Jangan lupa likenya😘
Awal cerita tentang ibu rumah tangga yang bernama Rosella, dia mendapati kalau suaminya yang dia cintai bercumbu dikamar hotel bersama sekertaris pribadi nya.
saat Rosella pergi dari tempat itu, dia yang dikejar oleh suaminya, tiba-tiba sebuah mobil menabrak Rosella dan dia meninggal ditempat kejadian.
Tiba-tiba saja dia mendengar suara tawa dan candaan, saat dia membuka mata dan dia melihat kalau dirinya ada di kelas SMA nya yang dulu.
Saat itu dia belum bertemu dengan suaminya Mario, tapi dia untuk pertama kali nya, dirinya bertemu dengan Martin kakak Mario yang menjadi guru magang disekolah Rosella dulu.
Apakah Rosella akan memperbaiki hubungan dirinya dengan Mario?
atau sebaliknya dia malah memilih pria lain dan tidak mau kembali kepada Mario?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perkenalan.
Fery yang berjalan kearah ruangan praktek Martin, dia melihat sikap tak biasa dari Martin.
Membuat Fery yakin bahwa Rosella adalah gadis yang akan Martin temui di luar negeri waktu itu, lalu dia mengendap-endap mendekati Martin yang sedang menguping.
"Apa yang kamu lakukan? " Bisik Fery ke telinga Martin.
Sontak saja itu membuat dirinya terkejut, dan langsung menyuruh Fery masuk kedalam ruangan Martin.
Karena keributan itu membuat Rosella, melihat kearah pintu ruangan Martin.Karena Rosella merasa itu hanya perasaannya saja, maka dia kembali melanjutkan teleponan dengan Louis.
Didalam ruangan Martin dan Fery, hanya saling memandang.
"Katakan, Rosella wanita yang mau temui di luar negeri itu bukan?. Yang kamu bilang kamu menyukainya, dan membuat sahabatku yang kutu buku ini tergila-gila itu dia bukan? " Ucap tegas Fery.
Martin hanya memalingkan wajahnya, dan tidak berani menjawab pertanyaan Fery.
"Sudah-sudah jangan bilang, aku sudah tahu dari sikapmu seperti itu" Ucap Fery dengan yakin.
"Memangnya kenapa dengan sikapku? " Tanya Martin.
"Sikapmu itu seperti remaja yang mau tahu pacarnya, sedang berbicara dengan pria lain ditelepon" Ucap Fery.
"Si.. apa bilang aku menguping pembicaraan Rosella dengan pria lain? " Tanya Martin yang gugup.
Fery lalu memberikan saran untuk langsung bicara saja dengan Rosella, daripada menguping pembicaraannya.
Martin pun mendengarkan usulan dari Fery, saat akan berbicara dengan Rosella.
Tiba-tiba saja mereka berdua dikagetkan dengan Rosella yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan Martin.
"Dok!, disini ada dokter lain rupanya" Ucap Rosella yang belum tahu tentang Fery.
Fery pun berkenalan dengan Rosella, setelah mereka berdua berkenalan. Rosella minta izin untuk pulang, karena ini juga waktu nya dia pulang.
Belum sempat Martin bicara, Rosella sudah buru-buru pulang. Dan Fery segera menyuruh Martin untuk mengantarkan Rosella pulang, Martin pun segera membuntuti Rosella.
"Martin__, kamu memang pintar dalam akademi tapi kalau soal wanita kamu nilainya nol" Ucap Fery sambil melihat Martin pergi membuntuti Rosella.
Martin yang mengikuti Rosella dari belakang, tiba-tiba mobil yang mirip saat menjemput Rosella di hotel berhenti didepan Rosella.
"Pria itu lagi!, memangnya ada hubungan apa mereka? " Pikir Martin.
Saat Rosella akan masuk kedalam mobil Louis, tiba-tiba Martin berteriak memanggil namanya.
"Rosella! " Panggil Martin.
Louis dan Rosella pun menoleh kearah Martin, mereka berdua tidak jadi masuk kedalam mobil Louis.
Martin pun berjalan kearah mereka berdua, Louis pun penasaran siapa pria tampan yang memanggil Rosella.
"Siapa dia? " Tanya Louis.
"Dia dokter Martin yang berkerja bersama saya"Ucap Louis.
Martin pun yang sudah berada di depan mereka, dengan tatapan penuh kecemburuan.
" Ada apa dok? "Tanya Rosella.
" Aku boleh ikut pulang bersama kalian boleh? "Tanya Martin yang mencari alasan.
" Apa! "Seru Rosella yang terkejut.
" Tentu saja, dengan senang hati "Ucap Louis dengan senyum ramahnya.
Louis pun memperkenalkan dirinya kepada Martin, begitu juga dengan Martin. Mereka berdua pun bersalaman sebagai tanda perkenalan mereka.
