NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

“Bu, Karin tidak mau dijodohkan.”

Ucap Karin memeluk sang ibu, Asri hanya bisa menenangkan Karin, jujur saja ia sangat suka jika putrinya dijodohkan dengan pria yang asal usulnya sudah diketahui oleh ia dan suami nya namun ia juga tidak tega jika putri satu satunya harus terpaksa menikah, tapi ia juga tidak mungkin menentang keinginan suaminya.

“Nak, ibu tahu Karin tidak mau karena Karin belum pernah bertemu dengan anak pak Bambang, tapi sayang asal kamu tahu, dulu saat kalian masih kecil, ayahmu dan pak Bambang sudah berjanji akan menikahkan kalian jika kalian sudah dewasa.”

Ucap Asri mengusap lembut rambut Karin, Karin hanya menggelengkan kepalanya, sudah tahun 2024 tapi kenapa mereka masih saja memakai sistem perjodohan? Lalu bagaimana dengan kang Aska jika Karin menikah dengan pria yang tidak Karin kenal? Karin benar benar pusing saat ini, ia harus menerima permintaan sang ayah atau justru memilih cintanya?

“Kau tahu kan, dulu ayah juga sempat punya masa kejayaan, kita juga dulu hidup bergelimang harta, nah disaat itulah Karin, Erika dan anak laki laki pak Bambang sering bermain bersama, kau juga sangat dekat dengan anak laki laki pak Bambang, tapi karena ayahmu bangkrut, dia memilih untuk mengasingkan diri bahkan tidak ada satupun teman ayah yang tahu tentang kita, tapi pak Bambang tidak pernah putus asa dan terus mencari informasi tentang kita hingga ia menemukan kita di sini, dia rela datang jauh jauh hanya agar janjinya dengan ayahmu terpenuhi.”

Ucap Asri benar benar membuat Karin semakin bingung, Tanpa di sadari airmata nya jatuh, menyadari hal itu Asri mulai menatap putrinya itu lalu mengusap wajah Karin yang mulai basah.

“Sayang, setidaknya jangan kecewakan ayahmu, selama ini ayahmu selalu menuruti semua kemauan mu, jadi tolong pikirkan tentang ini.”

Ucap Asri, Karin menatap ibu nya dengan lekat lalu menganggukkan kepalanya, melihat itu Asri pun tersenyum manis lalu meminta putrinya untuk segera beristirahat, sedangkan Asri segera masuk ke dalam kamarnya untuk menenangkan suaminya itu, Karin pun segera masuk ke dalam kamarnya namun air matanya masih saja mengalir.

Mau sekuat apa ibunya mencoba untuk menenangkan nya Karin benar benar masih bingung dengan kenyataan yang ia hadapi saat ini, gadis itu kemudian merogoh ponsel dari saku roknya lalu segera menghubungi Aska diam diam.

“Kang, ada yang ingin katakan.”

Ucap Karin.

“Apa sayang?”

Tanya Aska.

“Begini, Sebenarnya Karin..”

Belum sempat gadis itu menyelesaikan ucapannya, ponsel Karin tiba tiba saja direbut oleh sang Ayah yang entah kapan masuk ke dalam kamarnya, melihat itu Karin benar benar terkejut dan takut terlebih ketika sang Ayah mulai mendekatkan ponsel ke telinganya, seketika Retno membelalakkan matanya kala mendengar suara pria.

“A-ayah..”

Ucap Karin gugup.

Brak!!

Ponsel milik Karin pun hancur seketika kala sang ayah melempar nya dengan kasar di lantai, Karin begitu terkejut hingga menutup kedua telinganya dengan tangannya, dan yang lebih mengejutkan ketika ia membuka mata, Ponselnya sudah benar benar hancur lebur, sedangkan tatapan sang ayah masih tertuju padanya.

“Jadi ini alasan mu menolak perjodohan dengan anak pak Bambang?!! Kau sudah menjalin hubungan dengan pria lain tanpa sepengetahuan ayah? Kau benar benar mengecewakan ayah, Karin!”

Sentak Retno membuat Karin menunduk terdiam, sedangkan Asri yang mendengar suara berisik dari kamar putrinya pun segera menghampiri, wanita itu terkejut ketika melihat suaminya yang memarahi putrinya yang sedang menangis.

“Mas, ada apa? Kenapa memarahi Karin seperti itu?"

