Allena , zevan,sean dan Neo bersahabat sejak bayi hingga umur masa remaja, ke empat nya erat bak perangko yang kemana saja selalu ber empat.
mampu kah mereka melewati semua ujian yang menerpa persahabatan mereka? atau mampu kah mereka melawan gejolak rasa yang semakin lama semakin tumbuh.
see you ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon epayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
club
Malam nya Allena sudah siap menunggu ketiga temannya , di temani mami di ruang keluarga.
"bener sayang acaranya di rumah Calista nya langsung?" tanya mami lagi , memastikan.
"iya mami ku sayang," jawab nya berusaha sesantai mungkin.
"perasaan mami nggak enak kenapa ya,?" keluhnya , hati nya sedari tadi terus gelisah.
"mami kurang istirahat kali, mami ke kamar aja langsung , aku nungguin nya sendirian juga gak papa."titah Allean , ia masih bergelayut manja di pelukan maminya.
Suara mobil sport milik Neo, berhenti di depan rumah Allena , mami dan allena berjalan keluar.
"wiiih emang gak salah anak mami cantik terus gak ada jelek jelek nya."ucap Neo yang baru turun dari mobil.
Sean akui Allena memang cantik , zevan menatap Allena kagum.
Hanya mengenakan gaun biasa saja Allena sudah terlihat cantik, di tambah riasan di wajah naturalnya.
"mami titip Allena ya , jagain baik baik. Perasaan mami gak enak soalnya."pesan mami, ketiganya mengangguk pasti.
"pasti mi, Allena gak bakalan kabur dari pengawasan mata tajam zevan, ya gak zev."ujar Neo , zevan mengangguk .
"iya mami, udah mami istirahat ya, jangan bergadang , kalo ke maleman paling aku nginep di rumah Sean."ucap Allena , mereka berpamitan.
"ah sudahlah, ini cuma perasaan aku doang," ucap mami dan masuk ke dalam saat mobil sport milik Neo sudah menghilang dari pandangan.
di sepanjang jalan mereka sudah sepakat untuk saling menjaga satu sama lain, jangan sampe ada yang menyentuh alkohol dan barang sejenisnya. Kalo minum pun harus air mineral saja.
Mobil berhenti di depan tempat parkir club mewah di kawasan kota.
Semua teman teman sekolah mereka sudah ada yang masuk dan masih ada yang di luar.
Ke empatnya berjalan masuk, dan di sambut Calista yang terlihat sangat sexy,
"hai , kalian datang juga,"seru nya berpelukan dengan Allena , sebenarnya itu alibi Calista Saja supaya mereka tidak terlalu curiga.
"iya , selamat ya Calista , doa terbaik buat kamu," ucap Allena memberikan paperbag.
"thank ," di ambilnya paperbag dari Allena .
Sean , Neo dan zevan juga melakukan hal yang sama , hanya memeluk sedikit saja.
"anjir, gak dingin apa ya dia" protes Neo dalam hatinya ,
pasalnya Calista hanya mengenakan gaun tipis dengan tali spagetinya , gaun berwarna hitam itu seakan tidak bisa menutupi tubuh molek Calista, bahkan dada nya seakan akan mau tumpah dari tempatnya,
bukan nya tergoda Neo malah bergidik ngeri,
Sean tau Neo pasti sedang mengumpat dalam hatinya terlihat dari mimik wajahnya.
Zevan merangkul Allena , mereka masuk ke dalam,
alunan musik menggelora , kedua kuping Allena di tutup oleh tangan besar zevan,
"bisa sakit telinga Lo lea,"ucap zevan, posisi keduanya memang cukup intim , dengan Allena di depan dan zevan di belakang.
Riko yang melihat itu di pojokan tertawa sinis," habis Lo malam ini,"
Sulis yang berdiri di sebelahnya ikut tersenyum jahat , lalu mereka berbaur dengan semua orang.
Acara ulang tahun berjalan dengan lancar, ada beberapa anak anak yang bernyanyi , berdansa , dan berjoget ria.
Betul ucapan Calista tidak alkohol , tapi jus jeruk dan jus jus lainnya.
Di meja bundar Sean, Allena , Neo dan zevan sedang memperhatikan teman temannya yang berjoget ria.
Allena sebenernya ingin ikut , tapi sayang sekali mereka melarangnya.
"kayaknya baju gue doang ya , yang biasa biasa aja ,"ucap Allena , melihat banyak temannya memakai baju sexy dan mewah.