Akhirnya Martin pun ikut dengan mobil Louis, dia duduk dibelakang mereka berdua. Martin yang penasaran dengan hubungan Louis dengan Rosella, dia pun bertanya kepada Louis.
"Apa kalian berpacaran? " Tanya Martin yang terus terang.
Haha
Mereka berdua pun tertawa dengan pertanyaan Martin, Martin pun heran apa ada yang lucu dengan pertanyaan dirinya.
"Jadi kamu lihat kami seperti itu? " Tanya Louis yang menahan tawanya.
"Bukan, kami ini saudara. Apa aku terlihat mesra kepada kakak Louis?
" Sahut Rosella yang juga menahan senyum dirinya.
"Benarkah!, jadi kalian tidak berpacaran? " Ucap Martin sambil tersenyum bahagia. Dia pun lega mendengar jawaban mereka.
Louis yang memperhatikan sikap Martin tadi, dia pun curiga kalau hubungan mereka berdua bukan hanya sekedar rekan kerja saja.
"Katakan dok, kenapa kamu begitu penasaran dengan hubungan kami?, apa kamu suka dengan saudaraku ini? " Ucap Louis.
"Aku sedang berusaha mendekati dirinya, agar dia mau membuka pintu hatinya untuk ku" Ucap Martin yang terus terang sambil memandang Rosella dari belakang.
Rosella yang mendengarkan itu menjadi kaget,perasaannya bercampur aduk antara senang dan takut kecewa untuk kedua kali.
"Dokter, jangan bicara seperti itu!. Aku tidak sanggup jika para fans dokter Martin gemuk karena aku sudah merebut idola mereka" Ucap Rosella sambil mengalihkan pembicaraan Martin.
"Bukannya dokter Martin ini seorang dokter bukan artis, bagaimana bisa ada fans segala? " Ucap Louis yang heran.
Saat Martin mau menjelaskan malah Rosella, membicarakan saat dia dilabrak Marta dan Weni tadi pagi kepada Louis.
Louis hanya tersenyum saja, begitu juga Martin yang merasa kalau Rosella belum mau membuka hatinya untuk dirinya.
Di lain tempat.
Deby yang sedang menjalankan beberapa tes kesehatan, karena sudah enam bulan terakhir dia sering pusing bahkan sampai pingsan.
Deby pun menjalankan tes tersebut sendirian tidak ditemani oleh siapapun, baik keluarga maupun Mario yang masih berhubungan sebagai teman.
Setelah melakukan bermacam-macam tes, dokter pun memberitahukan kalau Deby terkena kanker lagi seperti waktu dia masih kecil.
Dokter pun menyuruh Deby untuk menjalani perawatan agar kanker itu tidak ganas, dan bisa diobati seperti dulu.
Setelah keluar dari ruang dokter, dia pun berjalan seperti orang yang tidak tahu arah.
Ada perasaan takut pada dirinya, disaat dia mau terbuka tentang perasaannya kepada Mario. Dan dia dikagetkan dengan kondisi kesehatannya yang memburuk, dia pun berjalan kearah toilet rumah sakit.
"Jika itu Rosella yang ada di posisiku, apa yang akan dia lakukan? " Pikir Deby.
Dia yang tiba-tiba saja teringat dengan Rosella yang sudah hampir empat tahun tidak bertemu dengan dirinya, dan Deby juga tidak tahu tentang kepulangan Rosella.
Deby yang sedih, dia menangis di toilet rumah sakit dengan keras.Sampai-sampai orang yang ada di toilet, terkejut mendengar suara tangisan wanita yang keras di toilet.
Dan Martin pun diundang oleh Louis datang ke rumahnya, tentu saja Martin tidak akan menolak tawaran dari Louis.
Rosella pun menjaga jarak dari Martin, setelah mendengarkan ucapan nya tadi.
Dan Louis yang memperhatikan sikap Rosella, yang dia mencoba menjauh saat Martin berusaha mendekati dirinya.
Louis pun yang merasa kalau memberikan mereka berdua waktu berduaan, dan dengan alasan dia kehabisan bumbu untuk membuat pasta.
Louis pun meninggalkan mereka berdua di apartemen miliknya, dengan alasan untuk pergi ke minimarket sebentar.
"Tapi kak, memangnya bumbu apa lagi?. Bukankah aku kemarin habis belanja untuk kebutuhan dapur" Ucap Rosella yang heran.
"Ini harus ada kalau tidak pasta kakak jadi tidak enak, Martin bisa bantu Rosella mempersiapkan bahan untuk aku masak? " Ucap Louis.
"Tentu saja" Jawab Martin.
Akhirnya Louis meninggalkan mereka berdua, dan mereka berdua setelah ditinggalkan Louis suasana diantara mereka menjadi canggung.