Istri Sang Mafia
Arina Angelica Hardiansyah seorang gadis yang cantik bukan hanya paras nya saja tapi dia juga cantik hatinya sebab dia selalu saja membantu orang yang dia lihat kesulitan padahal kehidupan nya pun juga tidak jauh lebih baik tapi dia masih mau melakukan hal itu . Arin yang di saat masih berusia belum remaja harus kehilangan sang ibu Devi Al Delfina yang sangat dia sayang sebab sang ibu lebih memilih hidup dengan pria lain yang dia temui di media sosial hingga meninggalkan dia dan ayah nya untuk pergi dan memulai hidup baru dengan pria itu dan kehidupan nya pun menjadi sangat berubah sekali . sedangkan ayah arin sendiri dia pun juga sosok yang bekerja keras sekali untuk keluarga nya namun karena penghianatan sang istri membuat Rico ayah arin menjadi seorang pemabuk dan penjudi
Arin yang kini masih duduk di bangku sekolah pun kini harus berjuang untuk kehidupan nya sendiri karena keluarga nya sudah tidak seperti dulu lagi maka dari itu dia dia kini harus berusaha dengan keras untuk tetap bisa sekolah dan juga menjalani hidup dengan keadaan yang berbeda sekali dengan dulu saat kedua orang tua nya masih utuh
Tanpa kenal lelah karena memang dia tidak bisa mengandalkan siapapun saat ini membuat arin harus melakukan pekerjaan setelah pulang sekolah untuk mencukupi kebutuhan hidup nya. Dia harus banting tulang agar bisa membiayai hidup nya yang bisa di bilang sulit juga saat ini. arin menahan rasa sakit dan sedih nya seorang diri karena dia memang hanya anak tunggal dan dia pun juga tidak ingin jadi bahan ejekan dan cemooh orang karena kehidupan nya yang saat ini . arin harus bisa menjadi kuat seperti batu karang yang tidak akan pernah bisa tumbang hanya karena perkataan orang yang hanya bisa julid saja mengenai kehidupan dia
Setiap hari arin harus bekerja dari sore hingga malam hanya untuk mengumpulkan cuan untuk mencukupi hidup nya dan tidak ada kata main dan nongkrong saat ini sebab dia terlalu sibuk bekerja
Pagi menjelang dan saat ini arin pun sudah siap dengan seragam nya lengkap sebab dia harus berangkat pagi ke sekolah
terlihat oleh kedua bola mata nya pakaian dalam pria dan wanita yang berserakan dan itu pun sudah menjadi pemandangan yang akan dia lihat setiap hari nya
"Huft, sabar arin sabar . biarkan lah hal menjijikkan ini dan jangan sampai itu bisa mengganggu mu ". Monolog Arin untuk menguatkan dirinya sendiri karena setiap hari dia harus di hadapkan dengan tingkah sang ayah yang kerap kali membawa perempuan ke rumah mereka dan setiap hari juga perempuan yang di bawah ayah nya selalu berbeda orang
Arin pun meninggalkan rumah untuk segera berangkat sekolah . Rasanya arin ingin sekali cepat lulus sekolah dan mencari pekerjaan hang bagus hingga dia bisa membeli rumah sendiri agar tidak melihat kejadian menjijikkan setiap hari di rumah
Arin yang sangat cerdas dan baik pun membuat nya mudah sekali bergaul dengan kawan nya di sekolah terlebih lagi dia juga banyak mengikuti ekstrakurikuler sekolah hingga dia pun juga sempat menjadi Team inti pemain Volly di sekolah . Dia pintar namun tidak pernah sombong sama sekali membuat teman nya pun juga bersikap biasa saja walaupun arin berbeda dengan mereka yang memang memiliki status sosial di atas arin semua tapi mereka pun jarang ada yang mengejek arin .