Ucap Asri menghampiri Karin lalu memeluk putrinya itu seraya menenangkan nya.

“Tanyakan saja pada putrimu bagaimana dia mengecewakan ayahnya sendiri!”

Ucap Retno lalu pergi meninggalkan anak dan istrinya, sedang Asri mulai bertanya pada Karin hal yang menyebabkan ayahnya menjadi marah seperti itu.

“Kenapa Karin? Kenapa ayahmu jadi marah marah?”

Ucap Asri.

“Ka-karin ketahuan berpacaran, bu.”

Ucap Karin sontak membuat Asri terkejut.

“Apa? Karin berpacaran? Dengan siapa?”

”Dengan kang Aska.”

Ucap Karin singkat, Asri mulai mengingat nama yang tak asing di telinganya itu.

“Aska yang anak pak Ari itu?”

Tanya Asri, Karin pun menganggukkan kepalanya.

“Astaga sayang, kau lupa? Jika ayah Aska tidak suka dengan Ayahmu, dia menganggap Ayahmu sebagai saingan karena penjual sayur lebih banyak mengambil sayuran dari ayahmu.”

Ucap Asri tak percaya jika putri nya berpacaran dengan anak pria yang menganggap suaminya sebagai saingan.

“Tapi kang Aska tidak jahat bu, dia sangat baik dengan Karin.”

Ucap Karin yang memang merasa jika Aska tidak seperti ayahnya, ia benar benar berbeda dari ayahnya yang sedikit tamak dan tidak mau tersaingi.

“Sayang, ibu tau kalau Aska anak yang baik, tapi belum tentu orang tuanya suka padamu, zaman sekarang tak hanya anaknya tapi orang tua nya juga harus menerima mu dengan baik di keluarga mereka.”

Jelas Asri pada putri nya itu.

“Sekarang istirahat lah, lalu bicarakan dengan baik baik pada ayahmu besok.”

Ucap Asri dan dijawab anggukan kepala oleh Karin, gadis itu akhirnya memilih untuk beristirahat sedangkan Aska di dalam kamarnya mencoba untuk menghubungi Karin namun sayang sekali ponsel Karin tidak bisa dihubungi membuatnya benar benar merasa khawatir.

“Apa terjadi sesuatu padanya? Bagaimana jika ayahnya tahu?”

Gumam Aska.

Keesokan paginya, Karin bangun lebih awal lalu membantu sang ibu untuk memasak, setiap hari Karin memang selalu membantu ibunya memasak, namun kali ini sedikit spesial karena Karin ingin membujuk sang ayah.

“A-ayah makanan sudah siap.”

Ucap Karin memanggil sang ayah yang sedang duduk di kursi depan seraya membaca koran, Retno menoleh lalu menganggukkan kepalanya lalu segera bergerak dari kursi duduknya menuju meja makan, pria itu menatap meja makan yang dipenuhi dengan berbagai jenis makanan yang sangat ia sukai.

“Sebagai permintaan maaf Karin.”

Ucap Karin kala sang ayah menatap dirinya, Retno pun menganggukkan kepalanya lalu segera duduk membuat Amara sedikit lega, Amara kemudian melayani sang ayah dengan sangat baik membuat sang ayah sedikit luluh.

“Terima kasih putri kesayangan ayah.”

Ucap Reno mengusap lembut rambut Karin membuat Karin tersenyum, Asri juga hanya bisa tersenyum melihat anak dan ayah itu.

“Ayah, untuk masalah perjodohan, bisa Karin minta beberapa waktu untuk berpikir dulu?”

Tanya Karin hati hati, Retno yang mendengar itu kemudian menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, ayah akan memberikan Karin waktu 3 hariz tapi Ayah berharap Karin untuk setuju dengan perjodohan ini, tapi jika Karin tidak setuju, Karin harus memiliki alasan yang jelas.”

Ucap Retno dan disetujui oleh Karin, namun baru saja merasa tenang, tiba tiba suara yang tidak asing terdengar memanggil nama Karin membuat Karin membelalakkan matanya.

“Permisi, apa saya boleh bertemu dengan Karin?”

Deg!

“Kang Aska?!!”

1
Wayan Mira
lanjut
Nurhidayati Iyat
mana smbunganya kk
SRI HANDAYANI
gentle juga aska 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!