TAMAT SINGKAT 28 SEPTEMBER 2023
Nyata pahit yang Vanessa pernah alami adalah, tak diakui oleh ibu yang telah melahirkan dirinya.
Terlebih, kala Vanessa baru mengetahuinya; tahu bahwa sang ayah yang sangat dia cinta telah lama disakiti ibu cantiknya.
Kekesalan, dendam, amarah, rasa ingin membuktikan membuat gadis 17 tahun itu bertekad untuk merebut kekasih ibunya. "Hello, Calon Papa Tiri...."
"Oh Shitttttt! Aku tidak berniat menikahi mu, gadis kecil!" Rega Putra Rain.
Polow IG kooh... [ Pasha_Ayu14 ] karena di sana terdapat mini clip untuk beberapa nopel kooh...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HOP SEBELAS
Dua Minggu sudah nama ibu Vanessa telah berubah menjadi Nimas. Berharap selama 17 tahun, dan Vanessa justru memilih menjadi perusak hubungan ibunya dengan calon Papa tirinya.
Vanessa pribadi tak ingin drama ini terus menerus berlanjut. Tapi, setelah nyata pahit yang dia terima dari seorang ibu, terlebih kesakitan ayahnya yang begitu mendalam, berhasil membangkitkan watak liciknya.
Hilda akan menyesal setelah tahu bahwa Rega berpaling padanya. Hilda bilang tidak akan menikah jika bukan dengan Rega.
"Baiklah, kita lihat, setelah drama ini, apa Mama masih menganggap Om Rega setia?"
Alibi meminta pertanggung jawaban, tujuan Vanessa ke istana Raka Rain yang luas ini untuk segera membuktikan bahwa Hilda telah salah meninggalkan Arjuna.
Hilda sudah salah berani memilih Rega yang gampang digoda wanita, Hilda akan sadar bahwa tak ada pria yang lebih baik dari Arjuna.
Akan Vanessa pastikan bahwa cepat atau lambat, Mamanya merengek meminta kembali pada Papanya. Kesakitan yang selama ini Arjuna rasa, harus dirasa oleh Hilda pula.
Arjuna selalu bilang, tidak boleh mendendam. Mau bagaimana lagi, nyatanya dia tidak bisa mengelak dari tabiat licik yang diwariskan ibunya 'Hilda'.
"Jadi Kakek setuju kan kalo Anes jadi cucu mantu Kakek?" Vanessa mencoba menjilat lelaki berusia senja berwajah blasteran itu.
Raka Rain tergelak. "Bertahun tahun Kakek mau cucu Kakek menikah. Rega terlalu tidak laku. Sekarang, ada gadis cantik yang akan menjadi istrinya. Tentu saja Kakek sangat setuju."
Tanpa terdengar suaranya, Rega mengerut bibir dengan lirikan tajam. Bisa-bisanya Raka Rain mengatakan cucu tampannya tidak laku-laku. Rega ini perfeksionis, penyeleksi, berbeda dengan tidak laku-laku.
Vanessa menyengir. "Terima kasih banyak Kek. Tapi tunggu-tunggu. Kau terlalu muda jika dipanggil dengan sebutan Kakek. Seper ti nyaaaaa, sebutan Daddy lebih cocok."
Rega terperangah, ia terpana pada skill bicara Vanessa Disaga. Bagaimana bisa Arjuna yang sangat pendiam memiliki putri penjilat seperti ini.
Raka Rain tergelak renyah. "Akhirnya, ada yang normal juga mata penghuni rumah ini. Daddy Raka memang awet muda, akan lebih cocok di panggil Daddy. Ok, panggil Daddy kalau kamu memaksa."
"Penjilat kecil!" Rega merutuk sendiri. Dia pelankan suaranya, karena sedari tadi ucapan yang tercetus dari mulutnya terus disanggah oleh keluarga besarnya.
"Sekarang tidak perlu menangis lagi. Daddy pastikan, Arjuna akan setuju dengan lamaran kami, Sayang."