Jika di tanya kenapa bisa dia masuk ke dalam sekolah elit sementara kehidupan nya begitu sulit tentu itu karena arin sangat cerdas dan juga berprestasi bahkan sejak dulu dia sudah menjadi juara bahkan ke tingkat nasional juga
Seperti biasanya setelah pulang sekolah tentu arin akan berganti pakaian terlebih dahulu setelah dia melepas seragam sekolah nya dia pun pergi menuju kafe di mana dia bekerja menggunakan motor bebek yang dia beli sendiri hasil menabung selama ini dan juga dia ikut beberapa arisan receh juga agar uang nya bisa terkumpul untuk membeli motor sebab jika tidak punya kendaraan pasti nya sangat susah sekali bukan jika akan pergi kemanapun
Entah kenapa hari ini dia rasa sungguh sangat menyenangkan sekali bagi nya hingga di jalan pun dia bersenandung sambil tersenyum ceria dan fokus ke depan
"Hem macet lagi macet lagi , apa gak bisa ya kalau gak macet selama aku hidup . mengganggu pekerjaan banget ini kalau macet nya seperti ini ". Kata arin ketika dia terjebak dalam kemacetan
"Duh , sudah jam segini juga bisa telat ini ke kafe nya . mending cari rute lain saja deh biar gak telat ". Kata Arin yang kini mencoba untuk mencari jalan alternatif lain nya agar dia tidak terlambat bekerja
"Padahal tadi sudah berangkat lebih awal tapi kenapa masih saja kena macet . nasib nasib ". Gerutu Arin yang kini lewat di jalan yang tidak biasa dia lalui tapi jalan ini memang terbilang jauh dari kata macet akan tetapi sangat rawan sekali . Arin mencoba untuk tetap tenang saat lewat di jalan ini dan dia pun masih terlihat ceria sekali
"Aduh awas ". Teriak arin dan Brak
Tanpa bisa di hindari lagi kini motor bebek arin harus bertabrakan denhan mobil yang bisa di bilang cukup bagus sekali dan sangat mengkilat juga . Aston martin hitam kini bertabrakan dengan motor bebek hitam milik arin karena tadi mobil itu muncul secara tiba-tiba dan arin pun juga sangat kaget sekali hingga kejadian sial itu menimpa nya
Arin yang terjungkal akibat tabrakan itu pun kini berdiri dan juga mencoba untuk meraih motor nya juga . Sakit tentu saja bahkan banyak juga luka di tangan nya karena terjatuh tadi
"Duh apes banget sih hari ini ". Kata arin
Dia tidak menyadari sosok yang sejak tadi menatap dirinya dengan sangat tajam sekali bahkan arin pun masih saja memeriksa keadaan motor nya
"Kau , kemari lah ". Kata Hardin asisten Daniel
Arin yang mendengar seseorang berbicara pun langsung balik badan dan menatap orang yang berdiri di sisi mobil dan terlihat juga satu orang yang masih di dalam mobil namun menatap dia dengan tajam sekali
"Aku ?". Tanya Arin
"Jika bukan kamu lalu siapa lagi . di sini tidak ada orang lain bukan ". Kata Hardin dengan nada meninggi
"Biasa saja kan bisa gak perlu pakai emosi juga pak . sudah nabrak nyolot melotot pula . gak sekalian juga nye nye nye kayak lagu ". Kata arin yang kini masih juga diam di tempat
"Jika dia tidak mau kita ganti rugi masuk saja hardin dan ayo pergi dari sini ". Kata daniel yang sejak tadi hanya menatap arin saja
mendengar kata ganti rugi membuat arin pun bergegas untuk menghampiri mobil itu untuk menerima uang ganti rugi yang sudah di katakan
Dor Dor Dor
terdengar tembakan berurutan membuat arin sungguh kaget sekali
"Ya tuhan kenapa ada suara tembakan ". Kata arin kaget dan belum juga hilang rasa kaget nya dia pun kembali terkejut karena daniel keluar dari dalam mobil lalu menarik tangan arin begitu saja dan membawanya kembali ke motor dia tadi
"Hey apa-apaan ini ". Bentak arin tidak suka dengan kelakuan daniel
"Kita ketemu di tempat biasanya hardin ". Kata daniel dan sang asisten pun mengangguk paham
"Cepat jalan kan motor ini jika masih ingin hidup ". Bentak daniel
dor dor dor
kembali tembakan demi tembakan terdengar membuat arin tidak jadi mengomel dan justru kini dia sudah tancap gas mengemudi seperti Rossi dengan kecepatan yang sangat tinggi sekali sebab arin juga agak takut dengan situasi yang dia hadapi saat ini
"Kenapa sangat lambat sekali kau ini . lebih cepat lagi jika tidak ingin mati sia-sia ". Kata Daniel yang saat ini duduk di belakang karena dia sedang di bonceng oleh Arin
"Sialan banget sih jadi orang . sudah numpang malah maki maki segala . kalau memang sudah waktu nya mati ya mati saja dan kalau banyak bicara aku turunkan di sini nanti ". Kata Arin
Tanpa arin sadari juga saat pergi tadi dia berjalan entah kemana karena dia hanya mementingkan keselamatan nya saja tanpa tahu tadi berbelok kemana karena dalam otak nya pun yang penting dia aman
saat ini juga tidak terdengar tembakan seperti tadi membuat arin bisa sedikit bernafas lega karena merasa sudah berada di tempat aman pasti nya
"Ini di mana ini , gawat , pasti nyasar ini ". Kata arin yang baru sadar jika dia tidak mengenali daerah yang dia lewati
"Jalan saja terus dan jangan berhenti atau kita mati ". Kata Daniel
"Kau ini bawel sekali ya , sudah numpang dan sejak tadi mengajak mati saja . jika ingin mati duluan ya sudah sana gak usah ajak aku segala ". Omel arin
