Yuki berusia lima belas tahun, ketika Dia menemukan rahasia mengenai asal usul ibunya yang selama ini terpendam rapat di sebuah kamar tertutup yang ada dalam rumahnya. Namun yang tidak Dia sangka, rahasia itu merubah masa depan dan kehidupannya.
Pertemuan kembali dengan Ayahnya dan jati dirinya mulai terkuat seiring dengan rentetan bahaya dan kematian yang mengikuti langkahnya.
Saat akhirnya Yuki menemukan cinta dari seorang Bangsawan, akankah Yuki akan tetap mengikuti takdirnya ?. Bahkan ketika Dua orang Pangeran mulai membayangi hidupnya. Memaksa Yuki untuk menjadi milik Mereka. Sang Bulan di malam musim dingin, ataukah Sang Mentari pagi di musim semi ?
Ikutilah kisahnya dalam Morning Dew Series
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
“Lepaskan Dia !” Ancam Pangeran Riana dengan wajah dingin
“Tidak akan !!” Tolak Pangeran Sera juga tidak kalah mengintimidasi.
“Aku bilang, Lepas !!” Pangeran Riana menarik Yuki dengan kuat hingga Yuki terlepas dari pegangan Pangeran Sera. Tubuh Yuki menghantam tembok. Pangeran Riana maju dan langsung melayangkan tinju di wajah Pangeran Sera dengan kuat. Pangeran Sera terjengkang ke lantai. Yuki berteriak menyaksikan adegan itu. Dia bangkit, mengabaikan rasa sakit di badannya untuk menolong Pangeran Sera.
“Mau kemana Kau, Mundur !!” perintah Pangeran Riana pada Yuki dengan keras. Pangeran Riana mencekal tangan Yuki dan menariknya dengan kasar untuk mundur ke belakang punggung Pangeran Riana. Menjauhi Pangeran Sera. Tangannya terus menggengam kuat pergelangan tangan Yuki.
“Ada apa ini ?” Sebuah suara menghentikan keributan.
Raja Bardhana yang saat itu sedang berkeliling bersama rombongannya, tanpa sengaja lewat dan melihat sendiri keributan yang terjadi. Dia sangat terkejut melihat Pangeran Riana, anaknya yang biasa tenang tanpa perasaan, bisa menunjukan emosinya bahkan membuat sebuah keributan hanya karena seorang wanita.
Pangeran Riana tidak pernah mengecewakannya selama ini. Dia juga tidak mudah dikendalikan orang lain. Seperti orang yang tidak punya hati. Keras tanpa perasaan. Namun semenjak ada Putri Yuki, Dia justru lebih terlihat sebagai manusia normal yang diharapkan Raja Bardhana. Setidaknya, anaknya masih bisa diselamatkan.
Meskipun Pangeran Riana lahir dari rahim ratu kerajaan Garduete yang sah, tapi saudara-saudara yang lain yang berada dalam garis keturunan Raja sebelumnya berulangkali merencanakan untuk menggulingkannya, bahkan berusaha membunuhnya. Raja Bardhana tahu bagaimana kerasnya perjuangan Pangeran Riana untuk bertahan hidup dengan status mahkota ditangannya. Kepalanya menjadi incaran banyak pihak. Bahkan anak dari istri-istrinya yang lain turut andil untuk menggulingkan kedudukan Pangeran Riana.
Raja Bardhana tidak bisa membunuh anak-anaknya yang lahir dari wanita selain Ratu, Dia masih mempunyai hati sebagai seorang Ayah. Setidaknya, Jika ada anaknya yang mulai tamak akan kekuasaan dan menganggu Pangeran Riana. Raja Bardhana akan memberikan Mereka kesempatan untuk intropeksi diri sembari membiarkan Pangeran Riana untuk menyelesaikan masalahnya. Tapi, Jika anak-anaknya tersebut bertindak sangat keterlaluan dan tidak bisa lagi dinasehati, Dia akan membunuh Mereka meskipun hatinya menjadi sakit.
Tidak ada yang pernah berhasil menunjukan kelemahan Pangeran Riana selama ini. Pangeran Riana pintar menyembunyikannya dengan baik. Namun sekarang semua orang bisa melihat, satu-satunya cara untuk mengacaukannya adalah mengusik Yuki.
Pendeta Naru yang ikut bersama dengan rombongan Raja Bardhana sebagai perwakilan kerajaan Argueda menggantikan Pangeran Sera, maju ke depan barisan dengan emosi yang meluap ketika melihat Pangeran Sera duduk dilantai dengan sudut bibir mengeluarkan darah.
