NovelToon NovelToon
Dendam Kakak Tiriku

Dendam Kakak Tiriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Dendam Kesumat
Popularitas:2.4M
Nilai: 5
Nama Author: Zaenab Usman

"Zivanna aku menikahimu karena ingin balas dendam kepada ibu mu. Bukan karena aku mencintaimu," Devan mencengkeram kuat dagu gadis itu, lalu dihempaskan kelantai kamar dengan kasar.

"Aa--aa--apa! Bukanya selama ini kakak mencintai ku?" tanya Zizi tergagap di sertai air matanya.

"Cih, cinta kata mu! Aku tidak pernah mencintaimu. Selama ini aku melakukannya agar bisa menjalankan misi balas dendam ku. Apa kamu sudah mengerti sekarang,"

Namun, ketika dia hamil mampukah Zizi mempertahankan anaknya? Sementara dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedangkan Devan sudah mengancamnya. Apabila dia hamil, maka anak itu akan lelaki itu lenyap kan. Kira-kira Zizi akan tetap tinggal di rumah mewah Devan atau mengugurkan kandungan nya? Atau dia memilih pergi bersama bayi dan penyakit yang di deritanya?

Penasaran sama ceritanya? Yuk langsung ke bab selanjutnya.🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan malam, Tapi pagi.

🌷🌷🌷🌷🌷

.

.

Jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan pagi. Namun dua sejoli yang baru saja disatukan kemarin, dengan tali ikatan pernikahan itu. Masih terus berpacu dengan saling memberikan kepuasan kepada diri mereka masing-masing.

Ya, pagi ini Devan sudah mengambil hak nya terlebih dahulu. Sebelum sampai di kota Y. Baru dia akan melakukan balas dendam nya.

"Agkkkh..." suara merdu Zizi. Masih terus mengalun seisi ruangan kamar hotel itu.

"Terus sayang...! jangan berhenti." ucap Devan yang masih terus mengeluarkan semua bibit lelenya. Dan tanpa sadar dia pun menyebut kata, sayang.

Biasanya, Devan melakukan hubungan dengan para wanitanya. Tidak lebih dari waktu satu jam. Namun, saat ini entah mengapa berbeda. Sudah hampir dua jam Devan masih terus berpacu.

Dia seakan-akan tidak pernah merasa puas. Padahal sudah lebih dari delapan kali, dia menabur bibit lele jumbonya.

Meskipun pada awalnya tadi hampir saja tidak jadi. Karena gadis itu menangis tidak kuat menahan sakit, ketika tabung lele Devan mulai menerobos masuk kedalam.

Sebab tabung bibit lele miliki Devan ternyata juga berukuran jumbo. Namun itu tidak lama, karena Devan berhasil membuat Zizi kembali terbuai dengan permainannya.

"Tapi Zizi sudah capek kak!" keluh sang istri apa adanya.

"Sebentar lagi ya. Ini sudah mau keluar." Devan kembali memberikan hentakan. Agar bibit lelenya bisa keluar lagi.

Dan ternyata benar, hanya lima belas menit kemudian. Sudah terdengar erangan panjang dari Devan dan juga Zizi.

"Aaaaaahhkkk...!" erangan dari Devan kedua kalinya. Ketika dia mengeluarkan bibit lelenya.

"Terimakasih Zi, kakak sangat menikmatinya." Devan mengangkat sedikit tubuhnya. Untuk menarik tabungnya kembali keluar.

Lalu Devan bangun dari atas tubuh Zizi dengan perlahan. Karna dia tahu jika wanita itu masih merintih merasakan sakit.

"Ayo kita mandi, habis itu baru kita mengisi perut kita. Sebelum kita kembali kerumah Ayah." kata Devan yang mengendong tubuh kecil istrinya ke kamar mandi.

Tiba di dalam kamar mandi. Devan menurunkan Zizi diatas meja yang terbuat dari keramik yang ada di depan kaca besar.

Lalu dia mengisi bathtub dengan air hangat dan juga meneteskan aroma terapi kedalam nya. Barulah setelah itu dia kembali mengendong Zizi, untuk di letakkan kedalam bathtub degan sangat pelan.