"Daddy tampan the best." Vanessa unjukkan wajah gemasnya. Di sisi Raka, Krystal istrinya tersenyum, dia menjadi teringat pada putri pertamanya saat masih seusia Vanessa.
Raja ayah Rega menatap Antoni. "Segera cari orang untuk mengurus pernikahan Rega. Dan ingat, rahasiakan pernikahan ini," titahnya.
Raka menimpali. "Usahakan, Vanessa akan tetap sekolah. Hanya tinggal beberapa bulan saja dia lulus. Dia tidak boleh sampai putus sekolah."
Krystal dan Kimmy hanya mengikuti aturan para Tuan besar. Sedang Rega lama terdiam melamun di sisi Vanessa, dia tak mengira jika ketakutannya berakhir terlaksana; menikahi gadis yang meminta pertanggung jawaban.
Yang membuat heran, kenapa keluarga Rain percaya begitu saja pada Vanessa. Bahkan mereka baru mengenal anak itu.
Memang skill dewa kebohongan Vanessa, hanya dengan menunjukkan dua garis merah di benda berwarna biru putih, keluarga Rain segara berasumsi macam-macam padanya.
Rega curiga, ini semua rencana kakeknya yang juga sangat licik. Ini trik untuk supaya dirinya segera menikah seperti keinginan lelaki itu.
•••••••••••••
^^^•••••••••••••^^^
"Bajingan! Kau bajingan, Rega!"
Arjuna yang tahu hubungan Rega dan putrinya segera menyusul ke istana keluarga Raka Rain. Tapi bukan anak gadisnya melainkan cucu Raka Rain yang dia hakimi dengan menggegar tubuh kekar lelaki itu.
"Bisa-bisanya kau meniduri putri ku!"
Vanessa bisa melihat betapa sakitnya hati Arjuna, tapi drama ini tetap akan berlanjut, demi lelaki itu juga. Demi kesakitan Papa Arjuna milik Vanessa.
"Dia yang menggoda ku, asal kau tahu!" Rega meneriaki Arjuna yang terkekeh kesal. "Benar begitu? Kau pikir aku percaya?" teriaknya.
"Kenyataannya dia yang merayu ku! Tanyakan padanya sekarang!" Rega berteriak lagi.
Arjuna menatap ke arah putrinya, dan anak itu menundukkan wajahnya. "Tapi kami saling cinta, Pa."
"Apa?" Rega tak percaya. Anak itu begitu lihai dalam berkata kebohongan. "Saling cinta katamu?" lirihnya yang sudah tak punya daya untuk bersuara.
"Dengar Anes. Papa tidak sudi punya mantu yang usianya dua tahun lebih muda dari Papa!" Arjuna memekik.
"Jangan begitu." Nenek Rega menengahi percekcokan yang gaduh. "Untuk jodoh. Bagaimana kau bisa memilih. Mereka sudah jauh melalui hubungan yang terlarang. Biar saja kita yang pasrah. Selain menikahkan mereka, tidak ada jalan lagi," imbuhnya.
"Yang benar saja!" Arjuna tertawa kesal. Dia cukup frustrasi. Kemarin Hilda bilang sedang berpacaran dengan Rega, sekarang putrinya.
"Dunia gila macam apa ini?"
Raja menepuk punggung Arjuna. "Anes akan aman bersama kami. Percayalah, putrimu akan mendapatkan perlindungan dari kami."
Kimmy mengangguk. "Ini semua juga demi masa depan putri mu, Tuan," tambahnya.
Raka ikut mengangguk. "Benar. Biarkan putri Anda kami yang urus. Jujur, kami sangat menyambut baik kedatangan cucu kami."
"Please, Pa." Vanessa memohon, dan Arjuna paling tidak bisa menepis kemauan gadis itu.
Arjuna terduduk lemas. Putri yang dia jaga dengan sangat hati-hati, kini terjatuh pada pria yang delapan belas tahun lalu dia tikung kekasihnya.
"Bagaimana bisa begini, Anes...," lirih Arjuna.