"Kau jangan keras kepala dan dengarkan saja kata ku jika ingin selamat ". Kata Daniel
Arin lama-lama juga kesal sekali dengan daniel . dia tadi sudah di tabrak oleh daniel hingga nyungsep dan kini malah harus terus mengikuti ucapan dari lelaki itu padahal harus nya arin berangkat ke kafe untuk bekerja namun sial nya dia malah terjebak bersama lelaki gila ini yang sungguh membuat nya emosi tingkat tinggi
"Kenapa malah berhenti, cepat jalan lagi ". Kata daniel ketika arin menghentikan laju motor nya
"Turun sekarang juga ". Bentak arin yang sudah sangat geram sekali sejak tadi mendengar ocehan daniel
Daniel tidak menggubris sekali pun ucapan arin yang sudah menyuruh nya turun berkali-kali bahkan sudah di maki sedemikian rupa tetap saja dia tidak turun dan sedikit pun tidak perduli
"Tuli ya , sudah aku katakan berulang kali agar turun dari motor ku tapi kenapa masih duduk di situ ". Kata arin yang sudah turun dari motor nya
Bahkan sudah seperti ini pun daniel masih saja tetap santai duduk manis di motor milik arin . dia sedikit pun tidak memperlihatkan pergerakan akan turun dari motor arin hingga kini arin pun berinisiatif untuk menjewer telinga daniel dan kalau bisa juga sampai telinga itu copot juga tidak apa yang penting daniel turun dari motor nya
"Aaaaaaah , barbar banget jadi cewek ". Kata daniel yang kini terpaksa harus turun dari motor karena telinga nya di jewer arin
"Sukurin , tuli sih dari tadi . untung juga gak beneran ". Kata arin
"Kau benar-benar cari masalah dengan ku ". Kata daniel
"Hallo tuan gila , yang cari masalah sejak tadi siapa . lupa siapa yang tadi menabrak aku hingga jatuh dan lihat ini jadi luka kan dan jga harus nya sekarang itu aku sudah ada di tempat kerja namun sial nya malah harus terjebak dengan mu di anta branta seperti ini ". Kesal arin
"Terjebak di sini pun tidak akan membuat mu mati , siapa juga yang doyan daging mu ". Kata Daniel dengan sangat santai sekali
"Oh begitu ya , dasar tidak tahu terima kasih . sudah di beri tumpangan tapi malah marah dan emosi. sudah jika memang di sini tidak akan membuat mati ya tinggal saja di sini ". Kata arin yang kini sudan naik ke atas motor dan akan segera pergi dari tempat sepi itu dan dia pun sama sekali tidak perduli dengan daniel
Ketika arin mencoba untuk menyalakan kembali motor nya sial nya motor itu tidak mau menyala bahkan dia sudah beberapa kali mencoba nya
"Tuhan , cobaan apalagi ini . kenapa hari ini aku sungguh sangat tidak beruntung sekali ". Teriak arin karena motor nya kini tidak bisa nyala dan otomatis dia harus menuntun motor nya karena tempat ini sangat sepi dan tidak ada bengkel juga jadi mau tidak mau dia harus menuntun motor itu sekarang
Daniel tidak menggubris teriakan arin tadi dan seperti nya dia juga tidak perduli dengan kekesalan arin . Daniel masih tetap terlihat santai seperti menunggu seseorang membuat arin menatap tajam ke arah nya
"Hey Bung, enak sekali ya duduk santai di sana ". Kata arin
"Jika tidak duduk lalu aku harus menangis sambil teriak seperti orang gila , itu sama sekali tidak ada gunanya ". Kata Daniel
Arin menghela nafas panjang sebelum dia kembali bicara dengan lelaki menyebalkan yang bersama nya ini
"Kita terjebak di sini dan hari pun sudah semakin gelap . Gak mikir apa kita pulang nya nanti bagaimana jika motorku saja tidak bisa menyala seperti ini ". Kata arin
"Sudah biarkan saja motor jelek mu itu dan tunggu saja beberapa menit lagi pasti akan ada yang datang ke sini ". Kata daniel
arin sudah mulai frustasi jadi dia menyimpan tenaga nya dan tidak lagi mendebat Daniel
Arin juga ikut duduk di pinggir jalan sambil melihat sekeliling nya yang memang benar sangat sepi tak berpenghuni satupun . Hari sudah gelap dan tampak saat ini arin terlihat gelisah sekali tidak seperti tadi dan Daniel pun melihat gerak gerik arin yang sama sekali tidak bisa tenang
mereka berdua sudah menunggu cukup lama sekali dan masih belum ada tanda jika Hardin akan segera datang ke tempat itu padahal harus nya dia bisa bergerak cepat sampai di sana namun menjelang gelap pun Hardin masih belum terlihat batang hidung nya
Perlahan tanpa sadar kini kepala arin oun menyender di bahu daniel membuat pria itu pun menatap tajam arin
"Bisa-bisa nya dia malah tertidur . Gila nih cewek ". Kata Daniel
ingin sekali daniel membangunkan arin tapi melihat luka di tangan wanita itu apalagi keringat yang bercucuran juga membuat nya mengurungkan niat nya itu . Sudah sangat lama Daniel menunggu kedatangan hardin bahkan dia sudah bolak balik mengecek jam tangan nya dan sudah hampir tiga jam dia menunggu asisten nya itu hingga hari sudah semakin gelap sekarang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
fitri
hadir Thor aku suka🥰 sekali klw ad novel yg judul nya ad mafia mafia nya🤭
2024-09-22
0
19senja Kimpluk87
Hadir yg pertama Thor../Determined//Determined//Determined/
2024-08-17
1