"bagus ini, elegan cocok di Lo,"ucap Sean,
Allena mengenakan gaun hitam polos dengan rok mengembang, mewah karna ada taburan bunga bunga pink glossy. riasan di wajahnya pun sangat cocok dan tidak terlalu tebal,
"minum cuy,"ucap Riko tiba tiba bergabung dengan mereka membawa segelas jus jeruk.
"nih udah,"jawab Neo menunjuk gelas kosong di mejanya.
Ya Riko melihat itu, lalu datang lah Calista dengan Sulis yang membawa nampan berisi air mineral juga berbagai macam jus.
"hai ,guys. Happy gak?" basa basi Calista ikut duduk di samping Allena , sengaja memepet Allena supaya ketiga cowo incaran nya tidak risih.
"happy dong cal, acaranya mewah banget ya gue suka,"antusias Allena menjawab.
"minum dulu dong,"ajak Sulis memegang segelas jus di tangannya.
Tanpa rasa curiga mereka mengambil satu persatu gelas dan bersulang.
Bunyi denting gelas beradu,
tatapan mata Calista puas melihat jus di gelas zevan sudah habis,
Riko apalgi, ia berbinar senang saat jus di gelas Allena habis tak tersisa.
Supaya mereka tidak terlalu curiga ketiganya pergi bergabung dengan yang lain, sambil terus mengawasi.
Allena merasakan hawa panas menjalar di tubuhnya , "gue ke toilet bentar," pamitnya tak tahan menahan gejolak seperti ingin buang air kecil.
Sean juga merasakan hal yang sama, tubuhnya terasa gatal dan panas,
"anjing , panas banget."ucap nya ,
"duh gue pengen mandi kayaknya,"ucap Neo mengipasi wajahnya,
"gue susul allena, gue rasa ada yang salah."ujar zevan berjalan cepat menyusul Allena.
Sedangkan Calista , Sulis dan Riko menatap mereka dan tersenyum jahat, mulai melancarkan aksinya lagi.
Sulis mendekat ke bangku Sean yang sudah membuka jaket nya menyisakan kaos hitam.
"Lo lanjut kuliah ke sana Sean," ucap nya basa basi, Sean menoleh dan mengangguk.
Mengeram kesal karna adik kecil nya malah bangun di situasi tidak tepat seperti ini.
"Sean ayo balik, badan gue gerah banget,"ajak Neo, badannya semakin panas .
"santai aja kali, masih jam berapa ini,"cegah Sulis mengulur waktu,
namun sayang ucapan nya tidak di hiraukan oleh Sean dan Neo. Ia mengeram kesal z di tinggal begitu saja.
Allena membasuh tangannya , kenapa panas nya semakin menjadi , wajahnya sudah memerah ,Allena butuh sentuhan.
"apa apaan ini , badan gue kenapa si,"rutuknya keluar dari kamar mandi,
di depan zevan yang menunggu nya segera mengajak Allena pergi,
Riko memanggil keduanya namun sayang langkah kaki zevan semakin cepat membawa Allena pergi.
Allena yang di gendong zevan , semakin terbakar gairah.ia melenguh saat dadanya menyentuh punggung tegap zevan.
"zevan ,gue kenapa ini?" racau nya , tangannya mengelus dada bidang zevan.
Akibat sentuhan Allena , tubuh zevan semakin membara.
Semakin cepat zevan berjalan. Ia tau pasti ada sesuatu di dalam tubuh mereka.ini pasti jebakan.
Mobil sport milik Neo sudah menyala , zevan langsung memasukan Allena ke dalam mobil,
"buruan,"ucap zevan keras,
Neo menginjak pedal gas , kecepatan mobil di atas rata rata, untung jalanan tidak terlalu ramai,
"panas banget , tolongin."ucap Allena , tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Ia berkali kali meremas tangan zevan yang memeluknya.
"diem lea, kita di jebak, Lo harus kuat nahan ini."geram Sean yang melihat Allena seperti kesakitan, dia pun merasakan hal yang sama.
Mereka ber empat memutuskan pulang ke rumah zevan, karna papa nya sedang ada urusan di luar kota.
Kalau pulang ke rumah Allena yang ada mami akan mengamuk karna tau mereka pergi ke club.
Tidak tau saja , setelah ini mami pasti akan murka.
***
tegang dikit gak papa ya guys hehehhe
see you ❤️
awas neo sama sean ikut penasaran juga rasanya🤭
lanjut thor 👍
jngn bosen up..up...trus
semangat💪