Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28. Pemuda yang datang
Andini mendengar kan penjelasan nya dari Mbah. Karso bahwa bisa mencari tumbal seorang wanita karena yang penting bagi Seno adalah nyawa untuk makanan nya, maka Siska juga paham kalau dia tak harus menumbalkan seorang pria. tujuan Siska memang wanita karena banyak Ibu Ibu yang menghina nya dengan perkataan yang tidak pantas untuk di keluarkan, Andini masih diam duduk sendirian di depan pagar rumah nya yang terbuka karena dia menjalani hidup yang seperti ini, sesungguh nya dia pun tidak mau jadi pelacur begini, namun bagai mana lagi karena dia tak punya pilihan lain untuk menghidupi keluarga nya dan Ibu Semah yang sakit parah.
Tapi sekarang bukan nya terima kasih pada Andini yang sudah banting tulang hingga rela tubuh nya di jamah banyak orang, Bu Semah masih saja mencela sikap Andini yang rela jadi pelacur dan mengatakan bahwa dia sudah salah memilih jalan. Andini bukan nya mau dia selalu di bangga bangga kan oleh orang tua nya, namun satu kali saja dia ingin di puji dan Bu Semah mengucapkan terima kasih karena Andini sudah mampu menghidupi mereka bertiga. ini mencela jalan yang di ambil salah, namun masih saja uang yang Andini berikan di makan, bahkan tak jarang Bu Semah juga meminta uang untuk di berikan pada Yogi.
Sungguh orang tua yang tak pantas untuk di tiru karena hanya bisa membuat anak nya susah, seharus nya dia sadar bahwa Andini juga butuh kasih sayang dan anak sulung nya begitu karena ulah Yogi juga. andai Yogi tidak memperkosa Andini, maka dia tak akan jadi pelacur yang seperti sekarang ini, berat dan juga hancur juga hati Andini bila mengingat kisah hidup nya yang berakhir begini. Andini sampai tidak bisa membayangkan akan jadi apa dia di masa tua nya nanti, iya sekarang dia masih muda dan. Akan terus jual diri bila tak ada penyakit, tapi nanti bila sudah tua maka akan jadi gelandangan yang tidak berguna.
"Aku tak akan bisa insaf seperti nya karena akan selama nya aku butuh uang." keluh Andini.
Lama dia terdiam tenggelam dalam lamunan nya hingga tidak sadar ada seorang pria yang mendekati nya, Andini tersentak karena pria itu memegang pundak nya dan terasa sangat panas di pundak Andini.
"Maaf mengganggu, saya mau cari Mbak Reni. apa sampean ada melihat nya, Mbak?" tanya Davin.
"Eh Mbak Reni? anu tadi dia bilang mau cari sayur, sebentar lagi pasti pulang." Andini agak kaget juga.
"Bolehkah saya menunggu di sini?" tanya Davin yang ingin menunggu Reni.
"Ya silahkan, apa mau masuk saja kedalam?" tawar Andini ramah.
"Tidak usah lah, saya nunggu di sini saja." tolak Davin.
Andini bergeser memberi Davin sedikit ruang agar Davin bisa duduk, agak grogi juga Andini karena pemuda ini sangat tampan, namun dia menepis rasa itu secepat nya karena dia sadar dengan keadaan ini. sangat tidak mungkin bila pria baik baik akan mau menerima seorang wanita malam, lagi pula bila pacaran dengan pria ini maka Andini akan hilang mata pencarian nua dan dia akan segera melepas susuk genderuwo, Andini tak akan sanggup melakukan nya karena dia masih gila uang sampai sekarang.
Davin melirik gadis yang duduk diam di dekat nya ini, bukan nya dia tidak tahu bahwa di dalam tubuh Andini ada sejenis pasangan, namun dia pura pura tidak tahu saja karena kemampuan dia juga masih di asah oleh seorang guru yang agak pekok, namun walau begitu guru nya sangat sakti mandraguna sehingga tak ada yang mampu mengalahkan nya.
"Mas dari desa mana?" Andini membuka obrolan agar tidak kaku.
"Desa kembang jinten, yang paling ujung." jawab Davin sambil tersenyum.
"Jauh juga ya, banyak kebun sawit di sana." Andini pernah kesana untuk manggung.
"Iya, memang banyak kebun sawit di sana." angguk Davin setuju.
Lama lama Davin penasaran juga dengan gadis ini karena bila di lihat usia nya masih muda, namun kenapa dia sudah jatuh dalam jurang nestapa yang sangat dalam, mana iblis yang di pakai juga sangat kuat sehingga tak akan mudah untuk menangani nya, tak lama Reni datang dan Davin segera berpamitan karena dia memang cuma numpang duduk sebentar saja.
...****************...
Arya mendengarkan cerita Davin tentang gadis di desa kembang yang sangat viral itu, Davin juga menjelaskan bahwa ada iblis yang sangat kuat di dalam tubuh nya. Arya jadi ingat bahwa itu adalah gadis yang penyanyi di panggung saat dia dan Purnama datang kondangan di rumah Pak Camat.
"Itu gadis yang kita lihat kan, Kak?" tanya Arya memastikan.
"Seperti nya betul, namun entah yang baru atau yang sudah lama." jawab Purnama masih menunduk baca buku.
"Usia nya masih sangat muda, mungkin saja dua puluh tahunan." jelas Davin.
"Yang lama itu, dia sudah memakan tumbal sekitar empat atau lima." jawab Purnama.
"Wah hebat sekali kamu, Mbak!" Davin berseru kagum dengan kemampuan nya Purnama.
Karena Purnama memang sudah melihat bagai mana Andini yang bersekutu dengan iblis kuat itu, dia bisa membaca di tubuh Andini sudah ada titik lima buah yang berarti dia sudah makan tumbal sebanyak lima, namun kala itu yang satu titik nya masih buram karena tumbal nya baru saja di makan. Purnama jadi ragu empat atau lima, namun dia yakin bahwa memang itu lah jumlah nya.
"Apa kalian tidak berniat menolong dia?" tanya Davin.
"Otak mu di pakai, Vin! dia menikmati hidup nya dengan setan itu jadi kenapa pula mau di tolong, tidak semua orang yang bersangkutan dengan iblis wajib kita tolong." geram Arya.
"Tapi kan kita bisa berusaha menyadarkan nya dan membuat dia kembali kejalan yang benar." kekeh Davin.
"Maka ajak lah ustad atau ustazah karena itu tugas mereka, aku hanya membantu bila ada yang minta tolong! tapi sekarang walau pun ada yang datang pada ku untuk minta tolong aku akan memikirkan nya berulang kali." kenang Purnama.
"Karena kejadian itu?" tanya Davin pelan.
"Aku tidak sanggup lagi bila sampai kehilangan, sudah cukup dan bila memang mendesak maka aku saja yang menangani nya." ujar Purnama.
Arya membuang muka karena hati nya sensitif juga bila membahas kejadian di masa lalu, maka dia tak ingin lagi berbaik hati terlalu dalam karena rasa sakit dan trauma nya belum hilang sampai sekarang, orang yang di sayangi nya sudah tidak bisa di lihat lagi dan malah menimbulkan luka yang begitu dalam untuk nya.