“Apa yang terjadi hari ini merupakan penghinaan untuk negeri Kami” seru Pendeta Naru keras.
Pangeran Sera mengusap darah di bibirnya. Berdiri menatap Pangeran Riana dengan tatapan bermusuhan.
“Sudahlah Naru, Tidak perlu membesar-besarkan masalah” Ujar Pangeran Sera kembali memasang wajah yang tenang.
Kedua Pangeran berdiri berhadapan seolah tidak terjadi apapun. Mereka terlatih untuk menyembunyikan perasaannya dan mampu menguasai situasi dengan cepat. Tapi meskipun Mereka terlihat tenang, keduanya sangat siap untuk menyerang satu sama lain.
Raja Bardhana melirik kearah Yuki, penampilannya sangat kacau. Wajahnya sembab penuh bekas air mata, pakaiannya berantakan dan di lehernya terlihat jelas warna kemerahan bekas ciuman yang dilakukan Pangeran Riana. Membuat Raja Bardhana terkejut. Pangeran Riana tidak sembarangan menyentuh seorang wanita. Selama ini, sudah banyak Wanita milik Pangeran Riana yang mengeluh kepada Ibu Suri karena Pangeran Riana tidak pernah datang dan menyentuh Mereka sama sekali. Meski Ibu Suri sudah sering menasehati Pangeran Riana untuk bersikap baik kepada para wanita miliknya itu, Tapi Pangeran Riana selalu beralasan tidak punya waktu karena harus mengurus masalah kerajaan dan pencarian calon ratunya.
Jadi sekarang Pangeran Riana memiliki minat pada Yuki. Ataukah Dia sudah jatuh cinta dengan gadis itu ?. Raja Bardhana akan menanyakannya nanti pada Anaknya sendiri.
Raja Bardhana mengulurkan jubahnya kepada pelayan wanita dibelakangnya yang bertugas untuk mendampinginya. Pelayan itu mengerti. Dengan hormat, Dia mengambil jubah milik Raja Bardhana dan langsung menghampiri Putri Yuki. Menyampirkan jubah Raja untuk menutupi pakaian dan tubuh Putri Yuki. Kemudian Raja Bardhana melirik ke Prajurit Penjaga didekatnya. “Bawa Putri Yuki kembali ke kediaman keluarga Olwrendho”
“Tidak, Bawa Dia ke istanaku dan kurung Dia di dalam kamar sampai Aku kembali” potong Pangeran Riana tegas. Yuki langsung meradang ketika mendengar perintah Pangeran Riana. Air matanya kembali memenuhi rongga matanya. “Ingat, Jangan biarkan Dia keluar selangkahpun dari kamar atau Aku penggal Kalian”
“Riana” tegur Yang Mulia Raja Bardhana tidak suka.
“Maafkan Saya Yang Mulia, Tapi Yuki adalah masalahku. Kami akan menyelesaikan soal ini berdua, Saya mohon baginda tidak terlalu ikut campur dengan hubungan Kami” tolak Pangeran Riana tanpa keraguan.
Raja Bardhana menyembunyikan senyumnya. Bahkan demi gadis ini, Pangeran Riana dengan berani menentang perintahnya di depan umum. Raja Bardhana seperti melihat dirinya sendiri dimasa muda.
“Apa yang Kalian tunggu. Cepat bawa Putri Yuki pergi ke istanaku” perintah Pangeran Riana lagi lebih keras.
Setelah mendapat perintah dan Raja Bardhana hanya diam tidak menghalangi Pangeran Riana. Dua orang Prajurit kerajaan langsung maju dan mengapit Yuki.
“Silahkan Putri” kata Prajurit Kerajaan dengan hormat. Yuki tidak punya pilihan lain. Dia tidak mau lagi terjadi keributan. Jadi Dia berjalan perlahan, Pangeran Riana melepaskan pegangannya tapi mata Pangeran Riana masih menatap Pangeran Sera dengan tajam.
Yuki sempat bertatapan dengan Pangeran Sera, Dia meminta maaf tanpa bersuara. Hanya sorot matanya yang menyampaikan penyesalan karena telah melibatkan Pangeran Sera dalam masalahnya.
“Tundukan pandanganmu” perintah Pangeran Riana tidak suka. Dia tidak menyukai interaksi apapun diantara Yuki dan Pangeran Sera. Yuki langsung menundukkan pandangannya. Dia terus berjalan didampingi dua orang prajurit kerajaan meninggalkan keributan.
