"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
Dengan tangan yang gemetar Giselle pun menandatangani surat perceraian dan kini semuanya resmi diantara Giselle dan Sam sudah tidak ada hubungan lagi keduanya resmi bercerai.
"Pulanglah." Dingin Sam setelah selesai semua.
Giselle meremas ujung bajunya kuat. "Kenapa harus Naura? sejak kapan kalian bermain di belakangku!."
"Giselle aku dan Naura bahkan belum saling mengenal lebih dalam, ini tentang perasaanku yang tak mungkin dapat dibohongi. Jangan sampai kau menyalahkan dia akan berakhirnya rumah tangga kita, ini keputusanku yang sudah dipikirkan dari jauh hari!." Tegas Sam, ia takut Naura terlibat.
"Kau memang tak salah aku yang salah, aku terlalu meremehkan keinginanmu tapi aku tak sudi jika suatu saat kau dengan Naura bersama!." Setelah berucap Giselle menghentakkan kakinya pergi dari ruang CEO utama penuh dengan sakit hati yang sangat sakit tentunya.
Sam menghela nafas panjang ia memijit pusing kening namun ia merasa lega saat surat cerai tertanda tangani.
Prok prok prok!
Andre tepuk tangan ia muncul kembali menunjukkan batang hidungnya setelah Giselle pergi. "Selamat kau sekarang akan menentukan pilihanmu sendiri, pasti mamamu juga tidak akan berani menjodohkan lagi melihat yang sekarang sangat mengecewakan."
"Hmm, of course." Timpal Sam bisa menghirup angin segar sekarang.
"Tapi apa Giselle tidak akan melakukan sesuatu terhadap Naura? rasanya pasti menyakitkan mendengar kau menyukai saudaranya itu." Ujar Novan.
"Aku yang memberitahunya sudah pasti aku akan melindunginya juga Van."
Novan tersenyum ia sangat suka dengan tindakan Sam. "Pengumuman status barumu kapan kau akan melakukannya?."
"Aku perlu bicara terlebih dahulu dengan kedua orang tuaku setelahnya lakukanlah." Timpal Sam, rencananya ia akan membiarkan semua orang mengetahui status barunya setelah pulang menyelesaikan proyek di Singapura nanti.
Ting!
Sam melirik handphonenya saat sebuah pesan masuk ia pun langsung melihatnya, sudah dapat dipastikan jika Handphone Sam berbunyi itu tandanya pesan dari orang-orang terdekat. Selebihnya jika mengenai klien bisnis yang berbau pekerjaan Andre yang pegang.
Terdapat pesan dari Naura yang membuat sudut bibir Sam terangkat.
Andre yang sedang sibuk mengambil beberapa berkas dari meja yang sudah Sam siapkan tersenyum saja. "Darinya?."
"Hmm, gadis berani ini bahkan memberitahuku jika dia sudah mendapatkan tempat yang cocok untuk melakukannya nanti." Lirih Sam.
"Aku mendukungmu tuanku, oke sekarang waktunya meeting di lantai 40 mari." Lanjut Andre mempersilahkan karena ada jadwal mendesak.
Mengetahui waktu, Sam langsung mengambil iPad dan berlalu dari sana diikuti Andre menuju ruang meeting.
.
.
Malam hari kediaman Naura
Di ruang tamu
Naura keluar dari kamarnya ia berencana untuk menghirup udara segar di halaman samping. Dengan membawa laptop di tangan juga rambut dikuncir ia menuruni anak tangga.
"Naura..." Panggil sang papa.
Naura menoleh saat di panggil Arga yang berada di ruang tamu.
Deg!
Naura yang sampai di lantai bawah terdiam ia terkejut dengan kehadiran Sam yang ada di sana bahkan sedang mengobrol dengan Arga.
"Dia di sini!." Batinnya terkejut, Naura melihat ke bawah dimana dia hanya mengenakan baju santai sepaha, kacamata bulat di wajah yang dimana Naura tidak pernah memperlihatkan sisi itu kepada orang lain kecuali keluarganya dan sekarang Sam malah?.
"Iya pah?." Balas Naura menutupi ketegangan.
"Mau kemana kamu?."
Naura langsung melirik Sam yang juga menatapnya, namun Naura langsung mengalihkan pandangan. "Enggak pah ini mau ke si bibi." Bohongnya.
"Bi, bibi bawakan aku teh hangat!." Panggil Naura.
"Baik non." Balasan dari dapur.
Saat Naura hendak kembali ke kamar terlihat Arga memberi kode kepada putrinya itu untuk memberi salam hormat kepada tamu pentingnya yang ada di sana.
Naura langsung menatap Sam ia tersenyum lebar sambil menunduk. "Selamat malam tuan Samuel." Dan tanpa menunggu jawaban Sam Naura sudah menaiki tangga untuk kembali masuk kamar.
Melihat itu Sam menyunggingkan senyum tipis.
"Maaf ya Sam Naura tidak tahu jika kamu ada di sini." Ujar Arga.
"No problem om."
Sesampainya di kamar Naura langsung duduk di atas ranjang tentu masih dengan rasa keterkejutannya. "Kok bisa dia ada di sini tanpa memberitahuku dulu!? mana penampilanku seperti ini lagi." Resahnya. "Ah i don't care!."
Bukannya malah mendapat angin segar Naura malah dikejutkan dengan adanya Sam di sana.
3 menit berlalu...
Pintu kamar diketuk dari luar, Naura langsung berdiri karena pasti si bibi yang datang membawa teh hangat pesanannya.
Cklek... Pintu dibuka
"Iya bi.."
Naura tak melanjutkan ucapan saat melihat siapa yang datang, bukan si bibi melainkan pria tampan tinggi berjas hitam yang ada dihadapannya. "Sam!??."
Sam mendorong Naura ke dalam kamar menutup pintu itu lalu menguncinya.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
dan Gisel merestuinya biar tidak ada kata talak
buat naura ternyata sangat jelas dampak dari pergaulan bebas di negara atehis
harus nya ngarang cerita boleh
gak harus anak Tampa menikah
ini sungguh bukan adat ketimuran apa yang di katakan oleh para ulama terdahulu terbukti dengan kebenaran nya