Dan dia sendiri ikut mandi dibawah guyuran air shower. Sambil membersihkan tabung tempat para bibit lelenya bersemayam. Yang masih ada tersisa bekas darah perawan Zizi tadi.

Setelah selesai membersihkan dirinya. Barulah Devan melihat kearah Zizi yang malah memejamkan matanya. Untuk menikmati segarnya air yang merendam hampir sekujur tubuhnya.

"Mandilah dulu, kakak akan keluar duluan. Nanti jika kamu sudah selesai pangil saja. Biar kakak bantu." ucap Devan sambil melilitkan handuk kepingang nya.

"Iya, Zizi masih ingin berendam. Jika sudah selesai nanti akan, Zizi pangil." gadis itu membuka matanya setelah mendengar suara Devan.

Devan mengangguk, baru setelah itu dia keluar lebih dulu dari sana. Tiba di luar, Devan mengambil baju ganti nya yang baru. Karena baju yang dipakainya tadi sudah berhamparan di atas lantai.

Kali kedua ini, Devan memilih hanya memakai kaos hitam biasa. Dengan pasangan celana jeans panjang.

Tidak lupa, dia juga memakai jam tangan mahalnya. Setelah melihat penampilannya di depan kaca rias. Devan memunguti pakaian dia dan Zizi yang berserak di atas lantai, lalu dimasukkan kedalam keranjang yang sudah tersedia di sana. Setelah itu, Devan juga tidak lupa untuk membereskan seprai yang terkena darah perawan Zizi.

"Darah perawan Zizi, Agh... ini bukanlah untuk pertama bagi ku, mengambil keperawanan wanita. Mereka sudah aku bayar mahal. Sedangkan Zizi, dia adalah istri ku."

Entah apa yang ada dipikirannya, sehingga Devan mengelengkan kepalanya, sampai beberapa kali. Setelah semua selesai, Devan duduk di salah satu kursi yang ada di sana. Dan dia pun langsung mengeluarkan HP miliknya untuk menelpon sekertaris nya yang juga menginap di hotel itu.

Tuuuuuuuut...

Baru satu kali getaran, sekertaris itu sudah langsung mengangkat telepon darinya.

📱Jimi : "Iya, Selamat pagi Tuan," sapanya setelah diangkat.

📲 Devan : "Jim, carikan obat penunda kehamilan. Antarkan ke sini. Aku tunggu dalam sepuluh menit." tidak menunggu jawaban dari Jimi. Devan sudah mematikan telepon nya.

"Huh...Masih pagi sudah minta cari obat penunda kehamilan. Kenapa di keluarkan. Jika takut dia berkembang biak." rutuk Jimi yang sudah langsung pergi menjalankan tugasnya.

Sedangkan Devan tersenyum penuh arti.

"Akan aku buat kamu menderita Zi, agar kalian tau. Seperti apa rasanya di sakiti oleh orang yang kalian cintai. Sampai tiba waktu, kamu lebih baik memilih untuk mati. Daripada hidup tersiksa bersama ku. Karna meskipun nyawamu menjadi pengganti nya, itu tetap tidak akan bisa mengembalikan kebahagiaan keluarga ku. Yang ibumu hancurkan."

Devan memutar HP miliknya, sambil menunggu kedatangan Jimi.

Tidak lama setelah itu,Suara pintu kamar mereka. Sudah ada yang mengetuk nya. Bisa dipastikan, jika yang datang itu. Jika bukan Jimi, maka pasti para pegawai hotel. Yang akan mengantarkan sarapan untuk mereka.

Ceklek...

Devan membuka pintunya dari dalam. Ternyata yang datang bukan Jimi. Melainkan dua orang pegawai hotel. Salah satu dari mereka, mendorong troli tempat makanan. Karna tadi sebelum menghubungi Jimi. Devan sudah menelpon mereka lebih dulu.

"Maaf, Tuan Atmaja. Kami mengantar pesanan Anda tadi." ucap salah satunya, dengan menunduk sopan.