“Riana, Aku harus berbicara denganmu setelah ini” ujar Raja yang masih terdengar ditelinga Yuki.
...****************...
“Bosan…”
Yuki membuang buku yang sedang Dia baca secara sembarangan ke lantai didekatnya. Seluruh tubuhnya terasa pegal karena terlalu lama meringkuk di sofa.
“Putri bersikap manislah dengan begitu Pangeran Riana mungkin akan berubah pikiran dan memulangkan Putri” tegur Rena yang sembari tadi setia menemani Yuki.
“Jangan membohongiku, Apa Kau tidak melihat sendiri, Dia sudah mempersiapkan penjara ini dengan baik untukku” sungut Yuki sembari memutar bola matanya.
Ketika Yuki pertama kali tiba diistana Pangeran Riana, Yuki dibuat terkejut karena istana tempat Pangeran Riana begitu sunyi nyaris seperti bangunan yang tidak berpenghuni. Istana Pangeran Riana tidak sebesar istana kerajaan Garduete. Tapi jauh lebih besar daripada kediaman keluarga Olwrendho.
Hal ini membuat Yuki semakin percaya perkataan Elber bahwa Pangeran Riana hanya mengizinkan orang-orang yang disukainya untuk tinggal diistananya.
Alih-alih tinggal di istana Harem, Pangeran Riana justru memerintahkan Yuki untuk tinggal di kamar yang berseberangan dengan kamar pribadi Pangeran Riana. Kamar Mereka berdua hanya dibatasi oleh taman kecil yang lebarnya tidak lebih dari empat meter . Saat sampai diistana Pangeran Riana, Yuki langsung dimasukkan ke dalam kamar yang ditempatinya sekarang dan semenjak itu Dia tidak diizinkan untuk keluar satu langkahpun dari kamar.
Sudah satu minggu berlalu semenjak kejadian disekolah yang melibatkan Pangeran Sera dan Pangeran Riana. Yuki seperti seorang narapidana yang pergerakannya diatur dan diawasi dengan ketat. Yuki dilarang menerima kunjungan dari siapapun. Tapi Dia masih beruntung karena Pangeran Riana mengizinkan Rena untuk tinggal dan tetap menjadi pelayan Pribadi Yuki diistananya.
Yuki sangat terkejut ketika mendapati kamar yang ditempatinya memiliki ruang berpakaian, dimana seluruh barang-barang yang ada di ruang berpakaian tersebut, baik dari pakaian, sepatu dan kesemuanya, memiliki ukuran yang sangat cocok untuk Yuki. Dari para pelayan istana Pangeran Riana yang membantu Rena, Yuki mengetahui bahwa Pangeran Riana yang memerintahkan kepala pelayan diistana untuk membeli dan mempersiapkan semua keperluan Yuki, satu hari sebelum dekrit kerajaan yang mengangkat Yuki sebagai kekasih Pangeran Riana dikeluarkan. Memberi penegasan pada Yuki bahwa Pangeran Riana memang mempersiapkan kamar ini sebagai penjara Yuki.
“Aku ingin pulang…” Rengek Yuki lagi untuk kesekian kalinya di hari ini. Yuki kembali menekan wajahnya di lutut. Dia kembali meringkuk diatas sofa, tempat yang sering Yuki gunakan untuk menghabiskan waktu selama Dia dikurung dikamar ini. Rena menghela nafas. Dia tidak tahu harus bagaimana untuk menghibur Yuki.
Sebenarnya semua masalah yang terjadi tidak harus terjadi, jika Yuki mau menerima keputusan dari kerajaan dan menerima Pangeran Riana sebagai kekasihnya dengan lapang dada.
Pangeran Riana meskipun sangat dingin dan jarang mau dekat dengan orang lain, tapi Pangeran Riana banyak penggemarnya. Memiliki status yang bagus dan dari keluarga terpandang, tidak memiliki kekurangan fisik apapun, Dia sosok yang sempurna. Bahkan bisa dikatakan Dia tidak kalah tampan dengan Pangeran Sera dari negeri Argueda.
Dan sepertinya Pangeran Riana dan Pangeran Sera tertarik pada Putri Yuki.
Tapi masalahnya adalah, meskipun diperebutkan oleh dua Pangeran perwaris tahtah dari negara besar, Tapi tuan Putri yang dilayaninya itu justru menolak dan malah sibuk meradang untuk seorang Bangsawan yang keluarganya menyandang status penjahat kerajaan. Bukan main !!.
Rena merasa Dia harus banyak berdoa dan beramal agar kesialan tidak menghantui keluarga Olwrendho.