dia ninggalin utang brp akirnya Kinan jual diri
Asmara
sebenarnya apa sih maunya Rangga
Salsabiela
Thor, padahal aku maunya Rangga rujuk sama Kinan, buatlah hati Rangga luluh biar bisa menerima Kinan kembali. lagian Rangga mau nikah sama siapa lagi, kmren sama Vivi malah mencelakai Raka. apa mau sama Gita si janda gatel, ih jangan ah Thor
aca
males moga g rujuk Kinan jodohin ma. lainnya aja rangga tololl
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Semoga Kinan segera sembuh dan move on dari Rangga meskipun ada Raka, mending Kinan fokus aja untuk kehidupan nya dan merawat anaknya, emang Kinan pernah bersalah, tapi itu juga karena keadaan, yg penting sekarang Kinan menjadi wanita yang jauh lebih baik.
Salsabiela
kasihan lagi sakit sendirian di rumah sakit nggak ada yang nemenin
Indah Tuk Di Kenang
gak tega liat kinan😭😭walau dia perna berbuat salah....🙏🙏mohon thorrr kasih sesorang yang benar benar sayang dan cinta yang tulus😭😭semangat thorrrr upya💪🏻💪🏻💪🏻
Asmara
cepat sembuh ya Kinan
Wiwik Sundari
Alhamdulillah...
Salsabiela
nanti kalau Rangga tahu yang Godain Kinan itu pak rt gimana ya dia, kira' malu ngga dia kmren kan dia nggak percaya sama Kinan
Asmara
laporin polisi aja tuh si pak RT gelo...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!