"Iya, silahkan sajikan saja. Sebantar lagi akan langsung kami makan." seru Devan mempersilahkan mereka masuk.

Dua orang itupun langsung saja masuk, setelah di persilahkan oleh penghuni kamar itu. Mereka meletakkan dengan rapi makanan-makanan itu. Setelah itu baru mereka pamit pergi.

Ketika Devan ingin menutup pintunya. Jimi datang bersamaan, dengan kepergian dua orang pelayan hotel tadi.

"Kamu sudah datang? Berikan disini saja. Laki-laki dilarang masuk. Istriku sedang mandi." Devan mencegah Jimi di depan pintu itu.

"Saya juga tidak ingin masuk, Tuan. Saya hanya ingin memberikan disini saja." Jimi menahan geram sendiri.

"Oooh, aku kira kamu ingin masuk. Jika begitu kesinikan obatnya, bagaimana cara mengunakan obat ini?" tanya Devan menengadahkan tangannya.

"Ini Tuan, obat ini diminum setiap hari. Jangan sampai lupa, apalagi jika tuan habis menabur benih lelenya." Jimi meletakkan bungkus obat itu di telapak tangan Devan.

Lalu Devan mengeluarkan obat itu, untuk dilihatnya. Setelah dilihat, ternyata ada dua macam jenis. Ada yang butiran besar, dan ada juga butiran lebih kecil. Tapi jumlah yang kecilnya lebih banyak.

"Kenapa ada dua macam? yang di gunakan yg mana?" Devan bertanya lagi.

"Yang di minumnya..., yang besar Tuan, kalo yang kecil, itu vitamin." jawab Jimi ragu.

Karna dia sendiri lupa yang mana yang harus di minum setiap hari nya.

BERSAMBUNG....

.

.

.

...Mohon maaf ya, sebelumnya....

...Untuk beberapa hari kedepannya, kemungkinan semua, novel Mak author belum bisa uup. Karna author sedang di timpa musibah. Terimakasih....😘😘😘...

Sayang kalian semuanya 🤗

1
lena
Luar biasa
Frisnand
pasti Zizi pergi dg sahabatnya yg punya kafe itu
Helen Nirawan
blm baca apa2 , br jg baca sipnosis ny aj dah kesel , isshh , dasar cowo gk.mutu , mending jd banci aj lu , emosi
Achmad Yuli
buruk..ending yg membagongkan
amira ahmed
iya author nikah sama kevin aja nanti baru dipertemukan sama devan biar tau rasa gimana sakitnya
Nsaa Indri
yey novel baru.selalu suka novel author ini
ZaeV92: Terima kasih, kak 🙏🙏😘😘
total 1 replies
Yanthi
uda berkali2 baca..tk ulang2 dr capter 1- akhir..tiap kali baca dipart ini kok mgkel aj ma devan.. dukungan ap coba yg diberikan fiona dukungan buat nyakitin istrinya..
Khanza Safira
yuhuuuu aku udh baca mak.. tapi aku balik lagi meski beberapa kali di baca ❤️ syukaa banget sama ceritanya
ZaeV92: Terima kasih, kak🥰🥰
total 1 replies
Ard danzy
baru mampir kak.sukses buat kakak
ZaeV92: Amin ya rabb 😭😭🤲🤲 Terima Kasih, kak🥰🥰
total 1 replies
Wartini
kasihan zizi y Allah, dia g tahu apa "
Chercher
sama Kevin aja ya, kasian Kevin sudah banyak membantu
Chercher
nikah sama Kevin aja dech
Chercher
aku rasa ibu Devan jahat
Lilis Sobariah
menguras air mata
Thywi Puspitasari
Luar biasa
Neva_chan Wibu
nyesek banget sumpah/Sob/
Supiah Susilawati
Luar biasa
Omar Diba Alkatiri
suuiitt lagi ...ini sebenarnya apa ya Thor...sssstttt ...tanda diem gitu kali ya
Omar Diba Alkatiri
mksdnya apa ya Thor..suiittt?? sweet?? atau apa ...kayak siulan
Omar Diba Alkatiri
suuuiittt itu apa ya Thor mksdnya .. bunyi apa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!